Seorang gadis kecil yang diperkirakan berumur 8 tahun berjalan mendekati bangunan guild ternama di Fiore. Wajahnya yang sangat manis mengingatkan penduduk pada salah satu anggota guild ternama itu—yang dulu menghilang. Dan juga rambut merah mudanya mengingatkan mereka pada salah satu orang terkuat di Fairy Tail—nama guild tersebut—yang dulu pernah menghancurkan separuh kota dan juga pelabuhan.

Gadis kecil itu menatap papan tulisan nama guild tersebut, tersenyum sangat manis.

"Ayah…"

.

.

Sherry Kurobara proudly present

"Our Little Angel: Absolute Magic"

Disclaimer: Hiro Mishima

Pairing: Natsu/Lucy

Summary: Seorang gadis kecil mendatangi Fairy Tail untuk menemui ayahnya. Orang-orang Fairy Tail terkejut mengetahui siapa ayah dan ibu sang gadis kecil tersebut. Dan dimulailah kisah Ayah-anak tersebut untuk mencari keberadaan sang ibu yang telah menghilang

.

.

Chapter 1: She's My Daughter?!

"Ayah…"

Sang gadis tetap terdiam di depan gerbang masuk. Tidak mencoba untuk melangkahkan kakinya. Sampai…

"Loh? Ada apa, adik kecil? Kau membutuhkan sesuatu di guild kami?" tegur seorang pemuda dari arah belakangnya. Sang gadis cilik ini membalikan badan. Iris kecoklatannya menangkap tiga orang sosok. Dua laki-laki dan satu perempuan. Dimana laki-laki yang satu terlihat sudah dewasa, dan yang satunya terlihat seperti anak berusia 5 tahun.

"Ayah…"

Hening.

"Gray… siapa anak ini? Kenapa memanggilmu 'Ayah'?!" sang perempuan—oh, kita sebut wanita—terlihat gusar.

"Tu-tunggu, Juvia! Aku tidak mengenal anak ini!" seru Gray—si laki-laki yang terlihat sudah dewasa.

"Kau bo—"

"Aku kemari untuk menemui ayahku."

"Tuh kan!" tuduh Juvia kesal pada suaminya.

"Tapi ayahku bukan dia," lanjut si gadis kecil itu.

Serempak pasangan suami-istri itu menoleh. "Eh?"

"Aku ingin menemui ayahku. Dan aku ingin ia membantuku mencari ibuku yang menghilang setahun yang lalu."

Gray mengusap belakang lehernya. Juvia hanya mendengarkan si gadis kecil itu penuh minat. Sedangkan anak laki-laki yang bersama pasangan itu hanya terdiam—tidak mengerti apa yang dibicarakan kedua orangtuanya.

"Kita bicarakan di dalam saja ya. Siapa tahu kau bisa melihat siapa ayahmu."

Dan mereka berempat serempak memasuki guild.

.

Keadaan guild mendadak sepi melihat kedatangan keluarga Fulbuster beserta seorang gadis kecil. Mereka heran melihat keluarga Fulbuster itu membawa anak kecil ke dalam guild.

"Selamat datang kembali, Juvia, Gray, Ernando," ucap wanita berambut putih panjang, Mirajane.

"Mira, Erza, apakah Master ada?" tanya Juvia pada kedua wanita terkuat di Fairy Tail—oh mungkin juga di Fiore.

"Master sedang tidak di guild, Juvia," jawab Erza tenang. Jangan lupakan bahwa ia sedang memakan cake strawberry miliknya. "Oh iya, siapa anak ini?"

Beberapa orang langsung memperhatikan si gadis cilik itu dengan penasaran.

"Namaku Luna. Ibuku tidak memberikan nama belakang untukku. Tujuanku kemari adalah untuk menemui ayahku—ayah kandungku—dan meminta bantuan untuk mencari ibuku yang menghilang tahun lalu."

"Ooh… lalu kau tahu siapa ayahmu? Dan ngomong-ngomong, siapa ibumu?" tanya Erza penasaran. Oh, dia melupakan cakenya!

"Ayahku bernama—"

"Mira, aku akan mengambil pekerjaan ini," potong seorang laki-laki sembari memberikan kertas permintaan pada Mirajane.

"Ara, Natsu, kau akan pergi lagi? Padahal kau baru saja kembali," kata Mira pada laki-laki itu.

"Bagaimanapun, aku harus tetap mencarinya. Ini sudah 8 tahun dia menghilang…" ucapnya sendu. "Aku pergi."

Luna yang masih kaget dengan laki-laki itu sekarang mendapat kesadarannya sepenuhnya. Ia langsung berlari menghampiri Natsu, membuat orang yang melihatnya heran. Lalu ia melompat memeluk Natsu.

"Cho—"

"Ayah…"

"Eh? EEEEHHH!?"

Semua orang berteriak kaget, termasuk Natsu.

.

"Jadi… kau sebenarnya adalah anakku?" Luna mengangguk. "Kau ke Fairy Tail untuk menemuiku?" Lagi, Luna mengangguk. "Dan kau juga ingin aku mencari ibumu yang menghilang setahun yang lalu?"

"Iya, Ayah. Apakah Ayah meragukanku?" tanyanya dengan wajah sedih.

"Bukannya aku ragu, tapi…"

"Ngomong-ngomong, kalau dilihat lagi, Luna semakin mirip, ya, dengan dia. Kecuali rambut merah mudanya," sahut Levy, dengan versi yang lebih dewasa.

Natsu terdiam sebentar. "Siapa nama ibumu, Luna?"

Luna menghela napas. Padahal sudah sangat jelas. ia mengambil sesuatu dari dalam tasnya. "Ini. Apakah sekarang Ayah ingat siapa pemiliknya?"

Luna memperlihatkan 12 kunci emas dan beberapa kunci perak. Mata Natsu membulat. Beberapa anggota Fairy Tail terlalu syok hingga tidak bisa mengeluarkan suara apapun.

"Lu-Lucy…"

Luna hanya mengangguk. Lalu ia kembali menyimpan kunci-kunci roh bintang ke dalam tas mungilnya. Ia menatap ayahnya, Natsu, dengan pandangan yang… sangat sulit diartikan.

"Ba-bagaimana mungkin?"

"Luna-chan, berapa umurmu sekarang?" tanya Levy pada gadis cilik itu.

"Tahun ini aku berumur 8 tahun," jawab Luna santai.

"Itu berarti… Lucy pergi meninggalkan guild saat sedang mengandung anakku?"

Luna mengangguk. "Saat itu Ibu sedang mengandung aku yang masih 4 bulan. Ibu tidak memberitahukan tentang aku pada Ayah maupun kalian semua, karena Ibu tidak ingin menyusahkan kalian. Ibu menyembunyikan dirinya di desa terpencil dan membesarkanku seorang diri. Ibu juga membuang nama keluarganya, Heartfilia dari namanya agar tak seorangpun bisa mengenalinya. Padahal aku sangat yakin nama Heartfilia sangat berarti bagi Ibu. Ibu juga tidak pernah memberitahukanku tentang Ayah. Ibu juga tidak pernah mengajariku sihir. Ia hanya ingin aku hidup dengan normal.

"Sampai pada akhirnya Ibu menyadari kekuatan sihir dalam diriku. Sihir api dan juga aku bisa memanggil roh bintang saat usiaku 5 tahun. Usia yang sangat dini untuk mengenal sihir dan juga menguasai sihir dalam waktu kurang dari 24 jam. Kata Ibu, sihir dalam diriku adalah sihir mutlak yang diturunkan Ibu dan juga Ayah. Ibu memberitahuku kalau Ayah adalah seorang dragon slayer berelemen api."

"Itu berarti kau mengetahui dimana Lucy?" tanya Natsu tidak sabaran. Ia sangat ingin menemuinya. Orang yang sangat dicintainya selama 10 tahun. Kekasihnya. Ibu dari anaknya.

"Dia tak tahu apapun, Natsu." Sebuah suara mengintrupsi keduanya. Semua orang memandang orang tersebut. Oh, sepertinya bukan orang, tapi—

"Loke!"

—roh bintang.

"Apa maksudmu? Kenapa ia tak tahu keberadaan Lucy?"

"Lucy menghilang. Tepat setahun yang lalu."

Semua orang syok. Tentu saja. Kabar yang mereka dengar hari ini sangat tidak bisa dipercaya. Mereka pikir mereka sudah sangat dekat dengan anggota keluarga mereka yang menghilang—karena anak Lucy datang ke guild—tapi ternyata mereka menemukan kenyataan bahwa Lucy kembali menghilang.

"Apa maksudmu, Loke?!"

"Lucy menghilang. Dan ia menitipkan Luna padamu, Natsu. Kami, para roh bintang, diperintahkan oleh Lucy untuk terus melindungi Luna dan juga menjadikannya sebagai Master kami. Lucy berkata padaku untuk memberitahukan ini padamu, 'Jaga anak kita, Natsu. Dialah satu-satunya alasanku untuk terus hidup. Aku harus pergi dalam waktu yang lama. Maafkan aku'."

Natsu terdiam. Hal ini membuat Luna merasa ia tidak diinginkan oleh ayahnya sendiri. Ia sedih. Ia terlalu senang memikirkan bahwa ia akan bertemu dengan ayahnya. Ia memang sudah memikirkan segala kemungkinan terburuk, tapi ia sangat tidak percaya ia tidak diterima oleh ayahnya sendiri.

"Ayah tidak harus menerimaku. Aku akan mencari Ibu sendi—"

Grep.

"Ayah?"

"Kumohon jangan mengatakan itu. Bagaimana mungkin aku tidak menerima putriku sendiri, anak dari wanita yang paling aku cintai. Aku merasa tidak pantas karena selama 8 tahun ini aku tidak bersama kalian. Aku sebagai ayah merasa tidak berguna karena tidak bersama kalian selama ini. Jadi kumohon… biarkanlah aku melindungimu untuk menebus semua kesalahanku selama 8 tahun ini. Aku mungkin bukanlah seorang ayah yang baik, tapi aku akan berusaha membahagiakanmu, Luna…"

Pertahanan yang dibuat Luna seakan-akan runtuh seketika. Ia menangis—untuk pertama kalinya dalam 1 tahun ini—di pelukan sang Ayah.

.

Butuh waktu cukup lama untuk menenangkan kembali Luna saat ia menangis. Bagaimanapun, ia hanya seorang anak kecil.

"Mira, aku membatalkan untuk menerima permintaan. Untuk beberapa hari ke depan, aku tidak akan mengambil pekerjaan. Aku ingin bersama Luna."

"Ara ara. Natsu, kau ingin menghabiskan waktu dengan Luna?" tanya Mira.

"Tentu saja." Natsu menjawab dengan cengirannya seperti biasa. Member guild yang lain hanya tersenyum melihat perubahan Natsu yang sangat besar—dulunya dia benar-benar menjadi pribadi yang serius dan juga kaku, sejak ditinggalkan oleh Lucy.

"Ngomong-ngomong, Natsu," Erza memanggilnya. "Kau melakukan hal 'itu' pada Lucy padahal kalian belum menikah. Kalau aku menghitung lagi, kalian melakukannya saat umur kalian baru saja menginjak 18 tahun."

"Erza, kau melupakan sesuatu kalau secara hukum umur kalian harus ditambah 7," sahut Bisca yang tiba-tiba saja datang. Tapi tentu saja perkataannya tidak didengarkan.

"Ha? Seharusnya kau lihat dulu dirimu, Erza. Kau sendiri juga melakukannya dengan Jellal saat umurmu baru saja 20 tahun. Dan sekarang kau memiliki anak kembar berumur 10 tahun," balas Natsu meremehkan.

Wajah cantik Erza—yang sampai sekarang tidak pernah berubah—memerah mendengar perkataan Natsu. Bagaimanapun juga fakta bahwa ia telah memiliki anak—bukan hanya satu, tapi dua—bersama orang yang sangat ia cintai sejak mereka masih kecil, tidak pernah bisa dipatahkan.

Dan adu mulut sengit di antara kedua orang terkuat di Fairy Tail tidak dapat dielakkan lagi. Sementara itu, keluarga Fulbuster sedang memperkenalkan diri mereka pada Luna.

"Namaku Gray. Ini istriku, Juvia, dan dia anak kami, Ernando. Salam kenal, Luna," kata Gray sembari memperkenalkan kelurganya.

Juvia mendorong anak lelakinya untuk mendekati Luna dan menyalaminya. "Ayo, Ernando, kenalkan dirimu sendiri." Sang anak hanya menganggukkan kepalanya.

"Namaku Ernando. Ernando Fulbuster. Salam kenal, Luna. Semoga kita bisa berteman baik."

Luna mengangguk dan tersenyum dengan riangnya. "Salam kenal juga Ernando. Aku sangat berharap kita bisa berteman baik." Keduanya bersalaman dan juga saling tersenyum.

"Rasanya aneh melihat penerus Gray dan Natsu sangat bersahabat," komentar Bisca sweatdrop. Lalu diamini oleh semua anggota guild.

.

Sementara itu…

Seorang wanita berambut pirang panjang bergerak pelan dalam tidurnya. Ia lalu bangun seketika saat mendengar pintu berderit—pertanda ada seseorang yang masuk. Rantai yang mengikat pergelangan tangannya dan juga pergelangan kakinya mengeluarkan suara saat ia bergerak untuk duduk. Perlahan kelopak mata yang menutupi iris kecoklatan miliknya terbuka.

"Apa maumu, Eliot?" Suara merdu dari wanita itu terdengar sangat dingin dan juga tidak menyukai kehadiran orang tersebut.

"Hmm? Aku hanya ingin mengunjungi sang putri yang sangat malang ini." Suara laki-laki yang dipanggilnya Eliot memecah keheningan singkat. "Jadi, kau tidak mau mengatakan dimana putrimu berada?"

"Hmph. Tentu saja tidak mau."

"Aa, sou ka? Baiklah kalau begitu. Selamat berada di sini." Walau gelap, wanita itu yakin Eliot menampakan senyum—seringainya sesaat sebelum menutup pintu kembali.

"Natsu… Luna…"

.

To Be Continued

.

.

Author's Note

Konnichiwa, minna-san

Maafkan Sherry yang hobinya meninggalkan fic dan sering (banget) kena penyakit WB—yang sampai kini belum ada obatnya.

Hampir 6 bulan(eh? Udah ada kali ya?) Sherry hiatus dari dunia FFN. Daaaan, karena Sherry sedang malas(Sherry mohon jangan protes)untuk menulis fic-fic dari fandom Naruto-SAO, Sherry comeback dengan fic multichapter baruuu *jrengjreeeng

Oh, sepertinya—seperti yang sudah-sudah—fic ini tidak akan dibuat lebih dari 10. Kurang lebih 7 chapter. Sherry menuliskan judulnya Our Little Angel: Absolute Magic, well, karena (sepertinya) setelah fic ini selesai, Sherry akan membawakan sequelnya. Dan tentunya tak lebih dari 7 chapter.

Absolute Magic tuh maksud Sherry… umm… sihir yang sangat mutlak. Disini Sherry bingung harus gimana kalau misalnya seorang anak memiliki 2 jenis sihir yang berbeda. Tau sendiri kan Dragon Slayer hanya bisa makan dan menggunakan sihir yang elemennya. Tapi beda sama Luna. Dia juga bisa menggunakan roh bintang. Bisa dibilang, dia adalah Dragon Slayer generasi ke 4.

Ups, Sherry malah bikin spoiler di AN. Jadi nggak seru ya?

Keep or delete?