Tetangga baru di lantai atas benar-benar sangat menyebalkan. Mereka sangat ribut; tertawa keras, berlari juga menghidupkan suara televisi terlampau besar.
Baekhyun berada di apartemen sepanjang hari dan jelas terganggu akan hal itu. Dia telah mencoba berbicara pada manejer apartemen dan itu hanya bertahan satu hari lalu penghuni lantai atas tetap membuat keributan sepanjang hari.
Baekhyun mengeluh bukan main dan meminta Chanyeol untuk menegur mereka secara langsung. Si tinggi itu melakukannya namun lagi hanya satu hari bertahan dan suara keras itu lagi mengganggu sepanjang malam.
Dan ini adalah puncak dari seluruh kesabaran Baekhyun. Seharusnya dia takkan ambil pusing mengingat ini bukanlah kali pertama dan Baekhyun sudah cukup terbiasa akan keributan itu.
Namun tidak untuk malam ini. Baekhyun sudah menghabiskan seharian waktunya untuk menyiapkan makan malam juga mendekorasi kamarnya dengan Chanyeol untuk merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke 5. Baekhyun tak mengharapkan semua itu kacau dengan keributan sama yang terjadi bahkan sebelum ciuman panas dengan Chanyeol selesai mereka lakukan.
"Keparat!" Itu Chanyeol yang mengumpat sembari mendongak menatap langit-langit kamar yang berdegup oleh pijakan. Tawa terdengar disela lengkap suara dari tayangan televisi.
"Haruskah kita mendatangi mereka lagi?" Baekhyun bertanya seraya mengenakan pakaian lagi. Chanyeol hanya memberikan anggukan lantas bangkit dari tempat tidur dan ikut mengenakan pakaiannya pula.
Yang lebih tinggi mengambil langkah pertama kali keluar kamar apartemen diikuti Baekhyun menuju kamar apartemen pada lantai atas mereka.
Suara tawa terdengar semakin jelas ketika keduanya telah berdiri di depan pintu. Chanyeol mengetuk kayu pintu itu, sekali sebelum berubah dalam gedoran. Keduanya menunggu sabar namun tak ada seorang pun yang keluar untuk membuka pintu.
Baekhyun mulai hilang dalam kesabaran. Kenop pintu dia putar dan taunya pintu itu tak terkunci. Keduanya saling berpandangan sebelum melangkah masuk dengan gelap gulita menyambut.
"Ugh bau busuk apa ini?" Baekhyun menyergit sembari menekan kuat hidungnya. Gesekan sendal yang mereka kenakan menemani langkah berikut dengan bau busuk yang semakin menajam.
Tempat itu sesunyi hutan belantara juga gelap gulita tanpa rembulan menyinari. Chanyeol meraba dinding mencari saklar lampu lalu menekannya.
Penerangan segera melingkupi ruangan itu. Televisi dalam keadaan mati dengan dua orang duduk di sofa; bersisihan dengan dengung lalat terbang dari dada bolong keduanya. Bagian tubuh bawah itu tidak lagi utuh; salah satu kakinya terputusㅡteronggok dibawah meja dipenuhi oleh lalat nyaris membusuk.
Darah telah mengering, mengotori sofa juga lantai dibawahnya. Potongan tubuh kecil tersebar disana, satu tanpa tangan dengan tubuhnya terpekur dingin pada sisian televisi.
"Mereka masih bisa membuat keributan karena mulutnya dalam keadaan utuh," Baekhyun mengomentari, "harusnya kau memotong lidah mereka juga lalu menjahit mulutnya."
"Kau benar," Chanyeol menimpal, "kalau begitu ambil pisau di dapur Baek, aku akan memotong lidah mereka sekarang."
tamat
Terinspirasi dari salah satu creepypasta yang aku baca di wattpad dan as always repost an dari yang di ig. Makasih udah baca sob.
