ROOMMATE

Disclaimer : Belong to SM, God, and theirselves :D This story is mine.

Author : Lee Rae Ra / Iqlima

Genre : General, Romance

Rate : T

Length : Sequel

Summary : Kehidupan Jung Siwon, seorang pemuda yang tegas namun berhati lembut, di sekolah asramanya, dengan teman sekamarnya yang baru Kim Kibum yang sangat polos. RnR?

A/N : Annyeong! Setelah menyelesaikan WAITING yang jadinya amburadul, author menerima banyak sekali request untuk FF T.T Terutama untuk berbagai official pair... Dan kebanyakan pada minta oneshoot, padahal author sama sekali ga jago bikin oneshoot. Jadi, sequel aja gapapa ya?

Author galau.. Akhirnya untuk permulaan author memutuskan untuk buat FF Sibum ini, di saat hujan deras, angin yang berhembus kencang, dan petir menyambar-nyambar ._.

Hope you like it, review yaaa!

ROOMMATE

Sebuah mobil audi putih berhenti tepat di depan SM International High School. Seorang pemuda tampan dan gagah keluar dari dalam mobil. Seseorang keluar dari pintu kemudi, membuka bagasi mobil dan mengeluarkan sebuah koper besar.

"Kamsahamnida." Kata pemuda itu.

Seorang wanita berwajah cantik keluar dari mobil dan menghampiri pemuda itu.

"Ciuman perpisahan untuk Ibu?" tagih wanita itu.

Pemuda yang bernama Jung Siwon itu tersenyum. "Ibu, aku sudah kelas dua sekolah menengah atas dan aku masih harus mencium Ibuku sebagai ucapan perpisahan?"

Wanita yang bernama Jung Jaejoong itu merengut. "Jadi, kau tidak menghargai Ibu, begitu? Kau sudah tidak menyayangi Ibu, begitu?"

Siwon tertawa. "Tentu saja tidak, Ibu. Sini, sini." Siwon mendekatkan wajahnya pada wajah Ibunya dan mencium kedua pipi Ibunya.

Ibunya balas mencium kedua pipi anaknya. "Baik-baik disini ya, Sayang.."

"Tentu saja Ibu. Aku sudah setahun hidup disini dan tentunya selama dua tahun lagi aku akan hidup baik juga disini."

"Yah, Ibu kan hanya mengingatkanmu saja. Dua anak Ibu sudah hidup jauh dari Ibu, hanya tinggal Kyuhyun saja di rumah. Wajar kan jika Ibu mengkhawatirkanmu." Kata Ibunya, guratan kesedihan terlihat di wajahnya.

Dua wanita yang sangat disayangi Siwon, dan Siwon rela mengorbankan apa saja untuk melindungi keduanya, adalah Ibunya dan kakaknya. Siwon tidak suka melihat Ibunya bersedih, maka dari itu dia cepat-cepat memeluk Ibunya.

"Ibu tidak boleh sedih. Walaupun Sungmin noona dan Siwon ada jauh dari Ibu, tapi ingatlah selalu bahwa hati kami selalu ada dekat dengan Ibu. Masih ada Kyuhyun, Bu." Kata Siwon menenangkan Ibunya.

"Sssh.. Anak baik.."

"Ibu, lama sekali sih acara perpisahannya." Kata sebuah suara dari dalam mobil.

Siwon melepaskan pelukannya dari Ibunya, dia menoleh ke arah jendela mobil yang terbuka.

"Hei kau, anak nakal. Ibu sedang sedih malah kau begitu. Sini, turun cepat! Jangan main PSP terus!" seru Siwon.

Pintu mobil terbuka dan keluarlah seorang pemuda yang sama tampannya seperti Siwon, Jung Kyuhyun.

Siwon memegang tangan Ibunya. "Ibu jangan sedih lagi ya? Jika Ibu sedih teleponlah aku, aku akan menghibur Ibu, bersama dengan Kyuhyun. Kita bisa jalan-jalan bertiga. Ibu mau apa, kami akan penuhi."

Ibunya tersenyum. "Baiklah, jika Ibu merasa sedih dan sepi Ibu akan meneleponmu. Sudah sana, cepat masuk dan bongkar kopermu ya.."

Siwon meraih kopernya. "Ibu, salam untuk Ayah. Salam cinta dari Siwon. Aku merindukannya."

"Tentu saja, Sayang."

"Tentu, Ibu. Saranghaeyo." Kata Siwon sambil sekali lagi mencium pipi Ibunya.

Kyuhyun memeluk kakaknya. "Kita berpisah lagi, hyung." Katanya lesu.

Siwon mengacak-acak rambut adiknya. "Ah, sejak kapan kau jadi cengeng seperti itu? Kau harus tegas! Ketika Ayah dan aku tidak ada, kau Kepala Keluarganya! Seorang Jung tidak boleh lemah, kau mengerti?!"

"Aku mengerti, hyung. Tapi tetap saja, aku akan merindukanmu hyung." Kyuhyun mengeratkan pelukannya.

Siwon melepaskan pelukannya. "Aku juga. Sudah, aku masuk dulu ya. Selamat tinggal Ibu, Kyu.." kata Siwon sambil melambaikan tangannya.

"Hati-hati! Telepon Ibu jika butuh apa-apa!" seru Ibunya.

"Tentu saja, Ibu!"

Siwon memasuki gerbang sekolah sambil menyeret kopernya. Sekolah Siwon, SM International High School adalah sebuah sekolah mewah bertaraf internasional. SM International High School menerapkan sistem asrama, maka dari itu semua siswa harus tinggal di asrama sekolah.

Bagian depan SM International High School adalah lapangan besar yang biasa digunakan untuk upacara, lalu di sebelah kanannya ada lapangan sepakbola dan di sebelah kirinya ada lapangan voli dan juga futsal. Tepat di tengah, gedung sekolah SM International High School berdiri. Gedung empat lantai itu terdiri dari berbagai macam ruangan. Di lantai satu ada kafetaria, ruang Kepala Sekolah, ruang guru, perpustakaan, laboratorium Biologi, laboratorium Fisika, laboratorium Kimia, studio musik, studio dance, dan Ruang OSIS.

Gedung sebelah kanannya adalah auditorium sekolah yang sangat luas. Biasanya digunakan untuk acara-acara sekolah. Sedangkan gedung sebelah kirinya adalah gymnasium, yang isinya lapangan basket beserta gym. Di belakang ketiga gedung tersebut ada sebuah taman yang luas. Ada dua buah danau di sisi kanan dan sisi kiri taman. Di belakang SM International High School, ada dua buah gedung besar. Dua gedung itu adalah asrama yang ditempati oleh para siswa SM International High School yang seluruhnya laki-laki semua. Tiap gedung itu berisi enam lantai. Satu lantai yang paling bawah isinya ruang pertemuan, ruang santai, dan ruang makan. Kalau sarapan dan makan malam, para siswa makan di ruang makan gedung masing-masing. Tapi jika makan siang, mereka makan di kafetaria.

Dikarenakan luas sekolah yang sangat besar itulah, SM International High School menerapkan kebijakan bahwa setiap siswa boleh membawa sepeda motor atau sepeda biasa sebagai sarana transportasi mereka selama berada di sekolah. Dan sepeda yang mereka bawa itu nantinya ditaruh di tempat parkir yang tersebar di berbagai sudut sekolah. Mereka juga boleh membawa mobil, hanya saja mobil tidak boleh digunakan di lingkungan sekolah. Mobil hanya boleh digunakan jika keluar dari lingkungan sekolah.

Sedangkan untuk guru, para guru boleh membawa mobil ke dalam lingkungan sekolah dan tempat parkirnya yang sangat luas itu pun sudah tersedia. Dan guru pun tidak diharuskan tinggal di sekolah, mereka bisa tinggal di sekolah ataupun pulang ke rumah masing-masing. Walaupun sudah disediakan tempat tinggal sendiri di lantai atas gedung auditorium, tapi kebanyakan guru memilih pulang ke rumahnya masing-masing.

Siwon melangkahkan kakinya menyeberangi lapangan SM International High School. Di sekelilingnya banyak sekali siswa yang juga ikut berjalan. Setiap kali para siswa meninggalkan sekolah karena liburan, mereka harus berjalan kaki dari asrama menuju ke depan gerbang sekolah. Begitu pula jika mereka kembali ke sekolah setelah liburan. SM International High School tidak mengijinkan para penjemput masuk ke dalam sekolah.

"Siwooon!" seru seseorang.

Siwon menoleh ke belakang. Dilihatnya teman sekelasnya, Lee Donghae berlari-lari ke arahnya sambil menyeret kopernya. Siwon menaikkan satu alisnya, Donghae berlari cepat sekali walaupun dia menyeret sebuah koper yang tentunya berat.

"Hai, Siwon." Sapa Donghae begitu dia sampai di samping Siwon.

"Hei, kau tidak bareng Ibumu?" tanya Siwon heran begitu melihat sebuah mobil BMW silver melintas di sebelah kanan mereka.

"Tadi sebenarnya aku mau bareng Ibuku, tapi begitu aku melihatmu jadi aku turun saja deh." Kata Donghae, menatap bagian belakang BMW silver yang baru saja melintas, mobil Ibunya.

"Ada kabar menarik tahun ini?"

"Ada. Akan ada tiga murid baru tahun ini. Uh, aku berharap semuanya uke.. Aku butuh uke." kata Donghae.

Siwon menyenggol lengan Donghae. "Dasar mesum."

"Hei! Aku tidak salah kan? Aku capek diejek karena tidak punya uke!" seru Donghae.

"Bukannya banyak uke yang suka padamu?
Donghae mengangkat kedua bahunya. "Yah, memang banyak sih. Tapi aku tidak suka mereka semua. Aku mau uke yang beda."

"Yang beda itu yang bagaimana?"

"Pokoknya yang beda! Ibu tidak bilang sih, ciri-ciri murid baru itu seperti apa. Jika Ibu bilang ciri-cirinya, jika ada yang uke, aku pasti tahu!"

Ibu Donghae, Lee Taeyeon adalah guru Matematika di SM High School. Karena itulah beliau tahu bahwa akan ada murid baru.

"Murid baru kelas berapa?" tanya Siwon lagi.

"Semuanya kelas dua." Jawab Donghae.

Siwon hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Dan seterusnya mereka berjalan dengan diam sampai akhirnya mereka sampai ke asrama mereka, Gedung A. Siwon dan Donghae memasuki gedung dan menaiki lift sampai ke lantai enam, lantai tempat kamar mereka berada.

Lift beranjak naik dan berhenti di lantai enam. Mereka berdua keluar dari lift dan menuju kamar mereka.

"Kau masih jadi tetanggaku?" tanya Siwon.

Donghae mengangguk. "Tentu saja. Dan akan kupastikan kita akan terus menjadi tetangga sampai kita lulus nanti." Jawab Donghae.

"Tiga tahun bertetangga dengan ikan cucut sepertimu, bisa membuatku gila." Sungut Siwon.

"Tiga tahun bertetangga dengan kuda sepertimu, bisa membuatku gila." Sahut Donghae, menirukan Siwon.

Akhirnya mereka sampai di kamar mereka. Siwon ada di kamar nomor 525 dan Donghae ada di kamar nomor 526.

Siwon mengernyitkan keningnya begitu melihat nama yang terpampang di plakat depan pintu kamarnya.

중시 원 & 김 기 범 ( Jung Siwon & Kim Kibum)

"Hey! Siapa Kim Kibum? Apa dia anak baru? Kenapa dia tidak ditempatkan di kamar kosong, malah ditempatkan di kamarku?" tanya Siwon pada Donghae yang juga masih menatap plakat di depan pintu kamarnya.

"Di plakatku juga tertulis Lee Hyukjae. Anak baru juga mungkin." Kata Donghae.

"Kenapa dua anak baru malah dipindah ke kamar kita? Kita kan sudah punya teman sekamar. Huh, aku harus berpisah dengan Yesung deh." Gerutu Siwon.

"Aku juga tidak bersama Ryeowook lagi." Kata Donghae.

"Sudahlah, aku mau masuk dulu. Aku sangat lelah, aku mau tidur." Kata Siwon sambil memasukkan kunci ke lubang kunci, memutarnya ke kanan dua kali dan kemudian masuk.

Siwon meletakkan kopernya di depan lemarinya. Tempat tidurnya berada di bawah, sedangkan tempat tidur Yesung sebelumnya ada di atas. Kamarnya masih sama dengan sebelumnya. Yang hilang adalah semua barang milik Yesung yang kini pindah entah di kamar mana.

Siwon menatap ganjil kamarnya. Tidak ada lagi foto-foto kura-kura Yesung yang bertebaran di kamar. Tidak ada lagi akuarium yang berisi Ddangko Brothers, kura-kura milik Yesung. Tidak ada lagi piagam-piagam lomba menyanyi Yesung yang biasanya menempel di dinding. Siwon tersenyum kecil.

"Tidak akan ada lagi Yesung yang aneh, setelah setahun aku hidup bersama keanehannya."

Siwon merebahkan tubuhnya di atas tempat tidurnya dan memejamkan matanya, memasuki alam mimpi yang indah.

: ROOMMATE :

Begitu Siwon membuka matanya, dia spontan menjerit.

"Aaaaa!" serunya keras.

Bagaimana tidak, ketika dia membuka matanya, dia langsung melihat sebuah wajah polos dengan mata yang mengerjap-ngerjap.

"Kau siapa?!" seru Siwon.

Pemilik wajah polos itu masih mengerjap-ngerjapkan matanya. "Kim Kibum." Jawabnya pendek.

Siwon menghela nafas lega. Kim Kibum, nama yang tertulis di plakat pintunya. Berarti Kibum adalah teman sekamarnya yang baru.

"Lalu kau ngapain, menundukkan badanmu sampai wajahmu dekat sekali dengan wajahku?" tanya Siwon.

"Aku hanya ingin melihat mukamu dari dekat, dan ternyata kau tampan sekali." Katanya polos.

"Lain kali, jika ingin melihat ketampananku, jangan bertingkah seperti itu." Kata Siwon yang masih kesal.

"Aku tidak ingin melihat wajahmu yang tampan. Aku hanya ingin melihat dari dekat jerawat yang ada di hidungmu itu. Besar sekali.."

Spontan Siwon langsung meraba hidungnya. Dan benar saja, dia merasakan sebuah tonjolan kecil di hidungnya.

"GYAAAAAA!"

.

.

.

NB : Kamarnya Siwon sama Kibum itu, bayangkan aja kamar Minho sama Sulli yang ada di To The Beautiful You ^^

Ini baru prolog nya ya, makanya pendek. Jadi, kalau kalian masih ingin membaca kelanjutan dari fic ini, tolong berikan review ya ^^ Karena review kalian adalah cambuk buatku untuk terus semangat menulis fanfic ^^

So, keep it or delete it?