Cincin Lamaran

By Anonira

Cast:

Jeon Jungkook

Kim Taehyung

Park Jimin

And other member

BOY X BOY

VKOOK / KOOKV

RATED T+

The most important NO PLAGIARISM

.

.

.

.

Pemuda berambut Hitam itu mengepal tangan dengan erat, tatapannya tajam seolah ingin melubangi Handphone baru milik temannya yang sedari tadi ia pegang. Matanya merah melihat setiap adegan murahan dua orang pemuda yang terlihat sangat bahagia, ia mendecih tatkala pemuda berambut bruenette dalam video duduk dengan lutut membawa cincin- siap melamar. "itu video fancam yang diambil noona-noona penggemar pacarmu, kalau kau sudi untuk tahu jungkook" Yugyeom berujar terlalu enteng seolah tak ambil pusing casing hpnya yg tergores kuku Jungkook akibat menahan amarah. Pemuda yang disebut hanya tersenyum miris, berdiri mengambil tas yang ada di meja kafe. Siap-siap meninggalkan teman baiknya sambil berkata lirih " akupun tak tahu apa bajingan itu masih pacarku atau tidak". Yugyeom pemuda dengan tinggi 180 cm itu hanya tersenyum mengamati teman baiknya pergi melesat menyeberang jalan, menendang botol cola yang tak sengaja ia temui hingga terpental di sudut jalan. Ia tahu masalah cinta memang membuat orang bisa gila.

.

.

.

Jungkook tak tahu apa sebernarnya yang ada di otak kecil Kim Taehyung, Mahasiswa semester 5 Jurusan Tekhnik Informatika, Seniornya di Universitas, Rekan Kerjanya di Dewan Perwakilan Mahasiswa dan sialnya juga Orang terkasihnya, orang yang mengambil hati Jungkook di semester pertama ia mengenyam pendidikan di Universitas Parang. Jungkook tahu kalau bajingan itu Populer, Mahasiswa yang digandrungi banyak orang tapi ia tak habis pikir bisa dijadikan selingkuhan oleh Taehyung. Giginya bergemelutuk tatkala mengiat video amatiran yang dilihatnya tadi, begitu kasualnya Taehyung melingkarkan Cincin ditangan seorang pemuda yang amat ia kenal, seniornya di Club Dance dan diklaim sebagai best friend Forever oleh si bajingan Playboy- Park Jimin. Cih.. bahkan Jungkook yakin kata bff yang sering ia dengar dari mulut Taehyung untuk Jimin adalah kata kamuflase dari I love you. Dadanya begitu sesak mengingat fakta bahwa dia bukanlah satu-satunya orang yang memiliki hatinya, bahkan Jungkook tak yakin bahwa selain Jimin mungkin berapa orang lagi yang menjadi mainan Taehyung. Mungkin saja yah Mungkin Saja Kim Minjae Mahasiswa semester 3 sama seperti Jungkook yang katanya cuma Hoobae kesayangannya, Park Bogum Ketua BEM Fakultas yang akhir-akhir ini sering diajaknya Hangout,ah jangan lupakan Choi Minho Mahasiswa Universitas sebelah yang sering meneleponnya. Siapa lagi yang Jungkook Lupakan? Aha ada Byun Baekhyun, Mark, serta Suho dan Jungkook yakin yang belum ia ketahui masih banyak. Pemuda kelahiran Busan itu hanya bisa geleng-geleng kepala.

" Kau melamun lagi Kook" Bambam, Mingyu dan Yugyeom yang sedari tadi makan ramen hanya bisa melongo melihat Jungkook meremat botol air minumnya terlalu kuat- Hampi remuk. " ah ya maafkan aku, aku sedang lelah saja" si rambut arang menimpali melihat ramennya yang sedari tadi tidak ia sentuh. Makanan yang sering mereka pesan saat Jungkook dan Taehyung sedang kencan di pinggir sungai Han. Pemuda itu hanya tersenyum kecut. Mingyu menghela napas berat, lelah melihat teman baiknya sebegini sakit hanya karena hubungan roman picisan. "Kook, Lebih baik kau segera menyelesaikan masalahmu dengan Tae-Sunbae, kau sudah mendiamkannya selama 1 bulan. sebentar lagi kompetisi dance". Jungkook menaikkan alis tersinggung " asal kau tahu saja Gyu, Performa danceku baik-baik saja kalau kau tak Ingat aku mendapat nilai A+ dalam tari Kontemporer kemarin" Jungkook menatap Mingyu tajam tak terima dituduh Taehyung akan memperngaruhi lomba dancenya. Hell yang benar saja, Kutu loncat itu tidak ada gunanya di hidup Jungkook. Bambam yang duduk disebelah Jungkook tersenyum kikuk, ia paling takut dengan Jungkook yang dalam mode minta tumbal, diam-diam segera menghabiskan ramennya yang tinggal separuh. "jangan sok bodoh kook, bukan itu yang Mingyu maksud. Lebih baik.." Yugyeom menunjuk seseorang berkulit tan yang tengah masuk kantin bersama gengnya, 97 LINES melongok memastikan apa yang dikatakan yugyeom.

Yeoja-Yeoja berbisik bisik sambil mencuri pandang kearah namja-namja yang baru masuk. Sudah menjadi rahasia umum bahwa BTS geng yang diisi Jin, Namjoon, Hoseok, Suga, Jimin dan Taehyung adalah geng yang paling populer di Universitas. Keenamnya adalah mahasiswa Tekhnik Informatika yang berotak encer, dompet tebal dan pastinya rupawan. Teriakan terkesiap dan jeritan kesetanan tiba-tiba terdengar di seluruh penjuru kantin, Pemicunya Cuma satu- Kim Taehyung yang sedang membasahi bibir bawahnya sambil menenteng nampan makanan mencari tempat duduk. " Tae!" suho mengangkat tangan berniat mengajak Hoobaenya duduk bersama namun taehyung hanya tertawa menggelengkan kepala sambil menggumamkan maaf, tujuannya hanya satu duduk disebelah pacarnya yang tidak ia ketahui sedang merajuk. Jungkook hanya mengamati Taehyung yang tersenyum bodoh kesemua orang yang menawarinya, diam-diam bangga akan kado jaket Bomber merah yang dibelinya pas dengan tubuh Taehyung. Penampilannya sederhana tapi tetap mempesona, sepatu adidas superstar putih, jeans belel, kaos vneck dan dipadukan dengan jaket pemberian Jungkook. Satu kata untuk Taehyung Sempurna. Buru-buru Jungkook memasang wajah datar, emosinya kembali naik melihat cincin yang melingkari jari Tengah Taehyung sama dengan apa yang dilihatnya dalam Video. Memalingkan wajah saat seniornya mendudukan diri disebelah kirinya. Membuat teman-temannya kicep, siap melihat drama percintaan. Mingyu dalam hati menyesal terlibat dalam masalah percintaan Jungkook yang tidak ada hentinya.

"setelah rapat nanti, kau mau pergi kencan bersama?" Taehyung tersenyum manis membelai rambut Jungkook dengan jari-jarinya yang lentik isyarat permintaan maaf karena akhir-akhir ini sibuk dengan kegiatan BEMnya. Jungkook hanya diam dalam hati merutuki betapa bajingannya Taehyung dengan santainya menyentuhnya, jari yang sama yang melingkarkan cincin di jari park Jimin, pemuda yang hanya duduk 7 meter jauhnya. Jungkook mendecih muak dengan statusnya dan hubungannya dengan senior brengsek ini. " jangan sentuh aku keparat, lebih baik kau urusi Jalangmu" Jungkook berujar tajam menatap manik coklat Taehyung yang bergetar kaget. Mata Jungkook merah tangannya mengepal siap menghajar bajingan tengik yang berada didepannya, menghantarkan pandangan kecewa dan marah yang sangat kentara. Jungkook sakit bahkan Jungkook tak tahu bagian mana yang sakit, jari-jarinya yang memutih karena kepalan tangannya terlalu kuat atau dadanya yang mendadak asma saat ia mengingat bagaimana pacarnya memberikan cincin – melamar orang lain. Bahkan Jungkook sudah menulikan telinga saat meninggalkan kantin yang seketika heboh, bersiul sembarang nada dengan kedua tangan yang dimasukan dalam celana hitamnya berjalan kasual seolah ia melupakan fakta bahwa ia baru saja meninju rahang mahasiswa paling populer dikampusnya.

.

.

.

"TaeTae!" pemuda bersurai Brunette menoleh mendapati Jimin yang membawakan sekaleng cola sambil menyigar rambutnya kebelakang terlihat sangat bajingan beberapa detik. Pemuda bermarga Kim menangkap sekaleng Cola yang dilempar si rambut orange sambil bergumam 'thank buddy' yang dibalas dengan senyuman. Hari sudah sangat malam tepat jam 1 pagi tapi kedua pemuda tersebut masih enggan bergemulung dalam selimut. Menghabiskan malam di pinggir dermaga kota seoul sambil duduk di kap mobil audi sport milik Jimin melihat hamparan laut yang luas dan dingin. Tubuh taehyung rasanya remuk, persendiannya rasanya patah dihajar padatnya kegiatan kampus dan juga tugas kuliah yang mulai menggunung apalagi rahagnya yang ngilu hebat membuat taehyung mendesah berat sehabis meneguk cola. Jimin terkekeh mendapati Taehyung yang mengernyit sambil memegangi dagunya. "kau dapat tinju yang bagus, mungkin bisa menjadi alasan untuk melakukan operasi" pemuda busan itu terbahak melihat reaksi kawan baiknya yang melotot sambil meninju perut sixpacknya main-main. " yang perlu dioperasi adalah mulut bejatmu itu Park, mungkin harus dipasang Ensiklopedia agar omonganmu berbobot sedikit" Jimin masih tergelak mengingat temannya memasang blank face saat mendapat bogem mentah dari pacarnya.

"tapi serius man, Tinju Jungkook tak main-main, dia mantan atlet Taekwondo saat SMP" "Dan otakmu pastilah sangat kecil mengingat bahwa sampai detik ini kau tidak tahu apa yang kau lakukan hingga Jungkook sampai memukulmu" si surai Brunette mengangkat bahu tanda tak tahu. akhir-akhir ini ia disibukkan dengan kegiatan dewan mahasiswa ia pun tahu mahasiswa kesenian pastilah juga sibuk dengan Project mereka, oleh karena itu taehyung tidak terlalu ambil pusing saat tidak ada panggilan, sms maupun Jungkook yang biasanya menunggunya di depan Fakultas, Taehyung menghela napas berat tak tahu tenyata pacarnya selama ini sedang murka. " eomma sangat senang saat tahu kau melamarku" Jimin nyengir mengangkat tangan kirinya yang berhias cincin dengan aksen hitam di tengahnya memamerkannya kepada Taehyung. Pemuda yang paling tinggi tersenyum merangkul pundak pemuda yang lebih pendek menghangatkan badan mereka yang mengigil karena angin laut. " Kita belum berciuman ngomong-ngomong" pemuda kim berbisik ditelinga pemuda yang lebih pendek. Mendapatkan senyuman malu dan geraman 'eww' diantara mereka, membuat kedua sahabat itu terbahak bersama-sama sambil memegangi perut.

TBC..

Author note:

Sumpah aku gak tahu apa yang biasanya dijadiin author note dalam ffn. Tapi intinya bagi yang udah mampir gak papalah setidaknya kasih tahu aku kalo kalian udah berkunjung dengan ninggalin feedback. Gomowo.