"NICE SHOOT, Yukimura!"

"Uhn, senpai~!"

Terdengar jelas kegaduhan di lapangan sepak bola Hakuren-chu. Tentu saja karena mereka sedang berlatih. Bukan, mereka berlatih bukan karena akan ada kejuaraan. Tapi apa salahnya tetap bejuang meningkatkan skill dan menjadi kuat agar selalu siap menghadapi pertandingan, kan?

Di sana, tersebutlah dua sosok berbeda generasi yang ikut menghiasi permukaan rumput hijau.

Hakuren coach, Fubuki Shirou. Mantan pemain sepak bola yang namanya sempat melambung tinggi—karena telah menjadi salah satu anggota tim inti Inazuma Japan, yang memenangkan Football Frontier 10 tahun yang lalu—sekarang menjadi pelatih di sekolahnya terdahulu di Hokaiddo.

Hakuren ace striker, Yukimura Hyoga. Seorang anak dengan mahkota navy blue yang selalu disebut sebagai blueberry oleh Fubuki—memiliki kemampuan yang sekiranya setara dengan sang pelatih. Oleh karena itu, Fubuki secara pribadi selalu memberinya latihan tambahan di luar jam latihan klub sepak bola Hakuren.

Di situlah, rasa hormat pun bisa berbunga lalu berubah.


Badai Cemburu Yukimura

Inazuma Eleven GO (c) Level-5

Warning: OOC. Abuse chara. Hina Dina tumpah ruah.

.
Beta by Ratu Obeng (id: 1658345)
Plot & Written by ALPUCAT

.

.

.


CHAPTER 01


Namaku, Yukimura Hyouga. Si rambut blueberry, begitu kata Fubuki-senpai.

Aku, tidak pernah suka panggilan itu. Tapi kalau Fubuki-senpai yang memanggil, apa boleh buat. Dia kan seniorku!

Aku tak lain adalah ace striker di sekolah Hakuren ini, memiliki hissatsu shoot namanya PANTHER BLIZZARD! Keren kan!? Sebuah teknik yang aku pelajari dari Fubuki-senpai. Dia mengajariku jurus bernama Eternal Blizzard, tapi biar lebih keren aku kembangkan sendiri menjadi Panther Blizzard. Aku memang luar biasa!

Fubuki-senpai itu…

Pelatih klub sepak bola di Hakuren. Kenapa aku panggil senpai? Itu karena keinginannya sendiri.

Pertama kali dia datang dan menjadi pelatih, tentu saja kami semua akan memanggilnya Fubuki-kantoku. Dan dia hanya tersenyum. Setelah selesai latihan, dia memanggilku serta berkata kalau aku punya bakat. Karenanya, mulai besok dia akan memberikan menu latihan khusus. Tentu saja aku tersenyum lebar dan menjawab, "Haik, Fubuki kantoku!" tapi katanya, "Jangan panggil aku dengan sebutan kantoku, hahaha, aku kan masih muda, panggil saja senpai ya… biar awet muda… haha haha haha haha~"

Itulah awal mula kenapa aku memanggilnya demikian—Fubuki-senpai.

Fubuki-senpai itu, ikemen. Tidak sedikit dari guru dan murid di Hakuren yang selalu mengajaknya kencan bahkan menyatakan cinta padanya. Hey, tidak hanya itu! Fubuki-senpai itu, keren, manis, cakep, baik hati, murah senyum, suaranya tenang dan dia SINGLE!

Kenapa dia single?

Entahlah.

Tapi aku mendengar gosip miring kalau anggota-anggota Inazuma Japan itu otaknya terbuat dari bola, Jadi yang mereka pikirkan itu hanya bola bola bola bola bola bola… bola… sehingga pernikahan Endou Mamoru dan Raimon Natsumi pun menjadi sebuah fenomena ajaib. Walau terdengar aneh, tapi hal itu didukung dengan kenyataan yang ada. Semua anggota Inazuma Japan, belum menikah! BERPACARAN PUN TIDAK! CATAT!

Walau tidak semua kembali terjun ke dunia sepak bola di usia sekarang, ada dari mereka yang menjadi pengusaha sukses. Misalnya, Kira Financial Group yang dipimpin oleh Kira Hiroto. Semua orang tahu dia merupakan sosok pintar dan tampan, tapi dia single. Belum lagi Gouenji Shuuya, dia juga single. Kidou Yuuto, Fudou Akio, dan saat ini Fubuki Shirou.

Kenapa mereka semua single? Apa otak mereka benar-benar terbuat dari bola?

Walaupun begitu, aku menghormati Fubuki-senpai lebih dari yang kalian perkirakan.

Fubuki-senpai itu sangat baik, bahkan ketika aku sempat berkhianat dan membantu fifth sector. Meski saat itu posisiku menjadi musuh sementara dia berada di pihak Raimon, dia tetap mengkhawatirkan diriku dan tetap mendukungku. Aku juga dengar dari Matsukaze, anggota tim Raimon, dia bilang kalau Fubuki-senpai terus menerus bercerita betapa hebatnya aku dan betapa dia khawatir tentang diriku yang bergabung dengan kubu lawan. Aku sangat merasa bersalah. Tapi aku senang ketika aku kembali, dia menyambut dengan senyum dan berkata, "Shoot yang hebat, Yukimura!"

Aku...

...suka pada Fubuki-senpai.

"Yukimura!"

Menoleh ke belakang, aku mendapati salah satu anggota klub sepak bola berlari ke arahku.

"Ada apa?" tanyaku heran karena mereka terlihat begitu tergesa-gesa.

"Hari ini tidak ada latihan. Fubuki-senpai bilang dia harus pergi dan tidak bisa melatih."

Eh?

"…tapi dia menitip pesan, katanya Yukimura diharap untuk tetap latihan shoot walau yang lain tidak latihan."

Apa tadi aku bilang Fubuki-senpai itu orang baik?

"yah, begitu saja. Jadi kami semua akan pulang sekarang. Kamu bagaimana?"

"Aaah, aku akan latihan… seperti yang diperintahkan…hahahaha!" ucapku sambil mencoba menyembunyikan kekecewaan di balik tawa hambar.

Ingin rasanya menarik kata-kata tentang kebaikan senpai.

"Baiklah. Sampai besok, Yukimura!"

Dan, aku pun harus menjalani latihan sendiri. Senpai, apa yang kamu pikirkan hingga menyuruhku menunggu di sini? Menyuruhku latihan sendiri! Aku sudah memujimu, berkata bahwa kamu adalah senpai yang baik dan pengertian, ta—HACHOOO!—tapi tidak selalu baik ternyata. Sial.

Tiga jam aku berlatih sendiri di luar dengan salju yang senantiasa menemaniku dan bola yang setia kembali setiap kali kutendang. KEMANA DIAAA!

"Yukimuraaaaa!"

Tubuhku merespon cepat saat mendengar suara yang sangat kukenal dengan jelas.

"Senpai!" sambutku segera berlari kearahnya.

"Maaf ya, membuatmu berlatih sendiri." katanya dengan tambahan senyum yang selalu membuat hati tenang.

Gelengan pelan, "Tidak masalah, tapi kenapa tiba-tiba? Ada apa, senpai?"

"Ahahaha tidak, hanya aku mendapat telepon dari Endou-kun."

"Endou-san? Apakah terjadi sesuatu dengan Raimon!" nada suaraku mulai terdengar panik.

"Tidak kok, hanya beberapa pembicaraan mengenai fifth sector dan juga tips mengenai latihan. Karena itu aku tidak bisa melatih kalian hari ini. Maaf ya."

Mulutku terkunci saat menatap biru keabuan miliknya, "Aku sudah bilang tadi tidak masalah, hanya saja… Kenapa aku sendiri yang harus latihan?"

"Karena Yukimura berbeda."

Kata-kata senpai membuat aku kaget dan terloncat dalam hati. Jawaban singkat itu berhasil merebusku hingga aku berharap senpai tidak berpikir macam-macam kalau ternyata benar wajahku identik dengan kepiting asap sekarang!

"Ara? Yukimura, kamu kenapa? Wajahmu merah? Sudah berapa lama kau di luar?" tanyanya khawatir.

"A-a-aku tidak apa!"

"Kamu kedinginan? Kamu demam?" dia kembali bertanya. Kurasakan wajahnya semakin dekat denganku.

"Aku baik-baik saja, senpai!" pungkasku tegas seraya membuang mukaku menjauh darinya.

"…"

Ok, sekarang aku terlihat sangat bodoh di depan senpai. Yukimuraaaaa! Bodohnya kamu!

"Yukimura, mau mampir ke rumahku?"

"Eh?"

"Air mukamu sedikit pucat, mungkin karena aku menyuruhmu latihan di cuaca dingin begini, hahahaha. Mampirlah, aku akan buatkan secangkir coklat hangat untukmu. Lagipula aku khawatir hari ini sepertinya akan ada badai…"

"Ke rumah senpai...?" ulangku meyakinkan.

"Eh, ya… rumahku kecil dan berantakan sih… ja—"

"MAU!"

"Ha?"

"Tidak masalah walaupun kecil dan berantakan! Aku mau ke rumah senpai!" apapun yang terjadi aku mau ke rumah senpai!

"Baiklah."

TERIMA KASIH BADAI!

Setelah dua puluh menit jalan kaki dari Hakuren-chu, sekarang aku dan senpai sampai di sebuah bangunan kecil dengan pintu yang terbuat dari kayu. Tipikal rumah jaman dulu, namun dari luar terlihat nyaman. Senpai mempersilakan aku masuk. Tentu saja, aku masuk dengan ragu dan malu-malu hingga dia menuntunku memijakkan kaki di ruang tengah. Memang seperti kata senpai, kecil, tapi terasa sangat menyenangkan.

"Anggaplah rumah sendiri ya, maaf kalau kecil dan kurang membuatmu leluasa. Aku akan buatkan coklat hangat dulu untukmu dulu."

Aku mengangguk dan kembali memperhatikan seputar isi rumah seksama. Di ruangan tengah ini, ada meja pemanas kecil yang dekat dengan televisi. Di pojokan ada lemari kecil yang dihiasi dengan beberapa figura foto. Foto senpai dengan Inazuma Japan, juga foto senpai dengan keluarganya ketika dia masih kecil. Kemudian terlihat sebuah bola sepak yang digantung serta syal putih yang terlipat rapi dibawahnya, lengkap dengan dupa. Hmm, aku memang sudah dengar tentang kecelakaan yang menimpa keluarga senpai waktu kecil.

"Ini coklat hangatnya."

Suara indah senpai membuat lamunanku buyar. Kulihat senpai keluar dari dapur membawa nampan berisi dua gelas coklat panas.

"Arigatou, senpai." tanganku segera mengambil salah satu gelas berwarna biru keunguan.

"Mirip dengan Yukimura, kan?" Senpai berkata padaku sambil tersenyum.

"Apanya?" dahiku berkerut heran.

"Warna gelasnya." dia tertawa pelan, "Yukimura itu lucu ya, rasanya manis seperti blueberry Ahaha haha haha haha..."

Luar biasa. Aku benar-benar mensyukuri saat-saat ini. Hingga aku tidak sadar pada saat mengirup isi minuman di tanganku pun, aku tetap memandang ke arahnya.

"Cuaca makin dingin, ya." Fubuki senpai menggosok-gosokan kedua tangannya, "Yukimura mau mandi?"

...aa—APA!

"Aku akan siapkan air hangatnya untukmu."

"Ma-mandi!?" tanyaku dengan muka kembali merah.

BUKAN MANDI BERSAMA SENPAI, KAN? Walau aku sangat berharap begitu.

"Ahahaha, jangan khawatir. Aku masih menyimpan baju semasaku kecil dulu, jadi kamu bisa memakainya."

...pakai baju senpai, mandi di kamar mandi senpai,

"Sebentar, ya…" dia buru-buru keluar rumah, sepertinya hendak membakar beberapa kayu untuk membuat air hangat.

Dan aku pun, kembali sendiri di ruangan ini—dengan otak yang mulai berpikir macam-macam. Badai di luar memang bukan sesuatu yang perlu ditakuti, tapi Fubuki-senpai pasti tidak akan memperbolehkanku pulang kecuali orang tuaku menjemput. Dan sebagaimana tipe orang tuaku, mungkin mereka akan menyuruhku untuk menginap di rumah senpai malam ini.

Tidak jadi masalah juga, karena itu berarti aku bisa bersama senpai semalaman kan? Hahahahaha!

TERIMA KASIH BADAI!

Lamunan liarku terhenti ketika mendengar suara pintu yang terbuka dengan keras. Segera, aku membalik badanku untuk menyambut Fubuki-senpai yang sudah rela menghadang badai demi membuatkan air hangat untukku.

Tapi…

Yang datang…

Orang dengan jas panjang warna putih, lengkap dengan topinya.

Siapa?

"Ooouuh ouh ouh, dingin sekali di luar!" gerutunya sembari melepas sepatu coklatnya lalu berjalan santai ke ruangan tengah.

Siapa?

"Aaah, di sini lumayan hangat." dia langsung duduk, melepas topinya hingga memperlihatkan kepala nanas pink dan wajahnya yang jelek.

SIAPA KAMU!

Seenaknya saja masuk ke rumah orang, tanpa permisi, yang punya juga tidak ada, langsung duduk lagi.

"Ooh! Kamu anak Hakuren, ya? Hahahah! Duhh dinginnya, ah ada coklat hangat!" tanpa permisi dia langsung meminum coklat hangat milik Fubuki-senpai, yang jelas membuat mataku terbelalak semakin besar.

Kurang ajar sekali makhluk jelek ini! HEY NISTA SEKALI KAMU! Sudah sembarangan masuk rumah orang, sekarang minum minuman orang! DAN YANG PALING MENYEBALKAN DIA MEMINUM LANGSUNG DARI GELAS FUBUKI SENPAI!

"Yukimura…"

"Senpai!" sahutku lega saat melihatnya masuk dari pintu depan.

"Air hangatnya sudah aku buatkan, kamu bisa mandi kapan sa—"

"Senpai ada orang ane—"

"SOMEOKA-KUN!"

Eh?

"Yo, Fubuki."

Mereka saling kenal? Senpai dan makhluk nista ini?

"Someoka-kun!"

DAN SENPAI, KENAPA KAMU MEMELUKNYA!

"Aku pikir kamu akan datang besok. Endou-kun bilang kamu akan ke Hokaiddo besok pagi, jadi aku tidak sempat untuk siap-siap."

"Ahahahaha, apa boleh buat. Aku tidak bisa menahan diriku untuk tidak datang ke Hokkaido, hahaha! Lagipula aku bisa memercayakan Nishiki pada Endou."

"Nishiki-kun? Dia baik-baik saja kan? Dia pasti senang karena bisa bertemu denganmu lagi."

Ok. Ada apa ini? Aku bingung. Tiba-tiba masuk sesosok jadi-jadian dengan rambut pink menyerupai nanas dengan muka rusak, yang dengan sembarangan langsung duduk di rumah senpai. Fubuki-senpai ternyata mengenalnya dan memeluknya, lalu sekarang mereka sedang chit-chat dengan mesra di depanku.

SIAPA KAMU!

"Aah… maaf, maaf." Fubuki senpai akhirnya melihat kearahku, "Maafkan aku Yukimura. Kamu pasti kenal dengannya, kan?"

Siapa?

"Dia juga anggota Inazuma Japan dulu."

Oh ya?

"Namaku Someoka Ryuugo!"

Oh?

"Dia ini, my darling."

Kalimat terakhir senpai membuatku terdiam sejenak. Aku tidak berkedip selama beberapa detik.

…...…...APA?


To be Continued...

.

.

.

A/N:
HAHAHAHA KESAMBET AUTHOR NERIMA NGE-BETA PAIRING NISTA KAYA GINI? #sewot

Berawal dari gambar SomeFubu yang di-aplot di pixiv, akhirnya malah dibikinin fic begini. mana multiChap lagi (elus2 dada)
semoga chap selanjutnya bisa keluar cepat dan endingnya sesuai harapan (author) :") #ditonjok

R&R maybe? C: