Fic ke dua nee..

Makasih yah atas review buat fic kemaren,,, :)

Oh ya, aku mau tanya dong. Sekuel itu apa ya? Maaf ya, saya kurang ngrti soalanya.. ^^v

Nah silahkan baca fic kedua dari sayaaa :D

Salam loope, piiiis and gahoool! :D

Masashi Kishimoto

Love You : Uchikata

Rated T

SasuSaku

Chapter 1

*SAKURA POV*

Hai namaku Sakura Haruno. Aku sedang mengikuti MOS di SMA baruku. SMA Konoha. SMA paling bagus di Jepang. Aku masuk ke sekolah ini dengan beasiswa yang kudapat. Bukannya keluargaku tidak mampu membayar sekolahku, tapi aku tidak mau merepotkan mereka. Aku tinggal di apartemen sederhana, aku membayarnya dengan uang kerja sambilanku sebagai penjaga supermaket. Ayahku agak tidak setuju dengan keputusanku ini. Tapi aku beralasan ingin belajar mandiri. Jadilah ayahku setuju dengan keputusan yang kubuat. Sekarang ini aku sedang berdiri di tengah lapangan dengan kaki terangkat satu dan kedua tanganku yang menjewer kedua telingaku. Aku sedang terkena hukuman karena melawan seniorku. Dan senior yang kulawan tadi sedang menyeringai sambil menatapku. Menyebalakan! Dan parahnya aku belum makan, dan aku sudah berdiri di sini bermenit menit lamanya. Sambil menahan rasa lapar dan hausku aku menjalani hukuman dari senior kurangajar itu.

FLASHBACK

Aku sedang berlari menuju lapangan, aku tak mau sampai lapangan telat dan di marahi para seniorku. Tapi…

Brugg!

"Aduuuhh…" kataku kesakitan, aku menabrak seseorang. Eh, mungkin juga aku di tabrak. Aku jatuh terjengkang ke belakang.

"Kalau jalan pakai mata!" kata seseorang yang kutabrak. Rambutnya mirip sekali dengan pantat ayam, tapi mukanya itu diatas rata rata. Ganteng sekali. Aku yakin Ino-temanku akan pingsan apabila melihatanya.

"Maaf, aku sedang buru buru!" kataku sesopan mungkin. Bisa kulihat dari seragam yang dia kenakan, dia adalah seniorku.

"Gadis bodoh! Kau pikir ini jalan nenek moyangmu! Kalau jalan itu pakai mata!" katanya marah marah.

"Apa? Kau ini yangh bodoh! Mana ada orang jalan dengan mata. Semua orang berjalan dengan kaki! Masa kau tidak tahu dengan hal sepele seperti itu! Anak kecil pun tahu kalau jalan pakai kaki! Dasar bodoh!" kataku tak mau kalah. Terserah dia mau kakak kelas atau bukan. Tapi pastinya dia bukan kakak OSIS, karena semua kakak OSIS pasti sedang di lapangan. Jadi satu kesimpulanku, kalau kakak ini bukanlah seorang anggota OSIS.

"Kau berani melawanku rupanya," katanya.

"Kenapa tidak berani? Kita sama sama makan nasi kok," kataku.

"Hn, baiklah! Cepat kau kelapangan! " katanya.

"Siapa kau berani menyuruh nyuruhku?" kataku.

"Aku anggota OSIS adikku yang manis," katanya sambil menyeringai layaknya iblis.

"Haaah!" teriakku kaget. Mana mungkin dia anggota OSIS? Aku tak melihatnya ketika perkenalan OSIS.

FLASHBACK OFF

Jadilah aku disini. Menikmati acara 'berjemur'-ku.

"Sudah kapok adik manis?" katanya. Aku hanya membuang muka. Terlalu malas meladeni ucapannya.

"Ternyata belum, baiklah kita tunggu sampai kamu kapok. Ok!" katanya lagi. Apa? Tidak itu tidak boleh terjadi.

"YA senpai, ya ya ya IYA! Saya sudah kapok!" kataku malas malasan.

"Hn, benarkah? Mukamu tidah meyakinkan sekali adik manis," katanya.

"Aku benar benar sudah kapok senpaaaaai," kataku.

"Hn , baiklah. Kau boleh kembali ke kelas," katanya.

"Baiklah terima-"

"Lima belas menit lagi," katanya memotong ucapanku sambil melangkah pergi menjauhiku. Sialan! Dasar senior menyebalkan.

Sekarang aku sudah berada dikelas. Disampingku ada Ino yang sedang memainkan jari kukunya tak jelas.

"Ino!" panggilku.

"Ada apa Sakura?"

"Apa kau tahu senior itu?" tanyaku sambil melirik ke senior yang tadi mengerjaiku. Dia sedang berjalan bersama seseorang berambut pirang seperti duren melewati kelasku. Dapat kulihat dia menoleh ke arahku dan menyeringai.

"Hah! Sasuke senpai? Tentu saja aku tahu. Dia adalah mahluk tertampan, terkeren dan tersemuanya di dunia Sakura! Kenapa memangnya?" Tanya Ino.

"Apa dia salah satu anggota OSIS?" tanyaku.

"Setahuku sih tidak Sakura, tapi dia adalah siswa paling tampan di sekolah ini. Dia juga siswa terpintar ke dua setelah Shikamaru. Dia juga seorang Uchiha. Kau tahu Uchiha-kan Sakura? Keluarga paling maju di Jepang. Hah pokoknya dia paling sempurna deh Sakura!" kata Ino dengan mata berbinar binar.

"Aku hanya tanya apa dia seoarang anggota OSIS?" kataku mulai kesal.

"Tentu saja bukan. Mana mau sih berandalan seperti dia masuk ke OSIS, walaupun pintar dan tampan sifatnya itu buruk Sakura. Massa kau tidak tahu apa apa tentang dia? Dia kan pernah masuk majalah Sakura," kata Ino.

"BUKAN!" teriakku kaget.

"Dan apa maksudmu dengan berandalan itu Ino?" tanyaku penuh dengan emosi.

"Hei hei, tenang Sakura. Kau pasti dikerjai olehnya ya?" tanya Ino.

"Iya, bagaimana kau bisa tahu?"

"Kemarin juga ada salah satu murid yang dikerjai olehnya. Dia mengaku menjadi anggota OSIS. Dan mengerjai murid itu habis habisan. Anggota OSIS tak ada yang berani menegur apalagi melawannya, karena dia adalah orang yang paling ditakuti di sini. Dia bisa membuat lawannya koma hanya dalam waktu kurang dari lima menit. Makanya itu dia disebut berandalan. Tapi sifatnya itulah yang membuat semua siswi menjerit histeris dan jatuh cinta padanya," kata Ino.

Tanpa pikir panjang aku langsung pergi dari kelas dan menuju tempat Sasuke berada. Di jalan aku bertemu dengan senior berambut pirang yang tadi berjalan di sebelah Sasuke. Pasti dia tahu Sasuke sedang berada dimana sekarang.

"Senpai apa kau tahu Sasuke senpai ada di mana?" kataku.

"Di belakang sekolah, dia sedang olahraga. Ada apa memangnya?" katanya.

Aku langsung pergi menuju belakang sekolah, mengacuhkan senior berambut pirang tadi yang sedang berteriak teriak memanggilku. Emosiku sudah berada di ubun ubun rasanya. Dan ketika aku sudah sampai ke belakang sekolah, betapa kagetnya aku. Dia sedang berdiri dengan lima, enam, tujuh, DELAPAN orang terkapar di bawahnya. Menyadari aku ada di sini. Dia berbalik kearahku. Dan bibirnya, mukanya semuanya lebam lebam dan dia berdarah! Aku paling tidak bisa melihat darah. Aku ada sedikit trauma dengan seuatu yang bernama darah!

"Aaaah! Darah! Kau berdarah! Ayo cepat sini ke UKS!" kataku sambil menyeretnya ke UKS. Bagaimana bisa dia menahan lebam lebam dan darah yang terus mengalir yang ada di mukanya itu.

*SASUKE POV*

"Aaaah! Darah! Kau berdarah! Ayo cepat sini ke UKS!" kata seorang gadis sambil menyeretku menuju UKS. Rambut pink? Hn, dia adalah junior yang kukerjai tadi. Sesampainya di UKS dia mengobati lukaku sambil mengoceh tak jelas. Aku hanya memperhatikan mukanya. Karena tak dapat kupingkiri mukanya sangat manis dan cantik.

"Kau ini kenapa bisa sampai berdarah? Katanya berandalan! Tapi baru begitu saja lebammu banyak sekali di muka. Padahal aku baru saja mau marah padamu. Kalau beginikan aku jadi tidak tega marah padamu!" katanya. Ya Tuhaaan, kenapa masih ada orang sepolos ini? Hn, dia lucu sekali.

"Berisik. Kau ini hanya bisa menganggu 'olahragaku' saja. Lebam lebam seperti ini itu tidak ada apa apanya tahu!" kataku. Memang tadi itu aku sedang 'berolahraga'. Salah sendiri mereka menantangku. Lagipula wajar saja kalau laki laki itu lebam lebam.

"Kau ini! Masih mending aku mau menolongmu!" katanya sambil menjitak kepalaku.

"Aku tidak minta, kau saja yang tiba tiba datang dan menyeretku. Menyebalkan. Lagipula untuk apa kau mencariku hah!"kataku,

"Tentu saja untuk marah marah padamu karena tadi kau mengerjaiku! Tapi berhubung kau sedang sakit seperti ini, aku jadi tak tega. Jadi aku akan marah marah padamu nanti kalau kau sudah sembuh saja. Baiklah sudah selesai! Kau tahan saja perihnya, memang betadine itu perih tapi lukamu akan cepat sembuh dengan itu," katanya sambil melangkah pergi, dan ketika dia sudah sampai di ambang pintu, dia berhenti dan berkata, "Jangan berkelahi lagi, aku tak mau terlalu lama mengulur waktu untuk marah marah padamu," katanya lalu melangkah pergi. Hn, gadis yang unik.

*NORMAL POV*

Insiden Sakura menolong Sasuke ternyata menyebar luas di sekolah, apalagi di telinga para fans Sasuke. Mereka cukup kaget, karena pasalnya Sasuke tidak pernah mau ditolong oleh mereka. Laki laki maupun perempuan, Sasuke tidak pernah mau di tolong oleh orang lain. Ditolong sahabatnya saja tak mau. Tapi dengan Sakura dia mau. Banyak yang mengira Sakura adalah sang misteri cinta Sasuke. Karena dulu ketika Sasuke sedang gencar gencarnya diincar oleh para perempuan. Sasuke selalu di kerubungi oleh perempuan. Sangking kesalnya dia berkata, "Berhenti mendekatiku! Aku tidak mau kekasihku marah karena menganggapku playboy!" kata Sasuke. Masalah kekasih disitu tentu saja Sasuke bohong, karena faktanya Sasuke terlalu malas berurusan dengan kaum hawa. Tentu saja setelah dia berkata seperti itu banyak fansnya yang patah hati dan bertanya tanya.

"Siapa wanita itu Sasuke?" tanya salah satu fans Sasuke.

"Kalian akan tahu nanti! Nanti dia akan muncul dengan sendirinya! Dia seratus kali lebih baik daripada kalian!" kata Sasuke. Tentu saja akan tahu nanti- kalau dia sudah punya kekasih, dan tentu saja akan muncul sendiri nantinya.

Karena perkataan Sasuke yang seperti itu dulu, maka banyak yang menyimpulakan kalau Saura adalah pacar Sasuke yang akan muncul dengan sendirinya itu. Sang misteri cianta Sasuke yang ditanya tanyakan. Sementara di bagian Sasuke, dia biasa saja menanggapi gossip seperti itu. Malah dia merasa perlu berterimakasih dengan Sakura, karena gossip itu malah membuat wanita wanita yang suka mengganggunya berkurang. Tentu saja dia senang. Sementara di bagian Sakura, dia malah uring uringan.

"Kau tidak pernah bilang kalau kau pacaran dengan Sasuke, Sakura. Pantas saja ketika MOS dia mengerjaimu, ternyata kau adalah pacarnya yang merupakan misteri selama ini. Akhirnya misteri ini terpecahkan juga, dan kagetnya sang misteri itu adalah kau Sakura, sahabatku sendiri!" kata Ino bersemangat.

"Aku tidak pacaran dengannya Ino. Sumpah!" kata Sakura meyakinkan.

"Tenang saja Sakura aku tidak akan marah kok kalau kau pacaran dengannya. Akukan sudah ada Sai, jadi kalau kau pacaran dengan Sasuke aku akan mendukungmu. Ternyata hanya kau yang mampu membuat dia menurut," kata Ino dengan senyum senyum gaje.

"Ino aku benar benar tidak pacaran dengannya," kata Sakura.

Tiba tiba muncul Sasuke di kelas Sakura. Tentu saja suara di kelas Sakura menjadi gaduh bukan main. Karena sang pujaan hati datang ke kelas junior, mereka semua saling menyangka kalau Sasuke kesini untuk menemui Sakura. Ternyata sangkaan mereka benar, karena Sasuke berjalan kearah Sakura.

"Ada apa?" kata Sakura.

"Terimakasih ya adikku yang manis" kata Sasuke. Tapi parahnya adalah, Sasuke berkata di tengkuk Sakura, jadi terlihatnya seolah olah Sasuke mencium Sakura. Tentu saja hal itu membuat para fans Sasuke menjerit histeris. Sementara Sakura sendiri mukanya sudah seperti tomat segar. Dan keajaibannya adalah Sasuke BERTERIMAKASIH ke Sakura plus kata 'adikku yang manis'. Hal langka yang jarang di lakukan Sasuke.

"Apa?" kata Sakura bingung.

"Pulang sekolah di taman Konoha depan air mancur, aku menunggumu di situ," kata Sasuke lalu kemudian pergi meninggalakan Sakura. Sasuke berterimaksih ke Sakura karena berkatnya para fans yang mengejarnya sudah mulai berkurang. Sementara semua yang ada di kelas saling terperangah mereka tidak menyangka kalau orang seperti Sasuke bisa melakukan hal seperti itu.

"Masih menyangkal tidak pacaran Sakura?" tanya Ino sambil tersenyum jahil.

"Aku benar benar-"

"KYAAA! Sakura aku iri kepadamu," teriak fans Sasuke memotong perkataan Sakura.

Sekarang Sakura sedang dalam perjalan menuju taman Konoha. Dia merasa aneh di perjalan, karena semua orang melihat ke arahnya. 'Ada pa ini?' batin Sakura. Tak sengaja Sakura mendengar bisik bisik kumpulan wanita.

"Itukan wanita yang berhasil merebut hati Sasuke,"

"Ah, iya benar juga. Menurut kabar wanita itukan berambut pink, dan cantik,"

"Katanya ucapan terimakasih Sasuke hanya buatnya,"

"Iya, katanya juga cuma dia yang bisa membuat Sasuke menurut untuk pergi ke UKS"

"Dan katanya Sasuke cuma mau ditolong olehnya,"

"Pantas saja Sasuke memilihnya, ternyata dia sangat cantik,"

"Hah! Aku iri!"

Sakura sedikit membelalak kaget mendengar pembicaraan itu. Jadi gossip tak jelas itu sudah sampai lain sekolah? Hebat! Bahakan hal yang baru terjadi tadi siang pun langsung mereka ketahui. Sekarang apa yang harus dia lakukan. Sesampainya di taman dia sudah melihat Sasuke duduk di kursi taman sambil tidur.

"Ada apa?" tanya Sakura. Sasuke membuka matanya yang tadi terpejam.

"Aku hanya mau PDKT," kata Sasuke.

"PDKT? Untuk apa?"

"Tentu saja agar kau jadi pacarku!" kata Sasuke.

"Haah?"

"Baikalah, kurasa PDKT-nya sudah cukup,"

"Apa maksudmu?" tanya Sakura.

"Maukah kau jadi pacarku?" Kata Sasuke.

"Haaah?" Sakura tambah tak mengerti.

"Baiklah! Mulai hari ini, Sakura Haruno telah resmi menjadi pacarku!" kata Sasuke. Dasar Sasuke ini, mana ada PDKT sesebentar itu? Bahkan Sakura bilang iya saja belum, tapi dia sudah menyimpulkan sendiri.

"Baiklah ayo pulang!" kata Sasuke sambil menggandeng tangan Sakura. Sementara orang orang yang melihat merasa kagum dengan pasangan sempurna ini. Dan karena ini masih jam pulang sekolah, jelas saja masih banyak anak SMA yang pulang sekolah. Di sepanjang perjalanan mereka banyak mendengar bisik bisik tentang mereka.

"eh, itukan Sasuke!"

"Ya ampun jadi misteri selama ini adalah gadis itu?"

"Tak disangka dia cantik sekali."

"Beruntungnya gadis itu."

"KYAAA! Mereka serasi sekali"

Begitulah teriakan dan bisik bisik yang mereka dengar. Muka Sakura sekarang ini sedang bersemu merah, sementara Sasuke sendiri sekarang sedang menyeringai puas.

TBC

Taraaaa! Sudah selesaaii! :)

Tolong review ya, dan beri saran juga. Ok!

Cara nembak Sasuke emang aku buat mirip sama fic pertamaku. Hehehe.. habis saya bingung bagaimana cara nembak yang pas. Terus Sakuranya juga nanti ngomong apa? Lagian di sini ceritanya, Sakura itu tidak menyukai Sasuke. Jadi pemaksaan deh! Haduuuh kalo baca lagi serasa ga banget! Kaya ada yang kurang gituu.. jadi tolong saran yg sebanyak banyaknya yaaaa.. tapi jangan di flame – belum sanggup saya ma kalo di flame -_-!

Salam loope, piisss, angd gahoool!

_UCHIKATA_ :)