Disclaimer:

Haikyuu is belong to Haruichi Furudate. I only own this fanfic which I share on this site for fun only.

Warning:

-OOC

-Typos (?)

-Stupid Jokes

-Dirty Jokes

-Crude language

-… did I mention stupid jokes?

Summary 1:

Alien akan menyerang bumi, yang berarti Tsukishima harus menjalani hal-hal yang bikin rahang ternganga, Kuroo harus ngurut dada menghadapi bawahannya, Kenma gagal move on dari boiben asal Inggris kesayangannya, dan Akaashi mulai tutup telinga saat seniornya kasih perintah. "Control end, Akaashi! Jangan scroll sampai halaman empat ratus!". Bisakah bumi selamat?

Summary 2:

Saat semua pemilik kekuatan super bersiap membela bumi dari serangan alien, Tsukishima malah sibuk ikut kontes web desain buat nambah uang jajan. Tentu saja Kuroo tidak akan membiarkan seorangpun ongkang-ongkang kaki saat dunia dalam bahaya. Maka dimulailah cerita tentang tamu- tamu ajaib berspandeks ketat ke rumah Tsukki. "Kuroo, aku sudah ketemu ibu Tsukishima tadi.". "Bertemu ibunya dan lalu apa, Ushijima? Melamar anaknya?!"

.

Reluctant Hero

.

.

Hari minggu.

Harusnya ini adalah hari dimana Tsukishima Kei bisa malas-malasan alias duduk anteng di depan televisi sambil mindah-mindahin saluran buat menghindari iklan. Tapi ketika Tsukishima sedang asyik-asyiknya selonjoran, dengan kaki diangkat ke meja, tangan kiri memeluk bantal dan wajah triplek tanpa minat menatap layar kaca menyaksikan film India yang entah episode keberapa ratus, tiba-tiba seorang pembawa acara berita nyelonong untuk memberitakan breaking news.

"Kami sela acara kesayangan anda demi berita yang sangat penting." Si anchor man diam sejenak, "Duh, padahal Iccha lagi jambak-jambakan sama Tapasia."

Tsukishima sweat drop.

"Oke, pemirsa. Kali ini berita kami tayangkan dari lapangan sepakbola di Sendai, tempat dimana ditemukan sebuah pesawat alien nyasar dan diduga merupakan sebab dari munculnya crop cycle," Anchor man itu diam sejenak, "Crop cy, uh…., OI, INI BACANYA APA?" Pria botak itu noleh ke sebelah kiri, kayanya ke tempat para kru tivi ngumpul sambil bergosip.

"Bacanya 'krop sirkel', pak, bukan 'krop saikel'. Duh," omel Tsukishima sambil memeluk kakinya. Bete. Dia mau nonton pelm Indianya lagi, tadi sampe mana?!

Sementara itu si anchor man malah sibuk main hape, padahal krunya lagi sibuk benerin typo. Sepuluh menit sudah berlalu dan keruwetan di stasiun tivi lokal itu belum kelar.

Tsukishima menunggu dengan mata berair karena mengantuk. Ketika anchor man itu kembali lagi dan memberitakan kalau ada alien yang mau menginvasi planet bumi nan indah inipun Tsukishima cuma menguap.

Bosan karena sinetron Indianya terpotong oleh breaking news yang tidak kunjung break, akhirnya cowok berambut sepirang mi instan itu malah tidur, tidak sadar kalau breaking news berubah jadi serius news, lalu stasiun televisi yang menyiarkannya secara tiba-tiba, memutuskan siaran berita itu secara tiba-tiba pula.

.

.

.

Kepada Tuan Tsukishima Kei yang masih tinggal bersama emak tercinta.

Kami, persatuan superhero nasional, mengundang anda untuk menjadi superhero yang akan tergabung dalam Aliansi Superhero di Seluruh Jepang (maaf, sampai saat ini belum ada nama resminya karena pimpinan kami ingin nama yang kalau disingkat akan terdengar catchy). Dengan mengikuti program ini anda akan bersumbangsih dalam menjaga ketertiban dan perdamaian dunia dari invasi alien laknat. Fasilitisas jika anda mengikuti program ini adalah: gratis dana kesehatan, gratis dana pendidikan hingga jenjang S2, dan kostum keren dari bahan spandex super premium original yang bisa melar empat puluh kali lebar badan tanpa sobek, jodoh dijamin (ya, saya melihat anda, para calon superhero jomblo).

Tempat pendaftaran: Aula serbaguna Gedung Aliansi Superhero di Seluruh Jepang (yang belum ada namanya), Jl raya Miyagi – Sendai KM 28, depan toko kelontong FootHill belok kiri terus sampai ke pinggir jurang. Waktu: Setiap hari (khusus untuk hari Senin, pendaftaran dibuka ba'da apel pagi), 24 jam.

Tertanda

Ketua Aliansi Superhero di Seluruh Jepang (yang belum ada namanya).

Jidat Tsukishima kedutan. Tangannya memegang surat berwarna kuning dengan ukuran mungil yang dihiasi dengan stempelan tinta warna hitam dari logo….Decepticon?

"Buuuuu! Aku nerima surat iseng lagi, ini keempat kalinya dalam minggu ini!" Tsukishima teriak-teriak keki, karena:

Pertama- Dari mana Aliansi Superhero di Seluruh Jepang (yang belum ada namanya) itu tahu alamatnya? Bahkan tahu kalau dia masih nebeng sama emaknya tercinta?

Kedua- Ngapain ngirim surat kalau udah ada email?

Ketiga- Mana ada Aliansi Superhero yang pake logo Decepticon?! Superhero macam apa yang ngefans sama tokoh villain?! –Tsukishima emosi.

Keempat- …..Pokoknya Tsukishima nggak suka. Titik.

"Ya udah, Kei, tinggal masukin tempat sampah." Sang ibunda tercinta muncul sambil bawa-bawa vacuum cleaner, "Nanti tinggal dibuang keluar."

Tsukishima mendecih kesal, meremas-remas amplop undangan yang gemerlapan dengan dosa itu (itu menurut Tsukishima loh), lalu melemparnya ke udara.

Sang ibunda hanya bisa maklum ketika amplop itu melayang sendiri ke tempat sampah, sementara sang putra berangkat kuliah dengan muka sekusut surat yang tadi ia baca.

.

.

.

Satu minggu sebelumnya…

Kuroo Tetsuro hanya bisa memandangi sekretarisnya dengan tatapan nanar.

"Kenma."

Yang dipanggil nggak menjawab, malah asyik ngutak-ngatik hape dengan kedua kuping disumpal headset.

"Oi, Kenma, aku tahu kau bisa mendengarku."

Jidat Kuroo sudah mulai kerut-kerut tanda penuaan dini –atau mungkin azab dini karena sering nge-trollin guru-guru cantik waktu TK dulu-, sementara sekretarisnya hanya memberinya tatapan apatis.

"Tapi…." Mata kucing Kenma melirik resah ke kiri dan ke kanan, "Ini ada lagu baru. Mau donlot."

"Udah, nggak usah dengerin One Direction lagi, mereka udah bubar."

"Mereka nggak bubar, cuma berkurang satu." Sekalipun suaranya lemah, Kenma jago berkilah.

Gantian Kuroo yang menatapnya dengan apatis. Sementara Kenma balik menatap Kuroo dengan mata malas tapi oh, Kuroo tahu benar kalau Kenma tidak terima dengan ucapannya.

"Mereka udah bubar, move onlah, Kenma."

"Mereka masih eksis. Nggak usah bawel, deh, Kuroo."

Kuroo menatap Kenma. Kenma menatap Kuroo.

Mereka menghabiskan tiga setengah menit umur mereka untuk saling cakar-cakaran di alam pikiran mereka masing-masing.

"Bubar." –Kuroo-

"Nggak." –Kenma-

"Bubar." –Kuroo-

"Nggak." –Kenma-

"Bub-"

"Ahem."

Kuroo dan Kenma noleh, ke spot dimana Iwaizumi tersenyum lelah ke mereka berdua.

"Kita lagi rapat, loh."

Kuroo dan Kenma melihat sekeliling, seolah bangun dari tidur panjang, atau sembuh dari amnesia berkepanjangan, kalau mereka saat ini sedang memimpin rapat koordinasi nasional untuk membahas invasi serangan alien, dengan peserta rapatnya adalah… err… seluruh superhero nasional yang sebagian besar datang jauh-jauh ke Miyagi.

"… ahahaha," Kuroo ketawa garing nan renyah sembari garuk-garuk kepala.

Dang! Dia lupa dia tadi mau ngomong apa, mau nyampein apa di rapat, dan buat apa dia tadi manggil Kenma!

"Uh… tadi sampe mana?"

Semua superhero jedotin kepala berjamaah.

.

.

.

Kuroo memicingkan mata hitamnya. Dipelototinya data yang telah diolah Kenma dan beberapa ilmuwan yang hobi mempelajari alien. Monitor sebesar layar tancap tengah menunjukkan tulisan paku yang tidak pernah terdapat di belahan bumi manapun. Konon katanya, itu adalah pesan yang tersimpan dalam sistem pertahanan yang dijebol oleh robot mata-mata bumi, yang mencuri dengar sinyal antara pesawat alien yang jatuh dengan markas mereka di planet induk.

Asrot untuk rapat, Akaashi Keiji, mengklik file yang berisi subtitle untuk rapat superhero kali ini.

Dipencetnya tombol biru neon yang ada di sebelah kanannya. Apakah itu adalah tombol enter untuk komputer rakitan mega canggih di markas superhero itu?

Bukan, sih, hanya saja Akaashi suka sama warna biru.

Biru itu bagaikan air, biru itu bagaikan es, biru adalah warna elemennya, dan biru adalah warna baju pestanya Elsa…

Tab baru terbuka, maka muncullah penjelasan panjang dari kode-kode kriptik yang bertebaran di layar tadi.

Dear diary,

Hari ini aku dicuekin lagi. Pacarku bilang kalau aku terlalu sibuk, sampai-sampai nggak sempat untuk merayakan hari anniversary kami yang kedua bulan. Aku harus gimana, diary? Aku kan cuma bawahan rendahan yang disuruh-suruh sama bosku. Kadang bos nyuruh aku belanja buat keperluan istrinya, kadang aku disuruh lembur sampai jam dua malem-

Pause.

Kuroo menoleh ke Kenma dan Akaashi, "Kalian yakin ini adalah file rahasia super penting dari salah sebiji alien untuk planet induknya, dan bukan curhatan anak galau yang baru lulus kuliah dan kaget menerima realitas dunia nyata?"

"Itu otentik, Kuroo, err, Kapten." Jelas Kenma. "Itu baru prolognya, kok."

"Benar, Kapten, sebenarnya itu hanya mukaddimahnya saja, inti dari pesan itu ada di sini." Akaashi menscroll pesan itu ke halaman… uh… ke halaman…. Akashi masih men-scroll…..kok gak sampai-sampai?

"Memangnya inti pesannya ada di halaman berapa?" celetuk Sugawara.

Akaashi menjawab kalem tanpa mengalihkan pandangan dari layar, "…lima ratus empat puluh tujuh, pada paragraf terakhir."

"Control End, Akaashi, control end!" Iwaizumi mulai ketularan Bokuto.

"Sabar, pak. Contohlah saya yang sabar menghadapi Kapten kita dan partner saya." Akaashi menjawab dengan pahit.

Semua menoleh pada Bokuto yang menatap balik dengan sorot mata lugu dan menyapa partnernya yang datar itu dengan mesra.

"YO! ARRGGKAAAAAASHIIHHHH!"

Kaca jendela pecah.

Doh! Kuroo merasa uzur mendadak. 'Anak buah gue nggak ada yang beres.'

Dan Akaashi terus scroll…dan scroll… dan scroll… dan scroll… dan scroll… dan scroll… dan scroll…sampai peserta rapat memohon-mohon agar Akaashi melaksanakan pesan Iwaizumi: menekan ctrl+end, tapi Akaashi menulikan telinganya.

Akaashi yang baper itu sadis, sodara-sodara.

Untuk menghemat waktu membaca anda, mari adegan ini kita skip ke…

…Empat ratus mil scroll-an mouse kemudian…

"Ah, ini dia pesan utamanya." Ujar Akaashi.

Yang pada ngantuk –itu berarti, semuanya, bahkan Akaashi sekalipun- langsung segar seolah diguyur air es.

Inti pesan itu tertulis di layar:

-Aku harap pacar aku ngerti kalau sebenernya aku tuh lagi usaha buat nyari kerja buat nabung biaya nikah nanti. Soalnya bos ada proyek besar. Kita kan mau menyerang bumi dalam dua bulan lagi. Persiapannya banyak banget. Dari senjata sampai ransum prajurit dan juga bahan bakar buat mesin penghancur masal, makanya aku sering lembur. Moga-moga pacarku mau ngerti deh.

Semua kepala, termasuk kepala Kuroo, langsung tegak.

"Dua bulan dari dia mengirim pesan… Akaashi, kapan log pesan ini?"

"Kira-kira lebih dari sebulan yang lalu, Kapten. Yang lebih tepatnya, menurut kalender bumi, kita hanya punya waktu tiga minggu sebelum serangan, Kapten."

Mendadak kepala, tidak, pundak Kuroo terasa berat. Beban seluruh dunia seolah dilimpahkan di kedua sisi tubuhnya.

"Kapten…" suara Daichi terasa asing, Kuroo hampir tak mengenalinya. Kedua telapak tangannya terkepal menopang dahi.

Tiga minggu? Dengan teknologi bumi melawan teknologi alien? Hell, bumi bahkan belum lulus menyatroni Mars, sekarang harus berhadapan dengan alien yang memiliki peradaban canggih yang membuat mereka bisa dalam sekejap mata bisa sampai ke bumi?

"Kapten…" Sugawara memanggil. Bahkan suaranya terdengar jauh.

Darimana mereka akan menyerang? Seperti apa teknik serangan mereka? Bertahapkah? Terang-terangankah? Bagaimana dengan negara lain? Apakah mereka sudah tahu? Berapa kekuatan maksimal bumi untuk bertahan?

"Kapten…" Ushijima Wakatoshi memanggilnya dengan suara berat dan serius.

Dahi Kuroo masih berkerut, keringat dingin menetes.

Berapa banyak yang akan hancur? Berapa kans untuk negosiasi? Berapa yang akan bertahan…?

"Kapten." Suara Kenma.

Kuroo angkat kepala, memandang semua mata yang mengarah padanya.

"Kapten. Perintah?" ulang Kenma.

Kuroo berdiri.

"Kita akan bertahan, dengan cara apapun juga. Lakukan tugas kalian sebaik-baiknya. Waspadai serangan yang mungkin tiba-tiba muncul. Tim analisis, cari informasi sebanyak-banyaknya tentang alien ini dan rencana mereka, lalu berikan kami update dari setiap perkembangan terjadi secara detail. Terakhir, kumpulkan semua alat, semua teknologi, semua orang yang punya kekuatan dan potensi superhero di setiap jengkal area yang kita lindungi. Tidak boleh ada yang lolos. Dan-"

Kuroo membuka tangan kanannya ke samping, setiap orang mengira dia sedang mencoba untuk dramatis, tapi Kenma tahu benar, bahwa itu Kuroo lakukan karena keadaan sedang serius dan benar-benar gawat.

Sangat. Sangat gawat.

"-rekrutmen besar-besaran dimulai dari sekarang!"

.

.

TBC

.

.

A/N

HALOOOO! MINNA-SAAAAN!

Author datang lagi dengan satu fanfic humor (dan nista) di fandom Haikyuu tercinta. Mohon maaf atas keabsurdan fanfic ini dan untuk chapter-chapter selanjutnya akan makin absurd. #dihujani gunting.

Tapi serius, fanfic ini Author kasih rating T karena akan ada pernak-pernik –mesum- dewasa di dalamnya, tapi tenang aja, nggak menjurus ke M, kok. Mwahahaha. #ketawa antagonis sambil gosok-gosok tangan.

Author juga niat menyelipkan sebiji dua biji parody, semoga nggak terlalu mencolok dan bisa dinikmati oleh readers sekalian.

Untuk karakterisasi, it's as clear as day, OOC. OOC dimana-mana. Author nulisnya ngalir aja, alias setiap ide bodoh ya monggo dieksekusi. Judulnya aja nyomot dari judul lagu OVA-nya Attack on Titan.

Semoga fanfic ini bisa menghibur.

Don't forget to review ya, minna-san. Onegaiiiii!

#senyum