Sebuah cerita yg gaje, pasaran, de el el

Pengantar

Hati-hati terhadap author sarap nan gila ini. cerita ini bisa dibuat ngaco' tingkat dewa dan melenceng ke hal-hal yang tak baik. Siapkan segelas .. m-maksudku seember penuh air. Siram air itu ke author sarap ini bila terjadi hal-hal yang diluar kendali. *Evil Smirk*

Kita simak dulu percapakan, ups .. percakapan antara author sarap nan gila dengan Amu dttl (dan teman-teman lainnya).

Yura : Cerita pertama adalah tentang Hinamori Amu dengan Tsukiyomi Ikuto. Selain itu akan ada Soulmate baru yang akan mengisi hari-hari Amu. Ada yang protes?

Amu : Apa? Gak bisa. Author sarap kaya' lo gak bisa nyangkut-nyangkutin gua! Mana lagi gua sebel digodain sama kucing gila itu. *sambil nendang-nendang si author

Ikuto : Udah, gak papa kok. Kita lihat nanti ceritanya.

Tadase : Itu gak bisa dong. Gua gak bisa terima.

Yura : Hallah, bilang aja lo suka kan sama Amu?

Tadase : *muka merah padam sambil ambil seember air, terus nyiram ke arah Yura*. Pokoknya gua gak bisa terima! Amu itu milik gua. Bukan milik kucing garong itu!

Ikuto : Bikin ceritanya menarik. Gua pengen sama Amu terus. *sambil deket-deket ke arah Amu, manja.

Yura : Ya udah. Eniway, here we go!

Secret!~~

Amu sesekali menendang beberapa kerikil yang berada di depannya. Hari ini dia begitu bosan setelah pulang sekolah. Tiba-tiba sebuah tangan mendarat di bahu Amu dan refleks, Amu membalikkan badan dan mengeluarkan tendangan ampuhnya (dia udah belajar Taekwondo. Jangan tanya dimana dia belajar dan sama siapa. Oke? ^^) *Readers: Author gila! Lo dapet darimana tuh cerita gak nyambung? Bodoh!*

Dan ternyata yang melayang terkena tendangan ampuh Amu tak lain adalah Tadase Hotori. Tadase pun berdiri dan mendekat ke arah Amu dengan meringis kesakitan.

"Hei, jangan menendangku seenakmu begitu dong!" tegur Tadase kesal. Sementara orang yang melakukan hal tadi malah senyum-senyum dan menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Hehehe, maaf. Kukira kau adalah preman-preman yang kemarin kubantai. Jadi, aku refleks. Ehehehe ..." jawab Amu sambil cengengesan.

"Eu, Ya udah. Aku cuma mau memberitahu bahwa Ikuto menunggumu di taman," kata Tadase.

"Hah? What the...? Sejak kapan kamu berpikir bahwa aku dan Ikuto punya hubungan?" tanya Amu syok.

"Sejak kemarin saat Ikuto menjemputmu dari sekolah dan berhasil menciummu di depan umum," jawab Tadase polos. Padahal sebenarnya dia cemburu juga sih.

Tadase : Hoi Author sarap! Kemasukan roh apa lo sampe gua di tendang sama Amu?

Yura : Iblis bisa, gua kan penggemar berat iblis alias devil. Pengen banget meluk Eru.

Tadase : Udah ah! Pokoknya ini cerita harus ganti!

Yura : Oke, lanjuuuttt!

Spontan wajah Amu langsung merah padam bak tersiram air panas. "Ano .. Eto ... itu kan cuma Ikuto yang memulai dan aku benar-benar tidak menerimanya!"

"Lalu setelah kau dibawa pergi bersama Ikuto, kamu ngapain?"

"Bantai dia, pukulin kucing sarap itu, ngelemparin apel ke kepala kucing garong yang tak tahu diri ..." jawab Amu santai.

Tiba-tiba ... "Yo .. Amu!"

Amu menoleh ke belakang, tapi sebelum itu orang tsb berhasil memeluk Amu dari belakang.

"I ... I ... I-IKUTO!" Amu langsung merah padam begitu mengetahui kalau Ikuto yang memeluknya.

Tadase langsung menunduk *reader: lo cemburu kan?* dan akhirnya mengadahkan kembali kepalanya dan sekarang melihat Amu berhasil membalikkan keadaan dengan menangkap kedua tangan Ikuto dari belakang. Tadase surprise juga ...

"Hahaha ... Akan kubalas perbuatanmu!" ancam Amu dengan aura hitam. Ikuto tersenyum licik dan langsung memelintir tangan Amu dan kembali membalikkan keadaan.

Wajah Ikuto mendekat ke wajah Amu. DEG! Jantung Amu berdetak kencang menunggu apa yang akan dilakukan Ikuto padanya. Karena tak kuat, Amu menutup matanya. Keempat Shugo Chara-nya langsung deg-degan apa yang akan terjadi.

"Apakah ini akan menjadi ciuman keduanya?" tanya Ran.

"Mungkinkah begitu?" balas Miki.

"Aku akan segera menutup mataku ketika mereka melakukan itu yang kedua kalinya~desu!" ucap Suu.

Daiya malah kembali ke telurnya dan Tadase tak bisa berkedip.

Tiba-tiba ... CUP! Yeah, Ikuto berhasil mencium Amu tepat di bibir Amu.

Hitung mundur ...

Empat ..

Tiga ..

Dua ..

Satu ..

"KYAAAAA !" teriak Miki, Ran, dan Suu bersamaan.

"Ciuman kedua yang mendarat mulus di bibirnya!" tambah Miki.

Ciuman itu masih belum terlepaskan dari bibir Amu. Dan itu semua membuat ketiga Shugo Chara Amu beserta Yoru (Daiya telah kembali ke telurnya. Ingat kan?) mimisan hebat. *readers: Author mesuuummmm!*

"Ikuto! Hentikan IKUTO! Kau bisa membuat mereka kehabisan darah!" Tadase mengguncang-guncang Ikuto yang hanyut ke dalam alam mimpi dengan Amu. Ikuto pun terpaksa melepaskan ciumannya dan memandang Yoru.

Amu langsung pingsan begitu dilepaskan oleh Ikuto. Daiya keluar lagi dan tertawa pelan. "Untungnya aku memutuskan untuk kembali ke telurku sehingga tak usah repot-repot mimisan seperti mereka ..."

"A ... A-Amu!" seru Ran khawatir setelah tersadar kembali dari mimisannya (readers: Author brengsek!).

Ikuto pun menggendong Amu. "Yo, Tadase. Aku pergi dulu mengantarkan pacarku pulang ke rumahnya .."

"Tunggu dulu Ikuto!" teriak Tadase ketika Ikuto sudah meloncat pergi.

Tadase menahan amarah. "Dasar kucing rese'! Sejak kapan Amu jadi pacarnya?" lanjutnya. Tak sadar, ternyata Nagihiko dan Rima sudah berada di belakangnya.

"Tadase, sedang apa di sini?" tanya Nagihiko.

"Oh, Nagi. Tidak papa, cuma tadi Amu pingsan, terus dibawa sama Ikuto ke rumahnya," jawab Tadase nafsu.

"Huh ... dasar prince!" ejek Rima cuek.

Tadase langsung menunduk dan mengeluarkan aura kegelapan.

"Ow, how ironic. Terima kasih, Rima!" Nagihiko terlihat pasrah dengan keadaan.

"Hahaha ... Kalian berdua harus ..."

PLUUUUKKK! BRAAAAKKK! DUARRR!

Ternyata Rima langsung menutup kepala Tadase dengan ember dan melemparnya ke sebuah mesin sprite. Akibatnya, terjadi ledakan dasyat dengan soda-soda yang jumlahnya ratusan itu. *Readers: Lo udah gila ya? Ni Author kayaknya udah stress tingkat dewa deh!*.

Nagihiko pun tak bisa menahan ketawanya. Rima diam, cuek bebek dengan tawa Nagihiko mau pun Tadase yang datang dan langsung memarahi Rima. (Bisa kalian bayangkan chibi Rima yang sedang dimarahi Tadase?).

Dan akhirnya kita harus kembali ke Ikuto yang tengah membawa Amu menuju rumahnya. Sesampainya di rumah Amu, Ikuto langsung ke atas dan membuka jendela kamar Amu, lalu meletakkan Amu.

Dengan senyum badung ala kucing, Ikuto mendekat ke arah Amu dan ia MENCIUM Amu di bagian pipi Amu. Akhirnya Ikuto pergi dan meninggalkan keempat Shugo Chara Amu yang roh mereka keluar dari mulut.

Beberapa menit kemudian, Amu bangun dan langsung kaget melihat keempat Shugo Chara-nya yang rohnya keluar lewat mulut. Langsung saja Amu bersusah-susah payah memasukkan kembali roh mereka.

Daiya yang pertama kali sadar. Setelah itu, diikuti oleh Miki, Suu, dan Ran.

"Apakah kita pingsan~desu?"

"Sepertinya begitu .." jawab Miki.

"Ya AMPUNN! Jam berapa ini? aku bisa telat sekolahh!" teriak Amu histeris. Daiya tertawa sambil menutup mulutnya.

"Tenanglah Amu-chan, jangan buat cahayamu menghilang. Satu jam yang lalu kan Amu-chan baru pulang dari sekolah ..."

Amu akhirnya pingsan lagi begitu mendengar perkataan Daiya.

Bagaimanakah kelanjutan cerita Amu? Dan bagaimana cerita Ikuto berhasil meluluhkan hati Amu? Mari kita tanyakan pada kucing jail yang sedang mengintip di sebuah pohon tak jauh dari rumah Amu. (lo gila ya?) Ya udah, gak jadi deh.

Yura : Puas lo dah nyium Amu berkale-kale?

Ikuto : Hm ... sebenarnya masih kurang. Nanti kita lanjutin lagi yah .. *deket-deket ke Amu.*

Amu : Hiiii! Ini kucing kayaknya udah stress deh.

Yura : Heh! Kalian berdua ngapain bertengkar di sini? Udah sono pergi aja! *sambil nendang Amu and Ikuto*.

Ikuto : Tadi katanya suruh ke sini. Kok sekarang malah diusir sih?

Yura : Elu enggak nyadar kalo lo itu ayam ya? (UWAAAAA! Dimana rasa sayangku pada IKUTOOOO! _)

Utau : Heh? Lo bilang apa? Lo bilang kalo kakak gue itu ayam, hah? *nodongin pistol*.

Yura : Eh! Nggak .. nggak kok (salting).

Ikuto : Ya udah. Yang penting Amu selalu ada di dekatku ...

Utau : Itu tidak bisa. gak ada cewek lain yang boleh mendekati Ikuto selain aku! *ngerengek-rengek manja ke Ikuto*. (readers: kayaknya Utau kena virus dari Author brengsek itu deh ...)

Yura : Huuussshhh! Udah ah. Dari pada ribut, mendingan kita minta para readers buat nge-review. Pliss ya di review, kita menerima segala bentuk review kok .. mulai dari kritik, saran, komentar, flame, dsb (termasuk pujian boleehh yaaa?)

Utau n Ikuto : *nendang Yura* .. Pergi sono!

Catatan kecil, Yura minta maaf ya kalo fanfic ini jelek soalnya ini pertama kalinya Yura bikin.

Thanks before,

Yura Naemiki

Suki ya!