Horoskop milikku~ sedang Kuroko no Basket selalu milik Fujimaki Tadatoshi-sensei!

Saya tidak mengambil keuntungan materiil dari sini, hanya sekedar kesenangan beserta teman-temannya yang akan saya ambil.

Warning! AU!, midofem!taka ugh, serta ketidaksempurnaan lainnya(?)

Selamat membaca!


Beberapa bulan terakhir ini, tiap mereka ke toko buku pasti hal itu menjadi prioritas Takao. Ya. Begitu menjejak lantai toko, segera tancap gas menuju rak di mana majalah-majalah dipajang. Ditinggalkannya Midorima dan langsung heboh sendiri mengobrak-abrik beberapa majalah remaja putri atau sampai wanita dewasa sekaligus.

Tujuannya hanya satu: ramalan asmara tentang dirinya dan Midorima.

Padahal sejak menginjak tingkat tiga beberapa bulan lalu, Midorima benar-benar meninggalkan rutinitas yang sejak dulu dienyamnya; membeli lucky item di tiap harinya dan menentengnya ke mana-mana, pun menjaga layaknya benda itu lebih mulia ketimbang berlian (walau sebenarnya Midorima masih suka iseng menyetel saluran Oha-Asa, sih, kangen katanya).

Dan ia menjadi bertanya-tanya ada apa gerangan hingga kebiasaannya ini tertular pada Takao?

"Takao, kita ke sini untuk mencari referensi." Midorima berujar kalem sembari menarik pipi Takao.

"Shin-chan, sakit!" tangan Midorima ditepis. "Lihat deh, Shin-chan!" ia mengambil salah satu majalah dan memamerkannya tepat di depan hidung Midorima. "Katanya, kau dan aku akan benar-benar lengket di bulan ini!"

Midorima menjauhkan majalah tersebut hingga ke jarak fokus matanya, membacanya sepintas sebelum menghela napas.

"Lalu apa?"

Takao terkekeh, "Bagus, dong! Aku bisa dekat-dekat dengan, Shin-chan~!"—lengan Midorima tengah ditoel genit oleh Takao.

"Sudah kubilang jangan percaya dengan ramalan-ramalan itu!" Midorima menarik lengan Takao kesal; memisahkan dirinya dari sekumpulan majalah dengan artikel konyol yang diulasnya.

"Hei! Lihat siapa yang berbicara!"

"Aku sudah tidak!"

"Tapi pernah, 'kan?"

"Ramalan Oha-Asa selalu akurat."

"Siapa tahu ramalan tadi juga."

"Jangan berkhayal."

Midorima mendengus kesal. Tidak mungkin akan terjadi, bukan?

(Sebenarnya dulu pernah sekali Midorima tak sengaja membaca salah satu artikel semacam itu di konbini—tak sengaja loh, ya—dan itu berisi peringatan bagi para Cancer yang pasangannya—P-pasangan?—adalah Skorpio untuk tidak membuatnya bad mood. Dan ketika ia menyambangi apartemen Takao—yang letaknya di sebelah apartemennya—suasana hati Takao benar-benar sedang jelek. Bahkan beberapa kali ia kerap mengabaikan Midorima yang tengah mengoceh ini-itu.)

(Ah, atau ketika ia tak sengaja—ya, tak sengaja lagi—membaca artikel lain satu bulan persis setelah yang pertama. Di situ tertulis bahwa sebaiknya bagi Cancer dan Skorpio hati-hati dalam bertutur kata. Atau jika tidak, pertengkaran akan tak terelak. Hebatnya, beberapa hari setelahnya keduanya benar-benar bertengkar hebat untuk pertama kalinya sejak mereka masuk kuliah.)

Ya. Tidak mungkin hal itu akan terjadi. Midorima juga tak mau hal-hal jelek yang tertulis di situ akan terealisasi menjadi kenyataan.

"Em, Shin-chan?"

"Apa?!" Midorima menyentak kesal.

"Err… tanganmu?"

Midorima melirik: tangannya masih menggandeng Takao sejak tadi.

Lantas Midorima refleks melepas dengan sedikit menghempas. Wajah segera dipalingkan ke segala arah—asal jangan pada Takao—dan kacamata berbingkai hitamnya dinaikkan dua kali.

Kedua mata Takao mengerjap sebentar. Tatapan terpaku pada telapak tangan kirinya; tangan yang baru dilepas Midorima.

"Tuh kan, Shin-chan."

"A-apa lagi?!"

"Baru beberapa menit, ramalannya sudah terbukti."

Takao tersenyum lima jari, Midorima kehilangan kata lagi.

Salah tidak, sih, bila mulai sekarang Midorima berharap bahwa ramalan-ramalan baik untuk mereka berdua akan menjadi nyata?


end


A/N : midofem!taka kedua saya, pendek banget yha? orz