Hai hai! Author gaje ini balik lagi.. sebenernya sih cerita ini, kalau boleh dibilang sih 'nulis ulang' soalnya aku nulis ini saat aku nonton ulang fil 'Transporter' jadinya yaa... gitu deh, sama bangeett!
Warning : AU, gaje, abal, Typo(s) bertebaran, dll... DLDR! RnR, please^^?
Naruto © Masashi Kishimoto
This fict © Sevi Suryani
.
.
.
#Chapter 1 : Begin!
.
.
Seorang pemuda mengendarai mobil sedan dengan kecepatan sedang, pemuda itu mengenakan jas berwarna hitam ditambah dengan dasi, dia memberhentikan mobilnya tepat didepan sebuah bank. Dan saat itulah empat orang bertopeng muncul, masing-masing membawa satu kantong besar tetapi sepertinya tidak berat.
"ayo cepat jalan! Cepat masukkan samuanya!" teriak salah satu orang bertopeng itu, yang sepertinya adalah pemimpinnya sambil memberikan kanton yang ia bawa kesalah satu bawahannya.
Ketiga orang bertopeng itupun memasukkan kantong yang mereka bawa kebagasi dan masuk kedalam mobil dibangku penumpang, sedangkangkan sang pemimpin duduk dibangku sebelah kemudi.
"ayo!" perintah pemimpin bertopeng. Namun sang pemuda yang duduk dibangku kemudi itu hanya diam.
"cepat pergi!" perintah si pemimpin lagi.
"kalian berempat" ucap pemuda itu.
"kau bisa menghitung. Aku terkesan. Sekarang cepat jalan!" perintah sang pemimpin itu lagi, dia terlihat panik, karena selalu melihat sekeliling, takut bila ada polisi.
"aturan pertama : jangan mengubah perjanjian. Kesepakatannya adalah transportasi untuk tiga orang dengan berat total 254 kilo."
"ya? Baiklah, ini adalah kesepakatan baru."ucap pemimipin bertopeng dan mengarahkan pistolnya ke kepala si pemuda, tetapi wajahnya masih terlihat panik.
"tambahan 80 kilo berarti kita tidak akan berhasil dengan bahan bakar yang telah aku isi." Ujar si pemuda itu tenang.
"kita akan berhenti untuk menambah bahan bakar." Ucap salah satu orang bertopeng yang duduk dibangku belakang tak kalah panik dengan si pemimpin.
"setiap kali kita berhenti, maka kita akan terlihat. Setiap kali terlihat akan meningkatkan resiko untuk tertangkap. Tambahan 80 kilo artinya Shock Breaker yang aku pasang untuk pekerjaan ini tidak akan memberikan kita kekuatan manuver untuk menghadapi polisi yang mungkin mengejar kita, yang artinya jika terjadi pengejaran, kita kehilangan kesempatan kita, miningkatkan peluang untuk tertangkap. Aku tidak ingin tertangkap. Kau tidak ingin tertangkap." Jelas pemuda itu panjang lebar dengan wajah tenang. Sedangkan keempat orang bertopeng itu terlihat makin gelisah dan panik saja, dikarenakan suara sirine polisi dari jauh sudah terdengar. Dan lagi suara alarm bank itu berbunyi terus.
"kendarai mobilnya atau tangkap peluru yang menuju otakmu!" ancam si pemimpin.
"lalu, siapa yang mengemudi?"
"tembak si kampang ini! Aku yang mengemudi." geram salah satu orang bertopeng yang duduk didekat pintu.
"kau tidak bisa melakukannya tanpa kode kunci kotak." Ucap si pemuda memperlihatkan seringainya.
Keempat orang bertopeng itu diam, mereka terlihat sangat-sangat penik sekarang, keringat dingin membasahi wajah mereka yang tertutup topeng, dan tangan si pemimpin itu terlihat gemetaran memegang pistol.
"tiga orang, 254 kilo. Itu kesepakatannya." Ucap si pemuda, masih dengan tampang tenangnya.
Si pemimpin memegang erat pelatuknya, dan...
DOORRR!
Peluru melesat menembus kepala orang bertopeng yang duduk dibangku belakang dekat pintu tadi. Sudah dipastikan orang itu mati, lalu yang lainnya mendorongnya keluar.
"tiga orang. 254 kilo."
"sabuk pengaman."
Seketika mobil itupun melesat dengan kecepatan yang sangat tinggi. Dan dibelakangnya terlihat dua mobil polisi dengan kecepatan yang tak kalah dengan mobil sedan tadi. Ketiga mobil itu saling kejar-kejaran melewati gang-gang kecil, tikungan tajam,dan sebagainya.
"lihat apa yang kumaksud dengan shock?" Ucap si pemuda.
Dan setelah pemuda itu mengucapkannya, mobil itu berputar-putar, si pemuda seperti memencet suatu tombol di samping kopling dan mobil itu melesat dengan kecepatan penuh, lebih cepat dari sebelumnya. Mereka melewati jalan yang berbeda dengan mobil polisi yang entah sejak kapan menjadi empat mobil itu, tiba-tiba saja mobil mereka berada di belakang mobil polisi tersebut. Terjadi kejar-kejaran dijalan layang antara kelima mobil tersebut, tetapi disaat mobil sedan sudah bisa menghindar dari mobil polisi, ada sebuah truk yang sedang berhenti menghalangi jalan. Saat itu pula keempat mobil polisi mengerubungi mobil sedan. Si pemuda yang mengemudi mobil sedan melihat kearah lain, dan dia memperlihatkan seringainya ketika melihat sebuah truk yang membawa mobil-mobil baru, ditengah-tengah dua mobil baru itu kosong. Dan, dia melajukan mobil sedan itu dengan kecepatan lebih dari sebelumnya, tetapi belum kecepatan penuh.
Mobil itu melaju dan lompat...
Bagian bawahnya sedikit terkena sebuah pinggiran jalan layang tetapi pada akhirnya mobil sedan mereka bisa jatuh tepat diatas truk yang membawa mobil baru yang tadi si pemuda itu lihat. Tetapi keempat mobil polisi itu masih mengejar.
"berikan senjatamu!" perintah si pemuda kepada si pemimpin. Pemimpin itu menganguk dan memberikan senjatanya kepada si pemuda. Si pemuda itu membuka penuh kaca mobil dan mengeluarkan setengah badannya, lalu menembak penyangga yang ada dibawa truk sehingga mobil baru yang ada dibelakang mereka merosot jatuh dan menghalangi jalan mobil polisi. Tanpa membuang kesempatan, pemuda itu memundurkan mobil sedan dan melajukan mobil itu dengan kecepatan penuh. Kini hanya dua mobil polisi yang masih mengejar mereka, tetapi mobil polisi itu kalah cepat dengan mobil sedan.
"berhanti! Polisi!" teriak salah satu polisi yang keluar dari mobil. "AARRGGGHHH!" geram si polisi itu karena tidak berhasil menangkap orang-orang yang ada didalam mobil sedan itu.
.
Sebuah mobil sedan berhenti dipinggir jalan sepi yang tinggi. Didalam, terlihat si pemimpin dari kedua orang bertopeng memberikan sebuah amplop coklat kepada si pemuda berjas yang tadi mengemudikan mobil sedan itu.
"kau memberiku terlalu banyak." Ucap si pemuda.
"bawa kami ke desa Kirigakure." Ucap si pemimpin.
"perjanjiannya hanya sejauh ini, tidak lebih. Perjanjian tetap perjanjian. Aturan nomor satu." Ucap si pemuda disertai dengan seringainya.
"aturan dibuat untuk di langgar!" geram si pemimpin kepada si pemuda yang dari tadi berbicara tentang peraturan, peraturan, dan.. peraturan.
Tetapi pemuda itu tetap menggeleng dan memberikan kelebihan uang dari yang dikasih oleh si pemimpin. Si pemimpin mengambil uang itu dengan kasar, lalu keluar mobil sedan itu diikuti anak buahnya, dan masuk kedalam sebuah mobil putih. Mobil putih itu melaju menjauhi mobil sedan yang masih diam ditempatnya itu.
.
.
.
"pemerintah Konoha melakukan komitmen untuk memenuhi target IMF tahun ini. Kemrain di Suna, empat pria merampok sebuah bank. Satu orang tewas ditrotoar san yang lainnya ditangkap pagi ini ketika mereka salah belok di sebuah jalan satu arah di Kirigakure dan lari kedalam taksi. Aparat polisi bilang, itu bukanlah karena cara mengemudi mereka yang buruk.. 20 juta yen dalam bentuk surat obligasi pasti sudah menghilang dan dicairkan sore ini. Dan dalam berita lainnya..."
TING TONG!
Suara bel berbunyi dan mengalihkan pandangan seorang pemuda tampan bermata onyx yang sedari tadi menonton tv. Pintu dibuka, dan menampilkan sosok pria berjas.
"aku selalu bilang, cara pria memberlakukan mobilnya adalah bagaimana ia memperlakukan dirinya sendiri. Bisa dibilang itu benar, Inspektur." Ucap pria berjas itu, kemudian tertawa kecil sebelum melanjutkan ucapannya. "kau mempunyai selera humor yang bagus sebagai orang asing, Uchiha Sasuke. Seperti orang asing, berakal licik. Hanya saja bumbunya sangat tepat. Habis mengemudi?"
Pemuda yang ternyata bernama 'Uchiha Sasuke' itu tertawa kecil. "sampai mereka mengeluarkan hukum yang melarangku. Mau masuk untuk minum kopi?" tawar Sasuke kepada pria itu.
"Hmm, terimakasih tapi aku punya banyak tempat untuk berhenti. 88, tepatnya." Tolak pria itu.
"itu pemberhentian yang banyak sekali." Ujar Sasuke.
"banyak BMW hitam 735 tahun 1999 dengan plat nomor 0-6 untuk diperiksa. Ini mobil yang sangat populer dengan jenis tertentu disini, kau sudah melihatnya. Mereka datang dari Italia dengan setelan yang sangat mahal, dan gadis-gadis muda cantik dengan perhiasan besar serta make-up yang menor. Sangat... mafia. Ada perampokan. Sebuah pelarian. Orang yang sangat mahir dalam mengemudi." Ujar pria itu panjang lebar. Sasuke hanya menyilangkan tangannya didepan dada, dan terkekeh. Dia tau yang dimaksud oleh pria itu.
"apakah seorang dengan BMW hitam tahun 1999?" tanya Sasuke sambil tertawa kecil.
"ya, dengan plat nomor 0-6" jawab si pria sambil tertawa kecil juga.
"apakah akhir-akhir ini kau pernah kekota?" tanya si pria itu sembari berjalan kearah mobil BMW hitam yang sedang terparkir untuk melihat-lihat.
"tidak, walaupun sebentar." Jawab Sasuke.
"aku suka Suna. Makanan, cara mereka memanggang ikan. Tidak ada tempat lain di Tokyo seperti yang mereka lakukan di Suna. Dan wanitanya... aku lebih suka wanita disana. Mereka lebih.. rumit, dari varietas lokal, bagaimana menurutmu?"
"aku tidak terlalu suka hal yang rumit..."
"kau suka untuk tetap sederhana." Potong pria itu dan mendekati Sasuke.
"mengapa kau sangat tertarik?" tanya Sasuke.
"oh.. kau tahu? Ketika aku masih kecil. Pasukan militer menarik perhatianku." Jawab pria itu.
"aku mantan militer." Ucap Sasuke.
"aku mantan bocah kecil." Keduanya mendengus, lalu tertawa.
"kau yankin tidak punya waktu untuk minum kopi?"
"semuanya selalu begitu rapi bersamamu, Uchiha Sasuke. Tidak pernah keluar dari tempatnya."
"aku anggap itu sebagai pujian yang datang dari orang yang sangat memperhatikan setiap detail." Ucap Sasuke.
"mungkin nanti aku akan kembali untuk minum kopi." Ujar pria itu.
"pintu selalu terbuka untukmu." Kata Sasuke. Dan pria itupun pergi dengan mobilnya, Sasuke langsung kembali kedalam apartementnya. Tetapi saat baru sampai pintu dia mendapat telepon.
"Naruto memberikanku nomormu–"
"singkat saja." Kata Sasuke memotong ucapan seseorang ditelepon itu.
"aku membutuhkan transporter"
"aku mendengarkan." Kata Sasuke.
.
.
.
TBC...
.
.
A/N : Nah loh! apa-apaan ini? hadeh-_-udah deh gausah banyak cingcong.. bantuin kasi kritik dan sarannya ya, minna! and mind to review? ;3
