WE ARE US!

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Rat : M (untuk kedepannya)

Pairing : SasuNaru, ItaKyuu, dsb.

Warn : YAOI, OOC, Typo, dll.

Tidak suka Yaoi? Tekan tombol back!


PROLOG


Semilir angin lembut menyapu kedua pipi pemuda tersebut. Pemuda bermata onyx itu sejak tadi hanya duduk dan menatap kosong pemandangan yang disuguhkan kepadanya. 'Sampah!' batinnya. Disampingnya berdiri seorang pria yang sedang mendekatkan bibirnya ke telinga sang onyx dan cenderung agak berbisik "Maaf mengganggu Tuan Uchiha, apakah anda belum mau pulang? Hari semakin gelap, udaranya juga semakin dingin, bisa-bisa anda sa-" belum sempat pria bermasker itu melanjutkan perkataannya, sang pemuda berkucir satu itupun angkat bicara "Tidak! Aku masih ingin tetap disini" ujarnya dengan tegas dan mengintimidasi. Sorot matanya tak biasa, kali ini tersirat suatu emosi yang mendalam. 'Bisa-bisanya ia bertindak keji seperti itu!' batin sang onyx, melihat pemuda disampingnya sedang dalam mood yang mengerikan, Hatake membetulkan posisi badannya yang semula agak membungkuk menjadi tegap seperti biasa.

"Baiklah Tuan, tapi anda jangan lupa untuk menghadiri rapat malam ini dengan pihak perusahaan Uzumaki, ini sangat penting mengingat Tuan Uzumaki adalah mitra kerja kita sejak perusahaan Uchiha berdiri," jelas Hatake Kakashi, sekertaris pemuda Uchiha.

"Hn" jawab Uchiha singkat, "Baiklah, saya permisi dulu Tuan" kata Hatake pelan, seakan tak mau merusak mood yang memang sudah tidak baik oleh pemuda disampingnya itu. Ia tahu jika seorang Itachi Uchiha sedang tidak didalam moodnya, ia tak ingin diganggu dan justru menginginkan ketenangan untuk menenangkan hatinya.

.

.

.

Setelah beberapa menit kepergian Kakashi, seringai tipis menghiasi wajah tampan sang pemuda onyx. 'Mitra kerja, huh? Persetan dengan Uzumaki!' seringai itu nampak melebar, auranya kini kian memburuk. Sang Uchiha benar-benar tidak dalam moodnya!

Mind Controller

Kediaman Uchiha..

Setelah meninggalkan tuannya yang sedang dalam mood yang mengerikan, Hatake Kakashi sang sekertaris memasuki ruang kerjanya. "Hah, anak itu," katanya sambil melonggarkan dasi berwarna merah miliknya. "Anak itu siapa Tuan Hatake?" tanya seseorang dari balik kursi kerjanya. Pemuda itu berperawakan putih pasi dengan senyum yang selalu menghiasi wajahnya. "Sai!" kata pria bermasker itu kepada pemuda yang jauh lebih muda darinya, "Kau selalu saja mengagetkanku! Ada apa?" sambungnya dengan sedikit emosi yang tersirat diraut wajahnya. Pemuda pucat pasi itupun bisa menduga jika lawan bicaranya sedikit termakan oleh lelucon yang ia buat walau dengan masker yang ia kenakan.

"Tuan Fugaku memerintahkanku untuk memanggil anda, katanya ia ingin mendengar laporan anda hari ini," kata Sai dengan senyuman khasnya, seakan senyuman itu tak bisa lepas dari raut wajahnya. "Hn, Baiklah" jawab Hatake singkat tidak peduli dengan senyuman Sai yang jika dilihat oleh orang awam akan meleleh dengan senyuman manisnya. "Perkataanmu sudah hampir sama dengan Uchiha itu, makanya jangan suka bergaul dengannya, Hatake Kakashi" balas Sai dengan nada sing a song, tak peduli jika lawan bicaranya adalah seorang Hatake Kakashi—atasannya sendiri. "Maaf, apa yang kau katakan?" kata Kakashi menyelidiki. "Tidak! Bukan apa-apa, baiklah silahkan menemui Tuan Fugaku" kata Sai santai, ia lalu membalikkan badannya hendak meninggalkan ruang kerja atasannya hingga langkahnya terhenti, "Kau sebaiknya menjaga ucapanmu, Sai!" kata Kakasi mengintimidasi pemuda di depannya. Tanpa berbalik Sai juga dapat merasakan death glare yang ditujukan untuknya oleh lawan bicaranya, "Aku tahu, makanya aku berkata seperti itu, permisi Tuan Hatake" katanya tanpa berbalik dan melanjutkan langkahnya. 'Ya aku tahu, sebab aku baru saja memulainya' batin Sai. Hatake hanya bisa memandang sinis punggung pemuda tersebut. 'Dia itu..' Kakashi membatin.

Mind Controller

Fugaku yang saat ini duduk terdiam di ruang kerjanya nampak gusar. Meskipun tidak terlalu menampakkannya namun pemuda bermasker di depannya dapat menebak perasaan direktur utama perusahaan Uchiha itu. 'Anak dan bapak sama saja! Mereka terlihat sangat mengerikan jika tidak dalam moodnya!' batin Hatake yang sejak tadi hanya bisa memandangi Fugaku. "Silahkan duduk Hatake," mulai Fugaku mempersilahkan bawahannya untuk duduk. "Jadi anak itu belum memutuskan pilihannya, ya?" sambung Fugaku meskipun Hatake belum sepenuhnya duduk.

"Yah, bisa dibilang seperti itu Tuan Uchiha, nampaknya ia benar-benar serius kali ini" jawab Hatake mantap. Fugaku hanya mengkerutkan keningnya, berusaha berpikir jalan keluar untuk menangani masalah yang sedang menimpa anak sulungnya.

"Kalau begitu, keluarkan dia! Aku tak mau melihat Uchiha seperti dia, sangat memalukan!" kata Fugaku dengan sorot mata tajam seakan mengatakan 'Aku benar-benar serius kali ini'. Kakashi yang menjadi lawan bicaranya pun sempat terkejut mendengar kata-kata direktur utamanya itu, ia tidak habis pikir dengan Uchiha satu ini—mengorbankan anaknya hanya untuk perusahaan. Uchiha benar-benar tidak tertebak!

"Tapi apakah itu tidak terlalu berlebihan Tuan Fugaku? Menurunkan pangkatnya saja sudah cukup, apa kau yakin?"

"Apakah aku nampak seperti orang yang sedang bercanda, Hatake Kakashi?" katanya dengan nada yang lebih mengintimidasi lawan bicaranya hingga Kakashi hanya bisa menghela napas dan menerima keputusan atasannya tersebut. "Baiklah kalau begitu aku akan memberitahukannya" Kakashi membungkukkan badannya memberi hormat lalu berjalan menuju luar ruangan dan memunggungi Fugaku. "Satu hal lagi, Hatake" terdengar suara dari sang direktur utama, "jauhkan anak tak berguna itu sejauh-jauhnya dari diriku, aku tak mau melihatnya lagi" kata Fugaku tajam.

"Baiklah, pak Direktur,"

Mind Controller

"Hooooaaaaaaaaam!" terdengar suara yang mengerikan dari pemuda berambut merah itu. Ia menggosok-gosokkan matanya layaknya orang yang baru tersadar dari alam mimpi.

KREEEKKKKK

"Hoaaaaaaaaaaa tulangku!" katanya memekkakan telinga saudara-saudaranya yang masih berkelana di alam mimpinya. "K-kak Kyuu, kau bisa diam tidak? Aku masih ngantuk nih" kata bocah berambut merah lainnya. "I-iya kak Kyuu kami masih ingin ti-hoam-dur" balas sang pirang, "Iya kak Dei betul tuh" tambah bocah cantik itu.

"Bagaimana bisa aku tidak diam Nagato! Kau hampir saja mematahkan tulangku!" sulut pemuda berambut merah tersebut atau yang akrab disapa Kyuubi—atau rubah jelek. "Hoy Author keparat! Siapa kau bilang rubah jelek itu?", "mm.. aku.. aku jaa~!"

'Dasar author keparat! Bisa-bisanya ia memberiku peran nista seperti ini!' batinnya.

KREEEKKKK

"NAGATOOOOOOOOO! Hentikan itu kau bisa saja mematahkan tulang belakangku!" teriaknya sekali lagi. Melihat adik pertamanya yang sedang didekap erat oleh adik terakhirnya seakan hendak bermain sumo, pemuda bemata biru itupun hanya menggelengkan kepalanya.

'ck.. mereka itu' batinnya melihat adegan NagaKyuu yang begitu menyakitkan.

Dan pagi itulah yang mengawali perjalanan keluarga Uzumaki ini.

To Be Continued..


Huaaaaa! *sorak-sorak, kali ini saya membuat fiction untuk kesekian kalinya tapi baru mau dipublish di fanfiction ini #plak hehe, sebelumnya saya pernah membuat fict tentang SuJu dan yang lainnya adalah SasuSaku, tetapi sesuatu terjadi.. saya berbelot menjadi seorang Fujoshi kekekeke~ *tertawa nista*, sangkyu!

Suka? Tidak suka? Silahkan review! Karena anda yang menentukan fict ini lanjut atau tidak ^^