Title: Bara

Fandom: Naruto

Character: Sasuke, Itachi

Pairing: None

Genre: Family, Drama, Angst, Hurt/Comfort

Rating: T

Warning: Violence, language

Summary: Sasuke akhirnya menemukan jawaban dari semua masalahnya dalam sebuah gulungan perkamen tua yang dicurinya dari Orochimaru, atau setidaknya begitulah menurutnya. Yah, seharusnya dia tahu kalau dia salah besar.

Tags: forgiveness, shinigami, time loop, brothers, angst, hurt/comfort, gen fic

Estimated word count: 15k

Estimated reading time: 3-5 menit per bab

Update schedule: Sabtu

Cover illustration by: 739

Author's Note:

Suatu hari beberapa tahun yang lalu aku menulis cerita ini untuk sebuah challenge. Tapi karena satu dan lain hal challenge deadline nya udah keburu lewat (haha). Ceritanya sudah selesai aku tulis, cuma karena sudah lama dan aslinya ditulis pakai bahasa Inggris, jadi aku butuh waktu untuk mengedit dan menerjemahkannya xD

Ok gaes selamat membaca, jika berkenan tolong fav/follow/review cerita ini. Terima kasih :)

Disclaimer: Naruto adalah hasil karya Masashi Kishimoto. Aku cuma meminjam Sasuke & Itachi sebentar heheh...


Bab Satu


Sasuke ingat bagaimana dia mati.

Semua bermula saat dia berhasil membunuh Orochimaru. Ninja ular itu memiliki koleksi racun dan anti-racun yang mengagumkan. Sayang sekali kalau dibiarkan menganggur di lab, jadi Sasuke menyempatkan diri untuk menjarah lemari obat.

Dia berhasil mengumpulkan semua botol yang ada di sana kecuali sebuah kotak kaca besar yang mengandung selusin tabung kecil. Di sisi kotak itu ada label bertuliskan "Racun ular yang paling berbisa".

Kotak itu tidak mau bergeser.

Sasuke melotot pada kotak itu dan setelah berkali-kali mencoba menggesernya sambil menggeram, mengumpat, dan memaki, dia menyalurkan chakra pada tangannya dan mendorong kotak itu dengan sekuat tenaga.

Kotak itu bergeser ke kiri, lalu dinding belakang lemari itu terbuka dengan suara klik yang pelan. Di balik lemari itu ternyata ada tempat penyimpanan rahasia yang berisi beberapa gulungan kertas perkamen.

Sasuke berkedip. Dia memeriksa salah satu dari gulungan itu. Isinya adalah laporan hasil riset tentang sebuah pedang yang hilang. Konon pedang itu bisa menyaingi pedang Kusanagi.

Hmm... benarkah ada pedang yang lebih hebat dari Kusanagi?

Menyadari bahwa dia mungkin telah menemukan tambang benda berharga, Sasuke memasukkan semua gulungan itu ke dalam tasnya.

Sasuke kemudian merekrut Juugo dalam misinya mencari Itachi. Di dalam lab milik Orochimaru tempat Juugo ditahan, rasa ingin tahu Sasuke tiba-tiba tergelitik. Dia menghampiri lemari obat di laboraturium itu dan voila!

Ternyata ada sebuah kotak kaca bertuliskan "Anti racun ular yang paling ampuh" di dalam lemari itu.

Sasuke menggeser kotak kaca seperti yang sebelumnya sudah dia lakukan. Dia membuka dan mengosongkan tempat penyimpanan rahasia Orochimaru itu. Kali ini gulungan perkamen yang dia dapatkan lebih banyak.

Sasuke lalu mengunci diri di dalam kamar penginapannya dan menghabiskan waktu sampai tiga hari berturut-turut untuk memilah informasi dalam gulungan perkamen yang ditemuinya.

Dalam salah satu lembaran usang itu, ada cerita tentang sebuah senjata rahasia yang tersimpan selama berabad-abad di Grass. Katanya senjata itu bahkan pernah dipakai untuk memenangkan perang pada zaman Six Sage Path.

Lembaran itu tidak menjelaskan spesifikasi kotak maupun senjata yang tersimpan di dalamnya, hanya memberitahunya bahwa senjata itu akan menjamin penggunanya mendapatkan apa pun yang mereka inginkan.

Apa pun yang dia inginkan?

Huh... apakah senjata ini mampu membuatnya mengalahkan Itachi?

Bagi Sasuke, ini adalah suatu pencerahan. Dia bisa saja mempelajari semua jurus di dunia ini dan berlatih sampai dia pingsan kecapekan setiap hari, tapi kalau dia bisa melakukannya... maka Itachi juga bisa. Karena jelas Itachi tidak mungkin mencapai tingkat kemahiran seperti sekarang kalau dia hanya mengecat kukunya seharian.

Itachi mungkin sudah lama menguasai jurus yang baru Sasuke pelajari, sudah menyiapkan serangan balasan untuk tipuan apa pun yang Sasuke tiru, atau malah akan menciptakan sebuah manuver jenius sebelum Sasuke sempat selesai bilang "Kejutan!".

Itachi melebihi Sasuke dalam segala sesuatu. Sasuke butuh suatu keunggulan yang tidak Itachi miliki. Mungkin senjata ini adalah hal yang selama ini dia cari. Yah, memang informasi yang dia dapat ini belum tentu benar. Ini semua hanya spekulasi, tapi kalau memang ada cara yang dapat dia lakukan, Sasuke tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu.

Sasuke memutuskan untuk meliburkan timnya sejenak agar dia lebih bebas mengerjakan misi sampingan ini. Dia memperkirakan cuti setengah hari akan cukup, lalu memerintahkan timnya kembali berkumpul di Grass tidak lama setelah itu.

Petunjuk menuju tempat persembunyian kotak senjata itu sangat jelas. Sasuke menemukan simbol yang tertera di gulungan kertas itu, terukir pada pintu kuil di desa.

Sebuah bunga lotus dengan dua kelopak.

Ketika Sasuke memasuki kuil itu dan menjumpai sebuah sumur tua, firasatnya mengatakan bahwa kotak yang dia cari pasti dikubur di dalamnya. Sasuke melompat ke dalam sumur itu dan menemukan jalan masuk menuju sebuah kuil lain di bawah tanah.

Aha! Sebuah kuil yang tersembunyi di dalam kuil lainnya? Pasti dugaannya benar.

Sasuke masuk ke dalam, tidak menyadari bahwa di sanalah segala sesuatunya mulai runyam.

Dingin.

Sunyi.

Koridor kuil bawah tanah itu gelap, tapi di ujung koridor ada cahaya remang-remang.

Sasuke menemukan sebuah perpustakaan besar. Buku-buku di dalamnya sudah tua. Banyak halaman yang lepas atau sobek. Sarang laba-laba menjerat rak-rak reyot yang terpaku pada dinding perpustakaan. Sasuke mengacak-acak isi perpustakaan itu.

Semua buku di sana tertulis dalam aksara yang aneh. Bahasa apa ini? Sasuke sama sekali tidak bisa membacanya. Tapi dia masih terus mencari petunjuk, berjalan dari rak ke rak.

Tiba-tiba Sasuke melihat sebuah kotak kecil yang berpendar tergeletak di atas sebuah meja.

Dupa yang menyala seharusnya memperingatkannya bahwa dia tidak sendiri di perpustakaan itu, tapi kemungkinan untuk segera menemukan jawaban dari semua masalahnya membuat Sasuke ceroboh.

Sasuke meraih kotak itu, lalu segera menjatuhkannya saat aliran listrik menyengatnya. Sakit merayap cepat di kepalanya. Sasuke hanya mempunyai waktu beberapa detik sebelum akhirnya kedua kakinya menekuk lemah. Dia terjatuh, kepalanya membentur kaki meja.

Sasuke kehilangan kendali atas tubuhnya. Langkah kaki seseorang mulai mendekat. Sasuke ingin berguling dan bangkit, tapi badannya menolak perintahnya.

Orang itu berhenti di samping Sasuke. Sebuah mahluk dengan rambut putih, enam kepala, enam tangan, dan satu mata yang terbuka. Mahluk itu lalu menyeret dan melempar tubuh Sasuke ke atas sebuah altar. Dia meletakkan salah satu tangannya ke dahi Sasuke, dan Sasuke terlonjak saat sebuah segel mengekangnya.

Sasuke mencoba melawan dengan mengarahkan chakra murninya ke tangan, berharap bisa menggerakkan tangannya untuk menyerang mahluk itu. Tapi pusat chakra di dalam dirinya bergejolak. Sebuah sensasi panas lalu membakar aliran darahnya.

Tidak ada api. Tidak ada bau terbakar. Tidak ada asap yang menyesakkan. Rasa panas itu hanya melesat naik dan naik dan naik sampai Sasuke merasa kulitnya mencair dan setiap inci dari tubuhnya mendesis seperti daging yang dipanggang.

Sasuke berhenti menggunakan chakra dan mengerjap, matanya berair. Jantungnya berdegup kencang. Panas yang membakar tubuhnya itu memudar dengan sangat lambat, tapi itu bukanlah akhir dari segalanya. Ohoho... sama sekali tidak.

Mahluk itu mengambil kotak yang berpendar tadi. Di tangannya, kotak itu berubah menjadi sebuah pedang kaca yang putih silau. Perlahan mahluk itu menusuk perut Sasuke. Sakit menggelegak. Sasuke ingin berteriak dan berontak, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa.

Lalu mahluk itu mulai menyedot chakranya.

Panas membara kembali membakar urat nadi Sasuke ketika mahluk itu menguras seluruh kekuatan hidupnya, menyiksanya dengan rasa sakit yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.

Tanpa ampun.

Tidak butuh waktu yang lama sebelum Sasuke bersedia memohon agar siksaan itu berhenti. Panas memanggang seluruh tubuhnya sampai penglihatannya memutih, melantakkan semua pikiran yang ada di dalam kepalanya.

Yang tersisa hanya sakit, sakit, sakit, SAKIT.

Yah, saat itu gelap dan sunyi.

Sasuke terbaring sendirian dan terbakar dalam sakit yang amat sangat ketika dia mati.