INFILTRATION . Chap 1
By : Ay
Pair : KaiSoo, SuDi, HanSoo, KrisSoo *di hajar masa XD
Maint Cast :
- Do Kyungsoo / Kyungsoo
- Kim Jongin / Kai
- Wu Yifan / Kris
- Kim Joonmyun / Suho
- Xi Luhan / Luhan
Genre : Buta genre -_-
Rated : Gak bisa di bilang T, bisa jadi T
Kai POV
Suara riuh terdengar dari ambang pintu di ujung sana. Yah... Sebuah ruangan yang terdapat papan keterangan "Headmaster Room". Aku hanya menyunggingnkan senyum ketika melihat ukiran pintu itu
Tapi tidak gila juga aku tersenyum karna hal tersebut, melainkan... Merutuki kebodohan anak-anak di dalam sana, hingga harus menerima cuap-cuap nyaring Yang Mulia Kang karna tertangkap razia saat terjadi pertarungan antar sekolah kemarin
Pertarungan yang sudah biasa terjadi di setiap jam pulang sekolah di kawasan terminal Dongdaegu. Adu jitu tersebut melibatkan beberapa nama perguruan ternama khusus namja di Korea Selatan. Termasuk...
GENUINE, perguruan di mana tempatku bersekolah. Yang di dalamnya, semua murid jelas mengenalku sebagai Kai, sang leader dari geng Black Pearl. Geng yang mendapat legalisasi menyeramkan sekaligus terguncingkan di mata para dewan guru
Meski mendapat banyak pertentangan dari semua kalangan di sekitar kami, itu bukanlah suatu masalah yang berarti. Karna bagi kami... Harga Diri Di Lihat Dari Tolak Ukur Kekuatan !
Hey... Ayolah... Jangan berfikir ini berlebihan ! Karna bagi pria seperti kita, itu namanya kesenangan tersendiri
"Kai...!"
Aku berbalik ketika suara menyeru namaku. Terlihat Chen menghampiriku dengan raut kesal setelah keluar dari ruang kepala sekolah
"Ish ! Kau begitu menyebalkan eoh ! Disaat kami tersaring razia, kau malah berdiri cengo disini ! Leader macam apa kau huh ?!"
BUG
Bogeman telak mendarat di ujung pelipis kananku. Aku tersungkur kesamping dan terhuyung hingga jatuh menatap lantai koridor. Hanya sekilas ku usap air merah yang telah mengalir deras disana, lalu mencoba bangkit mensejajarkan wajahku untuk menghadap namja yang tak seberapa tinggi ini
"huh... Cih !" Hujatku to the point di hadapannya. Apa itu salah? Itu juga termasuk kekesalanku atas tindak gegabahnya saat itu
"kau b*ngs*t !"
GDBUG
BRAK
Datang kali ini lebih dari beruntun bogeman dari tangan Chen melayang untukku. Semuanya refleks membuatku hanya mampu menggulung badan diatas dinginnya lantai. Hingga terjun beribu bulir darah dari beberapa titik sensitive di wajahku
BRAK
"HENTIKAN !"
Teriak keras seseorang yang berdiri diatasku. Nampak namja jakung, berparas blesteran yang sudah ku duga itu adalah Kris... Semi leader dari geng Black Pearl yang sudah ku anggap sebagai saudara sendiri
"apa dengan begini semuanya terselesaikan ?! Jaga emosimu di dalam kawasan sendiri ! Lampiaskan semuanya pada musuh di peratarungan nanti ! Kita adalah keluarga ! Jangan bertindak bodoh dan gegabah lagi seperti kemarin jika kalian tak ingin hal seperti ini terulang kembali ! Ck ! Bodoh !"
Hujat Kris habis-habisan didepan semua anggota Black Pearl yang tadi sehabis keluar dari ruang KepSek. Kesempatan ini kubuat untuk mendirikan tubuhku. Tanpa melihat suasana lagi, aku langsung berlari menemui Chen dan menaruh balas tinjuku padanya
BUG
Tepat ! Pukulan cukup keras itu mengenai sudut bibir kirinya...
"Kai ! Apa yang kau lakukan ?!"
PLAK
Ganti tangan kekar Kris menampar pipiku guna menyadarkan kekalapanku barusan... Aku hanya terdiam. Karna sebelumnya, Kris tak pernah berringan tangan padaku... Apalagi Chen... Namja yang menjabat sebagai stalker untuk geng musuh yang sudah setia berpihak di geng Black Pearl selama satu tahun ini
"jika kau masih tetap seperti ini... Aku keluar dari Black Pearl sekarang juga"
"Kris..."
"apa berartinya kami di matamu Kai...? Karna jabatan tertinggi, Keegoisanmu telah membutakan indra penglihatanmu sendiri !"
Aku tertegun mendengar penuturannya. Badanku terasa kaku ketika gambar kekecewaan terpancar di mata elang nya... Apa sebegitu dalamnya aku berbuat salah selama ini pada anggota gengku sendiri?
"Kris... Ku mohon..."
Pintaku yang tak mendapat sedikit gubrisan darinya... Terlebih mereka... Tatapan mereka hanya mehujaniku secara tajam... Mulai ku rasakan aura awal perpecahan dari kubuh ini...
.
.
.
.
.
Langkah kaki ku buat lamban menuju rumah. Semenit telah berlalu untuk bell pulang sekolah. Tidak ada jalan agar sampai rumah selain menaiki kereta di terminal Dongdaegu. Meski ancaman bahaya kusadari mulai terasa mencekam nyawaku
Aku berbalik ketika mendengar petak kaki lainnya di belakang punggungku. Sepi... Tak ada siapapun, hanya ada gerbong-gerbong tua yang tak terpakai lagi. Ku gidikkan bahu tanda tak perduli
SREEK
Sontak aku langsung membuat ancang-ancang serangan seraya membalikkan badan kembali. Suara itu terdengar jelas... sebuah langkah seseorang yang seperti tersandung benda semacam kertas... Koran? Yah... Tadi terlihat Koran di atas bangku penunggu disana, tapi sekarang? Apakah iya, tumpukan Koran sebanyak itu bisa jatuh karna tertiup angin?
BRAK
Tubuhku langsung terjungkal ke tanah berbatu. Pening seketika menyambar kepala ini... Sedetik kemudian pandanganku menjadi kabur...
Tes..
Kuhirup bau anyir dari cairan merah yang mengalir dari kepala bagian belakang. Kupegang dan kurasakan sensasi perih menyakitkan disana... Mata ini kupaksa untuk memastikan, apakah benar... Cairan merah yang kini melamuri telapakku adalah darah?
"hey leader ! Hahaha..."
Kepalaku sontak mendongak. Menatap seringai iblis dari garis-garis bibirnya...
"kau Kim Jongin kan? Sang leader dari geng pengecut, Black Pearl ?!"
Tiba-tiba rasa teramat berat mengelabuhi tubuhku tatkala aku ingin bediri. Kutahan sakit yang begitu luar biasa disekitar kepalaku ini... Tanpa sengaja, ekor mata ku menatap sebalok kayu yang terselimuti darah... Kuyakini itu ialah darah yang bersumber dari kepalaku
Meski susah payah, aku harus tetap melihat... Siapa sosok itu. Dan ketika gerakan perlahan kepala ini mulai mendongak, nampak wajah yang sudah tak asing lagi untukku. Kim Hyonbin... Ketua geng Daemon dari sekolah DAFFODIL yang sudah menjadi musuh bebuyutan geng kami
"kau yang pengecut !" Ucapku lirih namun kupastikan masih bisa ia dengar
Namun... Ia hanya balas menyeringai lebih lebar... Dan semakin membuatku jijik ketika cairan darah di balok kayu itu, ia jilati langsung dengan lidahnya
Tap
Tap
Tap
Ia melangkah lebih dekat lagi padaku... Tapi kali ini kucoba untuk menahan diri dulu, guna mengumpulkan tenaga karna kesakitan yang masih terasa dikepala... Begitu pening...
"kalau kau bisa... Lawan aku bodoh..." Bisiknya
BUG
Amarahku memuncak dan dengan begitu saja, tanganku mampu meninju wajahnya padahal tubuhku masih terasa lemas
"kep*r*t ! hantam dia !"
BRAKK
BUG
BUG
Begitu seterusnya yang sama sekali tak kuduga jika ia membawa anak buahnya kesini... Hanya untuk menghajarku? Benar-benar pengecut...! Caciku dalam hati
Aku tak bisa berbuat apa-apa... Jika saja ia tak membuat kecurangan dengan menghantam kepalaku dengan balok kayu itu, sudah kupastikan... Wujudnya tak akan utuh, sedetik setelah ia memunculkan muka dihadapanku
Kabur...
Samar...
Perlahan-lahan rasa sakit akibat tendangan-tendangan itu tak terasa lagi... Teriak gemuruh itu juga tak terdengar lagi... Mataku sungguh berat untuk ku angkat... Hingga hanya bisa kuduga... Posisiku saat ini tak mempunyai daya untuk melawan belasan anggota Daemon ini, selain... Menyungkurkan badanku bagai trenggiling... Diatas kerikil-kerikil rel kereta api...
.
.
.
Serambi putih berterbangan tertiup angin... Putih... Bersih... Itulah kesan ruangan luas ini... Entah... Kini aku ada dimana... Hanya kehampaan yang kudapat ketika pertama kali mataku terbuka setelah kurasa begitu lama terkatup rapat
"apa yang kau lakukan disini?"
Suara berat menggemai ruangan dimana kakiku berpijak. Saat mataku mulai menyorot tiap titik ruangan yang tak bersudut ini... Kosong... Tak ada siapapun kecuali aku...
"siapa kau ?!" Tanyaku meninggikan nada
"belum waktunya untukmu menginjakkan kaki disini ! Jadi... Segeralah untuk turun kembali"
Jawabnya yang semakin memperbesar suara... Jujur, bulu romaku meremang seketika
"m-maksudmu?"
Ceeeeeeeesssssssssss
BRAKK
"auuuuwwww !"
Pekikku kesakitan dan mengelus-elus bagian pantat yang dipaksa mencium tanah tanpa seizinku. Mataku membulat kala melihat dunia yang berbeda dari tempat di mana aku berdialog bersama sosok suara itu...
Hijau... Jalan... Manusia... Ramai... Inikah dunia yang manusia sebut bumi? Dan tadi... Apakah aku tidak berada di bumi? Lalu suara siapa itu ? Teka teki macam apa ini?
Aku berusaha untuk melupakan kejadian aneh tersebut. Berjalan lemah menuju sebuah bangku yang terletak dipinggir jalan... Tepat... Disamping kedai minuman instan
BUG
Hatiku langsung tercengang... Kenapa... Aku tidak bisa menduduki bangku ini? Apa yang salah dengan tubuhku? Kenapa... Tidak ada tertawaan untukku, padahal banyak manusia berlalu lalang disini. Setidaknya mereka menertawakanku karna terjatuh ditempat umum... Bukankah begitu?
DEG
Lagi-lagi harus susah payah ku telan salivaku sendiri. Ditempat aku berdiri sekarang, terdapat kaca resto tepat dihadapanku... Meskipun gelap... Harusnya tetap bisa memantulkan body diriku disanakan? Dan yang terlihat... Hanya ada pantulan para manusia yang bermondar-mandir didepanku saja... Aku tak nampak... Tak nampak lagi raut gagahku dibalik pantulan kaca...
"eoh! Chen!"
Sapaku ketika kebetulan Chen melewati trotoar ini. Tapi... Dia seolah tak mendengar, padahal ia tak memakai earphone... Dan juga... Kenapa telapakku tak bisa menempel pada bahunya saat ingin kutepuk?
Apa yang terjadi denganku...?
Aku hanyalah shadow yang tak nampak...
Dimana ragaku?
Jika memang aku sudah mati... Lalu kenapa Tuhan kembali mengirimku ke dunia ini? Dan...
Apa yang harus kuperbuat...?
Skip Time
Kyungsoo POV
Aku hanya bisa menunduk ketika hujatan demi hujatan itu tertuju padaku. Bullyan yang sudah biasa kuterima di jam pulang sekolah ini hanya mampu kuterima lapang dada. Apa kalian akan mengataiku bodoh? Bisa jadi...
Tapi apa kalian tahu siapa aku disini?...
Aku hanyalah murid beasiswa yang mendapat keberuntungan beruntun untuk bersekolah di perguruan seelit DAFFODIL ini...
Perguruan ternama yang hanya mau menampung murid-murid berkemampuan di atas rata-rata... Kebanyakan orang diluar sana, mengetahui jika murid DAFFODIL hanyalah dari keluarga kaya saja. Tapi sebenarnya, juga terdapat murid miskin sepertiku. Atau... Mungkin... hanya aku satu-satunya murid dari kalangan tak mampu disini...
"cih ! Mata bulatmu itu membuatku ingin muntah ! Enyahlah kau dari mataku !"
"namja tak tahu diri !"
"apa yang kau lakukan disana! Cepat pergi !"
CPLUK
Telur basi pertama tepat menyerbu kepalaku... Ku hitung untuk 2 detik saja...
CPLUK
Terjun telur basi kedua tepat mengenai seragamku...
Terus...
Terus...
Dan terus...
Hingga kedua anak pelempar telur basi pertama dan kedua itu, mempunyai pengikut yang bisa di bilang tidak sedikit. Aku hanya menundukkan kepala... Menahan isakan tangisku yang mulai pecah...
Sudah biasa... Jadi ku fikir, inilah satu-satunya jalan yang harus ku tempuh agar aku tak dapat peringatan pertama untuk di Drop Out kan dari sini...
DEG
Entah keberanian dari mana ku peroleh untuk mendongakkan kepala?
Tiba-tiba alisku seakan membentuk tatapan tajam hingga membuat anak-anak itu berhenti melempariku dengan telur basi. Mereka menatapku terheran-heran...
Jangankan mereka... Aku juga tidak tahu apa yang terjadi denganku sekarang?
BRAAKK
Ku banting bangku disampingku ke muka kelas. Hingga tersisa reruntuhan rapuh dari besi besi, bahan asal bangku tersebut. Bukan... Bukan aku yang melakukannya... Ini semua diluar keja syarafku... Percayalah !
BUG
Tinju ku tepat mengenai wajah murid yang tadi melempar telur basi pertama untukku. Ingin rasa aku menghentikan pergerakanku sendiri... Tapi terasa berat hingga menimbulkan rasa kesusahan untu menguasai tubuhku sendiri
"Kyungsoo..."
Ucap seluruh isi kelas tak percaya... Akhirnya, tanganku yang tadinya kaku mulai melemah...
"bukan... Bukan aku..."
Lirihku... Namun mereka malah melangkah mundur, seakan takut untuk menghujatiku lagi
Kembali... Seakan aku adalah sebuah boneka yang di dalangi... Kini langkahku menuju keluar ruang kelas. Aku hanya menurut, mau dibawa kemana lagi tubuhku? Siapa yang menggerakkanku hingga sejauh ini?
Tap
Sajak langkahku berhenti tepat disebuah lapangan basket. Dimana banyak berkumpul anggota gangster paling ditakuti di seluruh penjuru sekolah... Daemon.
"eh- eh- eh—"
Bibirku seakan terkunci begitu saja. Hingga saat aku ingin mengucap lafal 'mianhae' pada Kim Hyonbin disana begitu susah...
Ku mohon... Siapapun kau... Jangan membuat ku berurusan dengan leader Daemon itu... Jerit hatiku
"kau?!"
Tanya Hyonbin seperti tak percaya ketika melihat tampangku... Ada apa?
Semua anggota Daemon hanya menatap satu sama lain... Sedang aku hanya berdiri kaku karna saking takutnya... Sebelum akhirnya aku sadar dan langsung berlari menjauhi mereka
"Chakkaman !"
Teriak namja yang kuyakini adalah salah satu anggota Daemon disana... Mati kau Kyungsoo !
Dengan keadaan tubuh yang biasa, entah apa maksud sang dalang ini... Begitu entengnya memutar balikkan tubuhku tanpa harus menunggu syarafku memerintahkannya
"kau salah orang Hyonbin ! Jika waktunya sudah tiba, maka aku akan menaruh balas dendam dengan tanganku sendiri"
Mataku membulat penuh... Kudekap mulutku rapat-rapat dengan telapak tangan... Kepalaku menggeleng dengan masih menatap ke tidak percayaan anggota Daemon untukku...
"bukan... Bukan aku... Sungguh..."
Lirihku terucap berulang kali... Semua murid DAFFODIL hanya melangkah mundur... Oh aku tahu... Ini memang tontonan yang manarik sekaligus... Mencekam nyawaku !
"bawa dia padaku !"
Titah Hyonbin pada bawahannya. Aku hanya melongo menatap kegarangan para pelajar nakal itu... Suhu tubuhku terasa naik dan terkadang menjadi dingin... Ingin rasanya aku pipis di celana, demi apapun... Percayalah... Aku hanya namja polos dan kuper, tak sebanding dengan namja beringas seperti para anggota Daemon. Jadi wajar jika aku... Merasa takut...
"lari bodoh !"
Sontak aku menoleh ke sisi kiri pipiku. Siapa yang membisikkan kata itu padaku? Tidak... Tak ada siapapun disampingku... Apakah aku mempunyai pengikut?
"tunggu apa lagi?! Lari !"
Tanpa kurasa apa-apa sebelumnya... Ini benar-benar menakjubkan ! Sejak kapan aku mampu berlari secepat ini ? Sejak kapan aku bisa memanjat pagar sekolah setinggi 2 meter itu tanpa menginjaki anak tangga ? Sejak kapan aku punya nyali sebesar ini ? Sejak kapan hatiku terasa bebas dan bibir ini dengan mudahnya mengukis senyum yang entah karna apa... Kebahagiaan itu menyusup ke dalam hati ?
"hosh... hosh... hosh..."
Deru nafasku menggebu... Kusandarkan punggung tubuhku di batang pohon yang cukup besar. Yakin... Anggota Daemon sudah terlampau jauh untuk ku hindari...
PUG
"oeekk... oeekk..."
Mual di perut terasa ketika ada sesuatu yang mengguncang hebatkan tubuhku...
"gwenchana ?"
Aku hanya melambaikan tangan tanda tidak apa-apa.
Mwo?! Suara siapa itu?
"mungkin belum terbiasa... Jadi wajar jika kau merasa mual saat aku keluar dari tubuhmu... Mianhae..."
Apa?! Keluar dari tubuhku? O_O
Wajahku langsung berbalik kedepan. Dan...
Mataku seakan di beri kemanjaan Tuhan akan pertunjukan yang ada di hadapanku sekarang... Manisnya...
"m-maksudmu ?!" Tanyaku lebay kala sudah tersadar
"kau satu-satunya manusia yang bisa melihatku... Jadi... Bisakah kau membantuku, Do Kyungsoo?"
"kau tahu namaku?!"
"aku tahu semua tentangmu, karna aku bisa menyelundup dan mengetahui apa saja yang ada pada dirimu... Hanya ragamulah yang bisa ku masuki... Kau satu-satunya harapanku..."
"kau...? Arwah...? Ommo..."
"eh...eh...eh... Jangan pingsan pabbbo! Aku tidak akan menyakitimu. Aku bersumpah!"
Jelasnya dengan memberi V-sign di samping wajah manisnya...
"kenapa harus aku?" Tanyaku dengan nada penyesalan
"haduh~ Bukankah tadi sudah kujelaskan! Eh! Ternyata... Wajahmu juga sedikit mirip denganku meski tanpa harus kususupi"
Dahiku berkerut bingung, "lalu?"
"berpura-puralah menjadi diriku... Hanya sebentar dan bantu aku hingga menemukan ragaku kembali, karna jika tidak... Aku selamanya akan menjadi seperti ini... Kau tahu? Tuhan saja tidak menerima arwahku disana... Karna kematian yang kualami tidaklah wajar... Dia ingin aku berubah..."
"Maka dari itu, dia memberiku waktu agar bisa menemukan ragaku, dan menyuruhku untuk menata hidupku dari awal lagi... Agar menjadi lebih baik... Tidak menjadi ketua gangster yang beringas... Remaja labil yang selalu mengikuti balap liar di tiap malam berlangsung... Membantah semua perkataan orang-orang yang lebih tua... Aku ingin berubah... Bantu aku Kyungsoo..."
"tapi... Apa benar aku bisa melihat hantu?"
"Kyungsoo! seriuslah! Waktu yang ku punya tidaklah banyak!"
"oh Tuhan... Ini sungguh gila..."
"Kyungsoo..."
"nde! Jangan seperti itu... Bagaimanapun juga, kau adalah hantu yang sewaktu-waktu bisa berubah jahat!"
"tidak akan!" Balas arwah ini mantap
"geure... Lalu, bagaimana dengan kehidupanku?"
"tidak lama kau menjadi diriku... Hanya 1 minggu saja..."
"sekolahku...?" Tanyaku sambil menunjuk wajahku sendiri. Arwah itu juga nampak berfikir...
"kau pindah sekolah saja! Jika semua kembali seperti semula, kau bisa jadi dirimu sendiri... Bersekolah di GENUINE tanpa harus mendapat bullyan dari teman-temanmu di DAFFODIL"
"ah... Apa nanti tidak rumit setelah kita menjalaninya?"
"tidak ! jika kau masih berada di jalur skripsi yang kubuat ! Arrasseo?"
"baiklah..."
Balas ku sambil menjulurkan tanganku padanya. Ia hanya menatapnya, lalu balik menatap manic mataku secara dalam. Aku hanya memiringkan kepala... Lalu ikut-ikutan melihatnya secara intens hingga tanpa sadar, ekspresiku ini berlebihan dalam cara memandangnya
"mianhae..."
Sesalku. Aku juga heran... Sejak kapan aku berani berdialog dengan seseorang? Ah~ ani... Hantu? Oh... Malangnya nasibku... Baru pertama kalinya aku mempunyai teman, dan itu adalah HANTU
"jangan anggap aku sebagai hantu !"
"kau bisa tahu?" Dia hanya memutar bola matanya malas... Hey~ Tidak tahu diri sekali ia?! Gelagatnya seperti manusia saja
"namamu siapa?!" Tanyaku berteriak, namun ia tak membalas... Hanya berjalan sok cool menyebrang jalan tanpa menoleh ke kiri dan ke kanan... Dasar hantu sombong!
"aku mendengarnya!" Suaranya tiba-tiba muncul dari belakang
"eoh?! Kau mengerikan sekali ! maka dari itu, siapa namamu?!" Solotku
"besok saja... Di chap 2, kau akan tahu..."
Yah Udin... TBC dulu yah Readers Imoooouuuutttzzzssss :D
