Title: Phraseology [Series]
Chapter: Cita-Cita
Genre: Romance/shounen-ai, fluff
Rating: T
Main Cast:
Lee Taeyong [NCT]
Chittaphon Leechaiyapornkul a.k.a Ten [NCT]
-oOo-
This drabble-fict dedicated to my beloved hyung in RPW, Conan. I wish you happy with Ten hyung always. This is my present for you. – Hazel, Na.
-oOo-
"Ten, aku capek," kata Taeyong setelah latihan berakhir. Yang diajak bicara tertawa kecil lalu meneguk minumannya.
"Sama saja, hyung. Aku juga capek" balas Ten. Ia mengubah posisi duduknya agar lebih dekat dengan AC.
"Aku ingin membeli es krim," ujar Taeyong lalu mendekatkan diri pada Ten. Ia merebahkan diri ke lantai dan menjadikan paha Ten sebagai bantal. Perlahan matanya terpejam. Lagi-lagi Ten tertawa. Tangannya tergerak untuk mengelus surai hitam Taeyong.
"Aku juga ingin. Tetapi aku terlalu malas untuk bergerak saat ini hyung," Ten menyandarkan diri pada tembok tanpa melepaskan tangannya di atas kepala Taeyong. "Aku terlalu malas untuk bergerak, berdiri, membeli es—"
"Kalau menyukaiku, malas tidak?"
"Ya!" dan satu jitakan mendarat di atas kepala Taeyong. Taeyong tertawa lalu membuka matanya dan menatap Ten yang wajahnya memerah.
"Kenapa aku dijitak? Memangnya pertanyaanku salah?"
"Menurutmu?"
"Tidak."
"Ya sudah," Ten cemberut. Taeyong masih tertawa namun lebih pelan, ia meraih tangan Ten lalu mulai bermain dengan jemari Ten. "Hmmm?"
"Kau punya cita-cita tidak?" tanya Taeyong. Ten berpikir sejenak. Ia mendapati pertanyaan ini sebagai pertanyaan guru pada siswanya yang masih berusia delapan tahun.
"Tentu saja, hyung. Kau tahu kan aku ingin menjadi penyanyi? Itulah cita-citaku. Kalau aku tidak punya cita-cita seperti itu untuk apa aku jauh-jauh datang dari Bangkok ke Seoul untuk bergabung dengan SM Entertainment? Hyung ini aneh," jawab Ten sambil menggelengkan kepalanya. "Memangnya hyung tidak punya cita-cita?"
"Hahahaha, mian," kata Taeyong masih memainkan jemari Ten. "Aku punya satu cita-cita yang sampai saat ini belum tercapai."
"Apa itu?"
"Memilikimu," jawab Taeyong lalu mengalihkan pandangan matanya ke mata Ten. Wajah Ten mulai berhiaskan semburat merah muda. Taeyong tersenyum. "Kau tahu? Aku sangat mencintaimu, Ten. Aku punya cita-cita untuk bisa memilikimu, menjagamu, dan… membuatmu bahagia."
"Hyung…"
"Jadi Ten, maukah kau membantuku untuk meraih cita-citaku itu? Hanya denganmu, aku bisa meraih cita-citaku itu," Taeyong mencium jemari Ten lembut. Ten tak bisa menyembunyikan perasaan bahagianya. Ia langsung menindih dan memeluk Taeyong.
"Tentu! Aku milikmu!"
"Mulai sekarang?"
"Sampai selamanya," dan satu kecupan mendarat di bibir Taeyong. Taeyong tertawa lalu memeluk Ten erat—seakan enggan membiarkan bocah Thailand itu pergi darinya. Ten sendiri sepertinya terlalu malas untuk pergi dari tubuh Taeyong. Perlahan, mereka berdua sama-sama masuk ke dunia mimpi.
"Huh, dasar Taeyong. Bisa sekali menggombalnya," cibir Yuta yang mengintip adegan itu dari balik pintu. Jaehyun yang berada di belakangnya tertawa kecil.
"Bilang saja kau iri," kata Jaehyun lalu menarik Yuta. "Ayo kita pergi membeli minuman, jangan mengganggu mereka."
Yuta dan Jaehyun pun pergi membeli minuman—meninggalkan Ten dan Taeyong yang tertidur karena lelah setelah latihan.
-THE END-
HOLA!
Kembali bersama saya, sang author nista /?
Setelah saya pikir-pikir lagi, sepertinya saya akan membuat beberapa drabble ke depannya. Daripada saya posting satu per satu, saya pikir akan lebih simple kalau dibikin satu judul tapi mengandung (?) beberapa cerita hehehe~
RnR please?
Terima kasih ^^
P.S. kalau mau req bisa kok, heheh ^^
-with love, Lianatta.
