Hi minna!

Pen nem w icHi'sa-linZz ….

Ne fanfic prtama linZz

Mga"pra senpai ma reader suka ma crita na..

Pairing : *sasunaru *

Disclaimer: Masashi senpai'haihh… klo linZz pasti diutamain Sasunaru'

Warn: maybe Typo,bahasa na belit",OOC,Yaoi,sho-ai,dll….

Ne sasunaru a…

Bagi yang gak suka ma boys love….

Don't like don't read o….

With u forever "TEME"

"Sampai matipun aku takkan pernah bisa melupakan perbuatan yang telah dilakukan desa ini pada seluruh anggota klanku, dobe"

"Tapi teme…"

"…"

"TEME!"

Sasuke berlari keluar dari perbatasan Konoha. Ia terus berlari tanpa mempedulikan teriakan dari Naruto.

•••

"TEME!"

Teriakan naruto menggema dalam apartemennya. Ia baru saja terbangun dari mimpi buruknya. Mengapa mimpi buruk? Karena itu merupakan kejadian 2 tahun lalu yang membuat sahabat terbaiknya pergi dari desa. Merasa ia tidak boleh terus berdiam diri kalau tidak ingin teringat mimpinya kembali, Naruto pun mulai membereskan kamarnya dan tentu dirinya sendiri.

Beberapa saat kemudian Naruto pun keluar dari apartemennya.

"ittekimasu"

Seperti hari biasa, hari ini Naruto pun sangat bersemangat. Memang lelaki yang memiliki mata sebiru laut ini tak pernah surut semangatnya. Ia sudah merencanakan banyak kegiatan yang ia lakukan, mumpung ia lagi tidak memiliki misi apa salahnya bukan.

Lalu…

"auww… itte..itte…"

"Naruto?"

"Sakura-chan"

"Naruto, tak pernah berubah ya.. kalo jalan liat liat donk!"

"gomen-gomen Sakura-chan.."

"ne,naruto Tsunade-sama panggil kamu… sepertinya ada misi baru untukmu."

"hontou ni ? yatta… akhirnya setelah satu bulan ini tak ada misi. Tapi Sakura-chan kau tidak ikut untuk misi kali ini?"

"tidak.. Tsunade sama menugaskanku di bagian pengobatan untuk beberapa waktu ini."

"ohh.. kalau begitu aku pergi ke tempat baa-chan dulu ya.. ja ne"

•••

"Hokage-sama, Shikamaru,Kiba, dan Neji sudah tiba."

"persilakan mereka masuk"

"baik kalian sudah datang… hm? Naruto mana? "

"entahlah Hokage-sama aku belum bertemu dia sejak tadi." Shika langsung menjawab pertanyaan Tsunade.

"hah… anak itu tak penah beru…"

"baa-chan…."

Perkataan Tsunade dipotong oleh sebuah teriakan cempreng yang sudah tak asing lagi. Pintu langsung terbuka dengan suara dentuman yang lumayan keras,dibaliknya muncul seorang lelaki dengan rambut kuning cerah yang mencuat kesegala arah, mata berwarna sapphire dan tentu tak lupa dengan ciri khas nya tiga garis tipis dimasing-masing pipinya. Yak itu Naruto.

"ne..ne.. baa-chan, apa misi kali ini?"

"tenang dulu Naruto…"

"mendokuseii na.."

"baik misi kalian berempat kali ini adalah membantu Desa Ori di selatan untuk mengusir para pemberontak yang singgah disana."

"…."

"baik ada yang ingin bertanya lebih lanjut?"

"ano Hokage-sama, sepertinya saya tidak bisa turut serta dalam misi kali ini.. Akamaru sedang terluka karena misi yang dulu, sulit untuk bertarung tanpanya." Kata Kiba

"baiklah… aku akan memanggil orang lain untuk menggantikanmu."

"baik sekarang kalian bersiap-siap lah! Satu jam lagi kita berkumpul di gerbang." Perintah Shikamaru yang telah ditunjuk menjadi ketua dalam misi mereka kali ini.

"BAIK!"

•••

Setelah lewat satu jam seluruh anggota kelompok dalam misi kali ini telah berkumpul, kecuali satu lagi anggota yang menggantikan Kiba.

"ceh.. lama sekali… siapa sih yang menggantikan Kiba?"

"sudahlah, tenanglah sedikit Naruto."pinta neji

"mana bisa tenang, nanti kita terlambat "

"aduh.. Naru-chan tak sabaran kali sih.."

"memang, aku uda tak…"

Sesaat Naruto merasakan firasat buruk. Rasanya di konoha tak ada yang memanggilnya dengan sebutan Naru-chan selain…

"uwakhh… SAII…"teriak Naruto ketika sadar bahwa ada sai yang berdiri di sampingnya sambil merangkul pinggang Naruto.

"nani? Naru-chan?'"

"le..lepaskan.. Sai.. singkirkan tanganmu.." Naruto memberontak dari sentuhan Sai.

"haik..haik… Naru-chan"

Setelah kejadian kecil itu, Naruto berinisiatif untuk menjaga jarak dari sai agar hal tadi tak terulang lagi malahan ia takut lebih parah dari yang tadi.

Setelah malam menjelang, kelompok dengan anggota empat orang ini pun mencari tempat untuk berteduh, sebuah goa yang lumayan besar.

•••

Di lain tempat ,

Seorang pemuda keliatan dsedang berlatih dengan memusatkan chakranya. Pemuda ini memiliki kulit yang putih, kontras dengan warna mata onyxnya,dan rambutnya yang tegak berwarna raven. Perawakannya ini menjadikan dirinya begitu tampan di hadapan para wanita.

"Sasuke kau sudahi saja latihanmu, sudah malam, sebaiknya kita mencari tempat untuk berteduh malam ini." Terdengar suara dibalik pepohonan. Lalu muncul seorang lelaki yang dengan gigi yang tajam dan seorang anak lelaki yang kira-kira umurnya masih 15tahun.

"hn"

"ano Sasuke-sama, tadi saya menemukan sebuah goa tak jauh dari sini. Mungkin kita bisa berteduh disana untuk malam ini."

"hn"

"ho.. bocah lumayan berguna juga kamu.." ledek pria bergigi tajam yang dikenali dengan nama Suigetsu itu pada bocah yang bernama Sora.

Sora adalah anak yang ditemukan oleh Sasuke dan Suigetsu beberapa hari yang ditemukan dalam keadaan yang lumayan mengenaskan dengan luka dibeberapa bagian tubuhnya. Itu disebabkan oleh pembantaian yang dilakukan oleh sekelompok pemberontak. Sora memiliki kemampuan yang unik yaitu ia dapat membaca pikiran orang yang disentuhnya. Mungkin karena inilah ia dipungut oleh Sasuke.

"te..terima kasih Suigetsu-san."bisik Sora dengan takut-takut, ya memang Sora tak begitu berani bila menghadapi Suigetsu.

Lalu mereka berjalan menuju goa yang dimaksud oleh Sora, tentu dengan arahan dari Sora sendiri.

•••

Sementara itu ditempat Naruto,

" ne, Shikamaru.. kira-kira berapa lama lagi kita akan sampai ke tujuan?"

"kalau kita berangkat pagi mungkin sorenya akan tiba."

"begitu" Naruto langsung terlihat lesu mengingat lama perjalanan mereka nantinya.

Sementara itu sesuatu mulai mendekati Naruto yang sendirinya tidak menyadari. Lalu Naruto pun merasakan sesuatu mulai memegang pinggangnya dengan perlahan,ia pun melihat ke arah pinggangnya. Tangan? Merasakan bahaya Naruto bermaksud untuk menjauhkan tangan itu dari pinggangnya. Tapi ternyata tangan itu malah semakin erat mencengkeram pinggangnya. Ternyata firasat Naruto benar, itu tangan Sai.

"uwahh.. SAII… lepaaasss.."

"nani Naru-chan.."

"Shika, Neji tolong aku.."

"huh.. mendokusei"

"…"

"le…pass…" akhirnya naruto berhasil melepaskan tangan Sai dari pinggangnya. Dengan gesit ia pun berlari menghindari Sai.

"Naru-chan jangan lari.. nanti terjatuh.."

"tidak akan… Sai berhenti mengejar.."

Tak beberapa lama acara lari-lari itu terhenti dengan jatuhnya Naruto.

"uww..uwahh"

Naruto pun terjatuh.. terjatuh…

'Tapi.. loh kok tidak terasa sakit?'

Dengan perlahan dibukanya matanya perlahan-lahan untuk melihat mengapa ia yang terjatuh tidak merasakan sakit sama sekali.

"…"

"…"

Sunyi beberapa saat..

Sesuatu seperti telah mengambil oksigen yang ada di dalam goa itu. Selama sekian detik terjadi kesunyian yang tak mengenakkan.

Onyx bertemu kembali dengan sapphire

Hitam dengan biru yang saling mendominasi

"Te..teme?"

TBC

Gimana ma fanfic na?

Gip ripiew a..

Hhee..