°•°•°°Everything Has Changed°°•°•°

Gender Switch! Fem-Harry

Main Pair : Drarry

Genre : Romance Drama

✓Harry Potter belongs to aunty JK Rowling✓

Hi Hello, aku malah kembali dengan cerita baru dan pair yang baru ㅠㅅㅠ nyesel banget ngerasa telat masuk ke Magical World buatan J.K Rowling. Aku lagi suka sukanya sama sub!/bottom! Harry. Pls don't kill me ㅠㅠ

Mungkin cerita yang aku bikin ini alurnya udh pasaran bgt jd aku minta maaf, ku cuma kangen aja sama ff "Drarry" yang non-magic jd aku bikin ini deh. Semoga yg baca suka. Pls do leave a comment or like biar aku tau ini bagus apa ngga hehe

.

.

Tak ada yang lebih spesial dari cinta pertama yang kau rasakan. Seperti sihir, rasa cinta itu bisa membuatmu merasa hangat di tengah dinginnya musim dingin dan membuat harimu tetap menyenangkan di tengah hari yang begitu panas di musim panas.

.

.

East Meon, East Hampshire. Winter-1997

Draco mengenalnya saat ia menghabiskan liburan natal dan akhir tahunnya di East Meon. Awalnya ia kira natal tahun ini akan tetap sama seperti tahun - tahun sebelumnya, pergi berkunjung ke rumah kakek Malfoy dan menghabiskan harinya disana hingga liburan usai. Little did draco knows everything won't be the same when his greyish eyes drowned into her greenish eyes.

Ia bertemu dengan gadis bernama Harrie Potter pada malam misa natal, mereka hanya bertukar pandang sepanjang misa. Draco hanya berharap tuhan mengampuninya karena ia sama sekali tidak fokus pada acara pemberkatan dan malah bertukar senyum dengan gadis itu sepanjang acaraㅡlebih tepatnya Draco tetap memberikan senyumnya meski gadis itu kembali memberikan atensinya pada pemberkatan di malam natal ini.

Draco berlari menghampiri gadis itu sesaat setelah acara gereja selesai "hei!" Sapa Draco, ia bersumpah jantungnya bergerak liar saat melihat gadis itu dari jarak sedekat ini "cantik" gumam Draco "excuse me? Kau mengatakan sesuatu?" Gadis itu balik menatap Draco dengan raut wajah bingung "aku Draco, Draco Malfoy" ia mengulurkan tangannya pada gadis itu, gadis itu tersenyum "Harrie, Harrie Potter, apa kau cucu tuan Malfoy?" Tanya gadis itu "yeah, kau benar sekali" jawab Draco kikuk, persetan dengan image ice prince nya di Hogwarts High, ia terlihat seperti Lavender Brown yang sedang jatuh cinta Pada Ronald Weasly saat berhadapan dengan gadis berparas manis itu.

"Senang berkenalan denganmu! Aku haru segera menyusul Mum and Dad, kita akan sering bertemu selama liburan ini Malfoy, aku harap kita bisa menjadi teman baik" Harrie melirik ke arah ibunya yang melambaikan tangan ke arah mereka sebagai isyarat untuk memanggil Harrie. "tentu Potter, see you around!". Sesaat setelah Harrie pergi meninggalkannya Narcissa datang dan mengomeli Draco tentang bagaimana ia langsung pergi keluar gereja disat Mum dan Fathernya sedang berbicara dengan beberapa kolega mereka yang kebetulan berasal dari East Meon.

"Kau berhutang sebuah cerita pada Mum,Dray" Narcissa berujar saat melihat Draco yang tak hentinya tersenyum sejak pulang dari Gereja, ini sudah malam dan anaknya yang minim sekali berekspresi itu tengah tersenyum bahagia, itu adalah hal yang cukup membuat Narcissa bingung dan penasaran, Draco terkekeh kecil "besok aku akan bercerita, Mum tidur saja okay. Mum pasti lelah menyiapkan semua makanan untuk Natal" Draco memberikan kecupan selamat malam di pipi Narcissa dan beranjak ke lantai atasㅡkamar sementaranya sampai liburan berakhir.

.

.

Hari ini adalah Natal, Draco segera bangun dari tidurnya dan beranjak ke ruang tengah, disana ia bisa melihat keluarganya tengah berkumpul di ruang tengah dekat perapian, saling bertukar kado, berpelukan dan mengucapkan selamat natal. ia berjalan ke arah kakeknya lalu memeluk pria lanjut usia itu dan mengucapkan selamat natal untuknya. Draco kemudian beranjak pada kedua orang tuanya, ia mencium pipi Narcissa dan memberikan Lucius sebuah pelukan "your Christmas Gift Son" Lucius memberikan sebuah kotak berisi hadiah untuk Draco, Draco tersenyum bahagia "Thanks Father" Lucius menepuk bahu putranya "hadiah ini akan mengajarimu bagaimana menghargai waktu" ucap Lucius, Draco membuka kotak kadonya, itu sebuah jam tangan hitam dengan desain yang begitu elegan dan mewah, khas keluarga Malfoy "ini sangat indah Father, aku akan menjaganya". semua berjalan seperti biasanya hari itu, sama seperti Natal sebelumnya, penuh dengan suasana kekeluargaan, Draco bersyukur atas itu, namun tetap saja gadis Potter itu tetap ada di pikirannya, ia berharap dapat bertemu kembali dengannya. Ayolah East Meon adalah kota yang kecil di Selatan Hampshire, ia yakin ia dapat bertemu lagi dengan gadis itu.

.

.

Draco sedang sibuk mencari jumpernya tanpa memperdulikan jendelanya yang terbuka dan oh! Malfoy muda itu hanya mengenakan celana jeans dan ia tidak mengenakan apapun untuk menutupi tubuh bagian atasnya. Draco tidak sadar jika seorang gadis tengah berdiri tegak bagai patung saat melihat Draco dari jendela kamarnya.

Draco berhasil menemukan sweaternya kemudian bergegas menggunakannya sambil menghadap ke arah jendelaㅡia ingin menutup jendela itu sesaat setelah ia selesai mengenakan jumpernya. Potter, gadis itu berdiri terpaku di depan jendela kamarnya. Draco tentu saja terkejut, seperti ada parade kembang api saat mengetahui gadis yang menyita perhatiannya itu ternyata tinggal di sebelah rumah kakeknya dan bonusnya jendela kamar mereka berhadapan. Draco memasang senyum jahilnya "menikmati sesuatu, Potter" suaranya cukup terdengar jelas mengingat jarak jendela kamarnya dan Harrie hanya 1,5 meter. "Bumi kepada Potter, Bumi kepada Potter" ucap Draco lagi sambil menepukkan kedua tangannya. "Oh! Astaga Malfoy, seharusnya kau bisa tutup jendelamu sebelum mengganti pakaian, ada anak gadis disini"

Senyum jahil Draco semakin melebar "sudah berapa lama kau berdiri sambil menatapku berganti pakaian Potter?" Harrie mendecih "aku tidak melihat apapun! Aku terlalu terkejut hingga melupakan apa yang aku lihat barusan!" Pipi Harrie bersemu kemerahan. Draco menyukainya, pipi Harrie yang bersemu merah membuat gadis itu beribu kali lipat lebih manis dari biasanya "ku tunggu kau di bawah, temani aku berkeliling East Meon sebagai bayaran dari apa yang kau lihat tadi Potter" jawab Draco sebelum menutup jendela kamarnya dan bergegas turun untuk meminta ijin keluar pada orang tuanya.

Harrie pun segera melakukan hal yang sama, ia segera menutup rapat jendela kamarnya serta menurunkan tirainya, astaga mau di taruh mana wajahnya! Ia ketahuan mengintip anak laki - laki sedang berganti pakaian Sungguh memalukan. Ia berusaha menenangkan degub jantungnya saat kembali mengingat betapa menawannya senyuman malfoy tadi, ia segera berdiri menghadap cermin, mencoba merapikan surai jet black miliknya 'untuk apa aku merapikannya...aku tidak akan pergi berkencan dengan Malfoy itu...duh! Kau sungguh konyol Harrie'

Harrie baru saja turun saat ia melihat si Malfoy junior itu tengah bercengkrama dengan kakek Potter dan juga ayahnya James "jadi, kau akan pergi berkencan dengan cucu tuan Malfoy?" Ibunya menggoda Harrie, Harrie sedikit terkaget saat ibunya muncul dari belakang dan meletakkan tangannya di bahu putrinya "Mum! No aku hanya akan menunjukkan beberapa tempat disini karena dia meminta tolong padaku" Harrie berbohong huh? Bukan itu kan alasan sebenarnya ia mengantar Draco Malfoy berkeliling East Meon, Lily Evans hanya tersenyum dan menarik tangan Harrie menuju kamarnya "Mum bantu mengikat rambut keras kepalamu ini, okay?" Dan Harrie hanya bisa pasrah dan menerima bantuan yang di tawarkan oleh ibunya.

"Kami berjanji akan kembali sebelum makan malam dimulai Sir" ucap Draco pada James dan Grandpa Potter "i'll take care of her ma'am, no need to worry she's safe with me" ucap Draco pada Lily. Lily hanya bisa tersenyum gemas saat putrinya dan putra dari keluarga Malfoy itu menghilang di balik pintu keluar rumah Grandpa Potter "James, tidak kah mereka terlihat cocok?" Tanya Lily pada James, James hanya tersenyum simpul "well, ku akui memang mereka terlihat manis jika berjalan berdampingan seperti tadi"

Mereka berdua hanya berjalan dalam diam hingga sampai di sebuah Halte Bus "Menggelikan, kau terlihat sok gentleman saat berpamitan pada Grandpa, Dad and Mum. Malfoy" gerutu Harrie, Draco hanya terkekeh "berhenti memanggilku Malfoy, kita teman sekarang. Panggil aku Draco, Harrie dan aku memang di didik untuk selalu sopan kepada semua orang" Malfoy memperhatikan pita hijau yang tersemat di ikat rambut Harrie "it looks good on you" puji Draco "huh? What?" Draco memutar matanya jengah, entah gadis dari keluarga Potter ini kelewat polos atau terlalu lamban dalam berpikir "your hair, Harrie. It looks good" blush! Pipi Harrie bersemu merah, sepanjang sejarah hidupnya belum ada yang memuji rambutnya indah! Tapi hari ini Draco Malfoy menjadi orang pertama selain keluarganya yang mengatakan jika rambut hitam yang susah di atur itu indah. "Okay, perhentian pertama Lovegood Café, come on Draco" Harrie berusaha mengalihkan rasa gugupnya, dan langsung menarik tangan Draco memasuki Bus yang akan membawa mereka ke Love Good Café. Draco hanya tersenyum simpul ia tau Harrie gugup setelah mendapatkan pujian darinya dan entah semakin lama ia menghabiskan waktu dengan Harrie, semakin ia yakin ia jatuh cinta pada gadis itu

.

.

TBC

.

.