A Red, Red Rose
Summary: Hanny, Yuki, Luciano, dan Mikado membantu para Nations untuk mengungkap kasus A Red, red Rose, Suatu kasus yang tak pernah bisa diungkap, dari tahun 2001, sampai sekarang! Tetapi, seiring mereka mengungkap Kasus ini, justru mereka yang balik diburu! Apakah mereka akan selamat? Ataukah, mereka akan berakhir hanya dengan nama?
Hanny: Saya kembali setelah Hiatus!
Mikado: dan akhirnya, Hanny yang abis baca selusin buku-buku Detective, membuat Fanfic ini.
Hanny: te he~, bang, bacain Disclaimernya bang.
Mikado:ok. Disclaimer: Hetalia milik Hidekaz Himaruya. Tapi, A Red, red Rose milik saya, dan Hanny.
Hanny: Warning: Gaje, Abal, Typo (mungkin), dll.
Chapter 1: The Beginning
Di suatu siang, di sebuah kota bernama Curup yang terletak di Provinsi Bengkulu, terlihat 2 orang perempuan, dan 2 orang laki-laki sedang mengobrol di beranda. Orang-orang itu adalah, Hanny, Yuki, Luciano, dan Mikado. "Uukh." Desah Hanny yang terlihat kesal. "ada apaan sih ni?"tanya Yuki. "ini, aku membuka daftar kasus yang belum terpecahkan. Tapi yang muncul cuman satu."jawab Hanny. "baguskan?"tanya Luciano sambil meminum jus Jeruk. "iya sih! Tapi, kasus yang satu ini aneh! Disini tertulis, pembunuhan pertamanya adalah di Italia, lalu, dalam waktu yang berjangka 5 hari, terjadi pembunuhan lain di negara lain, yaitu Amerika. Setelah kedua pembunuhan tersebut, berturut-turut terjadi pembunuhan dalam jangka waktu masing-masing seminggu di, Prancis, Inggris, Cina, dan Rusia."jelas Hanny. "bisa jadi pelakunya bukan orang yang sama kan? Atau, mungkin pelakunya berkelompok."tebak Yuki.
"bukan begitu, di setiap korban ada satu sayatan di tempat yang sama, yaitu leher. Dan, diperkirakan senjata yang di gunakan adalah Pisau bedah. Yang paling mengganjal adalah si pelaku selalu meninggalkan setangkai mawar merah, yang berlumuran darah, serta sebuah pesan berisi 'Saat matahari terbenam, dan, yang sangat Tak berdosa mulai tertidur, aku bangun sebagai kegelapan yang ditakuti olehnya .' Yang di tulis dalam bahasa Italia."jelas Hanny. Mereka semua langsung berpikir kecuali Mikado yang masih sibuk membaca buku kumpulan puisi Soneta klasik. Tak berselang lama, Mikado menutup buku itu, dan menatap ketiga temannya. "dengar, kita sudah membantu kepolisian di berbagai belahan dunia dalam menangani kasus-kasus yang sulit. Masa, kalian tidak tahu kejanggalan lain sih?"katanya.
"kejanggalan?"tanya Luciano. "pelaku itu melakukan pembunuhan pertama di Italia, dan menulis pesan dalam bahasa Italia. Jelas sekali dia itu kelahiran Italia. Lalu, dia mulai melakukan pembunuhan berantai di Amerika, Prancis, Inggris, Cina, dan Rusia. Negara-negara itu merupakan anggota Allied force saat PD II, dan lagi, dia menulis pesan yang terdapat kalimat 'Dan, yang sangat Tak berdosa mulai tertidur, aku bangun sebagai kegelapan yang ditakuti olehnya.'di muka bumi ini, tidak ada orang yang benar-benar tak berdosa kecuali bayi. Masa, dia adalah orang yang paling ditakuti oleh bayi sih?"Jelas Mikado yang menyampaikan Hipotesanya. "tapi, kenapa para Allied force alias Sekutu?"tanya Yuki yang masih belum mengerti. "ada dua kemungkinan."kata Luciano, lalu melanjutkan. "pertama, dia merupakan seseorang yang terkena dampak yang sangat buruk karena PD II, misalnya, dia seorang mantan Jenderal PD II. Dan yang kedua, dia seorang Nation yang dendam terhadap salah satu negara Allied force, karena dijajah terlalu lama.".
"aku setuju pada opini Luciano yang kedua. Karena, saat berakhirnya PD II, semua penjahat perang akan di bunuh."kata Yuki. Mereka kembali pada keheningan sampai Naila, personifikasi provinsi Bengkulu membuka pintu sambil berbicara. "Kasus itu di mulai tahun 2001, 18 Januari, dan korban terakhir jatuh pada tanggal 21 Februari." "kayaknya, aku ingat tanggal yang sangat penting bagiku didekat tanggal 18 Januari."kata Yuki sambil mengingat-ingat. "Zemblanity."kata Hanny yang dengan wajah agak pucat. Sontak, semua mata tertuju padanya. "apa maksudnya itu Hanny?"tanya Naila. "Zemblanity, keberuntungan yang sangat tidak menyenangkan. Aku, dan Mikado lahir tanggal 15 Januari."jawab Hanny. "sebaiknya, kita ke World Meeting, di Italia saja. Memberitahu mereka soal ini."kata Naila. "tapi, kasus itu ditutup 3 tahun yang lalu."kata Mikado. "tapi, siapa bilang pelakunya sudah tertangkap? Dia masih berkeliaran tahu. Dan, Korban barunya adalah seorang wanita yang tinggal di Bengkulu bagian selatan."bantah Naila. "ya sudah. Kami ikut."kata Luciano. Mereka pun meninggalkan beranda, dan beranjak ke Bandara Internasional terdekat.
(~-_-)~ Time Skip ~(-_-~)
Mereka berjalan dengan agak terburu-buru menuju ruang meeting para negara. Tak sampai lima menit, mereka sudah berada dalam ruang meeting. "Ada apa Dude?"tanya America. "kalian tahu kasus pembunuhan pada tanggal 18 Januari?"tanya Mikado. "tahu lah. Itu merupakan kasus tersulit. Dan, nama kasus itu A Red Rose, omong-omong."jawab England. "A Red, red Rose."koreksi Hanny. "apa aru?"tanya China. "di lokasi TKP yang pertama, di temukan mawar yang berlumuran darah. Karena itu, para polisi menyebutnya A Red, red Rose."jelas Yuki. "dan, pelaku mulai berulah lagi, dengan membunuh seorang Wanita di Indonesia, dengan pesan 'ini adalah hadiah ulang tahun untuk seorang gadis kecil yang beraninya melemahkan salah satu anak buahku.'"kata Naila. "begitu? Pantas dadaku terasa sakit tadi. Baiklah, Naila, kembalilah ke Bengkulu, siapa tahu pelakunya masih berada disana."kata Indonesia yang disambut anggukan dari Naila, yang langsung pergi.
"hm, Hadiah ulang tahun? Emangnya siapa yang ulang tahun pada tanggal, atau minggu di dekat pembunuhan pertama itu?"tanya France yang tumben serius. "aku, dan Hanny lahir tanggal 15 Januari 2001."jawab Mikado yang membuat geger seluruh personifikasi. "bisa jadi, itu Hanny. Berapa usiamu sekarang, da?"tanya Russia. "13 tahun."jawab Hanny. "Kalau begitu, ayo kita ke tempat TKP."kata Japan yang langsung disetujui oleh semua orang disana. Tapi, tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang menatap Hanny dengan tajam, dan penuh nafsu membunuh.
.
.
.
.
.
.
TBC
Hanny: yes! Selesai juga!
Mikado: istirahat sono dek! Nanti sakit lagi!
Hanny: URUSAI! Untuk Yuki Hiiro, dan Luciano Fyro, saya masukin anda-anda semua ke Fanfic saya ya!
Mikado: untuk Readers, Review Kudasai!
