Untuk,
Wanita perkasa pengisi kekosongan di dada,
Haruno Sakura
Aku memang tak pandai merangkai kata.
Aku tak seperti mereka yang mudah mengungkap rasa.
Aku... bukanlah pemuda yang selalu memberi asa.
Aku tak pernah suka kenapa dan mengapa, terlebih-lebih bagaimana.
Aku cenderung menyukai apa, pun berapa; karena satu kata saja cukup mewakili jawabnya.
Sakura, kau adalah wujud kesempurnaan seorang wanita. Kau adalah bunga yang mekar di antah berantah. Kau adalah kain kasa yang membalut luka. Kau adalah cinta yang tak pernah meminta.
Kau... Adalah semua dan segala.
Sedang aku adalah separuh dan setengah.
Aku hanyalah setitik perkara di gelap gulita.
Sedang kau adalah cahaya di ujung lara.
Sakura, kau membawa berjuta cerita; kau sungguhkan ribuan makna; kau berikan tangis bahagia.
Kau adalah satu-satunya... yang tak 'kan pernah menjadi dua. Satu-satunya yang rela terjaga di penghujung senja; bersidekap di tengah buruknya cuaca; meniti langkah di antara sesaknya udara.
Aku beruntung kau masih di sana, menunggu dengan sabar meski telah lelah menumpahkan air mata. Aku bukanlah apa-apa, aku hanyalah seorang pendosa.
Tapi kau Sakura, kau berbeda.
Kau adalah angka-angka yang tak pernah terkira. Kau adalah nyanyian yang selalu menggugah rasa. Kau adalah pinta yang membawa secercah kirana.
Kau... Adalah kasihku. Kau adalah tempatku merundung pilu. Kau adalah ada dan tiada yang selama ini merengkuhku dalam setiap waktu.
Aku akan pulang segera, menemui sejuta bahagia dengan dirimu berada di pangkal nya.
Kita akan kembali berjumpa, bercengkrama, menanti masa depan yang siap ditata.
Sakura, dengan segenap luka dan asa, aku bersedia membawamu dari fatamorgana menuju nyata.
Dari,
Pria buta rasa yang 'kan kembali bersua,
Sasuke Uchiha
••Jeska, 2017••
