"The Badass"

Chap 1

Pemuda "itu"

..

..

..

..

..

Tap ..

Tap ..

Tap ..

"Akhirnya sampai juga" Kata Seseorang Dengan senyum Lima Jarinya

..

..

..

..

..


Naruto Dan Karakter nya hanya milik misashi kishimoto

Terinspirasi dari manga Crows X Worst Created By Hiroshi Takahashi

..

WARNING:

Fic ini Khuusus Umur Diatas 15 Tahun, karena dapat membuat imajinasimu menjadi berlebihan

..

M untuk kekerasan dan bahasa yang kasar


..

..

...

..

..

"Apakah kau sudah menemukan tempat tinggal ?" Sebuah suara dari sebuah ponsel

"Ya, aku sudah menemukannya, aku baru sampai kemarin dan tempatnya cukup jauh dari rumah ." Jawab lawan bicaranya.

"ngomong-ngomong apakah kau tahu Dengan Siapa aku tinggal ?" Tanya sang kawan Dangan Wajah memelas.

"Siapa" Tanyanya Mulai Tertarik

"Kiba Dari Konoha junior School Dan Senior-senior yang satu SMA denganku, Aku Sangat Sial Bisa Satu Kos-Kos'an dengan mereka" Jelas nya Dengan wajah bagaikan tiada esok hari.

"Serius?!" Tanya Sang Lawan yg terlihat Shock

"Tentu Saja aku serius, tapi gimana nih bro? mana mungkin aku bisa Berbaur dengan mereka" Tanya nya dengan frustrasi

"Ya pokoknya yg sabar saja, Siapa Tau ada pahlawan yg menyelamatkan mu ?" Nasehat sang lawan bicara.

"Pahlawan?! Kau pikir aku tuan putri apa !" Jawabnya denga perempatan didahi nya.

"hehe .. oh ya, apakah Cuma kalian berdua saja?" Tanya sang lawan bicara

"Tidak, Hanya Kiba yang baru aku kenal, Sepertinya ada dua pendang baru, Jadi kami semua 12 org termasuk aku dan pendatang barunya." Ucap nya

"saat ini apa yg kau lakukan?" Tanya sang lawan Bicara

"hanya duduk di tam .."

Tiba-tiba sebuah kepala mengangetkan orang itu, saking kagetnya dia pun terjungkal dari bangkunya yang berada di dekat taman itu dan menjatuhkan ponsel ajaib nya.

"Hey! Ap-apa yg kau lakukan! yg tiba-tiba nonggol dihadapanku?!" Teriak nya dengan geram

"Jadi ini ponsel layar sentuh?" bukannya menjawab orang tadi pemuda itu justru memainkan ponselnya.

"Hey kembalikan! Itu milikku!" langgsung menyambar ponsel itu dari tangan orang aneh itu.

"Aku belum pernah melihat nya" pikirnya sang pemilik ponsel, Sang Bocah ponsel pun melihat dari atas sampai bawah pemudah aneh itu, menggunakan t-shirt berwarna oranye dan berlambang uzumaki di dadanya, dan mengenakan celana training berwarna hijau yang terlihat aneh.

"Dari mana asal mu?" Tanya sang pemilik ponsel

"Sebuah Tempat yang jauh dari sini" Jawab pemuda aneh itu sambil memegang dagunya

"maksudmu luar kota?" Tanya sang pemilik ponsel memastikan.

"YAA! Luar kota! aku datang dari luar kota!" jawab pemuda aneh itu dengan semangat 45

"Lucu kan ? hehehe" Tanya pemuda itu diiringi tawanya.

"apa-apaan orang ini? Jangan sampai aku bergaul dengannya, lebih baik aku pergi saja" Pikirnya dan mengendap-endap lari dari pemuda aneh itu yg belum sadar dari tertawa nya.

"Oh ya, aku baru sampai disini jadi aku .."

"Loh? Mana orang tadi?" Tanyanya mencari lawan bicara nya tadi.

"Dasar, orang kota memang pada dingin semua" Gumannya .

"apa boleh buat, akan ku cari sendiri alamatnya." Ucapnya dan setelah itu ia pun meninggal kan tempat keramat itu.

..

..


..

..

"Hari ini adalah hari dimana kita membalas bajingan tato merah itu" Ucap sang ketua gerombolan dengan membara-bara.

"kalian semua bersembunyilah, saat kuberi tanda, kita langgsung habisi dia" instrukis dari sang ketua gerombolan, anggota lain pun hanya mengangguk mengerti.

"Lalu …"

"apa-apaan pirang itu disitu?" melihat pemuda yang sedang menyantap dengan lahap ramen gelas instannya, dan sedang duduk-duduk disebuah tempat duduk di taman kota, dan bagaikan orang yang sedang kelaparan, sang ketua gerombolan mendekati pemuda Ramen itu.

"Hey Kau pergilah! Merusak pemandangan saja!" Ucapnya lantang ke pemuda Ramen itu

Hening, tak ada jawaban dari pemuda itu, dan membuat perempatan di dahi sang ketua gerombolan .

"HEY COK ! kau tuli ya?!" teriaknya lebih keras.

Merasa ada yang mengajak berbicara, sang pemuda ramen pun melihat ke arah ketua gerombolan itu.
"Kau berbicara padaku ?" Tanya pemuda ramen itu.

"Tentu saja aku berbicara padamu! Tidak ada orang lain, selain kau, dan teman-teman ku!". Ucap nya menahan amarah nya.

"Jadi, kalian ingin bergabung makan siang dengan ku!" Ucap sang pemuda Ramen itu dengan senang tidak jelas.

"Tapi aku hanya beberapa ramen saja, jadi dibagi-bagi yaa !" ucapnya lagi.

Merasa seperti dibodohi, dan perempatan yg sudah tak terhitung ketua gerombolan itu pun memegan ujung tempat duduk, sang pemuda ramen pun terkejut kursi yang ia duduki terangkat, dan ia pun terlempar dari tempat duduk nya.

"apa masalah mu bung ! Itu ramen yang sangat amat langka, hanya ada 5 cup ramen di Negara ini, Dan aku mencari nya dengan susah payah tau !" Ucapnya melihat tumpahan ramen langka itu.

"HEY ! apa kau mendengar ku" ucap pemuda ramen melihat sang ketua gerombolan dengan geram.

"emang gue pikirin apa?!" ucap sang ketua gerombolan berjalan menuju gerombolannya, dan melanjutkan rapat 'dendamnya' tadi.

"apa kau bilang" ucap pemuda ramen itu sambil mengepalkan tangannya dan mendekati gerombolan itu.

"Kenapa ?! Masalah ?" gerobolan tadi merespon pemuda itu

"Kalian akan membayar nya" dengan wajah yg menakutkan dan mengeluarkan hawa yang bisa membuat orang merininding. Sedangkan gerombolan tadi hanya memandang remeh pemuda ramen itu.


..

..

"apa ini tempatnya?" ucap seseorang yg melihat-lihat sekitar dan berjalan memasuki taman kota.

"hmm" gumam nya, saat melihat pemuda pirang yang akan melewatinya, dan melihat sesuatu yang keluar dari hidungnnya.

"Hey" panggilnya

"Hidung mu berdarah" lanjut nya sambil menunjuk hidung sih pirang itu yang ternyata berdarah.

Dia pun langgsung menyentuh hidung nya dan melihat bercak darah di tangannya.
"Eh, Kau benar." Ucapnya.

Dan pemuda pirang itu langgsung saja membersih kan darah yg keluar dari hidung nya, dan menutup lubang hidung nya yg masih berdarah dengan kapas.

"Terima Kasih bro" ucap nya dengan senyum lima jarinya.

"ya, sama-sama" balas nya singkat.

"Dasar pirang aneh" ucapnya yang melihat sih pirang itu semakin menjauh.

Setelah itu dia melanjutkan perjalanannya,dan betapa terkejutnya saat dia melihat segerpmbolan yang sekitar lima orangan tersebut yg sudah babak belur dan beberapa ada yang K'O, dan salah satu nya ia sangat kenal, bagaimana tidak, yang ia lihat itu musuh bebuyutannya saat masih di smp dan mendekat kearah musuh nya itu.

"Heh CUK! Bukankah mereka semua bawahan mu ?" ucap nya dengan geram dan menatapnya musuhnya yang sudah mulai sadar itu.

"Kemana Pirang itu pergi" Bukannya menjawab pertanyaan nya, malah bertanya kembali

"Yang lebih penting lagi, kukira ada yg ingin kau bicarakan? Dan apa yg mereka lakukan disini" Ucap nya sambil mencengkram kerah musuh bebuyutannya alias ketua gerombolan tadi.

"Tu-tunggu dulu deng …"

Tanpa mendengar penjelasan musuh nya itu ia langgsung mendengkul kepalanya beberapa kali, dan menjorokannya yang membuat musuhnya dalam posisi tertidur, setelah itu dia menendang-nendangnya sampai ia merasa puas.

"Ck, dasar muka sempak" Rutuk nya, dan meninggal kan gerombolan itu

"jadi Pirang itu yg melakukan ini" Gumannya sendiri.

..

..


..

..

"Sialan, Aniki selalu saja telat." Ucap seseorang dengan senyum aneh nya.

"Yoo .. maaf menunggu lama, senyum palsu" Sapa seseorang yg ia kenal sebagai anikinya.

Merasa dipanggil dia pun melihat kesumber suara yang memanggilnya
"Aniki!" Dan melihat anikinya yang terlihat berantakan.

"apa yang terjadi pada mu aniki? Kau tampak berantakan sekali?" Tanya dengan wajah khawatir

"Hey, Tenang lah, aku tadi mengejar orang aneh ini saat meninggalkan tempat parkir, dia menjatuhkan dompetnya." Jelas sang aniki sambil menunjuk pirang aneh itu.

"Setelah kejadian itu aniki mu ini mengajaknya jalan-jalan." Lanjut sang aniki.

Sang adik hanya melihat pemuda pirang itu dari atas sampai bawah, mengenakan pakaian yang aneh dan mencurigakan, dia pun membawa sang aniki menjauh dari pemuda pirang itu.

"Aniki, siapa orang itu? Jangan bilang kalau dia salah satu bawahan aniki." tanyanya dengan wajah dan nada serius sambil memegang pundak sang aniki.

"Kuatkan dirimu aniki, kau sudah 17 tahun, dan kau mau lulus Sma aniki seharusnya ka …"

PLAK

"Diam Kau!" potong sang aniki dan menepis tangannya, dan mencengram kerah sang adik

"Aku memanggil mu kesini bukan untuk menceramahiku! kupikir aku akan membelikanmu sebuah hadiah sebagai ucapan selamat karena sudah dari lulus SMP dan masuk satu SMA dengan ku! Dan orang itu yang membantuku mencari hadiah yang pantas untuk mu! Tapi kau malah sok menceramahiku" Bentak sang aniki yg sudah kehilangan kesabarannya .

sang adik hanya membisu mendengarkan jawaban sang kakak, setelah melepaskan cengkramannya sang aniki pun melemparkan sebuah kotak yang sudah ditanggkap sang adik, dan meninggalkannya.

"U-ucapan selamat?" Ulang nya melihat kotak yg belum ia buka.

Dan ia pun mendekati pemuda aneh itu, yang masih berdiri bagaikan anak yang kehilangan induk nya.

"Siapapun kau, terima kasih telah menolong kakakku." Ucap nya dengan senyum ikhlas nya.

"Jangan sungkan." Jawabnya dengan senyum lima jarinya

"Baiklah, aku harus menyusul anikiku, sampai jumpa" ucap nya, dan meninggalkannya sebelum pemuda aneh itu menjawabnya.

"Ya sampai jumpa."

"YA AMPUN!"

"aku lupa jika ingin bertanya alamat yang aku tuju ini, Bahkan aku tidak menanyakan nama mereka." Ucap nya sambil memegang dahinya.

"Kalau begitu, aku cari lagi saja alamat yang aku cari ini" ucap nya dengan mantab


"Hei nak?! Apa yang kau lakukan di trotoar ini ?" Tanya seseorang kepada pemuda yang sedang tepar di trotoar.

Hening tidak ada jawaban.

Merasa tak ada jawaban orang itu pun mendekati pemuda itu

"Kau baik-baik saja nak" Tanya nya lagi dan jongkok untuk melihat pemuda itu yang terlihat "mengenaskan" itu.

Betapa terkejutnya orang itu saat melihat pemuda itu yang ternyata sedang enak-enak tidur di pinggir jalan, setelah mengetahui pemuda itu hanya tertidur orang itu pun berdiri entah mengapa orang itu memiliki banyak sekali perempatan di pelipis nya.

"HEY BAJINGAN! BANGUN !" Teriak orang itu dengan suara lantang dan memberi tatapan haus darah bak seorang yakuza, kepada sang korban sih pemuda itu.

"huh"

"WOOAAHH" Teriak sih pirang kaget, yang melihat orang berbadan besar berwajah sangar dan berambut putih panjang se pinggang

"Ada apa nak? Apa ada yang tidak beras?!" Tanya nya orang itu dengan wajah sangarnya, sedang kan sih pemuda yang tidak berani menatap orang itu pun hanya memalingkan wajah nya kearah lain.

"Ti-tidak ada … ha-hanya ... sedikit lapar" Bohong pemuda itu diiringi keringat yang terus keluar hampir dari seluruh wajah nya.

"Si-sial .. orang ini pasti seorang yakuza" Pikir pemuda itu.

Pemuda itu pun membranikan diri untuk melirik kearah orang itu.
"Di-dia masih melototi ku" Pikir pemuda itu semakin panic.

"Apa yang kau lakukan disini nak?" Tanya orang itu menatap pemuda itu penuh intimidasi.

Sih pemuda pun diam, dan seluruh tubuh nya pun makin bergetar saking takut nya kepada orang itu, dan tidak sadar menjatuh kan sebuah kertas , dan orang itu pun mengambil dan melihat isi kertas itu.

"Nak, Bukanya ini alamat ke tempat kost-kost'an kan ?" Tanya orang itu dengan wajah sangar nya.

Sang pemuda pun hanya menjawab dengan anggukan ragu-ragu

"Sudah kuduga! Gwahahaha." Ucap nya dengan tertawa terbahak-bahak.

Sang pemuda pun tidak tau harus berbuat apa, hanya ikut tertawa konyol bersama orang itu, Dan tiba-tiba orang itu berhenti tertawa begitupun dengan pemuda itu, dan melihatkan lagi wajah sangarnya ke pemuda itu .

"Apakah kau tersesat nak? Oh ya, ak salah satu pemilik kos yang akan kau tinggali nanti" Ucap orang itu.

Merasa tak percaya apa yang di ucap kan orang itu, pemuda itu pun berdiri dan langgsung mencengram kerah orang itu.
"PEMBOHONG! Tampangmu gak pentes jadi pemilik kost-kostan tau seharusnya kau jadi yakuza atau semacamnya" …

"Apa kau baik-baik saja nak?" Tanyanya dan membuyar imajinasi sang pemuda.

"Ehh …" Pemuda itu tersadar

"Berarti anda Jiraya jii-san?" Tanyanya memastikan.

"Bukan Jiraya! Tapi jiraiya! Jangan asal mengganti nama orang tahu!" Teriak sang pemilik kost, Sang pemuda pun ciyut kembali, bahkan lebih ciyut dari pada tadi.

"Baiklah, sekarng ikut aku" perintah jiraiya dengan tegas.

"Ba-baik" Jawabnya dilanjutkan dengam menekori orang tua itu dan meninggalkan Jalan legendaries itu.

..

..


..

..

"Nah, ini dia. Tempat tinggal mu mulai sekarang ini." Tunjuk jiraya ke subuah rumah.

"Wa-waahhh" Pemuda itu tercengang, melihat banggunan yang jiraiya tunjuk.

Bagaimana pemuda itu tidak tercengang, tidak seperti kost-kost'an pada umumnya. Kost-kost'an itu banggunannya lebih besar, pagarnya pun sangat tinggi dan gerbangnya pun tidak kalah megah dari tembok nya, bahkan jika di perhatikan, di sudut gerbang ada sebuah kamera pengawas, Di ujung temboknya pun diberi kawat berduri, yang durinya pun tak bisa dihutung jumlahnya.

Pemuda itu pun menelan ludahnya saat selesai melihat bagian luarnya.
"I-ini bukan kost-kost'an, tapi ini sebuah penjara" Pikir pemuda itu

"Bagaimana? Indah bukan? Gwahahaha." Ucap jiraiya dengan bangga dan diiringi tawanya.

Setelah itu jiraiya mendekat sebuah alat yang ada di gerbang, bentuknya seperti radio dan ada sebuah layarnya, dan memencetnya.

"HEY! Kalian yang merasa laki-laki! Cepat keluar! Ada penghuni baru yang ingin aku kenalkan" Teriak jiraiya kea lat yang malang itu, dan pemuda itu mendoakan alat yang diteriakan itu supaya bertahan lama.

Tidak menunggu lama, para pengghuni pun berhamburan keluar, dan merasa familiar saat melihat pemuda itu.

"Sih pemuda luar kota" ucap bocah ponsel

"Super Seiya yang hidungnya berdarah" Ucap sih tato merah.

"Sih kucing penyelamat" Ucap sih kakak-adik.

"Siapa dia" Ucap dua orang yang lain.

Sedangkan sih pemuda, hanya tersenyum bangga mendapat gelar-gelar teman baru nya.

"Kalian sudah saling kenal?" Tanya jiraiya.

"Belum sih." Ucap mereka bersamaan.

"Kalau begitu! Kenalkan diri kalian! Dari nama, kelas, Nomor Kost, dan tinggi badan." Ucap jiraiya sambil menunjuk para pengghuni lama.

Sang pengghuni rumah hanya saling menunjuk siapa yang akan memperkenal kan diri terlebih dahulu, akhirnya mereka sepakat dengan hom-pi-pa, dan yang menang akan memperkenalkan diri, dan yang mendapat giliran pertama pemuda yang paling kecil diantara mereka.

Dan bocah itu mendekati pemuda pirang itu.
"Baiklah! Nama ku morino hidate, kelas satu, kamar nomor 4, tinggi ku hanya 165, Salam kenal" Ucap nya memperkenalkan diri yang pemuda itu kenal sebagai bocah ponsel.

"Baiklah, Sekarang giliran ku"Ucap pemuda yang paling besar diantara yang lain
"Namaku Inazuka Kiba, Kelas satu, Kamar Nomor 7 dan tinggiku 175, salam kenal broo" Ucap sih tato merah dipipi itu.

"Yoo, kita bertemu lagi." Sih senyum aneh
"Namaku Shimura Sai, Kelas satu juga, Kamar Nomor3 dan tinggi ku sekitar 170" ucap nya memperkenalkan diri.

"Dan aku shimura shin, aku kelas tiga Kamar nomor 1, tinggi ku ,kalo tidak salah 172" Ucap yang pemuda itu kenal sebagai sih aniki.

"Baiklah sekarang giliranku" ucap seorang yang pemuda itu tidak kenal
"Nama ku Hōzuki Suigetsu, Kelas dua, Kamar nomor 2, Tinggi ku hanya 168."

"Dan Aku rock lee, kelas satu,Kamar nomor 6, tinggi 170, salam kenal" Ucap sih baju ketat.

Mereka pun akhirnya melihat ke pemuda itu.
"Dan Namaku Uzumaki Naruto, Kelas satu, tinggiku 170, Kamar nomor 5, salam kenal" Ucap pemuda itu yang ternyata bernama uzumaki naruto.

Dan mereka melihat pemuda itu dengan senyum lima jari nya.

"Baiklah sekarang kita masuk, karena sudah waktunya makan malam" Ucap Jiraiya dengan mantab.

..

..

..

..

..


HAY SENPAI! Saya newbie.

Mohon Review nya, kritik, saran Dan bimbingannya yaa …

Terima kasih.

THE GOOD BOY