.
.
.
.
.
.
Perks of Dating Taehyung
.
.
.
.
Notes: taekook with top!tae
.
.
.
Jungkook sudah resmi menjadi kekasih Taehyung, namun ia masih merasa gundah dengan beberapa hal.
.
.
.
.
.
Di sinilah Jungkook, menyenderkan tubuh besarㅡehm, montoknya pada tubuh kurus seorang pemuda yang tengah memejamkan kedua maniknya. Terdapat sebuah headphone hitam yang bertengger indah di kepala sang pemuda.
Kim Taehyung namanya. Seorang siswa tahun kedua yang dianugerahi wajah bangsadh mandraguna, sekali lirik segala jenis gender menggelepar-gelepar. Gemar gonta-ganti warna rambut, pasukan tidak takut ancaman guru BK walaupun beberapa kali kena skors.
Meskipun terlihat bandel, Taehyung bukan tipe pembuat onar. Yah, setidaknya bukan dia yang memicu onar terlebih dahulu.
Walau melanggar peraturan sekolah tentang rambut, Taehyung tidak pernah dikeluarkan. Terima kasih pada jiwa pahlawannya yang selalu bertikai karena membela kawannya yang lemah. Membuatnya selalu mendapat pembelaan dari siapapun yang sudah diselamatkannya dari tindak bullying dan semacamnya. Kepala sekolah dengan cepat memaafkan keminusan Taehyung dalam hal rambut.
Sifat Taehyung yang demikian membuat pemuda itu melonjak menjadi pemuda populer. Dirinya tak pernah mengharapkannya, akan tetapi ia tak bisa menolak takdir yang sudah datang.
Berkat pengakuan seorang anak tingkat satu bernama Seon Yein yang sudah ditolong olehnya, Taehyung berubah menjadi idola baru. Berbagai macam kalangan menaruh ketertarikan padanya. Ke manapun pemuda itu melangkah ia akan disambut dengan sapaan atau yang lebih ekstrim, pekikan dari para penggemarnya.
Baik laki-laki maupun perempuan. Yang berstatus uke maupun seme.
Iya, seme. Yang (ngakunya) straight juga banyak.
Biasanya para cowok itu berlomba mendekati Taehyung untuk dijadikan anggota klub. Misal, klub sepakbola. Walau Taehyung tidak jago atau tidak bisa sama sekali bermain bola, dengan adanya pemuda itu sudah cukup membuat pertandingan mereka akan laku keras dibanjiri penonton. Dijamin.
Nah beberapa faktor di atas merupakan keluh kesah seorang Jeon Jungkook belakangan ini.
Pemuda yang dikaruniai wajah manis dan tampan bak roti fresh from the oven (lebih banyak manisnya, sih) awalnya tidak tahu sama sekali jika dirinya menjadi korban lirikan maut Taehyung.
.
.
.
Jungkook hanya seorang anak baru biasa yang berteman dengan Yein, berangkat bersama, sebelum tiba-tiba kakinya yang ceroboh tersandung sepatu bermerk milik seorang senior. Tepat sebelum memasuki gerbang sekolah.
"Aduh, matilah kita," gumam Jungkook pada Yein waktu itu. Raut wajah sang sahabat juga tak jauh berbeda, manakala mereka beradu pandang dengan orang yang disandungnya.
"Sebentar, ke sini dulu," ucap si senior, yang Jungkook ingat bernama Jongin. Wajahnya sih tampan, tipe anak gaul. Bukan Jungkook sekali.
Dua sahabat itu sudah gemetar, mereka tidak mau membuat masalah di tahun pertama bersekolah. Terkutuklah sifat ceroboh Jungkook.
Kedua anak itu dituntun oleh sang senior beserta kedua temannya, Jungkook tak tahu namanya. Sampai menuju taman belakang sekolah yang masih sepi, tukang sapu saja tidak terlihat.
Jungkook sudah tahu apa yang akan terjadi pada dirinya setelah ini, ia banyak membacanya di manga. Pemuda Jeon itu menutup kedua maniknya dan mengeratkan genggamannya pada ransel di punggungnya.
"Anak baru, ya? Tahu tidak kalau sekolah ini punya peraturan tentang siapa yang harusnya kalian hormati?" tanya si senior itu, Jongin dengan nada yang sedikit kelam.
Baik Yein maupun Jungkook mengangguk, bahkan Jungkook merasakan sebuah jemari menyentuh dagunya. Dengan takut-takut ia membuka matanya,
"Senior, seperti kami yang harus kalian hormati. Apa jadinya negara ini jika penerusnya tak memiliki tata krama seperti kalian ini, hm?" lanjut Jongin sembari memegang dagu Jungkook dan mengangkat wajah adik kelasnya itu.
Sebuah siulan keluar dari bibir sang senior, pemuda itu menyeringai, "Wah, bibit yang sungguh bagus. Siapa namamu? Akan kulepaskan jika kau mau berkencan denganku pulang sekolah nanti. Aku belum pernah mencoba seorang submisif sebelumnya,"
Ucapan panjang lebar Jongin membuat Jungkook terbelalak, ia membulatkan kedua matanya. Refleks, menenggak salivanya berat-berat.
Apa barusan ia dipanggil submisif?
Jungkook perlahan menyadari bahwa seniornya ini belok, seperti dirinya. Tanda bahaya dalam pikirannya menyala, meski ia gay ia tak mau berkencan dengan orang yang tidak disukai. Ia paling benci dipaksa.
Tanpa disadari, manik Yein menangkap sosok seseorang yang tengah melompati dinding taman belakang dengan lincah. Mata mereka beradu pandang untuk beberapa saat sebelum sosok itu menaruh telunjuknya di bibir sebagai isyarat agar Yein diam.
Jongin yang berdiri membelakangi dinding belakang tidak mengetahui siapa yang tengah berjalan menuju ke arahnya. Pemuda itu masih sibuk menikmati wajah Jungkook yang tengah kebingungan.
Jungkook sendiri tengah mengerenyitkan keningnya melihat seorang pemuda berambut terang menyala menghampirinya. Ia mengira bahwa pemuda itu adalah teman si senior, maka Jungkook sudah berancang-ancang akan mengeluarkan tinjunya. Biar saja jika harus dipanggil guru, lapor saja jika ia mengalami pelecehanㅡerr.
"Bagaimana? Kenapa tidak mau memberitahukanku namamuㅡ"
Sebuah tangan menyentuh pundak Jongin.
"Apa masih zamannya flirting dengan cara yang sangat creepy, sunbae?"
Setelah mendengarkan suara yang sangat deep dan begitu husky, Jungkook mendadak termenung. Ia begitu menyukai sensasi aneh yang mengalir dalam darahnya begitu suara si pemuda itu terlontar.
Jongin menoleh dan terkekeh sebentar, "Apakah anak-anak ini berada dalam kuasamu, Taehyung-ssi? Kau tidak boleh memiliki dua, ambil milikmu dan biarkan aku mengurus yang satunya,"
Sontak, Yein menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju. Mana mau ia dijadikan 'milik' sang senior secara tiba-tiba.
Taehyung, si pemuda yang berlagak pahlawan itu hanya menatap Yein dan Jungkook bergantian. Bibirnya bersiul sebentar saat maniknya telah selesai memindai tubuh seksiㅡerr Jungkook.
"Tangkapan besar, sunbae. Namun sayangㅡ"
Tangan Taehyung menarik dan mengunci pergerakan Jongin dengan cepat ke belakang punggung pemuda itu.
"ㅡaku tidak berniat berbagi denganmu," tutupnya bersamaan dengan rintihan Jongin.
Taehyung membiarkan seniornya itu terduduk lemas dan meratapi tangannya yang terkena pelintiran Taehyung. Kedua mata tajam pemuda itu beralih menatap dua teman Jongin,
"Ingin mencoba yoga bersamaku juga, sunbaenim?"
Tak perlu ba-bi-bu, kedua teman Jongin sudah lari terbirit-birit. Diikuti oleh Jongin yang menyumpahi mereka.
"Ambil saja dua setan kecil itu!" Begitulah kira-kira ucapan Jongin sejenak sebelum menghilang dari hadapan mereka.
Yein yang melihatnya masih terpaku pada sosok Taehyung yang begitu mengesankan. Tak lain halnya dengan Jungkook, meski pemuda itu nampak sedikit cemberut.
Tatapan kagum dari dua juniornya membuat Taehyung tersenyum membentuk sebuah rectangle,
"Kalian seperti tidak pernah menonton Captain America saja, tadi itu aku mencontoh salah satu aksinya,"
Jungkook mendengus, "P-Pernah! Tapi menurutku Iron Man masih lebih bagusㅡ" setelah mengatakannya, Jungkook menundukkan kepalanya malu. Karena Taehyung sedang berjalan mendekatinya.
"Kalau cuma gayamu saja yang besar mana bisa jadi Iron Man. Kenapa tidak kau pukul tadi? Menunggu pangeran kuda putihmu ini datang menyelamatkanmu?"
Dang! Perkataan Taehyung mantap membuat Jungkook merona menahan malu. Benar, ia hendak melayangkan pukulannya tadi. Namun, saat sosok Taehyung datang ia mengurungkan niatnya.
Taehyung tertawa kecil melihat reaksi Jungkook yang semakin mengeratkan genggamannya pada ranselnya. Ia beralih menatap Yein.
"Tidak apa-apa kan? Bilang pada temanmu jangan pakai sepatu bertali jika mudah tersandung," ujar Taehyung sembari mengusap kepala Yein.
Yein merona dibuatnya. Namun lelaki kecil itu tetap mengangguk.
Lekukan di bibir Jungkook semakin menjadi saat dirinya menjadi saksi pemandangan manis itu. Hei, kan ia juga ingin dielus-elusㅡ
"P-Pokoknya terima kasih, sunbae. Aku dan Yein permisi dulu," Jungkook mendorong tubuh Yein yang masih kaku akibat usapan dari Taehyung barusan.
Taehyung tersenyum dan menyampirkan tas sekolahnya, sebelum menarik lengan Jungkook secara tiba-tibaㅡ
"Ajakan Jongin-sunbae tadi boleh juga. Pulang sekolah nanti kutunggu, dan Kim Taehyung ini tidak suka penolakan," Taehyung mendekatkan wajahnya pada wajah Jungkook laluㅡ
Chuㅡ
ㅡmelayangkan bibirnya di atas pipi Jungkook yang nampak halus.
"Aku menyukaimu, juniorku yang manis,"
Meninggalkan Yein yang memekik histeris.
.
.
.
.
Sungguh lame cara Taehyung menjerat Jungkook ke dalam pelukannya. Bila diingat itu sangat aneh dan menjijikan, bagaimana bisa seseorang mengakui perasaannya padamu hanya dalam sekali pertemuan?
"Kau manis dan aku tak ingin kehilangan kesempatan memilikimu. Kalau tidak gerak cepat, siapa tahu kau sudah jatuh ke pelukan orang lain,"
Begitu jawaban Taehyung jika Jungkook bertanya padanya.
Biarlah, toh Taehyung yang mengejar-ngejar dirinya. Jungkook masih inosen, sehingga pemuda itu awalnya hanya menganggap Taehyung sebagai orang mesum yang suka mencium siapa saja.
Tapi perjuangan Taehyung yang tidak kenal lelah berhasil meluluhkan hati Jungkook dan membawa pemuda itu into the next level.
"Kita resmi menjadi kekasih dan kau tak boleh menyelingkuhiku,"
Harusnya Jungkook yang berkata demikian.
.
.
.
.
.
Kegundahan Jungkook berawal dari kesadarannya kalau kekasih ajaibnya ini memiliki banyak penggemar, yang ekstrim sekaligus.
Taehyung selalu ditempeli oleh para wanita di manapun kakinya melangkah. Walau sudah mengetahui bahwa Jungkook itu adalah kekasih resmi Taehyung, hal itu tidak membuat para pecinta kekasihnya menyerah.
"Taehyung-oppa, kalau sudah bosan aku selalu available,"
Rasanya Jungkook ingin sekali mengamuk begitu mendengar ucapan seorang perempuan yang selalu mendekati Taehyung-nya.
Maka Jungkook sudah membuat list para penggemar kekasihnya dan mencatatnya rapi di dalam buku kecil.
Akan tetapi, Jungkook tidak mengetahui siapakah seorang wanita yang mendatangi sekolahnya dan memeluk kekasihnya seakan-akan Taehyung itu adalah kekasihnya.
.
.
"Ng? Joohyun-noona, sejak kapan kembali?"
.
.
Joohyun-noona itu cantik sekali...
.
.
TBC
Diri ini keslay hard sama punggung Taehyung :""") akhirnya yah. Tinggal muter badan aja tuh? Jangan2 buncit hehehehe.
