-Music Box-

*Prolog*

Story by: Nishiko Yuki

Vocaloid belongs to Crypton Media and Yamaha Corp.

Main Character: Rin

Genre: Horror, Mystery

Warning: tidak ada gore, cerita gaje, banyak typo di mana-mana…

Summary: Sepulang sekolah, Rin pergi ke sebuah toko. Di sana, Rin mengagumi sebuah kotak musik. Namun, tanpa membelinya, kotak musik itu tiba-tiba muncul di atas ranjang Rin…Sepertinya kotak musik itu mengikutinya.


Yuki: Ini hanya introduksi saja...Cerita akan dimulai di Chapter 1 jadi, mohon ditunggu chapter 1 nya..XD

Happy Reading..


Yokohama, 20XX

Di sebuah kota berdirilah rumah yang sederhana tetapi besar. Rumah itu dihuni oleh seorang gadis bersama ayahnya, Kaito. Gadis yang berumur 5 itu bersurai honey blonde sebahu dengan pita putih besar terikat di atas dan dengan mata yang berwarna hijau kebiru-biruan. Gadis itu selalu semangat kapan pun dan di mana pun dia berada. Ayahnya bekerja sebagai seorang businessman. Tidak pernah satu kali pun ayahnya meninggalkan putrinya yang terkasih bernama Rin itu lebih dari satu hari. Meskipun seorang businessman yang bisa dikatakan terkenal di kota, ayah Rin tidak pernah meninggalkan kota untuk bekerja. Jika penting, ia akan menyuruh anak buah atau manager nya untuk pergi ke kota itu, menggantikannya.

Semua itu disebabkan oleh kematian Ibu Rin yang bernama Miku. Miku meninggal saat melahirkan Rin akibat daya tahan tubuh yang lemah. Sejak kematian istrinya, Kaito selalu menjaga dan menyayangi Rin, mengambil perannya sebagai Ayah sekaligus Ibu Rin. Berkali-kali, Kaito selalu mendapat pertanyaan yang sama dari putrinya, Rin…

"Papa, mengapa Rin tidak mempunyai seorang Ibu? Semua sahabat Rin mempunyai seorang Ibu. Apakah Ibu akan kembali?"

Jawaban Kaito kepada putrinya selalu sama, "Rin, kau mempunyai seorang Ibu dan ia akan selalu melindungimu dan menyayangimu…Semua anak mempunyai Ibu. Rin, kau tidak bisa bertemu dengan Mama atau melihatnya tetapi, dia selalu ada di hatimu…," Jawab Kaito dengan senyuman di wajahnya. Meskipun memasang senyuman, Kaito merasa sedih karena putrinya tidak pernah merasakan kasih saying seorang Ibu.

"Ha'ii! Rin percaya Papa! Rin akan selalu ingat kalau Mama ada di hati Rin…," Sahut Rin dengan tersenyum, meletakkan kedua tangan di dadanya.

2 tahun kemudian…

"Yay! Papa, hari ini adalah hari pertama Rin di kelas 2!" Sahutnya dengan gembira, menari-nari di tengah taman depan rumah.

"Omedetou, Rin! Mama pasti bahagia juga…Rin harus tetap semangat supaya Mama tidak sedih…," Jawab Kaito yang sedang menyiapkan bento untuk dibawa Rin ke sekolah.

"Rin, bento nya sudah selesai…Ayo, kita berangkat ke sekolah. Nanti bisa telat…," Ucap Kaito, memberi bento yang ia siapkan kepada Rin.

"Ha'ii!" Jawab Rin sembari menerima bento buatan Kaito lalu menggandeng tangannya. Melihat wajah Rin yang begitu senang, Kaito pun segera mengantar Rin ke dalam mobil dan mengemudinya sendiri menuju sekolah Rin.

Selama di perjalanan, Rin tidak berhenti menanyakan bagaimana keadaan di sekolah baru nya dan bagaimana sikap teman-teman barunya. Kaito hanya bisa tersenyum menanggapi kegembiraan Rin. Tak lama kemudian, sampailah mereka di depan VocaVoca Academy, sekolah khusus karakter vocaloid. Dengan kagum, Rin pun membuka pintu dan dengan sendirinya keluar dari mobil.

"Waahh! Utsukushi gakko…Rin suka sekolah ini! Papa, arigatou!" Ucap Rin, memeluk ayahnya yang baru saja keluar dari mobil.

"Papa senang kalau Rin suka sekolah ini…belajar yang giat ya…," Ucap Kaito sambil menepuk kepala Rin.

"Pasti! Bye-bye! Nanti jemput Rin ya…," Sahut Rin yang hendak masuk ke sekolah barunya.

RUANG KELAS II-A…

"Minna, sensei akan memperkenalkan murid baru…Kagami Rin," Ujar seorang guru bersurai pink dengan mata berwarna biru, Hikari Luna.

"Hajimemashite! Watashi wa Rin desu…Yoroshiku nee!" Sapa Rin dengan senyuman manis di wajahnya. Senyuman itu membuat murid-murid di kelas ingin berteman dengannya. Mereka semua pun membalas Rin dengan senyuman juga.

"Kagami-san bisa duduk di bangku kosong sebelah Suzune-san…," Ucap Luna-sensei, menunjuk ke arah bangku itu.

"Arigatou Luna-sensei!" Sahut Rin lalu berjalan menuju bangku kosong yang ditunjuk Luna-sensei.

"Suzune Ring desu! Yoroshiku Rin-chan…," Sapa Ring dengan senyuman yang membuat Rin terasa nyaman bersamanya.

"Ring-chan! Kita jadi teman baik yuk!" Ucap Rin sembari mengambil kedua tangan Ring dan memandanginya dengan senyuman hangat. Melihat Rin gembira, Ring pun setuju menjadi temannya.

Tak lama waktu yang dibutuhkan Rin untuk berteman dengan murid-murid di kelasnya. Dalam waktu kurang dari sehari, ia sudah mendapat banyak sahabat. Waktu istirahat, Rin bermain dengan semua sahabatnya, dalam pelajaran pun Rin sering membantu temannya yang kesulitan.

SHARING TIME…

"Minna, sekarang saatnya sharing time!" Sahut Luna-sensei, mengajak murid-murid untuk duduk di atas karpet.

"Sharing time? Apa itu?" Tanya Rin pada Ring, kebingungan.

"Ini bukan pelajaran…Ini seperti saat kita semua berbagi cerita tentang suatu tema yang diberikan oleh sensei…," Jawab Ring, menarik tangan Rin ke bawah agar Rin duduk di sebelahnya.

"Tema sharing time kali ini adalah…Mama dan Papa!" Sahut sensei dengan riang.

"YAAYY!" Teriak para murid.

.

.

"…"

"Kenapa Rin?" Tanya Ring, melihat wajah Rin yang tak begitu senang mendengar tema dari Luna-sensei.

"Tidak apa-apa…Ini bukan hal yang penting," Gumam Rin dengan kepalanya tertunduk.

"Kalau Rin ada masalah, Rin bisa ceritakan kepadaku…Kita ini sahabat. Dan kalau diceritakan, masalah akan menjadi lebih ringan," Ucap Ring yang tersenyum kepada Rin. Setelah memikirkan bahwa ucapan Ring itu benar, Rin pun memilih untuk menceritakan masalahnya.

"Sebenarnya…aku…aku tidak punya mama," Gumam Rin lagi. Kini, Rin merasa lebih ringan setelah menceritakan masalahnya kepada Ring.

"Gomen Rin…sudah menanyakan masalah pribadimu. Aku akan memberitahu Luna-sensei kalau Rin tidak bisa ikut sharing…," Ucap Ring sembari berjalan menuju Luna-sensei.

"Ring, jangan! Aku mau sharing sama kalian semua tentang Papa dan Mama ku," Sahut Rin sambil menarik tangan Ring untuk menghentikannya. Melihat Rin yang konsisten, Ring kembali duduk di sebelah Rin.

"Rin, kau benar-benar mau ikut sharing?" Tanya Ring, masih meragukan keputusan Rin.

"Iya. Kalau aku ceritakan ke semuanya pasti merasa lebih ringan lagi seperti semua bebanku terangkat," Jawab Rin yang memasang wajah senyum kepada Ring untuk menghilangkan keraguannya.

Tibalah giliran Rin untuk menceritakan tentang Mama dan Papa nya.

"Papa Rin adalah seorang businessman yang begitu menyayangi Rin. Papalah yang menjadi temanku saat bermain dan yang menceritakan dongeng padaku pada malam hari. Rin tidak mempunyai Mama tapi, Papa bilang kalau Mama akan selalu di hati Rin dan akan selalu melindungi dan menyayangi Rin…,"

"Ha'ii! Itu adalah sharing yang sangat menyentuh dari Kagami-san…,"

"Minna, kalian semua boleh pulang. Papa atau Mama kalian sudah menunggu di ddepan gerbang sekolah…," Sahut Luna-sensei.

SKIP TIME (NIGHT) – DI RUMAH RIN…

"Waah! Rin merasa ringan sekali…Aku suka bersekolah di VocaVoca Academy. Teman-teman begitu baik dan perhatian…," Ucap Rin sambil terbaring di kasurnya.

.

.

"Aku harap hidupku nanti bisa bahagia seperti sekarang"

Batin Rin yang tak lama kemudian tertidur di atas kasurnya.

.

.


Yuki: Yaay! Kembali dengan fict baru!

Sebenarnya...Horror dan Mystery nya baru muncul nanti...Prolog ini hanya menceritakan kehidupan Rin saja...

Arigatou sudah membaca! Mohon reviewnya...X3