Cheese in the Trap milik Soon Ki
Baek In Ho/Hong Seol
Drabble?
"Dog Fur."
Gadis itu tetap berjalan dengan tergesa-gesa dan berlagak seolah tidak mendengar apapun. Tapi In Ho cukup yakin bahwa Seol Hong mendengarnya, dibuktikan oleh kepalan tangan si gadis dan hentakkan kaki yang tidak teratur. In Ho menaikkan alis tinggi-tinggi, berpikir. Dia marah? Bukankah panggilan tersebut sudah biasa? Dan—argh, bahkan In Ho belum mengatakan apapun selain panggilan khas tersebut! Bagaimana bisa anak pemilik restauran tempatnya bekerja itu marah dengan hal yang seolah jadi rutinitas—dan memang rutinitas?
Kedua tangan dimasukkan ke dalam saku tanpa maksud khusus atau semacamnya. Dengusan keras benar-benar tercipta setelah ditahan selama beberapa detik. Dia tidak melirik apapun kecuali punggung gadis itu yang semakin jauh dan tanda bagi In Ho untuk melebarkan langkah, tanpa berlari. Tanpa berlari. Dia sengaja untuk tetap beberapa meter di belakang gadis itu. Mengingat jika ia menyejajarkan posisi dan tetap diabaikan, para pejalan kaki akan memandangnya dengan tidak sedap. "Oi, Dog Fur." Setidaknya dia masih berusaha untuk mendapat perhatian. Tapi Seol Hong tidak berbalik sama sekali.
Baek In Ho mendongakkan kepala untuk melirik sekitar dan menguap bosan, lalu langit tidak berbintang cukup membuatnya yakin bahwa hujan akan turun beberapa menit lagi. Jalan yang selalu ramai ini terlihat lenggang dan bahkan dapat dihitung jari. Beberapa toko kecil sudah mulai membalik tanda dan mengunci pintu, dan In Ho menarik kesimpulan. Sudah terlalu larut. Untuknya, terlebih untuk Seol. Gadis berambut jingga—yang dapat dibilang sangat unik—tersebut berpapasan dengannya di persimpangan dan melangsungkan perbincangan singkat. Hanya bahwa si gadis ingin ke toko buku untuk membeli berbagai alat tulis dan semuanya masih normal—termasuk bantahan Seol ketika In Ho bersikeras untuk pergi dengannya—sampai ketika panggilan tersebut terluncur setelah sekian lama tidak diucapkan.
Panggilan?
In Ho menyeringai, lebar-lebar. Mungkin dia harus mencoba hal baru. "Seol Hong."
"Sudah kukatakan untuk tidak—" Seol berbalik, memberi tatapan paling mengerikan—berhubung In Ho tidak tahu bagaimana cara mendeskripsikan tatapan tersebut—dan menghentikan langkah. "—Eh? Kau memanggilku apa?"
In Ho tertawa, keras sekali. Untuk tatapan Seol dan untuk respon gadis itu. "Dog Fur. Apa yang kauharapkan?"
Seol Hong mendengus dan berbalik. "Tsk!"
Setidaknya Baek In Ho sudah tahu mengapa Seol begitu kesal, dan tahu betul penanganan ampuhnya. Dia lupa bagaimana cara untuk berhenti menyeringai.
.end.
a/n
Ola! Saya memilih untuk tidak menerjemahkan panggilan In Ho terhadap Seol dalam bahasa Indonesia. Agak kurang enak walau artinya juga sama hahahah. Dan, btw, saya suka In Ho dan Seol!x
