cast bukanlah milik saya, saya hanya minjam chara dari pemilik sesungguhnya.
Rate T
Warning OOCkuroko
boyslove
DONT LIKE DONT READ
Hari ini adalah hari yang paling menyenangkan menurut kuroko tetsuya. Bagaimana tidak, sang mantan capten tercinta meminta dirinya untuk menemani jalan-jalan. Sungguh rasanya sangat sangat luar biasa. Seandainya saja sifat kuroko seperti kise, pasti saat ini dia sudah senyam senyum tebar kebahagiaan.
Perjalanan kuroko dan akashi terasa sangat lambat, bahkan kuroko berharap waktu tidak berputar agar ia bisa menghabiskan waktu lebih lama dengan akashi. Namun sepertinya dewi fortuna tidak berpihak pada kuroko saat ini. Sekarang mereka sudah berada di salah satu bukit yang berada di dekat kompleks smp mereka dulu.
Suasana saat ini sangat romantis menurut kuroko. Duduk berdua di bawah pohon, sambil menunggu matahari tenggelam. Sungguh jika saja dia bisa mengungkapkan perasaannya saat ini. Mungkin kuroko sudah berteriak ke sana kemari sambil mengungkapkan betapa bahagianya dia saat ini.
Kuroko sudah bertekat akan menyatakan perasaannya. Dia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan. Kuroko mulai mendekati akashi dan memanggilnya dengan lirih.
'Akashi-kun, cuppp'
'Ehhmmmm cupp'
Entah dapat keberanian darimana. Kuroko mulai memperdalam ciuman mereka.
'Tetsuya, kau'
Akashi nampak kaget dengan apa yang dilakukan kuroko padanya.
'Akashi-kun suki da yo'
Kringgg kringgg kringggg
Tetsuya langsung terbangun setelah mendengar bunyi alarm miliknya. Ia merutuki alarm tersebut. Kenapa juga alarm itu berbunyi saat dia sudah menyatakan perasaannya.
'Ck. Alarm sialan' pikirnya
Ia segera bergegas ke kamar mandi untuk mandi, takut nanti terlambat.
Cklek.. bunyi pintu terbuka, nampak orang di dalamnya sudah selesai akan kegiatan yang dilakukannya.
Kuroko nampak masih kesal karena mimpi indahnya terputus begitu saja. Ia masih marah pada alarm miliknya.
"Tet-chan, ayo cepat. Sarapan sudah kaa-chan siapkan"
"Iya, kaa-chan"
Tetsuya langsung berjalan ke meja makan. Ia tidak mau sarapannya menunggu terlalu lama apalagi itu adalah makanan favoritnya. Ya, apalagi kalau bukan onigiri sama vanilla milkshake. Menurut kagami, kuroko tanpa vanilla milkshake adalah bencana.
"Kaa-chan, aku sudah selesai"
"Kaa-chan aku pergi. Ittekimasu"
"Ne. Itterasshai"
perjalanan kuroko ke sekolah hanya perlu berjalan 20 menit saja. Jadi ia tidak perlu lagi naik bus. Berterima kasihlah pada sang ayah tercinta yang sangat mengetahui keinginan anaknya.
-at classroom
Kelas sangat penuh dengan suara, dari suara gosip anak perempuan, tawa bahkan suara orang ngorok.
Kuroko yang memasuki kelas, berjalan tanpa memperdulikan sekitar. Untuk apa peduli, mereka saja tidak bisa merasakan keberadaanku pikirnya.
Saat kuroko masuk ke kelas ada satu orang yang mengamatinya yang tidak lain tidak bukan adalah kagami taiga sang cahaya dari kuroko tetsuya. Bagaimana tidak, kuroko saja seperti bayangan nah sekarang makin lengkap sudah. Apalagi aura yang di keluarkannya sungguh seperti baru kehilangan belahan jiwanya.
"Ohayou, kagami-kun..."
Setelah menyapa sang cahaya ia langsung melesat melewati kagami begitu saja.
Sapaan tadi membuat alarm bahaya dalam imajinernya berbunyi dengan keras. Pertanda sesuatu yang buruk akan segera terjadi.
Dengan gerakan patah-patah kagami membalikkan tubuhnya ke arah kuroko yang tepat berada di belakangnya. Dikumpulkan keberanian yang tersisa untuk bertanya.
"Kuroko, kau kenapa..."
Pertanyaan itu meluncur dengan mulus dari mulut kagami. Dia sudah mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Kuroko perlahan mengangkat wajahnya segera menatap kagami dengan pandangan kosong. Tiba-tiba...
"ADAWWWWWW...apa yang kau lakukan bodoh...?"
Yah, sebuah buku dengan ketebalan yang luar biasa melayang tepat di kepala kagami, menyebabkan kepalanya sakit luar biasa. Entah apa yang dilakukannya jika kagami kembali bertanya.
"Gomenne kagami-kun, tanganku terpeleset..."
Dengan wajah tanpa dosa kuroko kembali melanjutkan kegiatannya yang sempat terganggu. Kagami yang melihat hal itu hanya bisa mendumel dalam hati. Sungguh ini hari tersial dalam hidup kagami taiga.
Skip
-jam istirahat
"Kuroko, ayo ke kantin nanti ku belikan vanilla milkshake..."
"Hmmmm..."
Kuroko melenggang meninggalkan kagami yang melongo di mejanya. Namun, walaupun masih kesal, ia tetap berjalan mengikuti sang bayangan.
Drrrt drrrrrt..
From : kise ryouta
To: kuroko tetsuya
Kurokochi, kau punya waktu luang-ssu...??
Kuroko yang membaca pesan dari kise segera membalas hitung-hitung sebagai hiburan.
To: kise Ryouta
From: kuroko tetsuya
Punya. Memang kenapa kise-kun?
Drrrrtttttt
From: kise ryouta
To: kuroko tetsuya
Baguslah-ssu. Kalau begitu kita ketemuan yah-ssu.
Kuroko mengeryitkan dahinya, dan kemudian membalasnya.
To:kise ryouta
From: kuroko tetsuya
Akan kupikirkan lagi kise-kun. Aku tidak mau menghabiskan waktu denganmu.
Drrrrrrttttt
From: kise ryouta
To:kuroko tetsuya
Hidoii-ssu. Kita tidak hanya berdua kurokochi. Ada akashichi, midorimachi, momoichi, aominechi, murasakibarachi, aku dan kurokochi. Hitung-hitung sekalian reuni-ssu. ,
Deg
Tatapan kuroko terpaku pada salah satu nama yang disebutkan kise. Astaga, rasanya baru tadi pagi ia menyebutkan nama sang captain tercinta, sekarang nama itu kembali muncul. Ia pun tersenyum kecil yang bahkan tidak disadari temannya. Suasana hatinya sedang baik saat ini.
To:kise ryouta
From: kuroko tetsuya
Baiklah, aku ikut. Kapan dan dimana kita akan bertemu.
Drrrrrrrtttt drrrt
From:kise ryouta
To:kuroko tetsuya
Hontou ni?? Hari sabtu minggu ini di majiba burger jam 2 siang-ssu. ,
Kagami yang merasakan perubahan aura dari sang partner hanya bisa mengeryit dahi bingung. Tadi suram sekarang bahagia. Aneh pikirnya.
Keadaan kamar kuroko saat ini sangat berantakan terutama kasur tempat tidurnya. bagaimana tidak, dari tadi ia berguling kesana kemari tanpa henti. Kuroko sedang bahagia , jadi jangan heran kalau ia bertingkah seperti remaja ababil.
Ia jadi teringat bagaimana ia bisa jatuh cinta pada sang captain dan itu adalah kenangan yang tidak bisa dilupakannya.
Flashback on
Pagi itu, langit di kawasan tokyo sedang cerah. Tidak ada tanda-tanda akan turunnya hujan. Banyak orang berjalan kesana kemari untuk mengisi waktu luang.
"Aomine-kun, berapa lama lagi kita akan menunggu..?" Tanya seseorang yang nampaknya sudah bosan. Yang ditanyaipun hanya menguap dan mengangkat bahu pertanda tidak tahu.
Yah, hari ini mereka sedang janjian dengan teman satu tim basket untuk kemping di salah satu hutan dekat dengan gunung serta pantai. Namun, sudah hampir seperempat jam dari waktu yang ditentukan sang pembuat janji belum datang juga. Saat ia bertanya pada rekan satu timnya mereka hanya berkata bersabarlah. Sungguh, jika saja ia tidak terlahir dengan muka datar seperti ini mungkin ia sudah memaki si pembuat janji. Akan tetapi diurungkan niatnya, sebelum ia memaki gunting pasti akan melayang pikirnya. Dengan perasaan dongkol ia pun duduk sambil menunggu sang captain aka akashi seijuurou.
20 menit berlalu
Kuroko sudah mulai kesal lagi. Masalahnya ini sudah hampir siang dan ia mulai lapar.
Brrmmm tit tit
Diangkatnya kepalanya entah efek cahaya atau lapar. Ia melihat sang captain datang menggunakan pakaian santai yang terlihat sangat keren. Celana selutut berwarna putih, dengan kaos warna senada celananya kemudian dibalut kemeja merah serta sepatu yang berwarna merah bergaris biru. Apalagi sang captain nampak membawah tas ceril ukurang 60 liter di sertai topi membuat ia terlihat keren. Kuroko menggelengkan kepalanya menghilangkan pikiran-pikiran konyolnya.
'Tapi akashi-kun memang kelihatan keren' pikirnya.
"Ayo kita pergi" kata akashi memerintah teman temannya.
Tanpa membalas ucapan sang captain, mereka langsung berjalan mengikuti sang captain ke arah gunung fuji.
Perjalanan mereka memakan waktu yang cukup lama. Kurang lebih 3 jam perjalanan mereka. Mereka tidak kelihatan lelah sama sekali kecuali satu orang yang kelihatan kehabisan nafas. Sedangkan yang lainnya tidak ada perubahan sama sekali bagi mereka ini lebih mudah dari latihan yang diberikan sang captain.
Tidak ada satu pun di antara mereka yang menyadari perubahan mimik wajah kuroko.
"Kurokochi kau kenapa-ssu.." tanya kise kawatir setelah melihat keringat yang membasahi tubuh kuroko.
Yang lainnya segera menengok ke arah kuroko. Dan mereka menyadari kuroko sudah kehabisan tenaga.
"Aku baik-baik saja.." kata kuroko dengan wajah yang memerah serta nafas yang tersengal-sengal.
Bruuk
Tidak berselang lama terdengar bunyi jatuh yang cukup keras. Semuanya segera menengok ke arah bunyi itu.
"Tetsu..." teriakan aomine membuat yang lainnya segera berjalan dengan cepat ke arah kuroko.
Kuroko sudah tidak bisa merasakan lagi kakinya. Dia bahkan sudah tidak mampu menggerakkan tubuhnya.
"Tetsuya kau baik-baik saja.." tanya akashi. Akashi mengenggam tangan kuroko sedangkan tangan lainnya di letakkan di dahi. Setelah mengetahui apa yang terjadi pada kuroko, akashi mulai mengeluarkan perintah.
"Atsushi, kau bawah barangku. Aomine kau bawah barang tetsuya, aku akan mengendongnya. Tidak ada protes.." perkataan mutlak yang tak terbantahkan meluncur dari mulut sang captain.
Kuroko yang mendengar ucapan akashi terdiam dan dadanya berdetak begitu kencang. Namun tidak menyakitkan malahan menyenangkan. Seperti ia sekarang sudah jatuh cinta pada sang captain.
"Kaki tetsuya keram, dan dia sudah kehabisan tenaga.." kata akashi menjelaskan alasan ia mengendong tetsuya. Akashi segera berjongkok mengambil posisi untuk mengendong kuroko.
"Kise angkat kuroko ke punggungku, midorima ambil salep yang ada di tas ku dan gosokkan di kaki tetsuya.." perintah akashi segera dilaksanakan oleh mereka.
Deg deg deg
"Ku harap akashi-kun tidak mendengar suara jantungku.." gumam kuroko dalam hati.
Dan sejak di gendong oleh akashi kuroko merasakan jatuh cinta yang luar biasa dan belum pernah di alaminya.
Flashback off
Kuroko tersenyum mengingat hal itu. Bahkan dia tidak bisa melupakan tubuh hangat sang captain.
"Aku harus menyampaikan perasaanku" gumam kuroko
To be continued
cerita ini udah pernah saya update di wattpad.
