.
"20 minutes before your flight to Seoul, sir" Secarik kertas berisi surat ijin penerbangan telah ada ditangannya.
"Okay, thank you." Ucap pria berusia 26 tahun itu sambil menatap manis dan mengusap sebuah foto di dompetnya. "Jiwon-ah, tunggu appa pulang sayang". Pria 186cm tersebut mulai berdiri dan berjalan ke terminal keberangkatan. Dengan sabar dia mengikuti antrian Security check. Menaruh koper hitam kecil, dan melepas kacamata serta jam tangan rolex mahal miliknya. Tidak lupa, dia melepas lencana besi bertuliskan 'Chanyeol Park' dari dada kirinya.
"Astaga, aku tidak membawa apapun. Itu hanya sebotol sabun." Merasa terinterupsi, Chanyeol menengok kearah sumber suara. Seorang pria pendek berambut coklat terang terlihat sedang marah dengan beberapa petugas bandara. Chanyeol memakai kembali jam tangan dan lencananya. Ia mengambil kopernya dalam keadaan matanya yang masih terkunci pada seorang pemuda. Chanyeol segera melewati security check dan mendekati sumber keributan itu perlahan.
"Ah, demi Tuhan, aku ada jadwal di Seoul malam nanti." Ucap pria berambut coklat terang tersebut.
"Maaf tapi, anda harus ikut kami ke kantor untuk pemeriksaan lebih lanjut Tuan Byun " ucap seorang petugas sambil membawa tas pemuda tersebut. Chanyeol memicingkan matanya. Dia sedikit kaget melihat wajah si pemuda ini. 'manis ya. Ah, cantik?' batinnya. Pemuda ini mengingatkannya pada seseorang.
"Selamat siang, aku merasa terganggu pada saat body check, bolehkah aku tau apa yang terjadi?" Chanyeol mengajak bicara salah satu petugas bandara yang sedang mengecek barang si pria pendek.
"Dia membawa sesuatu yang mencurigakan. Kami harus memeriksanya di kantor, Captain Park." Balas petugas gagah tersebut.
"Ah kumohon, apakah tidak bisa disini? Penerbangan ke Seoul-ku 20 menit lagi! Ayolah!" Gerutu pemuda bermasker putih itu sambil menghentak kakinya. Captain Park melengkungkan senyumnya, ternyata dia adalah penumpangnya. Chanyeol berniat untuk pura-pura mengenali pemuda itu.
"Oh, Baekhyun? Itukah kau?" Ucap Chanyeol tiba-tiba. Ekspresi berkharismanya berubah menjadi friendly dengan sangat cepat. Pemuda kecil yang dipanggil Baekhyun pun melotot tak percaya. Siapa dia? Datang datang sok kenal memanggil namanya didepan umum. "Dude, dia temanku. Kami berdua ada urusan mendadak di Seoul. Bisakah kau membantu untuk mempersingkat waktu? Periksalah barangnya disini saja agar kami bisa menghemat waktu" Ucap Chanyeol sambil menepuk bahu petugas berlencana yang dapat dengan mudah diketahui bahwa dia adalah Security Lead di bandara bagian ini.
"A-apa? Oh.. baiklah Captain." Dengan tergesa, para petugas itu langsung menepikan koper Baekhyun dan membukanya, mereka mengambil sebuah botol sabun besar dari dalamnya. "Ini barang yang dilarang untuk dibawa Tuan Baekhyun" ucap petugas itu pada Baekhyun.
"Kau lihat kan itu sabun? Ayolah aku membelinya demi kulit halusku.." terlihat si petugas memutar matanya tak peduli. Petugas tersebut tetap menaruh botol itu ke keranjang khusus barang sitaan. "Eh?! Apa yang kau lakukan? Kembalikan sabun ku!" Baekhyun mendelik, ia berusaha meraih sabun itu.
"Maaf Baekhyun, tapi kau tidak boleh membawa sabun itu ke Cabin. Seharusnya kau menaruhnya di bagasi." Ucap Chanyeol dengan sabar. Chanyeol meraih dan mengangkat koper Baekhyun yang telah ditutup rapi oleh petugas lainnya setelah koper itu melewati sinar X-Ray. "Ayo, kita akan terlambat Baekhyun-ah. Oh ya, Aku pergi duluan kawan kawan, have a great day everyone!" Chanyeol meninggalkan tempat itu dengan santai sambil membawa koper Baekhyun dan koper kecil hitamnya.
"Apa maksudmu hey, siapa.. ah Captain? Apa maksudmu sabunku disita? Atau bagaimana? Hey aku akan membayar dendanya!! Hey!" Panik Baekhyun sambil mengejar Chanyeol. Baekhyun menyetop pergerakan Chanyeol di pintu waiting room. "Hey! Kau ini siapa?! Datang datang mengambil koperku? Kau sengaja seperti ini agar barangku dapat mereka ambil kan? Kau tidak tau harga sabun susu ekstrak greentea Jepang itu berapa harganya?" Chanyeol tersenyum melihat tingkah Baekhyun.
"Kau harus mengikhlaskannya Baekhyun-ssi. Kau mau membayar denda sambil menunggu barangmu diproses sampai besok, atau mengikhlaskannya dan pulang ke Seoul demi schedulemu nanti malam?" Ucap Chanyeol yang dengan santai melewati Baekhyun. Baekhyun terdiam, dia berpikir sejenak. Perkataan orang tua ini ada benarnya juga. Baekhyun menghela nafas, dia langsung masuk ke waiting room dan melihat Chanyeol berjalan masuk ke lorong pesawat. Ternyata sudah dibuka? Baekhyun mengejar Chanyeol tergesa dengan kaki mungilnya
"U-ung Captain Park? Benar namamu Park kan?" Panggil Baekhyun dibelakang badan tinggi Chanyeol.
"Ya, aku Park Chanyeol. Senang bertemu denganmu, Baekhyun." Chanyeol menyerakhan genggaman koper Baekhyun dari tangannya, ke si pemilik.
"Bagaimana kau tau namaku? Dan mengapa kau melakukan hal seperti tadi? Really really non sense" Tanya Baekhyun penasaran. Mereka kembali berjalan kearah pesawat.
"Kau sedang naik daun, siapapun pasti mengenalmu Baekhyun. Dan jika aku tidak melakukan hal seperti tadi, maka penerbanganku akan delay karenamu. Aku membawa 370 penumpang dan 4 awak kabin, dan tidak akan kubiarkan satu orang mengecewakan 373 lainnya." Jawaban Chanyeol sangat menohok hati Baekhyun, meskipun Baekhyun merasa senang sebelumnya Chanyeol mengatakan kepopulerannya.
"Aku.. baiklah baiklah! Captain Park maafkan aku hampir mengganggu flightmu. Sampai jumpa." Baekhyun berjalan cepat masuk kedalam pesawat dan segera mencari seatnya. Ternyata sudah penuh? Baekhyun menaruh koper sedangnya dikabin, lalu duduk di seatnya.
Sepuluh menit sebelum take off...
'Ding Dong'
"Ladies and Gentleman, the Captain has turned on the Fasten seat belt sign. If you haven't already done so, please stow your carry-on luggage underneath the seat in front of you or in an overhead bin." Ia memasang safety beltnya kemudian memasang sebelah headsetnya. Ia merasa badmood karena sabun mahalnya disita bandara. Dia berusaha rileks dikursinya. Baekhyun duduk disebelah jendela dan Baekhyun sangat suka melihat pemandangan.
Pesawat mulai bergerak dari parking area ke landasan pacu. Baekhyun terlihat tak niat saat melihat peragaan keselamatan oleh para pramugari cantik di tengah kabin tersebut. Tidak lama, para cabin crew duduk di seatnya dibagian depan cabin. Mereka telah duduk rapih sambil memasang kuat safety belt masing masing.
"The plane is ready for take off" suara ini. Suara orang yang membuat Baekhyun merelakan sabun mahal miliknya. Suara ini membuat Baekhyun berdegup barusan, suaranya sangat manly dan terdengar sangat berkarisma. Baekhyun terdiam sejenak dan membayangkan wajah Captain Park sambil mengucapkan kalimat perkataan pilot itu dengan mebggerakkan bibirnya. Baekhyun menirukan suara Chanyeol.
Pesawat berhasil Take-off dengan sempurna, Baekhyun memainkan game diponselnya. Tidak lama kemudian para pramugari dan pramugara telah mondar mandir di kabin, pertanda pesawat sudah berada di titik aman perjalanan, seat belt sign juga sudah dimatikan.
"Good afternoon all passengers, this is your captain speaking. My name is Chanyeol Park from inside the Pilot Cabin with my Co-Pilot Sehun Oh. First, I'd like to welcome everyone on flight CB614. We are currently cruising at an altitude of 33.000 feet at an airspeed of 400miles per hour. The time is 1.25 pm. The weather looks good and the tailwind on our side we are expecting to land in Seoul approximately two hours fifteen minutes ahead of schedule." Baekhyun kembali mendengar suara ini. Ia mematikan lagu dari ponselnya dan berusaha fokus mendengarkan suara Chanyeol. Tiba tiba Baekhyun merasa jatuh cinta pada suara baritone ini.
"The weather in Seoul is clear and sunny, with a high of 25 of this afternoon. The cabin crew will be coming around in about 20 minutes time to offer you a light snack and beverages, and the inflight movie will begin shortly after that. I'll talk you again before we reach our destination. 'And for you Baekhyun-ssi. I have special meals for you.' okay, until then, sit back, relax, and enjoy the rest of the flight. Thank you."
Baekhyun melotot. Apa maksudnya semua ini.. Pipinya memanas. Beberapa penumpang mempertanyakan 'which one Baekhyun is?'. 'where is Baekhyun?'. Baekhyun gelisah. Penumpang asing disebelah Baekhyun merasa terganggu, dia berusaha bertanya pada Baekhyun yang telihat sangat gelisah.
"Are you okay miss?" Tanya penumpang tersebut. Merasa diinterupsi, Baekhyun membalasnya dengan senyum dipaksakan.
"I'm okay, sorry for bothering you... And.. bytheway, I'm a man, mrs." Baekhyun menekankan kata 'I'm a man' nya. Membuat penumpang tersebut meminta maaf berkali-kali.
"Once more, I apologize sir. By the way, are you Baekhyun-ssi?" Tanya orang asing tersebut.
"Hmm.. i'am mrs.. hehe" jawabnya dengan malu malu.
"Ah, this captain is your boyfriend right?" Kaget Baekhyun. Baekhyun membuang muka dari bule tersebut.
"Hah, n-no. Of course no mam.." balas baekhyun dengan ekspresi cekatan.
Tidak lama kemudian, dibagilah makan siang oleh cabin crew. Seorang pramugari datang pada Baekhyun dan memberikan sebuah menu padanya secara khusus. Pramugari tersebut membawa makan siang Baekhyun, ditambah dengan puding special rasa strawberry. Merasa ada yang mengganjal, Baekhyun menahan pramugari itu sebelum pergi.
"So-sorry mrs. Tapi aku tidak memesan ini." Ucap Baekhyun sambil menyodorkan pudingnya.
"Itu special dari Captain Park, tuan Byun." Pramugari itu tersenyum sambil menunjuk sepucuk memo menempel di tissue special itu lalu pergi.
'반갑습니다 변백현' - Captain Park (senang berkenalan denganmu, Byun Baekhyun. - Captain Park)
Baekhyun menatap puding strawberry tersebut dengan heran. 'dia siapa? Mengapa melakukan sesuatu seperti ini padaku?' batinnya. Baekhyun merasa penasaran, hal apa yang membuat Chanyeol bertingkah seperti ini?
tadaaa, jengkel ya wkwk. ini baru prolog guys. Dont be silent reader yha, disini aku butuh saran sama kritiknya biar bisa lebih baik lagi :"( ini baru prolog, belum masuk ke story sungguhannya/? ditunggu ya gaes
