Red Grape
Seorang gadis berlari -lari kecil dengan bibir melengkung membentuk senyuman.
Di atasnya tanaman rambat tertata rapi di sanggah anyaman bambu yang cukup kuat menahan beban tanaman tersebut, mengingat banyaknya pula buah bulat -bulat bergerombol menggantung ke bawah melalui celah anyaman bambu yang lumayan lebar. Warnanya Ungu gelap kemerahan, begitu menggemaskan.
Tidak lebih menggemaskan dari pipi seorang gadis yang pertama kali ia lihat.
Pemuda tersebut terus melangkahkan kakinya dengan langkah mundur yang perlahan, matanya yang setajam elang tak lepas memandangi gadis yang berlarian agak jauh darinya.
'Cantik ...'
Dress ungu selutut yang longgar, bagian kain leher membentuk kerah lebar berlipat. Syal putih yang ia gunakan tersampir di punggung pada kedua ujungnya seakan ikut berlari mengikuti si empu. Bergerak bersama sang gadis yang berlari melawan arus angin.
Matanya yang teduh menatap kagum gerombolan buah menggiurkan di atas kepalanya. Bibirnya ranum memerah kala otot wajahnya tertarik membentuk ekspresi yang berarti.
Entah kenapa ia tak bisa mengalihkan arah matanya memandang.
"Apa yang ku lakukan ..." gumamnya.
Namun beberapa saat kemudian ia menunduk, tawanya mengalun pelan.
Ia tak peduli apapun yang terjadi, tapi melihat gadis itu ia merasa bahagia. Senyumnya dan binar bahagia di netra Ametys tersebut menyedot perhatiannya.
Sasuke begitu bahagia, sangat bahagia.
'Mungkin kini aku tak mengenalmu, tapi ku harap kaulah yang menjadi bagian terbesar hidupku'
