Nekomata
Meanie Couple
Mingyu x Wonwoo
! Don't try to take other people's work without permission
! Budayakan meninggalkan jejak setelah membaca
! Rated M keras, untuk yang under rate please close tab xD
! Main fokus Woncoups Couple
! Want to request ff? DM me
Enjoy it
.
.
Kim Mingyu masih mengayunkan langkahnya menyusuri jalan setapak yang akan membawanya menuju apartementnya sebelum sepasang matanya yang tampak seperti seekor kucing mendapati tatapan tajam dari balik sisi gelap gang yang tengah di laluinya kini.
Memutuskan untuk berhenti sejenak seraya menatap lamat-lamat sepasang cahaya mata ynag memancar disana. Ia tersenyum, tidak lebih tepatnya menyeringai. Menghapuskan jaraknya pada cahaya dari kedua bola mata itu. "Pusss, ckckck." Ia berjongkok tak jauh dari sana.
Mencoba mengambil perhatian seeokor kucing yang masih menatap tajam dirinya. Mengetahui bahwa binatang itu tampak tak merespon Mingyu memutuskan meraih sepotong biskut dari dalam saku coatnya. Berharap dengan benda itu sang kucing akan tertarik.
Namun tampaknya usaha pemuda itu sia-sia, mendapati kedua bola mata itu hanya tetap memandangnya dari sudut gelap gang. "Merepotkan, kenapa gak ikut saja sih." Memutuskan untuk mendekati namun baru mangambil 3 langkah kucing itu sudah mendesis, mengangkat ekornya tinggi-tinggi seakan memberi tanda bahwa Mingyu berbahaya untuknya.
"Hey, hey! Jangan seperti itu. Aku orang baik sungguh." Tukasnya seakan-akan binatang itu akan mengetahui ucapannya. Kembali mengambil langkah menuju kucing berwarna abu-abu pekat yang berada tepat dihadapannya. Mingyu nyaris terjungkal saat pergelangan tangannya yang hendak menyentuh puncak kepala kucing itu justru mendapat cakaran disana.
Sedikit meringis mendapati bercak darah mengumpul. "Sulit sekali menjinakkan mu. Aku gak akan melakukan apapun sungguh." Ia mendengus, memandang sang kucing dari ekor matanya. "Puss puss, ayo kesini akan aku berikan banyak makanan jika kau mau ikut." Ia kembali mendekat, semakin mendekat yang membuat desisan dari hewan itu semakin mengeras.
Nyaris kembali mendapat cakaran saat berhasil menangkap kucing itu. Mingyu mendekapnya erat, menyembunyikan hewan berkaki empat itu di dalam coat miliknya setelahnya berlari secepat kilat menuju tempat peristirahatannya.
.
Suara mengeong begitu keras mengaung saat Mingyu melepaskan kembali kucing itu dari dalam coat miliknya. Terkekeh mendapati tatapan marah yang di layangkan padanya. "Maaf kau pasti sesak, ya." Kembali mendekat, berusaha menyentuh puncak kepala sang kucing sebelum desisan kembali menguar dari mulut hewan itu.
"Sulit sekali sih." Ia menggumam jengkel, terduduk di lantai apartementnya seraya menatap sang kucing dengan pandangan gemas. "Aku sungguh-sungguh orang baik, gak akan menyakiti mu percaya 'lah." Tukasnya. "Lagi pula darah kucing itu gak enak, jadi aku gak akan menggigit mu sungguh." Ia tertawa setelahnya, menyisakan sang kucing yang kini hanya terduduk dengan pandangan tajam mengawasi.
"Ah baiklah, kau lapar gak? Aku punya makanan untuk mu." Ia beranjak dari duduknya, menuju dapur hanya untuk mengobrak-abrik isi kulkasnya. "Kita lihat apa yang kita punya disini." Sensasi dingin menguar setelahnya saat pemuda itu membuka pintu kulkas. "Oh, aku punya ikan tuna kalengan. Kau pasti akan menyukainya."
Meraih kaleng berbentuk bundar dengan sticker ikan yang tertera disana. Mingyu membuka tutupnya, menyodorkan benda itu dihadapan sang kucing. Sesaat hanya memperhatikan hewan itu mengendus-endus cacahan ikan tuna dalam kaleng dihadapannya. Setelahnya senyuman mengembang di wajah sempurnanya, menyisakan dua buah taring yang mencuat disana. "Bagaimana, kau menyukainya?"
Kembali mendapatkan desisan keras saat pemuda itu menyentuh puncak kepala sang kucing. Mingyu mendengus sebal. "Kau ini kucing paling gak ramah yang pernah aku temui." Memutuskan untuk tidak mengganggu kembali hewan itu, Mingyu hanya terduduk disana menunggu sang hewan menghabiskan makan malamnya.
.
Angin berhembus cukup kuat malam itu, menerobos pada jendela kamar Mingyu yang tak tertutup. Membuat gordyn yang tergantung disana berterbangan. Sang kucing masih tampak menjilati tubuh bagian sampingnya di sudut kamar pemuda yang kini tengah terlelap itu. Setelahnya kedua tatapan tajamnya jatuh pada Mingyu.
Sang kucing beranjak, melompat dengan mudah keatas ranjang Mingyu setelahnya menggelungkan tubuhnya diatas dada Mingyu. Tertidur disana.
.
Mentari bersinar cukup terang pagi itu. Mengintip dari balik gordyn jendela yang tampak tidak ingin terdiam sejak semalam akibat hembusan angin. Mingyu merasa sedikit risih mendapati sinar mentari mengenai kulit wajahnya, membuat permukaan kecoklatan itu terasa sedikit panas.
Ia berniat beranjak merubah posisi namun rasa sesak dan berat menghinggapi dada telanjangnya yang hanya terbalut kain selimut. "Apa sih ini." Ia mengguman, menyentuh sesuatu yang berada tepat diatas dadanya tanpa membuka kedua kelopak matanya. "Hm?"
Berfikir sesaat, dan kembali meraba. "Rambut?" Ia berujar, membuka kedua matanya. Dan Mingyu nyaris mati karena serangan jantung mendapati seorang pemuda –telanjang- tengah terlelap diatas tubuhnya. Mencoba mengerjapkan kedua matanya rapat-rapat berfikir mungkin hanya halusinasi. Nyatanya tidak.
"Eh?" Ia semakin terlonjak, mengetahui bahwa pemuda itu kini terusik oleh dirinya. Tampak sedikit menggosokkan kepalanya pada dada Mingyu, membuat sensasi geli bergriliya diatas permukaan kulit tan itu. Setelahnya kedua iris matanya terbuka lebar. Pekat, dan tajam. Itu adalah first impression Mingyu setelah mendapati kedua manik mata itu bertumbukkan dengan miliknya.
Hanya terdiam sesaat setelahnya pemuda itu kembali menjatuhkan kepalanya diatas dada Mingyu. Menyisakan pemuda itu terdiam dengan begitu banyak pertanyaan disana. "Ehem." Ia berdehem, mengetukkan ujung jari telunjukkan pelan pada puncak kepala pemuda diatasnya. "Maaf, kau meniduri ku." Ujarnya, setelahnya pemuda itu tampak berfikir sesaat mengenai ucapannya.
"Oh bukan, maksud ku kau tertidur diatas ku." Buru-buru meralatnya sebelum kesalah pahaman terjadi. Namun tampaknya pemuda itu tak menggubris ucapan Mingyu. Hanya tetap disana, terlelap tanpa merasa bersalah sedikitpun.
Kembali mengetukkan ujung jari telunjuknya bermaksud untuk mendapati respon. Dan ia berhasil, namun sepertinya diluar dugaan. Mingyu menelan air liurnya sulit saat pandangan menusuk terpapar jelas dihadapannya kini. Ia tersenyum kikuk. "Maaf mengganggu tidur mu, tapi kau tertidur diatas tubuh ku." Melemparkan cengiran awkward menyadari tatapan jengkel itu masih belum lepas.
"Lalu kenapa?" Suaranya terdengar begitu berat dan emm, sexy di telinga Mingyu. Ia melongo sebentar, setelahnya kembali pada kewarasannya. "Ya, tidak apa-apa sih." Bingung akan jawaban apa yang harus di utarakan, Mingyu justru melemparkan respon seperti itu membuat pemuda itu kembali bergelung diatas dadanya.
Mingyu mendesah frustasi, memutuskan untuk terdiam pada posisinya saja. Sesaat pemuda berusia 24 tahun itu mencuri pandang, mendapati tubuh terekspos tanpa penutup diatasnya terlihat begitu putih kontras dengan kulit miliknya. Ia berdehem, entah mengapa kerongkongnnya tiba-tiba terasa kering. Memutuskan untuk beralih kembali, namun nyatanya justru iris matanya jatuh pada tubuh itu lagi.
"Jangan berfantasi liar atas diri ku, vampire kotor." Ia melongo kembali, menatap pada helaian rambut Wonwoo dihadapannya. "Ku kira kau tidur." Ia berujar canggung, menggaruk kepalanya. Pemuda itu bangkit, turun dari tubuh Mingyu dan beranjak menuju toilet kamar. "Tadi begitu, tapi burung mu berdiri dan itu membuat ku risih." Setelahnya Mingyu merutuk penuh rasa malu. Ia bersumpah miliknya bangkit bukan karena fantasi liar akan tetapi ereksi yang selalu terjadi pada pagi hari. Pria normal selalu mendapati itu.
.
Mingyu masih menatap pemuda yang kini tengah melahap potongan bacon dalam piringnya. Merasa telinganya begitu panas saat ucapan yang di lontarkan pemuda itu pagi tadi menguar kembali dalam otaknya. "Apa lihat-lihat?" Ia berujar ketus, menyisakan helaan nafas serta cibiran dari bibir Mingyu.
"Kau ini siapa sih. Tiba-tiba saja muncul dan tertidur tanpa busana diatas tubuh ku. seingat ku semalam aku gak membawa siapapun ke dalam rumah ku ini. Pencuri ya? Atau tukang cabul?" Ujarnya, mendapati sebuah sendok yang melayang mengenai kepalanya kini. Mingyu meringis, mengusapnya.
"Itu 'kan salah mu, kenapa gak memberi ku pakaian." Mingyu kembali melongo, sepertinya hari ini ia terlalu banyak melakukan hal itu. Mencoba mencerna maksud ucapan pemuda itu. "Aku gak mengerti maksud mu." Ucapnya jujur. Pemuda dihadapannya itu kembali terlihat menjejalkan potongan bacon ke dalam mulutnya. "Meong~"
Dan rahang Mingyu terjatuh mendengar suara berat itu menguar. "Kau… kucing yang semalam aku bawa pulang?" Wonwoo hanya mengangguk. Iris matanya menatap lamat-lamat pada potongan bacon diatas piring Mingyu. "Dimakan gak?" Ia berujar, menunjuk benda yang sedari tadi di perhatikannya. Membawa tatapan Mingyu jatuh pada arah yang di tunjuknya. "Oh, gak buat mu saja."
Kembali menarik potongan bacon itu dan melahapnya tanpa jeda. "Eh serius kau itu kucing yang semalam aku bawa pulang?" Mingyu kembali memastikan. Masih enggan untuk mempercayai ucapan pemuda dihadapannya kini. Bisa saja ia berbohong 'kan?
"Kemari 'kan tangan mu satu." Mengadah, menunggu Mingyu meletakkan tangannya disana. Memutuskan untuk mengikuti intruksi, Mingyu terdiam membiarkan tangannya di tarik oleh pemuda itu. Kedua matanya melebar saat merasakan sesuatu yang tersembunyi dalam helaian rambut di puncak kepala Wonwoo. "Sudah percaya?"
"Itu.. telinga?" Wonwoo mengangguk, masih dengan tatapan datarnya. Masih menjatuhkan tatapan tidak percaya pada pemuda itu membuat Wonwoo mendesah berat. "Harus aku perlihatkan ya?" Ia menatap jengkel Mingyu. Setelahnya beranjak menuju bangku yang tengah di tempati oleh pemuda kecoklatan itu. Berjongkok dihadapannya dan membuka helaian rambutnya.
"Oh tuhan, kau benar-benar kucing yang semalam!" Nyaris terjugkal saat iris matanya mendapati telinga berukuran kecil disana dengan warna bulu keabuan, sangat mirip dengan warna bulu kucing yang semalam di bawanya. "Kau itu siluman?" Masih menatap Wonwoo yang kini terduduk diatas lantai tepat disisi bangkunya. "Nekomata."
Mingyu berdehem dengan nada tanya. "Nekomata! Sudah 'lah pinjam tangan mu." Pemuda itu menarik cepat tangan Mingyu, menaruh tepat diatas kepalanya. "Ayo bergerak!" Mentitah, meminta Mingyu untuk menggerakkan jemarinya dalam helaian rambutnya. Mingyu menuruti, mengusap puncak kepala pemuda itu yang menghasilkan dengkuran seperti saat ia meraba kepala kucing.
Wonwoo menjatuhkan kepalanya diatas paha Mingyu, begitu menikmati elusan yang Mingyu berikan diatas kepalanya. "Sudah-sudah." Ia menarik kepalanya, kembali beranjak menuju kursinya. "Hey, tadi kau bilang apa sih? Neko.. neko apa?" Wonwoo menyesap susu putih dihadapannya. Meminumnya habis hanya dalam satu kali tenggakkan. "Tidak ada siaran ulang." Ujarnya, mengusap bibirnya dengan punggung tangan putih miliknya. "Aku Jeon Wonwoo, kau Kim Mingyu 'kan tidak perlu diberi tahu lagi aku sudah tahu."
Chit Chat : Haiiiiii, aku kembekkkkkk /? bawa" ff baru lagi ni /ff baru mulu yang lama aja belum tamat/ xD. Maaf deh maaf janji dalem waktu deket aku kelarin yang masih gantung xD Anw, jadi ff ini itu request-an dari salah satu temen /emang dianggep :P/ canda deh serius dari salah satu temen yang paketannya belum saya kirimin sampe sekarang wkwkwk maaf yaaa Meanieable atau nama akun ffn itu 17misscarat /bener gk ya gw xD/ yang sebentulnya lebih dulu ngerequest ff ke aku dibanding si ohmyww tp karena tema yg diusung ohmyww jauh lebih gampang buat dicerna otak lemot bin oon aku xD jadilah requestan dia duluan yg aku penuhin daaaaaan sekarang saatnya ff requestan si boneka annabele yg aku penuhin. Kenapa aku post itu karenaaaaaaa, bocoran aja mungkin ff OMGM (oh my gay moms) bakal taman dalem 3 atau 4 chapter lg xD sooo sebagai gantinya ya ini dia terbitlah ff amburadul ini. FF ini temanya berbau vampire"an karena emang yg request mintanya vampire"an, dan beda banget dari ff OMGM yg ngusung cinta segi banyaknya si dedek Wonwoo nan ganteng itu di ff Nekomata ini dedek Wonwoo yg sexy cuma pure aku pasangin sama si dedek cabul /plakkk/ Mingyu wkwkwk soalnya jujur sihhhh kangen juga liat mereka lovey dovey-an x'D. Dari segi rate juga disini lebih kuat ke komedi dibanding ena" meski nanti bakan disisipin yang asem" juga xD. Terus dari segi bahasa semoga ada bedanya juga ya dr ff OMGM, niatnya gk mau terlalu berat ky OMGM krn ff ini kan gk mendrama bgt xD. Curcol lg, niatnya mau ngepost ff Wonhui yg sweet" gitchuu tp apalah daya author yg rada oon ini ffnya masih ngerasa belum mateng bgt jd aku oven lg aja dulu :P. Oh iya, terbitnya ff ini gk berarti ff OMGM bakan late update, tetep diusahain fast update deh karne banyak yg minat juga :p. Okeh last, keep review dan bagi yg mau tinggalin kritik kalian dimohon dengan sangat BER-KRITIK-LAH DENGAN MENGGUNAKAN TATA BAHASA YANG BAIK DAN GAK NYAKITIN HATI karena author itu butuhnya kritik membangun bukan menjatuhkan yaaaa. Ini beneran terakhir, jangan lupa tinggalin review kalian dan thaaaaannkkkkksss banget udah mau mampir disini :*
Salam,
Crypt14
