Naruto adalah milik Masashi Kishimoto Sensei, author cuma pinjam

Paring Sasu x FemNaru

Warn : Typo, OOC, Gaje

(Disini Naruto seorang perempuan dan tanpa ada tiga garis di wajahnya)

My first story di FF dan di Fandom ini

CHAPTER I

"Ok, sekarang tinggal input-kan lowongan pekerjaan" Naruto perlahan mengetikkan kalimat lowongan pekerjaan

"Enter!" dengan perlahan ia menekan tuts enter yang ada di keyboard

Dan hasilnya ..

"Ada banyak sekali lowongan pekerjaan!" serunya

"Hm, tapi yang mana ya, yang cocok buat aku, pekerjaan yang bisa buat mahasiswa terus nggak terlalu banyak menyita waktu belajarku" ia pun terus mengamati setiap lowongan pekerjaan yang ada

"Ah, ini dia, pekerjaannya mudah, trus gajinya besar"

LOWONGAN PEKERJAAN

Dibutuhkan segera :

~ Wanita

~ Berusia 18 – 30 thn

~ Pengalaman bukan hal yang utama

~ Yang paling penting penyayang, penyabar & pintar

Dipekerjakan sebagai pengasuh anak

Gaji 30.000 Yen perbulan

Semua fasilitas tersedia lengkap.

Jika berminat kirimkan lamaran anda melalui email ke nanny***com

Tanpa perlu mengingat, menimbang, langsung saja diputuskan, sebelum pekerjaan ini keburu diambil orang lain, dalam iklan tertera pengalaman bukan hal yang utama, jadi Naruto langsung mengirim lamaran dan CV-nya ke alamat email yang tertulis.

"Ok, sekarang tinggal di-send aja" Naruto mengklik tombol send

"Sudah terkirim, tinggal menunggu balasannya" gumamnya

"Hm, semoga diterima"

Naruto berharap banyak dengan pekerjaan ini, dengan gaji yang besar itu maka ia akan mudah untuk membayar hutang mantan pacarnya.

"Sialan! Dasar cowok nggak tau diri!" Naruto terus mengumpat mantan pacarnya

Hal ini berawal dari dua hari yang lalu. Tiba-tiba seorang wanita berumur 30 tahun-an datang kerumahnya.

Flashback

"Kamu yang bernama Uzumaki Naruto?" Tanya seorang wanita yang menghampiri Naruto di depan rumahnya

"Iya, benar. Saya Naruto. Ada apa ya?"

"Kamu kenal dengan Akasuna Sasori bukan?" tanya nya lagi

"Iya, saya kenal" jawab Naruto

"Dan ini kartu mahasiswa kamu kan?" tanyanya lagi sambil menunjukkan sebuah kartu pada Naruto

"Iya, ini kartu saya, kenapa bisa ada di pada anda?" ujar Naruto kebingungan

"Bukannya ini seharusnya ada sama Sasori-kun, dulu dia pernah meminjamnya, katanya sih mau untuk meminjam buku di perpustakaan" gumam Naruto.

"Kalau begitu saya tidak salah orang, ini silahkan dibaca" lanjut wanita itu sambil menyerahkan selembar kertas pada Naruto.

"1 bulan yang lalu Sasori meminjam uang pada saya sebesar 50.000 Yen, dan ia memberikan kartu kamu pada saya, dia berkata bahwa kamu adalah penjaminnya"

"50.000 Yen? Dan dia menggunakan nama saya sebagai penjaminnya?"

"Ya, karena itu saya datang kemari dan meminta pertanggung jawaban, sebab sudah 1 minggu ini Sasori tidak bisa saya hubungi karena itu saya mencari kamu"

"Tapi apa buktinya kalau saya bersedia menjadi penanggung jawabnya? Seharusnya ada bukti hitam di atas putih kan?" lanjut Naruto

Wanita itu kemudian mengeluarkan selembar kertas lagi dari dalam tasnya.

"Ini, bukankah ini tanda tangan kamu? Kamu tanda tangan diatas materai"

Naruto menatap lekat-lekat kertas itu. Itu benar-benar mirip tanda tangannya. Sasori dengan sempurna telah mem-plagiat tanda tangannya. Ia tidak tahu lagi harus menjawab apa sekarang.

"Bagaimana, jadi sekarang saya beri waktu kamu satu bulan untuk melunasi hutang ini"

Naruto tidak tahu lagi harus berkata apa, dia tidak tahu harus berbuat apa lagi. Tentu saja ia tidak punya uang sebanyak itu, apalagi jika diingat Naruto bukanlah seorang yang terlahir dari keluarga yang kaya.

Dan sekarang Ia hanya bisa meratapi nasibnya, memikirkan sendiri bagaimana caranya mengumpulkan uang sebanyak itu dalam waktu 1 bulan.

Flashback off

"Telepon yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan cobalah beberapa saat lagi. The number you are calling is ..." Naruto langsung mematikan smartphone nya

"Dasar cowok brengsek, kurang ajar, sialan!"

"Argghh..." Naruto memukulkan kepalanya kebantal

"Kenapa aku bisa jumpa dengan cowok seperti dia, dan sekarang dia udah benar-benar nggak bisa dihubungi lagi" lanjutnya frustasi

"50.000 Yen dalam 1 bulan? Bagaimana bisa aku mengumpulkannya. Tabungan ku saja cuma 20.000 Yen. Ya Tuhan bantulah aku, semoga aku bisa dapat pekerjaan itu" doa nya

Terdengar suara pintu dibuka. Dan beberapa saat kemudian seorang anak perempuan muncul dari balik pintu kamar Naruto.

"Nee-chan, Kaa-san memanggilmu, disuruh keruang makan sekarang juga, kita akan makam malam" panggil Shion, adik perempuan Naruto yang sekarang berumur 14 tahun

"Iya, aku segera kesana" teriak Naruto.

Naruto pun segera meng-close windows-nya dan kemudian men-shut down komputernya. Ia pun segera mematikan lampu kamarnya dan bergegas menuju ruang makan karena sudah dipanggil sang adik untuk kedua kalinya.

"Naru, kamu kok makannya sedikit banget?" tanya sang Ibu, Uzumaki Kushina

"Nee-chan kamu sedang tidak diet kan?" timpal Shion sok tau

"Bukan kok, lagi nggak selera makan aja" jawab Naruto asal

"Kamu itu harus makan, walau nggak selera juga harus dipaksakan, nanti kalau kamu sakit bagaimana?"

"Ha'i Kaa-san!"

'Bagaimana aku mau selera makan, baru kali ini aku ditimpa masalah sebesar ini, dan aku harus menyelesaikannya sendiri, aku nggak mungkin cerita ke Kaa-san' batin Naruto

"Kaa-san, ano, Naruto boleh kerja sambilan tidak?"

"Apa? Kamu mau kerja sambilan?" Kushina terkejut saat Naruto mengatakan ia ingin bekerja

"Baru mengajukan lamaran saja, belum juga tau diterima atau tidak"

"Apa uang saku yang Kaa-san berikan sama kamu kurang?"

"Bukan begitu Kaa-san, Naruto cuma pengen cari pengalaman kerja aja kok"

"Tapi, apa pelajaranmu nggak terbengkalai kalau kamu bekerja" sang Ibu masih belum setuju

"Tenang saja Kaa-san Naruto bisa bagi waktu kok" jawab Naruto optimis

"Iya Kaa-san, Naruto Nee-chan kan pintar" timpal Shion seraya membereskan piring-piring kotor yang ada diatas meja

"Ya sudah, terserah kamu, tapi kalau sampai IP mu rendah gara-gara kamu kerja sambilan, Kaa-san minta kamu berhenti kerja"

"Ha'i" jawab Naruto sambil menganggukkan kepalanya

Uzumaki Naruto, umur 18 tahun. Mahasiswa tingkat 1 jurusan Ilmu Komputer. Status saat ini sedang mencari pekerjaan.

######

Di kampus...

"Naruto, gimana job hunting-nya, sukses?" tanya Sakura teman akrabnya

"Sukses atau nggak nya sih belum tau, aku kan baru ngirim lamaran aja. Yang penting gajinya cukup menggiurkan" jawab Naruto.

"Emang pekerjaan apa sih"

"Baby Sitter"

"Yakin, yang diasuh bakal anak kecil? Ntar kamu malah jadi pengasuh kakek-kakek jompo" lanjut Sakura dengan seringai jahilnya

"Ya nggak mungkin lah, disitu kan ditulis pengasuh anak, bukan pengasuh kakek - kakek jompo" timpal Naruto sambil melipat kedua tangannya di dada

"Trus, kamu udah diterima"

"Ng, itu dia masalahnya, aku belum dapat jawabannya nih, katanya sih ntar kalau diterima bakal dihubungi, ya sekarang aku tinggal nunggu aja panggilan dari yang buat lowongan pekerjaan itu"

"Eh, ntar kalo diterima traktir aku ya"

"Traktir apaan, kalau nggak karna cowok kurang ajar itu aku juga nggak akan susah-susah cari pekerjaan"

"Nasibmu memang buruk, punya pacar seperti itu" ucap Sakura seraya menepuk pundak Naruto

"Dia bukan lagi pacarku!" ucap Naruto sambil memberikan death glare terbaiknya ke Sakura

.. …. … …

Naruto kemudian merogoh tasnya, mencari smartphone nya yang sedang berbunyi.

"Ya halo, Naruto disini ada yang bisa saya bantu"

'Naruto, jawaban mu seperti operator saja, seharusnya kamu tuh ngelamar pekerjaan jadi call center saja' batin Sakura

"Apa?" tiba - tiba Naruto berteriak, Sakura pun jadi terkejut dibuatnya

"Oh, terima kasih"

Kalau dilihat raut muka Naruto, itu seperti raut muka yang ingin nangis sangking bahagianya.

"Baik saya mengerti, besok siang saya akan segera ke tempat anda" Naruto menyudahi pembicaraannya.

Setelah mengakhiri penggilannya Naruto menatap Sakura lekat - lekat, menujukkan ekspresi bahagia. Bak seorang pemenang Konoha Idol ia pun langsung memeluk Sakura.

"Naruto kamu over acting banget sih, kayak kepilih jadi Konoha Idol saja"

"Sakura, akhirnya aku dapat pekerjaan itu, barusan dia yang menelepon" jawab Naruto seraya melepaskan pelukannya dari Sakura

"Wah, syukur deh kalau gitu, trus kapan mau kerumahnya?"

"Dia bilang sih besok siang aku harus datang kerumahnya, sekalian tanda tangan kontrak kerja"

'Tuhan terima kasih, akhirnya aku dapat jalan keluarnya' batin Naruto

Naruto berharap pekerjaan yang menyenangkan akan menantinya, yah tapi kenyataan itu kejam, nggak semuanya terjadi seperti apa yang diinginkan.

######

Konoha Residence, Blok H No.9

"Apa? Kaa-san mau menyewa seorang pengasuh buat ngejaga aku?" teriak seorang pemuda berambut Raven kepada Ibunya, dia tidak habis pikir dengan keputusan sang Ibu

"Iya, Kaa-san kan harus berangkat ke luar negeri besok, Kaa-san harus menyusul Tou-san mu disana, jadi kamu harus tinggal disini sendiri, karena Kaa-san nggak yakin sama kamu, Kaa-san menyewa seorang pengasuh untuk menjaga kamu selama Kaa-san dan Tou-san diluar negeri "ucap Mikoto seraya membereskan beberapa barangnya yang akan dibawa

"Tapi Kaa-san, Aku kan udah cukup umur untuk menjaga diriku sendiri, lagi pula disini juga sudah banyak pekerja yang bisa ngejagaku, ada Ayame-san dan juga Danzo Jii-san" sang anak masih tetap ngotot

"Kamu itu masih kecil, lagi pula kamu itu terlalu bandel, Ayame-san juga nggak akan sanggup ngurusin kamu sendirian, ditambah lagi kemarin Kaa-san mendapat surat panggilan dari Kepala Sekolah kamu, ini udah keempat kalinya Sasuke, kamu tahu apa kata kepala sekolah itu, sekali lagi kamu dapat SP kamu akan drop out"

"Ah, aku benci sekolah" erang Sasuke frustasi

"Kamu ini, gara-gara ini kamu harus diskors selama seminggu, tapi untung Kepala Sekolah mau memberikan keringanan atas hukuman kamu sehingga kamu nggak jadi diskors, mau jadi apa kamu nanti?"

Sasuke hanya diam tak berniat menjawab sedikitpun pertanyaan sang Ibu.

"Arghh … kalau menghadapi kamu, Kaa-san bisa stress berat, tekanan darah jadi naik, lama-lama Kaa-san bisa kena stroke, dasar anak nakal" sangking kesalnya sang ibu pun memukuli badan anak lelaki bungsunya itu, nggak tanggung - tanggung stik golf yang berada didekatnya pun disambar, kali ini Sasuke dihajar sampe babak belur

"Kaa-san, hentikan, sakit tahu!" Keluh Sasuke seraya mencoba merebut stick golf dari tangan sang Ibu

"Anak bandel seperti kamu ini, kalau nggak dihajar seperti ini nggak bakal ngerti"

Sementara itu, diluar sana..

"Ehm, mana ya rumah No.9" Naruto terus mengamati nomor setiap rumah

"Ah, ini dia Blok H No.9" tanpa pikir panjang Naruto menekan bel

Sambil menunggu sang punya rumah membuka pintu, Naruto mengamati sekeliling rumah itu.

"Ck ck, rumah ini benar-benar luas, ini sih luasnya 10 kali dari rumah aku, warisan dari kakek buyut ampe ntar keturunan ketujuh juga kalau dikumpulin ditambah nggak makan seumur hidup pun belum tentu bisa beli rumah seperti ini, halamannya juga luas" Naruto berdecak kagum.

Tak lama kemudian seorang wanita berumur 30 tahunan membukakan pintu, setelah dipersilakan masuk, Naruto langsung masuk kedalam rumah.

'Sugoi!' hanya satu kata itu yang bisa diucapkan Naruto saat melihat isi rumah itu

"Silahkan lewat sini, nyonya ada diruang tamu" kata Ayame yang membuyarkan lamunan Naruto

"Ah iya" jawabnya sambil mengikuti dari belakang

Ekspresi muka Naruto langsung berubah, ia sampai tak bisa menutup mulutnya, ia seakan nggak percaya dengan apa yang sedang dilihatnya.

Baru masuk beberapa langkah saja ia sudah disuguhi tontonan PRO WRESTLING, disudut biru seorang ibu dengan stik golf dan disudut merah seorang anak lelaki yang hampir KO.

"Oh ada tamu rupanya, maaf ya" ujar wanita itu sambil melemparkan stik golf nya

'Ah, akhirnya berhenti juga dipukulinya' batin Sasuke seraya membetulkan kerah bajunya

"Maaf, nama saya Uzumaki Naruto, saya yang mulai hari ini bekerja sebagai pengasuh dirumah ini" Naruto memperkenalkan dirinya

Sang ibu dan sang anak langsung menatap Naruto dengan reaksi terkejut. Mereka menatap lekat - lekat seorang gadis yang berdiri di depan mereka. Ia memakai sepatu dengan hak 5 cm, mungkin supaya gadis yang cuma tingginya 160 cm ini terlihat lebih tinggi. Ia mengikat ponytail rambut pirangnya yang panjang dan sedikit bergelombang. Ia membalas tatapan kedua ibu dan anak itu dengan senyuman.

"Oh, ternyata kamu ya yang bakal jadi pengasuhnya Sasuke, masih muda sekali ternyata" ujar Mikoto seraya tersenyum kearah Naruto

"Iya begitulah nyonya, umur saya baru 18 tahun, saya seorang mahasiswi" Naruto memperkenalkan dirinya sekali lagi

"Mahasiswi ya" ucap Mikoto dengan mata nya yang berbinar

"Ah iya, ngomong-ngomong mana ya nyonya anak yang harus saya asuh?" tanya Naruto penasaran

"Nah itu dia, putra bungsuku Sasuke, umurnya 17 tahun siswa kelas 3 SMU" ujar Mikoto seraya menunjuk kearah Sasuke sambil tersenyum

Naruto menatap Sasuke tanpa berkedip sedikitpun.

"Apa? anak yang bakal ku asuh kelas 3 SMU?" teriak Naruto.

######

Delete or Continue ?

Read and Review

Hatake Aria