Konichiwa,
Watashi no namae Rai Sakura desu...
Aku memang menantikan cerita yang sudah kuidekan ini. Ah, waktu tampilku udah mepet nih. Ya sudah, kalian langsung baca saja ya!
Disclaimer : CardCaptor Sakura buatan Clamp (not me)
"Siapa? Siapa yang memangilku?" pikirku,aku merasa dipanggil suatu buku. Dan buku itu terbuka lalu masuk kebuku yang lainnya lagi(?). Lalu ada seseorang disana,dan disebelahku entah siapa itu aku tidak tahu. Dan aku jatuh dari atas atap.
"PIP PIP PIP PIP... PIP PIP PIP PIP...", suara alarm berbunyi.
"Hanya alarm," kataku ketika aku melihat jam.
"Sakura, sarapannya sudah siap!"
"Ya..."
Halo, namaku Kinomoto Sakura. Aku kelas empat di sekolahTomoeda . Aku suka pelajaran olahraga dan yang kubenci pelajaran matematika. Bisa dibilang anak yang semangat. Lalu...
"Pagi!" sapaku.
"Pagi! Monster" kak Toya.
"Aku bukan monster!" kata Sakura sambil marah-marah.
Yang jahat ini kakakku, Toya. Dia kelas sebelas di sekolah Seijou disebelah sekolahku. Kadang-kadang dia suka menjahiliku, karena dia tinggi. Suatu hari kalau aku lebih tinggi, aku akan menginjaknya.
"Selamat pagi! Kalian berdua terlihat akrab lagi." kata ayah.
Dia ayahku, Fujitaka. Dia guru arkeologi. Dia baik, pintar masak,dan pintar menjahit. Aku menyayanginya.
"Wah, enaknya! Aku makan!" kataku sebelum makan. Eh,ibuku? Ibuku sudah meninggal ketika aku berumur 3 tahun. Tapi aku nggak sendirian, ada ayah dan kakak, walaupun kakak itu jahat.
"Enak ya?"tanya ayah. Baru saja aku makan beberapa suap...
"Terima kasih hidangannya" kata kakak bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.
"Eh, kakak mau berangkat?" tanyaku.
"Ada latihan pagi klub sepak bola ya?" setelah ayah memberikan bekal makan, kak Toya langsung pergi ke sekolah.
"Aku berangkat."
"Ah! Tunggu kakak!" Aku langsung makan dengan cepat. "Terima kasih hidangannya!"
"Kamu sudah cukup makannya?" tanya Ayah. Aku diberi bekal oleh ayah. "Ini bekalnya".
Aku langsung memakai sepatu rodaku.
"Kakak mana sih?" tanyaku.
"Dia sudah pergi duluan" jawab Ayah. "Kamu ada kegiatan klub pagi?"
"Ya."
Aku pun mengeluh, "Sampai mana sih dia sekarang". Ketika itu aku melihat bunga sakura bermekaran. Setelah itu, aku menemukan kakak, lalu aku langsung memanggilnya. "Kakak, tunggu!" panggilku. "Kamu harusnya di rumah sebentar donk." kata kakak.
"Tapi kan..." aku langsung berpikir, "Kakak selalu pergi bersamanya setiap pagi."
"Yuki!" panggil kakak.
"Pagi!" katanya ketika kakak dan aku menghampirinya. "Pagi Toya! Selamat pagi Sakura. Pagi ini kamu datang pagi".
"Ya." jawabku
"Dia sarapan sampai 5 menit." kata Kakak.
Karena kesal aku menendang kaki kakak.
"Kamu selalu bersemangat, ya, Sakura."
Dia Tsukishiro Yukito. Dia kelas sebelas dan sekelas dengan kakak. Dia itu baik, orang yang hebat, karena itu aku tidak percaya dia itu teman kakakku yang jahat.
"Dah... Sakura," kata Yukito.
Yah ,aku sudah sampai di sekolah. "Sampai ketemu nanti," kata Yukito sambil memberikan aku permen. Yukito... ketika aku sedang mendambakanya,
"Gerakan yang cepat"
"To-Tomoyo!" Aku pun kaget.
"Tadi barusan, dari tangan ke tangan, dia memberikanmu permen sebelum kamu pergi."
"Pagi Tomoyo,"
"Selamat pagi Sakura."
Dia temanku Daidouji Tomoyo. Dia adalah teman baikku. Dia pintar, cantik dan anak dari pemilik perusahaan besar. "Tadi kamu hebat sekali. Ketika kamu memegang permen itu dari orang yang kau dambakan. Andai saja aku bisa memvideokan atau kufoto."
Tomoyo punya hobi mengambil foto dan merekam video. Dia sering mengambil fotoku tapi,
"Aku beli camcorder baru. Jadi bolehkan aku merekamu lagi?"
"Boleh, tapi.. bukannya lebih menarik merekam film lain daripada aku?" tanyaku.
"Habisnya, tidak ada yang lebih menarik atau yang imut kecuali kamu Sakura. Mulai besok aku camcorder ya" Setelah itu Tomoyo senang.
Tomoyo memang anak yang aneh.
Ketika sedang ada pelajaran, Bu guru bercerita yang ada dibuku. Untuk mencontoh bacaan buku yang dipilih sendiri. Ketika itu,Sakura berpikir tentang mimpi itu, "andai saja orang itu adalah aku." pikirku setelah menggambar suatu gambar.
"Gambar yang lucu. Itu gambar apa?" kata Tomoyo memuji aku.
"Ngg... hari ini..."
"Kinomoto!" panggil bu guru
"Ya."
" Tolong selanjutnya kamu yang maju, baca buku yang kamu pilih." perintah bu guru.
"Nanti kuberi tahu ya," kataku sambil bisik-bisik ke Tomoyo. Ketika aku maju ke depan, dia memulai cerita. Cerita yang dibacanya adalah buku Alice in Wonderland.
"'Perasaan apa ini? Aku harus diam seperti teleskop,' kata Alice."
Ketika latihan cheerleader, aku sedang melakukan roll over, lalu dipuji teman-temanku. "Terima kasih,Kinomoto. Kita akan latihan toss. Semuanya, ambil batonnya,ya!"
"Baik..."
Ketika melempar baton aku benggong saja. Aku terus memikirkan sesuatu. "Aku memang tidak bisa melupakan mimpi itu dari kepalaku. Nanti aku akan membicarakannya ke Tomoyo." Ketika melempar baton aku seperti menghayal batonnya berubah jadi tongkat yang ada dimimpiku, sampai kepalaku terbentur denganya.
"Padahal Sakura sangat atletis, dan dia hebat dengan baton, tapi dia selalu begitu," kata Chiharu.
"Aku pulang!" kataku. Terasa sunyi dimana-mana. Ketika aku melihat dipapan tulis, "'Aku akan kembali pulang jam 9' Wah, ayah akan pulang telat."
Ketika aku membuka kulkas, aku baru memegang puding. Tapi aku merasa sesuatu yang aneh. "Ada orang disana?" kataku sambil membawa baton ke basement.
"Gimana nih? Kakak atau ayah tidak ada disini. Bagaimana kalau ada perampok? Aku akan mengintipnya. Kalau ada seseorang disana, aku akan memanggil polisi." kataku ketika aku ke basement dan mengitip ruangan itu. Kupikir ada orang, tapi ketika aku mau melawannya, ternyata tidak ada siapa-siapa. Ketika melihat suatu buku yang bercahaya, aku langsung mengambil buku itu.
Aku mengingat mimpi itu, karena buku yang sama. "Ini buku?" Buku itu langsung terbuka.
"Nanti saja deh aku lihat isinya. Aku ke kamar dulu," kataku yang setelah itu menaruh buku Alice in Wonderland yang ku pinjam dari perpustakaan dan tasku di kamar.
Ketika aku membuka buku itu di kamar, didalamnya ada kartu. Baru mengambil satu saja, Sakura melihat tulisannya. "Win...windy..."
Kartunya terbang semua dan buku Alice in Wonderland terbuka, dan kartu bertebangan itu masuk kedalam buku wonderland.
"Kartunya!" Dan ketika aku mau mengambil kartunya, tiba-tiba aku juga masuk kedalam buku wonderland.
"KYAAAAAA!"
Ketika ku terbangun, "Buku? Oh ya, buku ini...tapi kenapa ada disini? Dan aku dimana?" pikirku.
Rasanya disini sepi sekali, "Halo...ada seseorang disini?" Kusudah berteriak tapi tidak ada apa-apa. Lalu bukunya...
"Eh? Bukunya bercahaya...!" kataku. Lalu suatu mahluk keluar dari buku itu, dan mengatakan, "Hai...hai...hai..."
"Hoe...?" Langsung saja aku sweatdrop di tempat.
"Aku kaget karena kamu membangunkanku!"
"Longgat Osaka?"
"Buku ini ada di Osaka dengan waktu yang lama. Makanya cara bicaraku..."
Aku langsung memegangnya, "Mana baterainya? Tombolnya?"
"Jangan memegangku!" seru makhluk itu.
"Lalu suaranya dari mana?" kataku kebinggungan.
"Aku bukan mainan! Aku kerberos, si penjaga yang disegel untuk menjaga buku ini"
"Segel...? Kerberos...?" Aku mulai binggung.
"Ya. Lihat kartu dibuku ini jadi mereka tidak melakukan sesuatu yang buruk di..." Ketika ia melihat bukunya, dia terkejut "Gwaaa... kartunya menghilang! Kenapa...? Kenapa...? Mereka pergi kemana!"
Aku memberikan kartu windy kepadanya. "Ini?" tanyaku.
"Ini! Ini! Ya, ini! Lalu kartu lainnya?" tanyanya.
"Ketika aku membaca,"'windy' ",
"Ya?"
"Lalu tiba-tiba ada angin..."
"Ya, Ya?"
"Lalu kartunya masuk ke buku 'Alice in Wonderland', dan lalu aku masuk ke buku, 'Alice in Wonderland'. Semua kartunya berterbangan"
"Oh, begitu..." katanya lalu kami bersama-sama tertawa.
Tiba-tiba..."APA?" katanya kelihatan marah.
Beberapa saat kemudian, dia memeriksa keberadaan kartunya.
"Bagaimana?" tanyaku.
"Tidak baik. Aku tidak bisa memberi tahu dimana kartu itu sama sekali. Disini seharusnya ada Clow Card di buku ini"
"Clow Card?"tanyaku.
"Clow Card... kalau segel pada mereka lepas, maka mereka akan... membuat kekacauan di dunia ini. Kartu itu adalah kartu speial yang dibuat oleh orang yang hebat bernama Clow Reed. Semua kartu itu hidup, dan mempunyai kekuatan yang luar biasa. Tapi mereka semua bersikap sendirinya, dan tidak ada tandingannya dari siapapun. Jadi Clow membuat buku ini dan menempatkanku sebagai si penyegel , di cover depan buku. Yang penting, kita harus mendapatkan kartu itu kembali. Jadi, kamu akan ikut denganku" jelasnya.
"Eh, kenapa aku?" tanyaku lagi.
"Karena kamu satu-satunya yang mengatakan sihir windy" jawabnya.
"Tapi kan, bukannya itu pekerjaanmu untuk menyegel kartu-kartu itu?"
"Ya, tapi, aku tak sengaja tertidur..."
"Berapa lama kamu tidur?" tanyaku.
"Sekitar 30 tahun?"
"Jadi karena itu kamu memanggil dirimu si penjaga yang disegel?" tanyaku lagi.
"Sesuatu terjadi! Baiklah!"
"Suara itu seperti mengorok.."
"Berarti, kalau kamu kamu bisa membuka buku ini berarti kamu mempunyai kekuatan ajaib. Namamu siapa?" tanyanya.
"Sakura." jawabku
"Baiklah Sakura berdirilah disana." perintahnya.
Lalu aku mengikuti perintahnya, tapi tiba-tiba suasana jadi aneh. "Kunci yang disegel" Sebuah kunci muncul didepanku. "Ada seseorang yang ingin berkontak denganmu. Anak perempuan. Namanya Sakura. Kunci, berikanlah dia kekuatan. RELEASE!"
Tiba-tiba ada cahaya didepanku, "Sakura! Ambil tongkatnya!" perintahnya. Aku pun mengambilnya. "Baiklah! Ini ulang tahun untuk Cardcaptor!"
"EEEHHHH! Aku tidak...tidak...aku tidak bisa melakukannya!" kataku ketika aku menangkapnya. "Aku tidak bisa menjadi Cardcaptor!"
"Cardcaptor... Orang yang akan menangkap Clow Card. Bukannya itu kelihatan keren?" tanyanya.
"Aku hanya murid SD biasa! Walau begitu kamu bilang tentang kekacauan di dunia ini..."
"Siapa yang menerbangkan kertu itu dengan ini?"
"Dan siapa yang tertidur tapi seharusnya menjaga kartu-kartu?"kataku tidak mau kalah. "Wa...angin yang kencang..."
"Sakura...! Itu..." katanya sambil menunjuk burung besar.
"Apa itu?" tanyaku.
"Clow card! Itu kartu FLY! Ayo cepat kejar dia! Ini tugasmu sebagai card captor"
"Apa?"
Lalu kami mengejar clow card itu, kami sampai di depannya. "Sakura! Sihirnya!" Aku binggung yang dimaksud sihir itu apa. "Maksudku, kuncinya!"
"Kunci yang menyembunyikan kekuatan kegelapan. Tunjukan bentuk aslimu sebelum diriku. Aku, Sakura, memerintahkanmu dibawah kontrak kita. RELEASE!" Lagi-lagi kuncinya menjadi tongkat.
"Kartu FLY dikelilingi dengan angin. Jadi kamu harus menangkapnya dengan kartu WINDY" kata Kero memberi tahuku.
Aku langsung mengejarnya, tapi FLY cepat sekali. Aku menggunakan jalan pintas agar bisa mengejarnya. Sekarang dia di depanku. "WINDY!"
Kartu WINDY keluar dan mengikat FLY ketika hampir kabur. "Sekarang! Sakura!"
"Kembalilah ke tempat dirimu sebenarnya, CLOW CARD" FLY kembali menjadi kartu.
"Kerja bagus Sakura!" katanya.
"Kupikir aku akan mati!" pikirku sambil menangis.
"Benar-benar Cardcaptor yang kusebutkan!"
"Aku tidak pernah bilang kalau aku mau!"
"Ya sudah deh, kamu kan sudah menangkapnya, Gimana kalau kamu mencobanya?"
"Kartu ini bisa apa?" tanyaku.
"Sudahlah coba saja..." jawabnya.
"FLY!" Tiba-tiba sayap di tongkatnya jadi sayap sungguhan. Dan aku bisa terbang!
Selama terbang, "Ngomong-ngomong gimana caranya kita keluar dari buku Alice?" tanyaku.
"Eh, maksudmu?" tanyanya.
"Ketika aku menyebut WINDY kartunya masuk ke buku Alice. Ketika aku mencoba menangkap kartunya aku masuk ke buku." jawabku menjelaskan.
"Mungkin kamu tak akan bisa pulang selamanya, atau mungkin kamu bisa kembali kedunia asal dengan menangkap kartu-kartu ini."
"Ho..ho..ho..HOEEEEE..." jeritku karena shock.
Ahohohoho...Rai disini...^o^
Akhirnya ini selesai juga. Susah banget aku translatenya sampe harus nanya. Huh~~.
"kring...kring..."(suara telepon)
"Rai disini"(mengangkat telepon)
"APA? Waktu tampilku sudah selesai! Tapi kan Sakura dan Kero sudah banyak dicerita. Jadi sekarang giliranku! Yang benar saja. Yasudah deh, giliranku selesai. Tapi, sebelum giliranku selesai aku mau ngomong dulu ke pembaca. Dah~~".(menutup telepon)
"Sebelum giliranku selesai, aku ingin mengatakan. Bahwa jangan lupa baca fanfic ini sampai habis ya!".
"kring...kring..."(suara telepon).
"Rai disini"(mengangkat telepon)
"Baiklah~...aku mau selesai nih tampilnya..." (menutup telepon)
"Sampai nanti~ ^o^"
