Pagi/Siang/Malem Readers! Maaf si aouthor ini enggak tau kapan waktu kalian ngebaca Fic ini [Maaf] Kenapa aku lagi mau nulis tentang Mello ya? Mungkin karena Cuma 'Image' Mello yang cocok. Ayo dibaca!
Semua Fic ini Mello POV
Dunia ini gelap… Aku benci ada di dunia… Kenapa aku harus dilahirkan? Apa tujuan hidupku? Aku enggak ngerti, kenapa aku selalu diabaikan? Aku bingung, aku benci semuanya, semua orang, semua makhluk hidup. AKU BENCI SEMUANYA!
When The Clock Stopped
Hari ini aku akan mengurung diri di kamar, bolos dari pelajaran, bolos dari semua suruhan orang, dan aku hanya akan tidur diam di bawah selimutku. Kemarin pagi, aku berusaha untuk berkomunikasi pada yang lain, untuk lebih terbuka pada orang-orang .
Flashback
"Matt, ne~~ Matt" Aku menarik baju Matt, Matt sedang minum sirup sambil berbicara pada Near, Matt menengok ke belekang "Sebentar Mello, kau tak lihat aku sedang berbicara?" Katanya dengan nada marah lalu kembali berbicara kepada Near. Aku berlari ke arah L
"L… aku mau nanya…" Kataku duduk di sebelah L yang sedang makan permen -Dan manisan lainnya—di sofa sambil nonton TV "Hm?" Kata L terus memperhatikan TV "L… Aku mau nanya bentar" Kataku mengambil sedikit permen di toples yang sedang L makan "Jangan diambil Mell!" Kata L marah yang langsung menarik toples itu menjauh dariku, lalu ia kembali menonton. Aku berlari ke arah kak Watari, biasanya hanya kak Watari-lah yang biasanya akan mendengarkanku
"Watari Nii-san" kataku tersenyum kepadanya yang sedang mengetik di laptopnya, kelihatan serius sekali dari matanya yang tajam -Biasanya matanya lembut-"Jangan ganggu aku sekarang Mello" Katanya serius sambil terus menekan tombol-tombol itu. "Watari nii-san. Persediaan coklatku habis, ada sisanya enggak? Tempatnya dimana?" Tanyaku, persediaan coklatku habis kemarin, dan sisanya disimpan Watari Nii-san. "Di laci itu, yang di samping sofa TV" Kata Watari tanpa menatapku sedikitpun. Aku berlari ke laci itu dengan marah
"L…" Kataku lesu "Jangan sekarang Mello" Katanya tetap menonton, "Huh!" Aku mengambil beberapa coklat lalu berlari ke kamar. Aku hanya keluar kamar jika ada pelajaran dan makan
End of Flashback
"Mello, waktunya makan siang" Kata Matt mengetok pintu kamarku, aku diam "…" "Mello!" Kata Matt mengetuk pintu kamarku lebih kencang "…" Aku tetap diam "Mello! Kalau kamu enggak keluar sampai hitungan ke-tiga, aku akan mengambil makananmu!" Kata Matt berteriak "…" Aku diam, berpikir sejenak. Persediaan coklatku habis dimakan, perutku akan sakit jika tidak makan "Satu!" Katanya memulai hitungan. Jika aku makan, aku harus diam agar amarahku reda "Dua!" Pintu terbuka, aku berjalan tanpa melihat Matt yang akan melontarkan angka yang terakhir… Tiga. "Mello! Tunggu!" Laki-laki ber-google itu berlari ke arah-ku yang berjalan dengan tenang, tapi tentu aku masih marah "Ada apa denganmu Mell?" Tanya orang itu, kau tahu apa responku? Ya, tidak ada "Mell!" Dia mengguncang guncangkan pundakku, aku berbalik dan mendorongnya "Mello?" Matt tidak percaya, aku akan mendorong sahabatku sendiri "Kenapa Mell?" Tanya Matt. Aku kembali berjalan
"Mello! Dengarkan aku!" Teriak Matt meraih tanganku "Le…" Aku berkata tidak jelas, Matt merinding. Tangannya bergetar "Lepaskan…" Kataku lagi, Matt tetap memegang tanganku erat "LEPASKAN AKU!" Aku melepaskan tangan Matt dengan paksa lalu berlari keluar Wammy House "Mello!" Teriak Matt mengejarku dengan sekuat tenaga "Jangan kejar aku!" Aku dan Matt basah, kami diluar Wammy House, di luar hujan. Aku berhenti, Matt yang kaget melihatku berhenti juga berhenti beberapa meter dariku "Kenapa Mell? Kenapa kamu bertindak sejauh ini? Apa alasannya?" Tanya Matt berteriak "Aku benci kalian… AKU BENCI KALIAN!" Kataku berteriak labih kencang dari pada yang di dalam Wammy House tadi, Matt berlari ke arahku "Kenapa kau membenciku Mell?" Tanya Matt memelukku, berusaha menenangkanku yang sedang menangis
"…" Aku diam sesaat, Matt memperkuat pelukannya. Aku yakin, ia tak ingin kehilanganku "Kalian.. Kalian.." Aku berusahan mendorong Matt, tapi Matt lebih kuat "Ceritakan Mell, aku akan mendengarkan" bisiknya di samping telingaku "Kau ingat kejadian kemarin? Saat aku berusaha berkomunikasi dengan yang lain?" tanyaku kepadanya, ia mengangguk " Saat itu kau sedang berbicara kepada Near, kau tak mendengarkanku. L sedang menonton TV, ia tak mendengarkanku juga. Watari Nii-san sedang mengetik, ia juga tidak mendengarkanku, makanya.. aku berharap.." Kata-kataku terpotong "Kau salah Mell…" Ia melihat ke arahku dengan lebut tapi tetap memeluku lembut "Itu salahmu, kau mengganggu orang yang sedang melakukan kegiatan. Kau bisa berkomunikasi kepada orang yang sedang diam. Mengganggu orang tidak baik Mell" kata Matt lembut, ia memelukku lagi. Aku meletakkan kepalaku di pundaknya -Mello lebih pendek dari Matt- "Aku enggak pernah salah… Aku yakin, aku enggak pernah salah Matt… Aku… Aku…" Aku teridam, Matt menunggu kata-kata yang akan kuucapkan berikutnya. Aku mendorong Matt "Mell, manusia tidak ada yang sempurna… Aku punya kekurangan, begitupun kau Mell" Kata Matt lembut dengan tatapannya yang lembut juga. Kami makin basah, hujan makin deras "Matt, kembalilah ke Wammy House" Kataku, Matt tersentak "Aku enggak akan kembali tanpamu Mell" Katanya lagi memelukku "Lepaskan aku Matt" Kataku memintanya sambil mendorongnya
"Mell, kau perlu tahu, semua yang ada di dalam sana menunggumu. Berjanjilah kamu mau kembali" Katanya "Aku berjanji akan kembali.." kataku, Matt tersenyum lalu melepaskan pelukannya "Ayo kembali" Ia menarik tanganku "Enggak…" kataku, satu butir air mata menetes "Kamu udah janji Mell" Ia berbalik menghadapku yang sedang menangis, sepertinya "Enggak…" kataku berlari pergi "Enggak sampai kalian berubah! Aku benci kalian!" Teriakku berlari ke arah hutan di samping Wammy House 'Dream Forest' "Mello!" Matt berteriak "Mau apa lagi, ia harus menepati janjinya" Kata Matt masuk ke dalam W.H
Nah.. Gimana? Gimana? Nanti di chap ke dua, Mello akan bertemu seseorang. Penasaran? Aku juga! He he he
RnR?
R
E
V
I
E
W
