Nagi : waow! Kita mau balik lagi loh!

Scarlett : kali ini saya mau menceritakan Author kita yang diatas^ , kisah dimana dia selalu rib ut sama kakaknya. Saya sekedar temen deket terinspirasi untuk membuat fic ini

Nagi : cekidot yeee! My first self-insert in this fandom random!

Tekken belongs to Namco (*Scarlett mengibarkan bendera bertuliskan Namco*)

Starring : Jin Kazama

Genre : genre apa ya enaknya?

Summary : Bayangkan jika kakakmu adalah Jin Kazama! Bagaimanakah rasanya? Kita akan tahu saat salah satu Author kita, Nagi, menceritakan kisah hidupnya. RnR!


WARNING! This fic contains OOCness, gaje-ness, AU, and missing typo(s)!

Nagi and Scarlett, presents….

If My Brother was Jin Kazama

Chapter 1 : Ada Apa Dengan Kakakku?

Karena kisah ini self-insert, kita akan menggunakan Author's PoV.

-Author's PoV-

Di pagi hari, seperti biasa, aku bangun pagi lebih awal karena aku harus menyiapkan semuanya sebelum berangkat sekolah. Salah satunya, membangunkan kakakku, Xion.

"Kakak! Ayo bangun! Nanti aku terlambat, kakak juga terlambat!", teriakku sambil menyiram wajahnya yang tampan dan berambut silver itu dengan minyak panas(?). Namun, dengkurannya sangat keras dan wajah tampannya tidak hancur sama sekali. Ini muka atau besi?

Kakakku bangun dengan sangat malasnya. Tentu saja sambil mengambil toak masjid dan teriak di telingaku, "KAKAK SUDAH BANGUN! CEPAT MANDI, CEREWET!".

Seenaknya saja dia bilang aku cerewet. Ya, jika kalian belum tahu sifatku, aku seorang perempuan yang tidak banyak bicara. Karena jika aku bicara, aku bisa jadi blak-blakan. Dan kakakku, dia justru lebih cerewet dariku. Seharusnya dia sadar kalau dia yang paling cerewet. Ngaca dong!

Oke, setelah ngaca, dia lebih tampan…apa ya rahasianya?

Bektustori.

Aku pun berangkat sekolah dalam keadaan terlambat. Untungnya saat istirahat, satu-satunya sahabatku, Scarlett, menghiburku dengan wajah jenakanya.

"Nagi-san, jangan sedih dong! Yang terjadi biarlah terjadi… jangan seperti itu…bawa hepi aja!", sambutnya sambil menyunggingkan senyum 2 jari andalannya.

"aku tidak seperti kamu! Masalahnya, ini terus berulang! Dan jika ini terus terjadi, aku kehabisan uang! Bagaimana aku bisa makan!", jawabku sambil memberi nada tekanan pada 'kehabisan uang'.

"wah, susah juga ya jika kakakmu seperti itu… beruntungnya aku tidak punya kakak seperti kamu. Jadi uangnya tidak mandi…"

"tidak mandi? Maksudmu?"

"ya, tidak terkuras gitu…"

"Hah, kamu ini ada-ada saja…", jawabku sambil tersenyum tipis padanya. Scarlett adalah satu-satunya wanita periang yang tahu permasalahanku.

Ya, kakakku memang suka menguras uangku. Karena dia adalah pria yang suka keluar rumah. Entah bagaimana kuitnya tidak menghitam karena terus keluar dengan motor Yamahmud Miau Sahur-nya.

"Oh, ya. Pulang sekolah kita ke kuil yok!"

"mau ngapain?"

"sembahyang…2 minggu lagi khan ulangan semester…"

"Ah, iya. Kok aku lupa sih?".

Dan kita pun sepakat untuk sembahyang di kuil Al Mujahiddin(!) di dekat sekolah. Tentunya sepulang sekolah.

Sepulang sekolah…

Aku berjalan menuju kuil bersama Scarlet dan siswa lainnya . Kurogoh sakuku, kuambil dompetku dan mencari uang receh. Haaah, untungnya ada dua keeping koin 500 yen. Akupun melemparnya ke lubang di bawah lonceng. Dan…

DOENG!

Dua koin itu tepat mengenai lonceng hingga berbunyi. Aku langsung berlari menuju tempat berdoa. Aku dan Scarlt pun berdoa. Inilah doaku dalam hati.

'Mulai besok, aku mau minggu depan aku bisa lulus dengan nilai yang sangat memuaskan! Dan satu lagi… Aku ingin Jin Kazama menjadi kakakku!"

Selesai berdoa, aku ditanya oleh Scarlet soal doa yang kupanjatkan saat sembahyang.

"Kamu tadi berdoa apa? Serius amat… amat aja ga serius!"

"ga apa-apa, aku berdoa mudahan aku bisa naik kelas dan ulangan semesternya memuaskan…"

"Oh, gitu… kalo gitu sampai jumpa besok ya! Jangan lupa kabar-kabar!"

"iya deh…"

Aku pun pulang ke rumah. Setelah berdoa, perasaanku benar-benar lega. Aku ingin tahu bagaimana reaksi dari doa yang kupanjatkan dari 500 Yen yang menabrak lonceng tersebut.

-Author's poV : off-


Keesokan harinya…..


-Author's PoV-

Hoooooaaaaamz…

Aku melihat hanya sebatas kehidupan biasa. Kamarku tampak rapi sepert biasanya. Pasti kehidupan rutinku akan kembali seperti biasa. Tidak seperti kehidupan orang mewah di dalam rumahku…..

KEHIDUPAN MEWAH DI RUMAHKU!
Kamarku menjadi berwarna merah dengan api hitam di bawahnya. Semuanya bernuansa api! What the?

Mungkin hanya firasatku saja. Lebih baik aku pergi ke kamar mandi, mungkin aku akan sadar dari mimpi anehku.

Semakin berjalan ke kamar mandi, entah rasanya seperti jalan satu abad. Aku tak perhatikan sesuatu yang ada di depanku. Penglihatanku masih kabur, Aku seperti menabrak sesuatu. Seperti bantal, tapi padat. Seperti tiang, tapi tak berukir. Benda apa ini?

Kuusap lagi mataku. Tampak seorang pria kekar hasil persilangan Sasuke Uchiha, Irfan Bachdim, dan Kepiting Saus Lada Hitam(?). Yang kemudian menghasilkan sosok pria bernuansa api dingin(?) yang sangat familiar bagiku…

Biar kutebak…

"Jin? Kau pasti Jin Kazama, Iya khan?"

Dan sosok pria itu menjawabnya dengan suara bagaikan musim dingin yang mencekam…

"kau lupa pada kakakmu sendiri?"

Tunggu, dia bilang apa?kakak?

"KAMU KAKAKKU?"

-Author's PoV : off-

Bagaimanakah kelanjutan kisah dari Author kita? Akankah dia mampu menjalani hidupnya sebagai adik dari Jin Kazama?

~TBC~


Nagi : Self insert saya selesai utuk pertama kalinya

Scarlett : yang punya kritik dan saran, silakan menghubungi Review di bawah ini…

Nagi : kalian bisa PM jika kalian memang butuh sesuatu untuk ditanyakan…

Scarlett ; sampai jumpa di chapter selanjutnya!