# THAT PAPARAZZI #
Chapter1:
That Paparazzi
That Paparazzi©Kim Victoria
Genre:
Romance, Drama, Humor
Rating: T
.
.
.
Don't Like? Don't Read!
.
.
.
A/N: Kim is comeback!. Hmm, ide fic ini datang dadakan saat aku mendengarkan lagu yang titlenya sama dengan fic ini. Paparazzi by SNSD. Semoga fic ini tidak membuat readers sakit mata. Yap langsung saja, happy reading chingu!
.
.
.
Chapter1
That Paparazzi
.
.
.
Normal Pov
.
.
.
Tampak seorang pemuda berumur 17 tahun tengah duduk di aula sekolahnya sambil mengetik di sebuah email di laptopnya. Rambutnya berwarna hazel lembut berponi kiri dan menutupi sedikit manik irisnya yang terbingkai oleh kacamata bening. Sesekali pemuda itu terkekeh membaca email yang masuk pada kotak inbox di emailnya. Sebenarnya ada apa ya?.
"Ada apa ini, sepertinya kau senang sekali?" tanya seorang pemuda pada pemuda yang tengah berkutat dengan laptopnya itu. "Tidak, tidak apa-apa." Dengan cepat pemuda berkacamata itu menutup laptopnya.
"Huh, menurut hyung sampai kapan kita akan berada di sini?" tanya pemuda berparas tampan dengan poni kanannya. "Mana aku tau." Jawab pemuda berkacamata itu santai. "Hahh, aku ingin sesegera mungkin kembali ke Seoul." Irih pemuda berponi kanan itu.
"Sabarlah Kyu, kita ini siswa pertukaran, lagi pula ini tahun terakhir kita jadi, tunggu saja." Balas pemuda berkacamata itu. "Aku bosan disini, tidak ada yang menarik lagi untukku." tegas pemuda berponi kanan bernama Kyuhyun itu.
"Makanya sabar saja, dan tetap tebar senyummu." Nasehat pemuda berkacamata itu. "Sudahlah Hae hyung, kalau aku seperti itu fansku akan bertambah banyak di London ini." Narsis Kyuhyun sambil melipat tanganya di depan dada.
"Hahaha, benar juga." Jeda sejenak. "Lagi pula, jika kau memperlihatkan sedikit saja keramahanmu lagi mungkin saja fansmu akan bertambah 100 kali lipat." Terang pemuda yang di panggil hyung oleh Kyuhyun, Donghae namanya.
"Ayo kita ke atas untuk mencari udara segar." Ajak Donghae sambil berdiri dari duduknya dengan menenteng laptopnya. "Ok." Kyuhyun pun setuju, kemudian mengikuti Dong Hae dari belakang.
"KYAAA...DONG HAE I MISS YOU!" (teriakan fans Donghae)
"GYAAA...KYUHYUN!" (teriakan fans Kyuhyun)
"Hai, semua!" ucap Dong Hae sejenak lalu kembali melangkah.
"GYYAAAAAAAA!" teriak para fans Donghae kegirangan.
"I miss you all." Gombal Kyuhyun sambil menebar fly kiss lalu kembali mengikuti Dong Hae.
"KKYYYYYAAAAAAAA!"
"Wah, ada yang gembira setelah disorak-ki banyak orang." Tanggap Donghae tanpa menoleh pada Kyuhyun. "Tentu saja." Senyum Kyuhyun merekah lebar
.
.
Sesampainya di atap...
.
.
"Hmm, udaranya segar sekali di sini!" ucap Donghae bersemangat saat sampai di atap sekolah. "Ya benar sekali hyung." Tanggap Kyuhyun singkat lalu mendudukan dirinya dan bersandar pada pagar pembatas. "Sebenarnya ada apa Kyu?" Tanya Dong Hae salah satu alisnya terangkat. Dong Hae pun duduk lesehan di samping kanan Kyuhyun.
"Beberapa hari ini klub fotografi selalu memintaku untuk menjadi cover utama majalah sekolah bulan depan." Terang Kyuhyun sambil menunjukan surat permintaan dari klub fotografi yang di dapatkanya beberapa hari lalu pada Donghae. Sam pun membaca isi surat itu. "Lalu, kau menolaknya?" tanya Donghae.
"Tentu, tapi mereka terus memaksaku." Kata Kyuhyun sambil memandang langit. "Hmm, jika kau tidak mau kenapa kau tidak memberikan saja salah satu fotomu pada mereka agar mereka tidak mengejarmu lagi." Saran Donghae pada Kyuhyun.
"Awalnya aku juga berfikir seperti itu, tapi mereka menginginkanaku memakai hanbok, dan itu membuatku ingin cepat-cepat kembali ke Korea." Ucap Kyuhyun dengan raut wajah lesu.
"Terima saja, semua orang juga tau kalau kau cocok menggunakan pakaian seperti itu." Ucap Donghae membuat Kyuhyun naik darah.
DUAKH...
"Aduh, aku kan hanya bercanda!" seru Donghae sambil mengelus benjolan di kepalanya setelah di jitak oleh Kyuhyun. "Aku tidak akan menerimanya hyung. Lagi pula, aku ini bukanlah objek yang bagus untuk di foto." Tegas Kyuhyun sambil menatap langit.
"Benarkah?" tanya Donghae mengikuti kegiatan Kyuhyun menatap langit.
"Hyung, hari ini aku tidak bisa pulang bersama seperti biasa karena-"
"Ada pengambilan gambar dengan klub fotografi." Potong Donghae sambil menjepit hand phone-nya di antara telinga dan bahu.
"Hyung sudah tau rupanya, jangan-jangan hyung yang melatih anggota klub fotografi agar bisa membujuk(mengancam)ku sejauh ini?!"
"Nah, itu kau tau... ahh, aku lupa kalau aku memiliki urusan penting jadi, sampai jumpa." Dengan segera Donghae memutus sambungan telponnya dengan Kyuhyun sebelum mendengarkan raungan Kyuhyun yang marah-marah terhadapnya.
Dilain pihak...
"Dasar, bisa-bisanya hyung melatih cecurut ini sampai seperti ini!" teriak Kyuhyun frustasi di dalam sebuah toilet sambil memakai kostumnya.
Jelas saja dia frustasi. Donghae memberikan sebuah petuah pada klub fotografi agar Kyuhyun tidak akan bisa menolak permintaan pengambilan gambar. Yaitu, beri dia imbalan seperangkat PSP terbaru dengan game terbaru pula. Jika tetap tidak mau acam saja dengan cara menghancurkan PSP itu.
Alhasil, petuan itu bernar-benar berfungsi. Kyuhyun langsung menerima permintaan pengambilan gambar itu dengan hati yang (tidak) senang.
Saat ini Dong Hae tengah berada di taman kota. Suasana taman sangat sepi. Pantas saja jam telah menunjukan jam 5.56 sore.
"Hmm, dia terlambat." Guman Donghae sambil melirik jam tanganya.
CKIITTTT...
"Siapa yang kau bilang telambat?" sebuah mobil Mercedes-Benz SLR McLaren Red berhenti tepat di depan Donghae. Dari dalamnya keluarlah seorang gadis bersurai panjang caramel. Warna orbnya tersamarkan oleh kacamata hitam yang dikenakannya dan senyum indah memikat. Berpakaian serba putih tertutup, terlihat seperti bidadari yang jatuh dari langit.
"Ini tepat jam enam sore." Tambah gadis itu sambil duduk di depan mobilnya. "Ya, ya... eonni memang selalu tepat waktu." Kata Donghae sambil mendekati gadis itu.
"Tapi, ada satu yang noona lupakan." Jeda sejenak. "Ini di tempat umum, jadi pakailah tudungmu." Ucap Donghae lembut sambil memakaikan tudung jaket putih gadis itu agar menutupi wajahnya.
"Tak perlu, lagi pula keadaan sedang sepi dan aku juga sudah memakai kaca mata." Terang gadis itu lalu membuka tudung jaketnya. "Sekarang aku akan tegaskan sekali lagi apa yang aku sampaikan di email tadi, apa kau menerima tawaranku?" tanya gadis itu tegas.
"Tentu, lagi pula ini pasti akan menyenangkan." Jawab Donghae kemudian ikut duduk disebelah gadis itu. "Baguslah, lebih cepat lebih baik." Kata gadis itu lalu bangun dan membuka pintu mobilnya.
"Turunlah, kalau tidak kita akan terlambat." Gadis itu menarik lengan Donghae agar turun dari mobinya. "Ya, ayo kita pergi noona."
Keesokan harinya...
.
.
"Eh, eh, kalian lihat cover majalah star bulan ini, covernya Lee Sung Min!" sorak seorang gadis di kantin sekolah kepada teman-teman gadisnya yang lain.
Gadis itu juga membawa sebuah majalah bercoverkan seorang wanita cantik bersurai caramel beriris kecokelatan ditambah bulumata yang lentik, wajahnya rupawan bak porselin, kulitnya putih bersih, yang di ketahui bernama Lee Sung Min.
"Eh, eh, lihat laki-laki yang ada di sebelahnya ini. Tampannya!" histeris gadis lainya sambil mengambil majalah itu dari temannya kemudian memeluknya erat.
"Hey, kembalikan! Kami juga mau lihat!" teriak gadis-gadis lainnya. Jadilah sebuah perkelahian yang menghebohkan antar wanita hanya untuk mendapatkan sebuah majalah.
Di cover majalah itu sang model internasional Lee Sung Min memang tak sendirian. Disana Sung Min di temani seorang pemuda tampan bersurai hazel, berorb hitam bening dan memiliki senyum yang bisa membuat para gadis meleleh. Posisi dalam cover majalah itu sang pemuda memeluk Sung Min dari belakang dan menyenderkan bahunya pada pundak Sung Min.
Posisi yang sangat romantis dan sangat di sukai oleh semua pasangan.
"Ada apa ini, sampai berisik seperti ini." Tanya Kyuhyun sambil menutup telinganya dengan tangannya. Donghae yang duduk berhadapan dengan Kyuhyun di meja kantin hanya diam, masih setia mengetik data pendaftaran siswa baru sebuah universitas dalam laptop. "Ayo kita pergi hyung." Ajak Kyuhyun. Donghae diam seribu bahasa.
"Hae hyung, kau dengar tidak?" yang ditanya masih terdiam, tak mengubris perkataan Kyuhyun.
"Hoi, hyung!" teriak Kyuhyun lantang sambil mengebrak meja kantin. "Ahh, a... ya, ada apa?" ternyata Donghae memakai headset yang tersembunyi karena rambutnya. Jadi jelas dari tadi dia tak mendengarkan suara gaduh di dalam kantin maupun suara Kyuhyun.
"Hyung ini, dari tadi aku berbicara pada hyung tau!" tegas Kyuhyun nada bicaranya naik satu oktaf. "Aa... maaf aku terlalu fokus sampai tidak mendengarkanmu." Dong Hae hanya bisa memasang cengiran khasnya mendengar keluhan Kyuhyun.
"Memang ada apa?" tanya Donghae. "Ayo kita pergi hyung, saat ini kan kita hanya mengambil ijasah kelulusan saja. Disini bising sekali."
"Baiklah... tapi apa yang mereka perebutkan sampai seperti itu?" tanya Donghae sambil menghadap kearah kerusuhan yang dibuat oleh siswi-siswi dengan sebulir keringat di kepalanya.
"Sepertinya sebuah majalah." Jeda sejenak. "Yang bercoverkan Lee Sung Min." Ucap Kyuhyun remeh. "Ohh, aku kira apa." Donghae tersenyum lebar sambil merapikan barang-barangnya. Kyuhyun yang melihatnya agak sweatdrop, dikiranya Dong Hae gila karena tersenyum tanpa sebab. Walau Donghae memang sering seperti itu, tapi kejadian ini lah yang paling aneh.
Namun dengan cepat Kyuhyun kembali mengendalikan ke-ooc-annya dan mengendong tasnya. Pikirannya sekarang hanya pulang, pulang kerumah lalu kembali ke negara asalnya. Pulang ke Seoul, Korea.
.
.
.
To Be Continue_
.
.
.
A/N: Banzai! Chap satu jadi, fic ini aku persembahkan sebagai awal debutku di fandom screenplays setelah hiatus cukup lama di fandom tetangga. Biasalah kehidupan anak sekolahan tetap harus berlanjut.
Tentang mobil itu aku akan menjelaskannya. Mercedes-Benz SLR McLaren Red adalah mobil yang merupakan hasil kerjasama antara perusahaan Mercedes-Benz dengan McLaren sekitar tahun 2003-2009. pintunya dibuka flip ke atas seperti mobil yang digunakan Grell Sucliffe saat di anime Kuroshitsuji OVA "Making Of Kuroshitsuji II".
Informasi ini adalah hasil informasi yang aku colong dari orang lain *plak*
Kritik dan saran?, met to REVIEW this fic.
