Red (c) kulkas

Naruto (c) Masashi Kishimoto

Rate : T

Genre : Family, Romance

Warning : OOC and etc

.

Warna merah yang menggenang di lantai itu membuat Hinata mual. Warna yang sudah tak asing lagi baginya, namun tetap saja, hal itu membuatnya ingin muntah. Padahal baru saja ia membuka pintu depan rumahnya, dan sekarang harus mendapati warna merah itu.

Apa kau berpikir itu darah? Jawabannya, bukan. Itu hanya warna cat merah yang ditumpahkan oleh Sasuke pastinya. Dilihat dari jejaknya, ia baru saja mengecat kamar milik Kai, anak lelakinya yang berusia enam bulan.

Dan yang harus dipahami disini adalah, Hinata sedikit trauma dengan warna merah. Kenapa bisa begitu? Mudah, saat Sasuke kecelakan karena terserempet sepeda, lutut Sasuke luka dan darah terus-terusan merembes keluar.

Kala itu, Hinata sedang hamil muda. Ada perasaan takut yang besar menyerang Hinata saat melihat warna merah. Dan sampai sekarang, tragedy itu masih saja terngiang-ngiang indah di kepala Hinata.

"Sasuke," panggil Hinata lemah.

Rasanya ia ingin sekali ambruk di depan pintu rumahnya sendiri. Namun apa kata tetangga yang melihatnya pingsan. Pasti tetangganya akan heboh sekali.

"Sasuke," Hinata memanggil suaminya itu sekali lagi. Dan lagi, tak ada jawaban.

Hinata mencoba melangkahkan kakinya perlahan menuju dapur. Ia meletakkan kantong kertas berisi sayur dan kebutuhan dapur lainnya dimeja makan. Kemudian ia mengambil gelas, membuka kulkas dan mengambil sebotol air, dan menuangnya dalam gelas. Air dingin itu membasahi tenggorokan Hinata yang kering dan terasa pahit.

Lagipula, kenapa harus sekarang suaminya itu melakukan renovasi kamar untuk anak lelakinya. Padahal Kai baru berumur enam bulan. Masih ada banyak waktu sampai Kai berumur satu tahun. Dan apa Sasuke tidak tahu kalau dirinya masih ada trauma dengan warna merah.

Menyebalkan sekali.

.

Sasuke menuju dapur dan mendapati istrinya yang sedang duduk dengan menunduk. Menggenggam erat gelas bening yang isinya tinggal sedikit. Seolah sedang dirundung masalah yang sangatlah berat.

Sasuke mendekati istrinya, dan membelai sedikit pucuk bermahkota ungu itu.

"Ada apa?" tanya Sasuke.

Hinata mendongakkan wajahnya yang terlihat sayu dan seperti akan menangis. Membuat Sasuke tersentak dan kalang kabut untuk menghadapi istrinya.

"A-ada apa, sayang?" tanya Sasuke sekali lagi.

"Kenapa mengecat kamar Kai sekarang sih?" Hinata memperlihatkan wajah memelasnya.

Bola mata hitam Sasuke sedikit melebar, lalu menepuk pelan seluruh wajahnya. Sekarang Sasuke ingat dan mengerti kenapa Hinata bisa seperti ini.

Merah. Cat. Tumpah. Lantai. Belum dibersihkan.

"Maafkan aku, tadinya karena senggang jadi aku mengecat kamar Kai. Cat nya tumpah, maaf," Sasuke merangkul Hinata yang sedang duduk di kursi.

Hinata mengangguk dalam pelukan Sasuke.

.

Angin menerbangkan tirai di sebuah kamar dengan cat warna ungu lembut dengan tembok bergambar awan biru laut yang lembut. Di antara awan-awan itu, ada dua gambar yang tak asing.

Lambang khas keluarga Uchiha dan Hyuuga.

.

The End