Summary :
(Luhan) gadis liar yang mendewakan kebebasan. membenci berbagai peraturan yang membatasi dirinya. makluk nakturnal yang teropsesi keindahan langit malam bertabur bintang.
(Sehun) Namja tampan dengan pesona tak terbantahkan, mampu melakukan apapun demi mendapatkan segala kemauannya, kecuali menyingkirkan Wu Yi Fan atau Kris saingannya dalam mendapatkan Luhan
(Kris ) Dokter spesialis bedah plastik yang di jodohkan dengan Luhan, oleh kesepakatan kedua keluarga. walau awalnya ia menolak namun saat melihat Luhan untuk pertama kalinya ia rela menjilati ludahnya sendiri
...oOo...
RIVAL
Author : Dawam9302
Main Cast: Xiu Luhan, Oh Sehun, Wu Yi Fan / Kris and OC
Main Pair: HunHan / KrisHan / ChanBaek and Other Pair
GENRE: Romance, Family
Rating: Sesuai Kebutuhan
Genderswict, OOC,
...oOo...
Blam!
Seorang Yoejo cantik bermata rusa terlihat sedang memasuki mobil mewah yang akan ditumpanginya. Sementara, Yeoja bereyeliner itu melempar padanga sinis saat saudara tirinya itu duduk bersebelahan dengannya
"Bersikaplah yang baik dan jangan banyak tingkah".
"Diamlah, aku tidak butuh celotehanmu" jawab yeoja bermata rusa itu acuh. sang lawan bicara menghadap saudara tirinya dengan pandang kesal. Sementara yang di pandang memasang headset dan mengunyah permen karet favoridnya.
Gadis bereyeliner itu kembali memposisikan tubuhnya seperti semula dan masih memasang wajah kesalnya.
"Jangan membuatku malu jadilah siswa yang baik untuk kali ini. Luhan"
"Membuatmu malu atau tidak apa peduliku? Siapa suruh kau menjadi adik tiriku"
-_Rival_-_
Luhan berjalan melewati lorong yang berliku untuk menuju kelasnya 2 – 3. Suasana dilorong sedikit lebih sepi dari biasanya. Mengingat jam baru menunjukkan pukul tujuh tepat. Sebenarnya Luhan bukan tipe siswa yang rajin, ia hanya akan berangkat dari sekolah sepuluh menit sebelum bel sekolah berbunyi. Namun hari ini Luhan di paksa oleh Ayahnya untuk berangkat lebih awal karena ia selalu datang terlambat saat masuk sekolah. Membuat ayah Luhan berurusan dengan Waka Kesiswaan.
Mata Luhan berpendar saat ia memasuki ruang kelasnya hanya ada beberapa butir(?) siswa yang ada di sana. Xiumin yang pertama kali menyapanya dan tersenyum manis pada luhan.
"Kau datang lebih awal Lu" itu Xiumin yang bicara dengan Luhan teman sebangkunya yang kini telah duduk di sampingnya .
"Pria tua itu yang memaksaku. Bahkan dia merampok 30 menit waktu tidurku" Ucapnya kesal lalu menundukkan kepalanya untuk melanjutkan tidurnya.
"Kau begadang lagi?" Tanya Xiumin khawatir.
"Jong in mengajaku keluar semalam"
"Lalu? Apa Ayahmu menginzinkanmu?"
"Tentu saja tidak! Aku melompat cendela tadi malam"
"Dari kamarmu? Lantai dua? Yakk!"
"Sudahlah minnie aku ingin tidur aku ngantuk!" Xiumin mendengus kesal lalu mengalihkan perhatiannya pada buku yang di bacanya tadi.
"Kau pergi kemana semalam?" tanya Xiumin dengan nada ketusnya
"Kemana lagi?" jawam Luhan dengan aksen khas orang mengantuk
"Kau pergi ke Club lagi? Apa kau minum minum lagi Lu? Astaga kau ini benar benar" tanya Xiumin tidak percaya.
"Kau terlalu berlebihan lagi pula aku hanya minum sedikit. Kau bisa mencium bauku kan. apa ada bahu Alkohol di tubuhku?" kini Luhan kembali menegakkan badanya menghadap Xiumin.
"Berjanjilah ini yang terakhir Lu" ucap Xiumin melemah. Luhan menatap Xiumin dengan pandangan yang sulit di artikan. Xiumin menangkap ada rasa sedih dan sedikit rasa bersalah di sana. Luhan kembali menunduk berniat melanjutkan tidurnya.
Sebenarnya Luhan sudah kehilangan rasa kantuknya. mungkin karena perkataan Xiumin. Ini membuatnya merasakan hal aneh, Ini bukan dirinya. Luhan yang Xiumin kenal bukan Luhan yang sekarang, Bukan Luhan yang sering membuat onar, bukan Luhan yang menyukai dunia malam, dan Bukan Luhan yang beberapa kali berurusan dengan polisi.
"Aku akan berhenti jika aku menginginkanya. Jadi jangan pernah memaksaku untuk berhenti. Itu adalah hal yang sia sia" ucap Luhan masih bertahan pada poisinya.
"Aku tidak akan menyerah Lu. Aku akan membuatmu menjadi Luhan yang dulu. Luhan yang ku kenal"
"XIUMIN! STOP IT! Kau tidak akan pernah mengerti apa yang aku rasakan jadi berhentilah berpura pura mengerti tentangku!"
"Aku tahu Lu, Akk-ku tahu hiks.. apa yang kau rasakan. kkau sama sepertiku" ucap Xiumin yang mulai terisak.
"Tidak!. kehidupanmu dan kehidupanku tidak sama!. Dunia kita berbanding terbalik!. Dan kau tidak akan mengerti!" teriak Luhan kemudian pergi meninggalkan Xiumin yang mulai menangisinya.
-_Rival_-_
Luhan mendudukkan tubuhnya di atas bangku yang terletak di Rooftop sekolah. Tangannya mulai menyeka beberapa bulir air yang membasahi pipinya. Ini sudah keterlaluan menurutnya, membuat Xiumin menangis adalah hal terbodoh yang pernah Luhan lakukan. Ini salah dan Luhan menyadari itu. Xiumin adalah sahabat terbaiknya tapi apa yang dia lakukan.
Luhan semakin terisak tangannya mulai menangkup wajahnya, menyembunyikan rasa penyesalannya di sana. Bibirnya selalu merapalkan kata maaf berkali kali. Namun hal itu tak kunjung membuatnya membaik.
"Lu kau disini?". Yang merasa di panggil menoleh ke asal suara. Dan dilihtanya seorang Namja tinggi tengah menatapnya iba. Tanpa menunggu aba - aba Namja itu merengkuh tubuh ringkih Luhan dan membenamkan wajah Luhan di dada bidangnya.
"Ssstttt... aku ada di sini. Tak perlu ada yang di tangisi" Ucap Namja bertelinga Caplang itu menenangkan.
"Aku menyakitinya Yeol hiks. Akk-aku membuatnya menangis. Aku berubah menjadi Gadis jjahat hiks.. sekarang. Akk- aku telah banyak menyakitinya hiks... Padahal ddia hanya ingin akku berubah untuknya. Dia sudah melakukan banyak hal untukku. Tapi apa yang ku balas?. Aku hanya terus menerus menyakitinya" Luhan semakin terisak di pelukan Chanyeol.
"Temui dia dan minta maaflah".
"Dia tidak akan memaafkanku jika aku tidak bisa berubah untuknya"
"Lalu?"
"Aku tidak akan melakukannya"
"Dan kehilangan Xiumin untuk selamanya?"oh ayolah Luhan tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Tak akan pernah.
"Aku tau apa yang kau rasakan Lu. Sikapmu saat ini hanyalah wujud dari perlawananmu mengenai perceraian kedua orang tuamu. Ayahmu telah menikah lagi padahal kedua orangtuamu masih dalam proses perceraian. Dan sekarang kau hidup di antara Ayah dan juga ibu tirimu. Aku tau kau sangat tertekan. Tapi tidak bisakah kau jadi salah satu orang normal di antara mereka berdua?" tutur Chanyeol bijak.
"Aku hiks.. hanya ingin hidupku berubah seperti semula. Seperti app-pa hiks.. yang orang orang mengharapkan agar aku hiks.. kembali pada diriku yang dulu hiks... aku ttidak tahu harus melakukan ap-pa hiks... Aku ingin menghentikan semua ini ttapi aku tidak bisa hiks... akk –aku tidak bisa"
Hening. Keduanya terdiam, tenggelam dalam pikiran mereka masing – masing. Sementara dering jam pelajaran pertama sudah di mulai. Keduanya masih enggan beranjak dari tempat masing masing. Luhan hanya membutuhkan waktu untuk menenangkan diri. Sedangkan Chanyeol masih ingin menemani Luhan hingga tangisan Luhan mereda dan merasa lebih baik.
-_Rival_-_
Luhan dan saudara tirinya Baekhyun, pulang dari sekolah mereka. namun bukan sambutan hangat yang mereka terima saat memasuki pintu utama Mansion mewah itu. Ibu kandung Luhan ada disana, dengan emosi yang berapi api. Menuntut Aset kepemilikanya yang selama ini di klaim oleh Ayah Luhan. Ibu Luhan sudah meloporkan khasus ini ke pihak peradilan dan berhasil di menangkannya. Tetapi Ayah Luhan masih bersikeras mempertahankan Aset aset itu.
Ayah Luhan yang menyadari keberadaan kedua Putrinya menyuruh mereka untuk masuk ke kamar masing masing. Namun pergerakan Luhan di tahan oleh ibunya.
"Tetaplah di sini dan lihatlah apa yang babamu perbuat. Ia menolak pembagian harta yang mama ajukan. Tapi sekarang lihatlah ia mencuri semua aset aset milik mama. Kau bisa lihatkan betapa serakahnya babamu itu?!"
"Umma?" panggil Luhan lemah pada Ibunya. sementara yang di panggil menatap anaknya dengan pandangan bertanya.
"Luhan jangan dengarkan dia, dan masuk kekamarmu!" tegas Tuan Xiu pada Luhan. sementara ibu Luhan kembali mengalihkan estensinya pada seorang pria yang belum resmi menjadi mantan suaminya dengan tatapan penuh dengan kebencian.
"Kenapa? Kau tidak ingin terlihat buruk di depan anakmu? Jangan bersembunyi di balik telunjukmu keparat!"
"Um-ma aku mohon hentikan" Luhan menangis tertahan.
"Kau lihat saja nanti dalam kurun waktu 24 jam perusahan milikku Akan kembali jatuh ketanganku dan sebaiknya kau persiapkan saja dirimu" ucap ibu Luhan kemudia pergi meninggalkan Mansion yang dulu pernah di tempatinya itu.
"Sayang apa salahnya kau memberikan apa yang seharusnya di miliki Soo ah. Bukankah aset yang kalian perebutkan itu memang milikinya. Kau masih mempunyai Xiu Corporation, kehilangan satu perusahaan saja tidak akan membuatmu jatuh miskin bukan?" ucap seorang perempuan yang kini menjadi ibu tiri Luhan.
Luhan pergi menuju kamarnya saat berpapasan dengan wanita laknat itu dia mensesis pelan namun bisa di dengar oleh Ayah dan ibu tirinya.
"Derhentilah jadi penjilat. Dasar jalang!"
"Xiu Luhan" itu tuan Xiu yang meneriaki nama luhan.
