Bunda Helvy mengatakan, "Menulis itu peduli, menulis itu mencinta."
Bagiku, menulis itu merindu, karena rindu terlahir jika kau peduli dan mencinta.
.
.
.
Ini adalah sebuah kisah nol faedah
Hasil daur ulang kisah lawasku di ruang entah
Karena menulis adalah merindu
Karena hatiku mungkin setabah hujan bulan Juni
Maka kurahasiakan rintik-rintik rindu
Kepada jalinan huruf di bawah ini…
.
.
.
CERITA MALAM MIDODARENI
.
.
.
SuLay
.
.
.
Genderswitch for Yixing
.
.
.
Warning: Bahasa tak sesuai standar PUEBI, OOC, cheesiness overload, based on Javanese tradition
.
.
.
-000-
[Photo]
❤oohsehun, real_pcy and 1.204.094 others
7_luhan_m My beloved adek zyxzjs's midodareni ceremony ❤ People say that angels visit the bride-to-be on midodareni night to bestow beauty to her. We believe it coz our Yixingie is so damn 'manglingi'! She's too beautiful to describe! 😍😍
Rasanya masih nggak percaya kalau adek yang satu ini besok resmi jadi istri orang. She's still a baby for me huhu… But, I'm sooo happy coz I know she'll belong to a kind, warm hearted man ❤ To kjm_suho please take care of adek yaa^^ Wishing you both a lifetime of happiness! 🙏❤
To adek sayang, besok kamu resmi jadi istri orang. Machonya dikurangi yaa, petakilannya juga dikurangi, malesnya apalagi 😜 Inget, ada misua yang harus diurus lagi dimanjakan 😁 Embak percaya kamu pasti bisa jadi istri idaman. Cayooo adek! Embak love u so muchoooo ❤❤❤
PS: Foto ini kebetulan diambil selepas prosesi tantingan. Kalo ada yang heran kenapa di sini Yixingnya nangis, aku bantu jawab yaa. Yixing nangis bukan gara-gara malam ini malam terakhir dia jadi perawan kok #eh 😜 Dia nangis soalnya suasana prosesi tantingan tadi betul2 haru biru, ditambah dia udah nggak kuat dipingit (she misses her husband-to-be like crazy). Jadilah kami para bridesmaid-to-be tetehumin99 baekhyunee_exo awkyungsoo hztttao batal gladi resik demi turun tangan melipur hati calon manten yang satu ini
To watasiwahyo embak sayaaang makasih ya kebayanya^^ Cantik banget 😍😍 EXO girls and the alumni suka banget sama desainnya. Love u and your kebayas mbaak :*
EXO girls and the alumni make-up & hairdo by fleurdelacour
Kebaya by watasiwahyo
Accessories by sumjewellery
#EXOgirlsandthealumniinaction #bridesmaidssquad #midodareniceremony #midodareninight #zhangyixing #lay #beautifulyixing #beautifullay #bridetobe #kimjoonmyeonswifetobe #sulaymenujuhalal
View all 52.094 comments
sulayhardshipper CICIII zyxzjs CANTIK BANGET SUMPAH! MANGLINGI! 😍😍😍😍😍 MOST BEAUTIFUL BRIDE-TO-BE I'VE EVER SEEN! Congrats ya ccku sayang, semoga lancar semuanya, happily ever after sama oppa kjm_suho 🙏 Jangan nangis terus ya ci, besok juga ketemu oppa kok. Namanya calon manten ya memang harus dipingit. Semangat demi #sulaymenujuhalal ya cii! Laffyuuuu ❤ cc lulu 7_luhan_m makasih banyak udah upload foto cc yixing 🙏
selirnya_exo Speechless liat lay jiejie zyxzjs cantiiiikkkkk 😍😍😍 bener2 manglingi! aura calon manten memang bedaaa
hi_doyoon Aku baper ngeliat foto ini yalord 🙈 7_luhan_m hztttao so sweet banget sih kalian tetep sahabatan sama EXO girls meski udah jadi alumni. ini baru namanya friendship goals! Apalagi lulu jiejie sama icing jiejie manggilnya embak-adek, yaampun sosweet deh kalian
jeffrysantiago717 zyxzjs dandan cantik+pake kebaya=gue pengen tumpengan. Akhirnya bias gue dandan sesuai kodrat 🙈 #digaploksuholkay
itsmereeneey Ku tercyduck liat kecantikan icing! Aku mah apa atuh cuma kobokan pecel lele 😜
watasiwahyo Sami sami deksaaayyy 7_luhan_m nanti pesen lagi buat acaramu n hunhun yaaak ;)
kanjengsuholkaydiningrat Gils bininya junjungan gue cans baatt yawlaaa! Biasanya cuma pake kaos kutung sama jeans kumel, sekarang pake kebaya. Orang yang kagak kenal pasti ngiranya dese putri keraton. Duh duh duhhh icing ayuneeeee kowe ndukk 😍
hunishans Habis #sulaymenujuhalal akankah terbit #hunhanmenujuhalal wahai oohsehun 7_luhan_m
baekhyunee_exo 7_luhan_m embaksis kok foto ini sih yang diaplod? Akunya keliatan gendut ih :(
noexonolife Cantik2 semua 😍
oohsehun Embak cantik yang paling pojok kiri nggak pengen nyusul #sulaymenujuhalal? 7_luhan_m
thehunnienoona Anjeeerrrr komennya sehun!
arredhelle212 Ciyeeee embak cantik ciyeeeee 7_luhan_m 😜 dikode dedek hunhun tuuhhhh oohsehun
awkkamjong Embak cantik yang persis di sebelah kanan embak calon manten nggak pengen nyusul? Aku dah siap lho rilis hestek #kaisoomenujuhalal
pemuja_eksoh Bener tebakan gw. SM dah cem biro jodoh njirr, eksoh contoh nyata #temantapimencinta wkwkwkwk
Selama sekian detik Kim Joonmyeon terpaku memandangi foto terbaru yang diunggah akun Instagram milik mantan rekan satu grupnya, Lu Han. Foto itu menampilkan lima gadis cantik berkebaya biru lembut mengapit seorang gadis berkebaya shocking pink yang tampak meneteskan air mata, tetapi tatapan Joonmyeon hanya tertuju pada gadis yang berkebaya shocking pink. Itu calon istrinya, Zhang Yixing alias Lay. Sama seperti Joonmyeon, Yixing turut bergabung sebagai personel EXO, sebuah idol group yang beranggotakan laki-laki dan perempuan.
Zhang Yixing. Yixing-nya. Gadis yang sukses merebut hati Joonmyeon setelah bertahun-tahun bersahabat, sukses menjerat Joonmyeon dalam pesonanya yang tidak mengisyaratkan satu pun petunjuk tentang jalan keluar. Yixing menjadi sentra dari dunia seorang Kim Joonmyeon, mengisi langit dan buminya dengan impian-impian bertemakan cinta hingga membangun rumah tangga yang bahagia bersama Yixing menjadi harga mati bagi Joonmyeon. Beruntung semesta berpihak padanya karena besok Joonmyeon akan resmi menikahi Yixing, mengambilnya sebagai istri.
Calon istrinya yang sehari-hari berpenampilan maskulin, yang 'ra ono wedok-wedokke blas' kalau menurut pendapat ibunda Joonmyeon, malam ini tak disangka-sangka tampil begitu feminin dan memikat hingga sulit dikenali. 'Manglingi' kalau menurut istilah orang Jawa. Mungkin benar apa yang ditulis Lu Han di caption fotonya tentang bidadari yang menganugerahkan kecantikan pada calon pengantin wanita di malam midodareni alias malam terakhir menjadi lajang. Yixing terlihat begitu cantik, sampai-sampai Joonmyeon nyaris tak berkedip. Terpesona luar biasa, memicu kerinduannya terhadap Yixing meledak-ledak tanpa sanggup dia kendalikan.
Joonmyeon sudah seminggu tak bertemu calon istrinya, mengikuti tradisi pingitan bagi para calon pengantin. Mereka dilarang bertemu, bahkan untuk video call pun dilarang. Keluarga masing-masing memang terbilang konservatif, kolot, sangat berpegang teguh pada tradisi leluhur. Berhubung Joonmyeon dan Yixing sama-sama menghormati prinsip keluarga, mereka memilih patuh dan harus berpuas diri membunuh rindu lewat chatting maupun sambungan telepon. Tak heran Joonmyeon langsung merasa bahagia dan terharu bukan main begitu Lu Han berbaik hati mengunggah foto prosesi midodareni Yixing di akun Instagram-nya. Demi Tuhan, seminggu tak melihat Yixing rasanya bagai berabad-abad bagi Joonmyeon!
Yixing menangis dalam foto yang diunggah Lu Han dan Lu Han menuliskan alasan dibalik tangisan Yixing. Yixing merindukannya sebesar dia merindukan Yixing. Calon istrinya yang cantik merindukannya sampai menangis. Duhai, mana mungkin Joonmyeon sama sekali tak terharu?
Maka pemilik paras tampan ini memutuskan untuk menekan speed dial nomor 1 di ponselnya, menghubungi kontak yang diberinya nama 마누라*.
"Mas."
Demi Tuhan, bagi Joonmyeon tak ada suara lain yang lebih merdu dari suara yang baru saja menyapa lembut gendang telinganya. Bahkan Joonmyeon yakin bahwa alunan musik surga akan sama merdunya dengan suara milik calon istrinya ini.
"Dek," Joonmyeon balas memanggil calon istrinya dengan panggilan sayang yang telah mereka sepakati bertahun-tahun lalu. Adek, mengingat Yixing lebih muda lima bulan darinya. "Aku… Kangen," suara Joonmyeon nyaris tercekat.
"A-aku juga, Mas," suara Yixing terdengar lirih. "Kangen banget."
"Tadi aku liat foto midodareni-mu di IG-nya Lulu," Joonmyeon berusaha mempertahankan suaranya agar tidak bergetar.
"Kamu cantik, Dek. Cantik luar biasa," Joonmyeon memuji dengan tulus. "Kamu tau, nggak? Waktu seserahan tadi, rasanya aku pengen nekat lari ke kamarmu, ketemu kamu. Seminggu sama sekali nggak ketemu kamu, bahkan liat kamu lewat video call pun dilarang, rasanya itu… Tersiksa."
"Udah Mas, jangan bahas soal pingitan lagi," suara Yixing mendadak serak. "Aku jadi pengen nangis lagi, nih. Seminggu dipingit bikin aku jadi menye-menye kayak gini. Nyebelin, deh. Aku 'kan biasanya gagah, eh malah sekarang jadi menye-menye. Bukan Yixing banget pokoknya." Yixing agaknya tengah menahan tangis.
"Jangan nangis lagi, Dek, nanti mata kamu bengkak," Joonmyeon buru-buru menanggapi. Dia sama sekali tak ingin Yixing menangis lagi. Besok mereka menikah, tentu saja Joonmyeon tak ingin mempelai wanitanya melangkah ke altar dengan mata bengkak.
"Adek sabar, ya. Besok kita ketemu di altar. Besok kita puas-puasin kangen-kangenannya sekalian malam pertama," Joonmyeon melanjutkan, mencoba untuk bercanda agar Yixing tak melulu melankolis.
"Kita kangen-kangenan, sayang-sayangan, gendong-gendongan, kuda-kudaan…"
"Mas," Yixing kedengaran menghela napas. "Seandainya aku lagi nggak menye-menye begini dan kamu ada di depan aku sekarang, kepala kamu udah pasti aku jitak. Mulutnya tolong dikondisikan, please. Kita belum halal, oke? Kuda-kudaan apaan. Mentang-mentang aku ini gedebag-gedebug kek unicorn, gitu?"
Yixing mungkin tengah dilanda perasaan melankolis mendalam, tetapi Joonmyeon yakin saat ini calon istrinya itu pasti tersipu-sipu. Joonmyeon tahu persis kalau Yixing selalu tersipu meski mulutnya melancarkan protes setiap kali dia bercanda yang menjurus-menjurus. Gadis tomboy itu pastinya merona parah dan Joonmyeon sangat menyukainya.
Joonmyeon tersenyum tipis, merasa terhibur hanya dengan membayangkan ekspresi Yixing saat ini.
"Ya udah kalo nggak mau kuda-kudaan. Kita main yang lain aja. Dokter-dokteran mau?" Joonmyeon masih menggoda Yixing.
"Nggak. Besok aku mau langsung bobo aja begitu selesai resepsi," balas Yixing. Kali ini dia berlagak ketus.
"Dengan senang hati aku bakal boboin kamu, Dek." Joonmyeon tersenyum-senyum jahil, semakin senang melancarkan kalimat yang berkonotasi mesum.
"Duh, Mas Junmen yang ganteng mandraguna, sayangnya besok kamu belum bisa boboin aku, tuh. Maaf ya, soalnya aku lagi pake pempers, jadi jangan harap."
"Mwo?!" Joonmyeon langsung melotot saking kagetnya. "Dek, kamu lagi dapet? Bukannya jadwal kamu tuh minggu depan?"
"Ya gitu, deh," Yixing agaknya tengah menahan tawanya sekarang. Rupa-rupanya kalimat menjurus-jurus mesum yang dilontarkan Joonmyeon mulai bisa mengalihkan perasaan melankolisnya sedikit-sedikit.
"Sori Mas, siklusku lagi kacau. Kata Mama sih mungkin efek stres nyiapin ini-itu buat nikahan."
Joonmyeon mendadak lemas. Demi apa, angan-angan indah tentang malam pertama yang selama beberapa minggu terakhir mengisi benak Joonmyeon seketika pupus sudah! Ibaratnya dia ini layu sebelum berkembang. Kasihan, ya?
"Duh, Dek, malam pertama kita jadi nggak seru, dong?" Joonmyeon memasang tampang merana. "Batal deh main kuda-kudaan, dokter-dokteran."
"Makanya langsung bobo aja, sih. Lagian besok kita pasti capek banget abis dipajang berjam-jam, nyalamin banyak tamu."
Joonmyeon hanya bisa mengelus dada, kecewa.
"Belum rejeki belah duren, nih," Joonmyeon menggumam.
"Hehehe, kecewa ya?" Yixing meledek. "Lagian mau nikah kok yang dipikirin urusan ranjang melulu. Mending kamu banyak-banyak doa deh, Mas. Apalagi ini malam midodareni. Banyak-banyak doa biar berkah, biar besok lancar semuanya."
"Berdoa sih pasti," Joonmyeon menyahut. "Apalagi doain kamu. Nggak selesai-selesai, secara aku cinta kamu, Dek."
Hening sejenak. Agaknya Yixing kesulitan mencerna makna kalimat Joonmyeon yang terakhir. Kesulitan mencerna makna atau merasa terkejut, entahlah.
"Aku tau itu kalimatnya Pak Sapardi, bukan kalimatmu sendiri, tapi aku terharu, Mas," Yixing akhirnya memecah keheningan.
"So sweet, deh. Nggak sekalian kamu kutip puisi Hujan Bulan Juni? Kan cocok banget buat kondisi kita sekarang." Tak disangka-sangka, Yixing melontarkan pujian.
Joonmyeon tersenyum tampan. Cuping hidungnya kembang-kempis karena bangga mendapat pujian dari calon istrinya.
"Sayangnya aku nggak setabah hujan bulan Juni, Dek. Aku nggak sanggup merahasiakan rintik rindu ke pohon berbunga itu," Joonmyeon mulai mengutip puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono yang diparafrasekan ke dalam bahasanya sendiri.
"Kalo kangen ya langsung aja bilang, nggak perlu pake rahasia-rahasiaan."
Yixing terkekeh mendengarnya. "Tapi kamu pasti sama bijak kayak hujan bulan Juni, 'kan? Yang menghapus jejak-jejak kaki yang ragu-ragu di jalan itu?" Meniru Joonmyeon, Yixing turut memarafrasekan bait-bait puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono.
"Kamu nggak ragu nikahin aku, Mas."
"Kenapa harus ragu sementara aku jelas-jelas tahu cintamu berlabuh di hatiku berkat suar yang kunyalakan di mercu?" Kali ini Joonmyeon memarafrasekan puisi yang lain lagi.
"Omo, makin so sweet. Sekarang aku makin yakin kalo arahku nggak kandas di cinta palsu." Yixing menyambung puisi yang diparafrasekan Joonmyeon.
Gantian Joonmyeon terkekeh. "Aku nggak salah pilih kamu, Dek. Seneng deh punya calon istri yang melek sastra, bahkan apal puisi-puisi kesukaanku. Kamu tau nggak? Kamu itu ibarat puisi abadi yang nggak kutemukan dalam buku."
"Ya ampun, melting aku Mas, melting," Yixing menanggapi dengan tawa renyah sebagai bonus. Agaknya dia sudah mulai bebas dari belenggu perasaan melankolisnya.
"Terus aja gombalin aku, Mas. Aku dengan senang hati mau kok dengerin."
Joonmyeon ikut tertawa. "Siap, Sayang. Tunggu ya, aku googling dulu. Aku cari puisi yang cocok."
Kali ini Yixing terbahak, menghadirkan keceriaan dalam hati Joonmyeon. Suara tawa Yixing sedikit banyak mengobati kerinduan dalam hati Joonmyeon dan Joonmyeon yakin Yixing pun merasakan hal yang sama. Agaknya sekarang mereka perlu mengucapkan selamat tinggal pada perasaan melankolis yang sempat singgah di dalam hati masing-masing.
Maka Kim Joonmyeon perlahan mengulum senyum, sebelum meraih laptopnya untuk mengetikkan keyword di Google.
"Kamu tau, Dek? Yang fana adalah waktu, kita abadi."
Serius menggombali calon istri melalui puisi, agaknya kalimat inilah yang tepat untuk mendeskripsikan seperti apa Joonmyeon kita ini dalam mengisi malam midodareni. Sepertinya Yixing perlu bersyukur karena Joonmyeon tak memilih menghabiskan waktunya untuk menggelar bachelor party di malam sakral yang satu ini.
"Aseeekk. Ada lagi, nggak?"
Joonmyeon yakin, di seberang sana, Yixing pasti makin bersemu merah sekarang. Membayangkannya sungguh terasa menyenangkan, memandunya untuk melupakan kekecewaan terhadap malam pertama yang 'gagal' esok hari.
.
.
.
FIN
.
.
.
마누라 (manura): wife
.
.
.
"Hujan Bulan Juni"
(Sapardi Djoko Damono)
Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu
.
.
.
Dalam Doaku
(Sapardi Djoko Damono)
Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang
semalaman tak memejamkan mata, yang meluas bening
siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening
karena akan menerima suara-suara
Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala,
dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang
hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya
mengajukan pertanyaan muskil kepada angin
yang mendesau entah dari mana
Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung
gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis,
yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu
bunga jambu, yang tiba-tiba gelisah dan
terbang lalu hinggap di dahan mangga itu
Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang
turun sangat perlahan dari nun di sana, bersijingkat
di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya
di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku
Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku,
yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit
yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia
demi rahasia, yang tak putus-putusnya bernyanyi
bagi kehidupanku
Aku mencintaimu.
Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan
keselamatanmu
.
.
.
KETIKA CINTA MASIH BELUM BERLABUH
(Ibnu Wahyudi)
ketika cintamu belum menentukan pelabuhannya
biarkan layar itu memandu ke setiap cuaca
tapi kalau itu adalah cinta untukku
akan aku nyalakan suar di mercu
biar arahmu tak kandas di cinta palsu
.
.
.
"Bunda,
engkau adalah puisi abadi
yang tak pernah kutemukan dalam buku..."
― Abdurahman Faiz, Untuk Bunda dan Dunia
.
.
.
.
Yang Fana Adalah Waktu
(Sapardi Djoko Damono)
Yang fana adalah waktu. Kita abadi:
memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari
kita lupa untuk apa.
"Tapi,
yang fana adalah waktu, bukan?"
tanyamu. Kita abadi.
.
.
.
Skywatcher Seo
