Srrshh

Ku rasakan aliran hangat menjalari tubuhku. Memandang kebawah dan melihat butiran air yang jatuh melewati kakiku. Berpikir bahwa mandi air hangat di tengah hujan deras adalah bukan pilihan yang buruk. Aku mengambil handuk lalu mematikan shower. Berjalan keluar kamar mandi dan melihat pantulan wajahku di cermin, menyadari bahwa tanda 'itu' sudah muncul. Lalu, menatap sebuah kalender diatas meja nakas dengan bulatan tanda merah di tanggal hari ini. Aku hanya bisa menghela nafas dan berjalan menuju ruang pakaian.

Hari ini adalah hari ulang tahunku. Berbeda dengan hari ulang tahun biasanya, kali ini aku genap berumur 1000 tahun. Di kalangan kami para vampir, terdapat beberapa saat dimana usia kami sangat lah spesial. Misalnya seperti saat ini, ketika seorang vampir berusia 1000 tahun maka sudah saatnya bagi vampir itu untuk mencari seorang mate atau pasangan yang sudah ditakdirkan untuknya.

Aku berjalan menyusuri koridor kerajaan, dengan tidak sengaja melihat sungwoo hyung yang sedang menggoda para dayang dan melontarkan leluconnya yang menurutku tidak lucu itu. Ia menatapku dan melambai sembari tersenyum lugu.

" selamat ulang tahun ke 1000 kang dongho! Selamat menua dan kuharap kau akan mencukur bulu bulu di dagumu itu secara rutin "

Aku mengusap daguku dan menyadari jika terdapat bulu bulu halus disana. Bulu bulu ini tidak mau berhenti tumbuh, menyebalkan. Apakah pubertas memang semenyebalkan ini?

Sungwoo hyung lalu menghampiriku, meninggalkan dayang dayang cantiknya disana.

" hey kang dongho, bukankah ini sudah saatnya bagimu untuk mencari mate mu? Umurmu sudah genap 1000 tahun dan kau tahu kan apa jadinya seorang vampir berumur 1000 tahun yang tidak juga memberi keturunan? "

Aku menatapnya, lalu mengangguk.

" iya aku mengerti. Sebaiknya aku cepat menghadap ke peramal kerajaan "

Sungwoo hyung menepuk bahuku dan tersenyum tulus.

" ya lebih cepat lebih baik. Aku hanya bisa ikut berdoa agar mate mu adalah seseorang dari kalangan vampir juga "

Aku hanya bisa tersenyum getir dan melepaskan tangannya dari bahuku.

Aku juga berharap bahwa mateku adalah seseorang dari kalangan vampir hyung.

" terimakasih. Aku pergi dulu " ucapku sambil berlalu pergi.

Aku berjalan menuju ruangan peramal istana. Membuka pintunya dan melihat bapak jaehwan – peramal istana kami – sedang sibuk dengan kuali besarnya. Aku hanya berharap isi kuali itu bukan racun atau semacamnya.

Bapak jaehwan menatapku dan menarik kedua sudut bibirnya keatas. Merentangkan kedua tangannya dan memelukku.

" kang dongho kecil ku akhirnya menjadi pria dewasa! Selamat ulang tahun ke 1000 aku turut berbahagia "

Aku tersentak dan berusaha melepaskan genggaman eratnya pada tubuhku.

" b-baik tapi tolong l-lepaskan aku tidak bisa bernafas "

Bapak jaehwan melihat kedua tangannya dan melepaskannya dari tubuhku.

" a-ah maaf aku terlalu bahagia " katanya sambil menunjukkan deretan gigi ratanya.

" ah tidak apa apa " ucapku memaklumi sambil meraba dadaku. Merasa lega karena bisa bernafas kembali.

Bapak jaehwan berjalan menuju kuali besarnya dan menuangkan isinya pada secangkir gelas.

Oh itu sebuah teh. Pikirku

" kau pasti kesini untuk melihat siapakah mate mu kan? Aku juga dari tadi sudah menunggumu dan merasa tidak sabar melihat siapakah makhluk beruntung ini "

Ia memberikan teh itu padaku dan duduk di depan bola kristal besarnya.

" ya, kau benar " kataku.

Aku menerima teh itu dan duduk dihadapannya. Menatap bola kristal besar itu dengan takjub. Di dalam bola kristal ini sangat berkilapan dan warnanya yang semerah makanan kami, darah.

Aku menyuruput teh itu sambil menunggu bapak jaehwan yang sedang bersiap siap.

Satu detik.

Dua detik.

Aku rasanya ingin sekali memuntahkan teh ini, rasanya lebih buruk dari racun terakhirnya.

" nah sekarang mari kita lihat siapakah mate mu ini "

Ia mulai mengucapkan beberapa mantra yang tidak kumengerti sembari mengelus bola kristal besarnya itu. Tiba – tiba bola kristal itu memancarkan cahaya yang membuat mataku silau dan menunjukkan seseorang berambut pendek dengan proporsi tubuh yang pendek mengenakan celana pendek dan… kaos?

Aku tersentak ketika menyadari bahwa mate ku adalah seorang manusia. Vampir tidak mungkin memakai kaos. Kami adalah kalangan terhormat dengan setelan tuxedo rapi dan celana panjang.

Aku mulai merasakan keringat dingin melewati leherku. Aku dan bapak jaehwan saling bertatapan dalam suasana kaku.

" ehm.. mate mu adalah seorang laki – laki bernama lee daehwi. Dan dia adalah…

… manusia "

Aku rasanya tidak bisa menopang tubuhku lagi. Ini jauh lebih buruk dari apa yang aku bayangkan. Perjalananku akan panjang. Sangat panjang.

Hai! Terima kasih buat yang udah luangin waktunya buat baca ff abal aku. Ini pertama kalinya aku bikin ff loh jadi maaf ya kalo masih banyak kekurangan.

Karena masih banyak kekurangan, jadi tolong tinggalin kritik dan sarannya di kolom komentar ya! agar ff ini bisa menjadi lebih baik lagi.