My Boy Friend Cassanova

MINYOON

RATED T-M

JIMB

Min Yoongi namja dingin yang sangat terkenal dengan kepintarannya dan juga kemahirannya dalam dunia basket itu selalu menjadi pusat perhatian para siswa dan siswi di sekolahnya. Bakatnya dalam basket selalu mengharumkan nama sekolahnya.

Namun meskipun ia begitu di kenal oleh banyak orang dan selalu mendapat pernyataan cinta tetapi Yoongi sama sekali tidak tertarik dengan mereka. Dia tidak terlalu memikirkan seorang kekasih karna jujur saja yoongi belum pernah merasakan apa itu cinta. Ironis sekali bahkan sekarang usianya sudah menginjak 19 tahun dan sebentar lagi ia akan segera kuliah.

Park Jimin murid pindahan dari busan yang memiliki sifat casanovanya dan bisa memikat hati para yeoja maupun namja itu hanya dengan kedipan sebelah matanya dan gigitan di bibirnya. Itu akan membuat siapa saja meleleh karena kesexyan yang jimin miliki.

Dan satu hal yang perlu kalian ingat jimin adalah seorang hypersex dia selalu melakukan hubungan intim dengan siapa saja yang ia mau, dengan segala kesempurnaan yang dia miliki dan juga harta kekayaannya semuanya akan begitu mudah jimin dapatkan.

Duk duk duk bunyi suara bola yang di pantulkan ke lantai itu begitu menggema ke seluruh penjuru lapangan indor tersebut. Yoongi melakukan benerapa drible pada bolanya dan shooting yang ia lalukan begitu sempurna, membuat dirinya selalu tersenyum menampilkan senyum semanis gula.

Yoongi sedang berlatih di lapangan indor hanya sendiri karna itu adalah sebuah kebiasaan atau bisa di sebut hobinya, ruangan tenang, bunyi pantulan bola dan keringat yang mengalir di sekujur tubuhnya membuat Yoongi merasa sesuatu yang menjadi beban dalam hidupnya terasa lebih ringan.

Ia mendudukan bokongnya di lantai dingin lapangan indor itu dan menyimpan bola basket di sampingnya. Sembari mengatur pernafasannya yoongi memejamkan kedua matanya merasakan debaran jantungnya yang tidak teratur.

Brak, Ceklek. Bunyi pintu yang di tutup dan di kunci itu menyadarkan yoongi dari ketenangannya, ia segera melihat ke arah pintu yang sudah di kunci oleh seseorang. Orang itu tersenyum dan mendekat ke arahnya, berjalan dengan angkuhnya dan menjilat bibirnya. Yoongi hanya termenung melihat orang itu.

"Hey sunbae manis, kenapa kau sendirian eum?" Namja itu berjongkok di hadapan Yoongi dan menatap lekat manik Yoongi.

"J-jimin Shhi kenapa kau ada di sini eoh?" Bukannya menjawab tapi Yoongi malah balik bertanya pada namja yang ia panggil jimin itu.

"Sunbae, Apa aku tidak boleh masuk ke lapangan ini? apa sekolah ini milikmu? ahh atau haraboji ku mengakumu sebagai cucunya dan sekolah ini jadi milikmu?" Dengan arogan nya jimin bertanya panjang lebar kepada Yoongi. Karna siapa yang tidak tahu bahwa sekolah ini milik harabojinya jimin.

"Baiklah jika kau memang ingin disini, aku akan pergi dan tolong Tuan Park Jimin-shii buka kan pintunya." Yoongi menekankan kata 'tuan' pada pengucapannya dia sungguh kesal saat ini karena berdekatan dengan namja arogan dan mesum ini.

"Bukalah sendiri sunbae kau sudah besar jadilah orang yang mandiri, jangan menyuruh orang lain. Dan ohh kuncinya ada di saku depan celanaku. Ambilah" Jimin mendekatkan tubuhnya pada yoongi sambil menyeringai.

"Kau ingin mati di usia dini eoh? jangan bermain-main denganku dan cepat kemarikan kuncinya" Tangan yoongi sudah terulur di hadapan Jimin. Bukannya memberika nya, jimin malah memberikan seringai andalannya. Dan itu membuat Yoongi mendengus kasar.

"Baiklah jika kau tak mau mengambil kuncinya dari celanaku akan ku berikan, tapi ada syaratnya" Jimin tersenyum ke arah Yoongi sambil mengelus pipi Yoongi dengan jari telunjuknya.

"Cepat katakan, aku sudah muak melihat wajah sombongmu itu jimin-shi" Yoongi berdecih di hadapan jimin dan itu membuat jimin semakin tertarik padanya.

"Kita bermain basket jika aku memasukan bola ke dalam ring, satu ciuman di bibir. jika kau berhasil memasukan 10 kali bola ke ring kau mendapatkan kunci ini. dan jika aku yang duluan mencetak 10 skor nanti malam kau harus datang ke apartemen ku" Jimin berucap dengan santainya bahkan tanpa memperdulikan mulut Yoongi yang terbuka.

"Park Jimin kau gila? mana sudi aku memberikan first kiss ku pada penjahat kelamin sepertimu eoh? bermimpi saja kau park" Yoongi menyilangkan tangannya di depan dada, dan beranjak dari duduknya.

"Min Yoongi seorang kapten basket yang selalu mengharumkan nama sekolahnya takut dengan tantangaku? Haha lucu sekali" Yoongi melebarkan bola matanya karena perkataan jimin yang menjatuhkan harga dirinya.

"Yaak keparat kau jimin, aku bukannya takut padamu tapi kau memberikan hukuman yang sangat mengerikan untuku... Baiklah aku akan mengikuti kemauan mu tapi jangan harap kau menang Park karna aku seorang kapten basket disini..." Tak mau kalah Yoongi pun mulai menyombongkan dirinya pada jimin.

Pertandingan satu lawan satu pun segera di mulai, Jimin mulai menunjukan seringainya dan Yoongi memutar bola matanya malas. Bola segera di pantulkan ke atas Jimin dan Yoongi segera berebut, dan akhirnya bola berhasil Yoongi kendalikan, jimin segera mengikuti yoongi namun gagal Yoongi terus mendrible bolanya dengan sangat cepat dan Shoot bola berhasil masuk ke dalam ring.

"Lihat park jimin?..." Yoongi tersenyum ke arah jimin dan mendelik ke arahnya.

Permainan ke dua segera berlanjut namun kali ini bola berhasil jimin kuasai, meskipun jimin tidak masuk dalam club basket namun sejujurnya dulu ia juga adalah kapten basket di sekolahnya dulu dan itu merupakan sebuah keberuntungan bagi Jimin.

Yoongi terus berusaha merebut bola yang ada di tangan jimin dengan lincah namun jimin tetap dengan pendiriannya, ia mendribele bolanya dan menyuting bolanya dengan sangat sempurna.

"Sunbae ini saatnya first kiss mu aku renggut, dan jangan menolak..." Jimin berjalan mendekat ke arah Yoongi dan segera menarik tengkuknya.

Beberapa detik berikutnya bibir mereka saling beremu dengan Yoongi yang memejamkan matanya dengan sangat erat. Jimin melumat bibir Yoongi dengan sangat halus memberikan kesan pertama yang sangat manis untuk Yoongi.

"Eungh" Yoongi melenguh saat bibirnya di gigit oleh Jimin, jantungnya sangat berdebar sekarang dan perutnya sangat geli seperti ada banyak kupu-kupu berterbangan di dalamnya.

Mendengar lenguhan Yoongi membuat Jimin semakin gencar menciumnya, jimin menggigit keras bibir Yoongi dan membuat Yoongi membuka mulutnya, tak ingin menghilangkan kesempatan nya jimin langsung memasukan lidahnya pada mulut hangat Yoongi, mengabsen setiap inci mulut manis Yoongi dan menyapa lidah lembut Yoongi dan membelitnya.

Merarasa oksigennya sudah sangat tipis Yoongi memukul dada Jimin dengan pelan karena sungguh ia sangat lemas sekarang seluruh sarafnya sudah terhipnotis oleh setiap sentuhan yang Jimin berikan padanya. Dengan tidak rela Jimin pun akhirnya melepaskan tautan bibir mereka. Jimin mengusap dagu basah Yoongi karena saliva yang menetes dari ciuman mereka.

"Bagaimana sunbae? kau menyukainya bukan?..." Jimin tersenyum sambil mengusak rambut yoongi.

"Kau benar-benar gila park aku membencimu." Yoongi menundukan wajahnya karena merasa pipinya memerah sempurna akibat perlakuan jimin terhadapnya.

"Baiklah ayo kita lanjut dan ku harap kau akan kalah lagi sunbae karena bibirmu begitu manis..." Jimin segera melenggang dan mengambil bola yang menggelinding ke pinggir lapangan.

Permainan kembali di lanjut dan selalu di kuasai oleh jimin, Yoongi bingung pada dirinya sendiri, kenapa ia menjadi gugup begini bahkan kepalanya terus saja mengingat kejadian dimana bibirnya di lumat oleh bibir jimin, dan selalu masih terasa pada bibirnya. Fokus Yoongi menjadi buyar hingga akhirnya.

Chu

Chu

Chu

Chu

Hingga Skor ke sepuluh sampai akhirnya jimin menang dan Yoongi hanya mendapat satu skor karena konsentrasinya hilang di lumat oleh setiap sentuhan bibir jimin padanya.

"Kau ingat perjanjian kita sunbae? malam ini pukul 8 kau harus datang ke apartemen ku jangan sampai telat atau aku akan memberikan mu pelajaran. Sekarang kemarikan ponselmu, aku akam memberikan alamat apartemen ku..." Jimin tersenyum karena kemenangannya, dua keuntungan dalam satu pertandingan.

Tanpa banyak berfikir yoongi segera berjalan ke kursi depan penonton untuk meraih ranselnya, ia menggerutukan nama jimin yang sangat menyebalkan itu, sungguh hari ini menjadi hari yang sangat buruk bagi Yoongi karena berurusan dengan makhluk menyebalkan seperti Jimin.

Yoongi mendekati Jimin sambil menggedong ranselnya dan memberikan ponselnya pada Jimin, masih tetap dengan raut wajah yang sangat kesal namun Jimin dengan bodohnya tersenyum manis di hadapan Yoongi.

"Yaak sunbae kau harusnya tersenyum, karena ciuman pertamamu itu adalah aku seorang Park Jimin yang sangat di kenal oleh orang banyak dan Tampan..." Jimin terus saja berbicara sambil mengetikan alamat apartement nya pada note ponsel Yoongi, setelah selesai ia menglik save dan memasukan nomor ponselnya lalu menghubunginya.

"Park sialan kau mencuri nomor ponselku? benar-benar keparat kau park, cepat kembalikan aku sudah sangat ingin muntah melihat wajah yang sok tampan itu..." Yoongi berbicara kasar pada Jimin itu karena ia sudah sangat malu sekali menampakan wajahnya di depan wajah jimin akibat sepuluh kali ciuman yang ia berikan hari ini. Bibir nya kini sudah tak suci lagi karena di lecehkan oleh Si namja mesum itu.

"Kau sangat kejam sekali sunbae, harusnya kau memuji ketampanan ku karena aku tau sekarang jantungmu berdetak di atas normal, right? Apalagi malam ini kau akan datang ke Apartementku. Lihat saja apa yang akan ku lakukan padamu, jangan pernah kau menentangku dan tak datang malam ini, akan ku jamin hidupmu tak akan tenang" Jimin berbisik di dekat telinga Yoongi dan sedikit menjilatnya membuat Yoongi bungkam dan tak bisa berbuat apa-apa.

Setelah mengatakan itu jimin segera mengecup bibir Yoongi dan memberikan seringai kepadanya. Jimin pun berlalu dari tempatnya dan meninggalkan Yoongi yang mematung di tempatnya. Yoongi menyentuh bibirnya sendiri dan mengusapnya kasar.

"Sialan kau Park Jimin akan ku bunuh kau!" Yoongi berteriak frustasi karena apa yang telah ia alami hari ini, ia langsung bergegas ke luar lapang indoor tersebut dan berjalan menuju halte bus untuk pulang ke rumahnya.

Di setiap perjalanan Yoongi hanya melamun sambil menyumpal kedua telinganya mendengarkan musik romantis yang sedang berputar pada ponselnya, Yoongi menyentuh jantungnya dan merasakan detak jantung yang sangat keras. Yoongi yakin ini bukan penyakit karena Yoongi sama sekali tidak memiliki riwayat penyakit jantung jadi apakah ini cinta?.

.

.

.

.

.

.

To Be Continue

Ff buluk gua neh haha pasaran emang tapi entahlah pen aja di publish iseng doang si sebenernya jadi yagitulah.