Disclaimer: I don't own Naruto. Masashi Kishimoto does.
Warning: Typo(s), OOC(s), Yaoi, Alur Turbo tidak berlanjut di chapter depan hanya di chapter ini saja, Don't like don't read.
Pair: SasuNaru, pairing&character lain menyusul di chapter selanjutnya.
Rate: T , akan berubah!
Murni karangan saya, saya hanya meminjam character Naruto dari bang Masashi Kishimoto.
Da's Present
Uzumaki and Uchiha
.
Prolog
Uzumaki Corp adalah perusahaan maju yang terletak di kota kecil yaitu Konoha. Walaupun mempunyai wilayah yang kecil namun Konoha telah menjadi tempat wisata yang cukup terkenal karena keadaan daerahnya yang tertata. Uzumaki Corp dipimpin oleh seorang President of Uzumaki yang sekaligus telah menjabat menjadi Hokage (pemimpin) di Kota Konoha juga. Ia adalah Namikaze Minato.
Minato-sama, begitulah semua karyawan perusahaan memanggil pria tampan itu. Minato memiliki seorang istri cantik berambut merah panjang yang juga bekerja di perusahaan , ia adalah Uzumaki Kushina. Mereka mempunyai dua orang anak yaitu Uzumaki Kyuubi, perempuan berambut merah lurus dan seorang lagi anak bernama Namikaze Naruto. Berambut blonde spike, mata biru yang sama dengan ayahnya, senyum yang tegas seperti ibunya.
Umur Uzumaki Kyuubi adalah 18 tahun, ia tinggal diasrama di luar kota untuk melanjutkan kuliahnya. Kyuubi adalah anak perempuan yang tegas dalam suatu hal dan sigap menyelesaikan masalah. Setelah umurnya menginjak lebih tua ia akan menjadi pemimpin UzuCorp tanpa syarat. Tanpa syarat? Kemampuan yang dimiliki Kyuubi yang sangat cekatan mengatur strategi telah menggiring Minato untuk menunjuknya sebagai penerus perusahaan. Tak peduli walaupun Kyuubi adalah perempuan.
Sementara itu, Naruto baru menginjak 15 tahun dan bersekolah disekolah yang bisa dibilang elite. Hanya orang kaya yang bisa masuk kesekolah itu. Naruto adalah orang yang bertanggung jawab, ia adalah anak yang termasuk cerdas disekolah itu, Naruto juga mudah bergaul sehingga ia banyak mempunyai teman yang menghormati dirinya sebagai keturunan Namikaze.
Sekolah yang ditempati Naruto itu juga dikenal sebagai sekolah penjerumus. Karena sebagaian muridnya terjangkit pergaulan miring. Sejak kecil Naruto memang sudah diajarkan untuk bertindak baik dan mematuhi aturan kedua orang tuanya. Jadi hal seperti itu tidak mudah mempengaruhinya. Namun ada satu yang menjadi kelemahan Naruto. Orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan masing-masing dan tak sempat memperhatikan Naruto, membuat dirinya merasa kesepian.
Akhir akhir ini Naruto sering membolos sekolah. Ia merutuki dirinya setelah beberapa kalimat yang tak sengaja didengarnya dikelas. 'Apa gunanya menjadi pintar? Memangnya orang tuamu peduli?!' . Kalimat yang seperti pertanyaan namun mirip pernyataan itu terus terngiang dikepala Naruto. Sesuatu hal yang baru ia sadari, membuatnya merasa tertekan dan memilih untuk tinggal dirumah.
Prolog End
.
"Naruto-sama? Apakah anda baik-baik saja?"
Sebuah kalimat yang sopan dibalik pintu kamar itu, membuat mata sapphire itu terbuka perlahan, Naruto terbangun dari tidurnya yang lelap. Jam sudah menunjukan pukul 9 pagi, pantas saja pelayan membangunkan dirinya. Tak biasanya Naruto bangun setelat ini, tapi wajar saja mengingat kemarin malam ia tidak tidur. Seharian ia hanya membaringkan diri di kamar dan memikirkan jawaban dari kalimat yang masih tertanam diotaknya.
"Masuklah, aku tidak pergi sekolah hari ini."
Seorang pria bernama Iruka masuk kedalam ruangan itu dan tersenyum hangat kepada tuan dihadapannya yang masih tidur terkelungkup dan membuka setengah matanya.
"Selamat pagi Naruto-sama, maaf saya lancang. Ada masalah apa anda tidak berangkat sekolah hari ini?"
Naruto enggan menjawab. Iruka mengerti dan mengalihkan pembicaraan.
"Baiklah, sebaiknya anda segera mandi dan bersiap untuk sarapan. Ada seseorang yang ingin bertemu dengan ada, beliau akan datang setengah jam lagi."
Naruto membenahi posisi menjadi duduk. 'Ayah dan ibu kah?' , gumamnya bersemangat.
.
Naruto mengenakan T-shirt orange beserta kemeja putih dan celana panjang. Pakaian santai seperti ini membuatnya sedikit merasa ringan dibanding menggunakan jas berdasi setiap saat layak ayahnya. Setelah menyelesaikan kegiatannya Naruto dengan cepat melangkahkan kakinya menuju ruang makan. Ia sungguh tidak sabar menunggu kedatangan ayah dan ibunya, namun siapa sangka yang menunggunya adalah perempuan menyebalkan berambut merah dan menatap Naruto dengan horor.
"Kyuubi! Kenapa kau disini?!"
"Memangnya kenapa, disini rumahku juga." , jawab Kyuubi tenang seraya meminum teh hangat.
Naruto mendengus dan menghampiri kakaknya yang sudah terlebih dahulu menikmati sarapan.
"Masakan hari ini ramen spesial, Naruto-sama." , ucap salah seorang pelayan.
"Baiklah!" , Naruto segera mengambil sumpitnya dan menikmati makanan kegemaranya.
Kyuubi hanya memandang adiknya dengan tatapan kosong, saat Naruto menyadarinya ia acuh tak acuh menikmati ramen.
"Naruto, kudengar kau bolos sekolah. Benar?" , ucap Kyuubi memecah keheningan.
"Bukan urusanmu."
"Kau! Jawab dengan sopan!"
Naruto hanya terdiam.
"Aish! Sudah berapa kali kau bolos ha?" , Kyuubi mulai menekuk alisnya.
Namun Naruto yang melamun kembali tak menjawab. Kyuubi mulai berpikir kalau adiknya benar-benar merepotkan, karena malas berbicara lagi Kyuubi menghentakkan meja lalu bergegas akan pergi. Hal itu cukup membuat Naruto bangun dari lamunannya.
"Mau kemana Kyuu?" , tanya Naruto yang ikut bangkit dari tempat duduknya.
Giliran Kyuubi tidak menjawab.
"Ck! Jangan seenaknya pergi kau belum menjelaskan tujuanmu kemari! Apa salam ayah? Atau ibu?"
Kyuubi enggan menjawab dan masih sibuk memasukan barang-barang miliknya kedalam tas.
"Kyuubi!..."
"..."
"Kyuubi dengar! Kyuubi-oneechan aku kesepian dattebayo!"
DEG
"Temani...aku Kyuu..oneechan"
Pandangan perempuan perambut merah itu kontan saja teralihkan oleh kalimat yang menyatakan kalau adik semata wayangnya itu kesepian. Apalagi ditambah embel-embel oneechan di namanya. Sangat jarang atau mungkin langka. Berulang kali Kyuubi berkedip kalau-kalau ia hanya berhalusinasi melihat wajah memelas adiknya yang sangat manis Kyuubi akhirnya menghela nafas dan bergerak mendekati adiknya.
"Ck, sudah di High School masih bisa seperti itu. Kau.. kemari."
Kyuubi membentangkan tangannya dan memberi sinyal kepada Naruto untuk mendekat dan memeluk kakaknya.
"Heeh! Aku tidak mau dipeluk!" , Naruto mengkerucutkan bibirnya.
"Turuti saja mau ku bodoh!"
HUG
Melihat kedua tingkah kakak beradik itu, para pelayan tak sedikit yang tertawa kecil melihatnya.
.
Sore hari, setelah mengantar kakaknya ke bandara, Naruto kembali merasa sendiri. Ia juga sebentar lagi harus bergegas untuk pindah ke kota lain. Kyuubi datang untuk memberi Naruto informasi bahwa Ayah dan Ibu mereka akan pergi ke kota Sagama untuk menemui seorang pemimpin Uchiha Corp di perusahaan Uchiha miliknya. Namun ayah dan ibu mereka akan tinggal cukup lama jadi Naruto akan dipindahkan bersekolah di Sagama. Sedangkan Kyuubi masih menetap di universitasnya saat ini. Minato dan Kushina menganggap Naruto masih terlalu muda untuk ditinggal di kota lain sehingga mereka setuju akan memindahkan Naruto kesekolah barunya, di Sagama.
.
Akatsuki High School, Sagama. Naruto di terima di sekolah yang banyak di tinggali murid biasa-biasa saja.
Inner Naruto
Sekolah baru, sekolah ini tampak tak se-elegan sekolahku yang lama. Orang-orang disini juga tampak ramah. Walaupun sebagian dari mereka seperti orang yang sangat bodoh. Aku melangkahkan kaki menuju ruangan kelasku. Ayah dan ibu ingin menempatkan aku ke kelas VIP1 namun kepala sekolah yang tak setuju mengarahkan aku ke kelas VIP4, bukan kelas elite.
Orang-orang dikelas ini, semuanya memikirkan diri mereka masing masing. Beberapa menit disana aku sudah mampu menghafal sedikit nama teman sekelasku. Uchiha Sai duduk di sebelah bangku ku, orangnya lebih mementingkan seni lukis dibanding mengobrol. Hidan, pria ini tidak bisa menghandle suaranya. Sasori pria yang sibuk dengan bacaan. Deidara menyebut bahwa hal yang rapuh adalah seni. Konan wanita yang selalu asik dengan kertas, ia bahkan mempunyai buku catatan yang sangat rapi. Dan satu lagi pria yang menatapku sampai sekarang dengan tatapan kosong Uchiha Sasuke. Pria berambut ayam dan bergaya sok keren. Aku hanya menanggapi semuanya dengan bersikap tenang. Sekolah hari ini? Jujur saja membosankan.
...
Setelah sampai dirumah Naruto langsung menerima telfon dari Ayahnya. Sungguh jarang mendapat kesempatan mengobrol seperti ini.
"Naruto, bagaimana sekolah barumu?"
"Semuanya baik. Aku..."
"Syukurlah jangan hubungi ayah kalau tidak terjadi sesuatu yang penting, Maaf Jaa."
Tuutt
'Semuanya berlalu begitu cepat kenapa aku tidak bisa berbicara lebih lama dengan ayah.'
Jam sudah menunjukan pukul 11 malam. Naruto masih tetap memikirkan sesuatu. Naruto memegangi kepalanya terasa berat untuk berfikir lagi. Denyutan denyutan dikepalanya serasa menyayat suasana yang ia rasakan. Matanya mulai berat, namun ia sama sekali tak bisa tidur. Seandainya Kyuubi ada bersamanya, mungkin tak akan sesepi sekarang. Rasa rindu kepada kedua orang tuanya sudah sangat mendalam. Naruto kemudian bergegas menuju kamar orang tuanya agar ia dapat tidur sedikit lebih nyenyak.
"Komputernya masih hidup?", Naruto menerka dan berjalan mendekati komputer canggih itu.
Berusaha mematikan komputer milik ayahnya justru salah memencet tombol sehingga layarnya kembali menyala. Sebuah pesan e-mail yang terbuka terpapar jelas dihadapannya. Mata sapphire Naruto mulai terbuka lebar menyusuri setiap scrollan e-mail itu dan memastikan ia tak salah baca.
'...Uzumaki Corp akan hancur kalau anda sebagai Namikaze Minato tidak segera membayar kerugian pihak kami Uchiha Corp. Kami tak segan menyiksa orang Namikaze atau Uzumaki sebagai gantinya!'
Seluruh badan blonde itu terasa kaku untuk bergerak, ia terus mengulang membaca e-mail panjang itu. Walaupun hanya mengerti pada bagian akhirnya saja Naruto sudah mengerti permasalahan yang akan ia hadapi. Terbersit di ingatan Naruto bahwa dua orang laki laki Uchiha menempati kelasnya. Tidak lain adalah Uchiha Sai teman duduknya dan Uchiha Sasuke. Mereka mungkin saja mengetahui kegundahan perusahaan mereka.
Naruto juga menyadari jadi itu sebabnya mereka pindah ke Sagama dan mencari pemimpin Uchiha Corp. Disini tertulis Uchiha Fugaku. Apa yang menyebabkan perusahaan Uzumaki Corp menjadi berhutang materi kepada Uchiha Corp?
'Kalau disini tertulis hal mengancam keselamatan seseorang, kerugian yang dilakukan Ayah pasti tak sedikit! Apa yang ayah lakukan selama ini?!'
"Akh!"
Naruto merasakan kepalanya mulai berdenyut lebih keras dan mata sapphirenya tak tahan menggenang airmata. Ia merasa kehidupannya akan semakin berat dibanding kesepian. Naruto mencakupkan kedua tangannya didada, dan berdoa.
'Kami-sama lindungi ayah dan ibu, lindungi Kyuu. Lindungi semua anggota yang masih di Konoha lindungi semua keluargaku! Kami-sama aku mohon lindungilah aku!'
Naruto mencoba menahan emosinya yang ingin segera mengejar orang tuanya. Tubuhnya mulai lemas, meraih tempat tidur dan akhirnya tertidur dengan lelap.
.
Uchiha Corp.
"Perusahaan Uzumaki itu masih belum membayar cukup! Kita telah mengalami kerugian besar! Kalian yang mengenal Uzumaki atau Namikaze lainnya, beri mereka penderitaan sama seperti kita saat ini! Anda semua disini sebagai Uchiha memiliki derajat lebih tinggi! Kita harus melakukan gertakan agar mereka mau membayar!" , bentak seorang pria paruh baya bernama Uchiha Fugaku itu diruang tertutup Uchiha Corp.
Terlihat Sasuke anak dari Uchiha Fugaku yang sekelas dengan Naruto tak sengaja mendengar pidato sang ayah menggertakkan giginya.
"Anak baru itu adalah Namikaze dari clan Uzumaki. Ia pasti adalah anak dari Minato yang dibicarakan ayah. Akan bagus kalau aku yang menghabisi anak itu." , Sasuke menyeringai dan pergi dari depan pintu ruangan.
Sasuke berfikir betapa besar kerugian yang dilakukan oleh ayah Naruto. Entah apa yang akan Sasuke rencanakan.
Uchiha Fugaku melanjutkan kalimatnya. "Jangan biarkan anak dari Uchiha melakukan hal yang menyakiti anak Uzumaki lain! Walaupun mereka berhutang kita masih memiliki sedikit hati! Jangan hasut putra putri kalian!"
"BAIK!"
Namun sepertinya Sasuke tidak mendengar kalimat pidato terakhir Fugaku. Semuanya akan berjalan menyimpang.
TBC
Bagaimana nih minna-san? Aneh? Pasti... Uzu dan Uchi Corp mainstream? Tentu saja T^T
Minta Reviewnya ya minna, minta sedikit pendapat tentang karya saya^^v
Chapter 2 semoga bisa dipublish besok!
REVIEW REVIEW REVIEW REVIEW REVIEW REVIEW^w^
