"Baiklah, ini kelasmu. Jaga kelakuanmu, belajar yang rajin, selalu mendengar penjelasan guru dan jangan sampai membuat masalah. Carilah teman yang baik yang bisa menjagamu, dan jauhi siapapun itu yang kau anggap tidak baik atau berkelakuan buruk. Arra?"
"…"
"Byun Baekhyun?"
"… nde, aku mengerti."
Cast: Park Chanyeol x Byun Baekhyun
Genre: Romance, School-life, Friendship
Disclaimer: EXO ©SMent
Warning: Boys Love, AU, Typo(s), OOC. DONT LIKE, DONT READ.
...
Jam menunjukan pukul 8.10 pagi saat seorang yeoja tinggi berambut pendek datang ke apartement elite di kawasan Gangnam. Dengan kunci cadangan berbentuk kartu tipis ditanganya, Yura membuka pintu apartement tersebut dan..
"DEMI TUHAN PARK CHANYEOL! BANGUN JERAPAH BODOH! INI SUDAH SIANG DAN KAU HARUS SEKOLAH." –Yura berteriak begitu melihat adik kandungnya masih terlelap di ranjang. Chanyeol mengerang kesal merasa tidurnya terganggu dan kembali berniat tidur, namun jeweran ditelinga membatalkan niatnya.
"Akh! Noona!"
"YA! Dongsaeng pemalas, cepat bangun dan mandi lalu pergi ke sekolah!" pekik Yura lagi dan melepaskan telinga adiknya yang perlahan mulai bangun.
"Kau sudah sangat telat Chanyeol!"
"Ya sudah, sekalian bolos saja."
"Ya! Tidak akan. Kau harus tetap sekolah.."
"Aniyo."
"—atau kusita mobilmu."
"Arra! Arra!"
.
.
.
Suasana kelas baru bagi Baekhyun sepertinya benar-benar hal yang luar biasa baginya. Meskipun untuk kebanyakan orang itu biasa saja, seperti guru yang menjalaskan pelajaran di depan kelas dengan para murid yang mendengarkan dan sesekali menyatat materi yang penting.
Tapi hal tersebut tidak berlaku bagi Baekhyun yang bertahun-tahun menjalani homeschooling.
Baekhyun belajar di rumah dengan guru yang datang ke rumahnya. Sehingga tidak ada ruangan kelas yang dipenuhi kursi dan meja, tidak ada murid-murid yang mendengarkan penjelasan guru selain dirinya. Yang ada hanya ruangan besar dengan satu meja dan kursi yang disediakan khusus di rumahnya.
Baekhyun merasa perutnya melilit namun dengan sensasi yang menyenangkan. Mata bak puppy-nya memperhatikan seisi kelas.
Baekhyun dapat melihat teman-teman sekelasnya yang memiliki beragam sifat. Ada yang memainkan gadget-nya alih-alih mendengarkan penjelasan Guru Song, ada yang tertidur dan ada pula yang mengobrol dengan teman semeja. Namun ada juga yang serius mendengarkan penjelasan Guru Song di depan kelas seperti namja yang duduk di sampingnya saat ini.
Namanya Do Kyungsoo.
Teman semeja Baekhyun. Mata Kyungsoo besar dan rambutnya hitam pendek.
Kyungsoo sangat baik. Namja Pororo itu—Baekhyun langsung memanggilnya Pororo karena mata besar Kyungsoo yang untungnya namja itu tidak beratan—menawarkan buku paket yang belum Baekhyun punya.
Baekhyun langsung menobatkan Kyungsoo sebagai teman baik pertamanya di daftar pertemananya.
"Pororo-yah, gomawoyo." Ucap Baekhyun.
Kyungsoo yang sibuk menulis seketika menoleh, agak kaget karena Baekhyun yang tiba-tiba bersuara.
Dan apa itu? Pororo-yah?
"C-cheonma, Baekhyun-ah." Balas Kyungsoo yang langsung mengerti. Baekhyun berterima kasih atas buku yang dipinjaminya.
"Baekhyun-ah, dari pada 'Pororo-yah', bagaimana kalau kau memanggilku 'Kyungsoo' saja? Bukannya aku keberatan dengan panggilan kartun itu, tapi yah… 'Kyungsoo' terdengar jauh lebih baik."
"…"
"Baekhyun-ah?"
"Ah, nde, Kyungsoo-yah."
.
.
.
Tak terasa dua jam pelajaran sudah berlalu. Guru Song keluar dari kelas setelah memberi tugas rumah kepada murid-muridnya. Kyungsoo merapikan buku-bukunya dan berniat ke kantin.
Dengan mengajak Baekhyun tentunya. Si siswa baru.
"Baekhyun-ah, kau mau ikut aku ke kantin?" Tanya Kyungsoo dengan alis bertaut. Merasa heran melihat Baekhyun yang masih sibuk menyatat entah apa. Buku catatannya penuh tulisan.
Baekhyun mengangkat kepalanya, "ke kantin?" Kyungsoo mengangguk.
"Ne. Makan siang. Kau tidak lapar? Atau kau—"
"Kajja, kita ke kantin, Kyungsoo-yah!"
Baekhyun menarik tangan Kyungsoo ke luar kelas. Namja bermata besar itu sempat kaget karena reaksi Baekhyun yang selalu tiba-tiba.
"Dimana arah ke kantin, Kyungsoo-yah?"
"K-kanan. Ke arah kanan, Baek."
"Okay."
.
.
.
"Kau baru datang, eoh?" Tanya seorang namja pada Chanyeol yang ditemuinya di koridor sekolah.
Chanyeol hanya mengangguk sebagai jawaban. Terlalu malas untuk sekedar membuka mulut karena masih mengantuk. Setelah pulang dari sekolah nanti, Chanyeol akan mengubah sandi apartement agar Noona-nya tidak bisa masuk dan menganggu tidurnya lagi.
"Dasar. Beruntung kau ini jenius, kau tidak sekolah selama sebulan juga tidak akan ada yang melarangmu."
"Nah, itu kau tahu, Kim Jongin." Chanyeol menyerigai
"Aish! Saekki-yah! Kajja kita ke kantin."
Jongin merangkul pundak Chanyeol sambil bercerita seru tanpa melihat orang di depannya sehingga tak sengaja menabraknya.
"Mianhae, aku tidak melihatmu." sosok mungil yang ditabrak Jongin meminta maaf namun langsung memalingkan wajahnya saat mata besarnya beradu dengan mata coklat Jongin.
"Kyungsoo…"
"Cepat, Baek… kita ke kantin." Kyungsoo menarik tangan Baekhyun yang berdiri diam di sebelahnya. "Ayo, Baek. Cepat!"
"Merah." Ucap Baekhyun tiba-tiba dengan matanya yang menatap lurus ke arah namja yang sedari tadi diam di samping Jongin.
"Kepalamu merah. Apa kau tidak sakit melihatnya saat bercermin?" Tanya Baekhyun yang membuat mata Kyungsoo yang semula besar bertambah besar. "B-baekhyun!"
"Mwo?" Chanyeol memandang heran namja mungil di depannya. Chanyeol belum pernah melihatnya. Apa dia siswa baru di sekolah ini? Dan apa itu tadi? Namja itu mengatai rambut merahnya?
"Aish! Bukan apa-apa Chanyeol. Jangan kau dengarkan ucapannya." Ujar Kyungsoo, "Byun Baekhyun, ayo cepat kita ke kantin." Kyungsoo menarik tangan Baekhyun menjauh dari Chanyeol dan Jongin sebelum Baekhyun berkata sesuatu yang aneh lagi.
"Siapa teman kekasihmu itu, Jongin?" Tanya Chanyeol.
Jongin menghela napas, "dia siswa baru di kelas kami. Namanya Byun Baekhyun."
.
.
.
Kyungsoo menghela napas panjang-panjang. Namja Do itu memandang Baekhyun yang tampak tenang menyantap makan siang di depannya, semangkuk besar pudding dan segelas susu stroberi.
"Baekhyun, kau bukan anak kecil yang nyasar ke Sekolah Menengah Atas kan?" Tanya Kyungsoo.
"Ne?"
"Ani, lupakan. Lanjutkan saja makan siangmu." Kyungsoo tersenyum kecut dan meminum minumanya.
"Ah ya, kau dari mana, Baekhyun? Maksudku kau berasal dari mana?" Tanya Kyungsoo lagi yang meralat cepat ucapannya saat melihat raut blank Baekhyun. Kyungsoo curiga kalau Baekhyun mempunyai 'kelainan' mengingat kelakuan Baekhyun yang tak terduga.
"Aku berasal dari rumah, Kyungsoo-yah."
—tuh kan.
Kyungsoo faceplam.
"Maksudku kau berasal dari sekolah mana?"
Baekhyun memiringkan kepala, pose berpikir. Lima detik kemudian namja cantik itu mengangguk seakan mengerti… sepertinya.
"Rumah."
"Rumah?"
Baekhyun mengangguk, "rumah."
"Aku serius, Byun Baekhyun."
"Aku serius, Do Kyungsoo."
"Jangan meniru ucapanku."
"Aku tidak."
"Iya. Kau iya."
"Tidak."
"Iya."
"Tidak."
"Iya."
"Aku bersekolah di rumah, Kyungsoo-yah."
"Iy—maksudmu?" Kyungsoo mengerjapkan mata bulatnya. Menatap Baekhyun yang ternyata sudah selesai menyantap makanannya.
"Aku homeschooling."
"Ah… keureukena~" Kyungsoo mengangguk mengerti. Sedikit malu karena sempat berdebat dengan Baekhyun tadi. Dan sepertinya dugaan Kyungsoo mengenai kelainan Baekhyun itu tidak benar.
Mungkin hanya perasaanku saja. Baekhyun itu normal. Batin Kyungsoo seraya tersenyum manis.
Brak!
—sepertinya.
Senyuman Kyungsoo hilang seketika begitu melihat pemandangan di depannya; ada Baekhyun dan Chanyeol. Baekhyun dengan wajah tanpa ekspresi dan Chanyeol dengan seragam putihnya yang tak lagi bersih, ada noda besar di seragam Chanyeol yang berasal dari minuman yang dibawanya.
Kyungsoo tidak tahu sejak kapan Baekhyun beranjak berdiri dan menumpahkan minuman Chanyeol.
"Astaga, Byun Baekhyun…"
Kyungsoo mendekati Baekhyun yang terdiam di tempatnya. Namja pendek itu mendongak menatap Chanyeol yang balas menatapnya tajam. Kyungsoo meraih tangan Baekhyun dan menguncangnya seolah menyadarkannya untuk berhenti menatap Chanyeol. Karena Kyungsoo tahu bahwa Chanyeol tidak suka jika seseorang memandang matanya terlebih pandangan Baekhyun saat ini seakan tidak bersalah.
"Menunduklah dan minta maaf pada Chanyeol, Baekhyun-ah." Kata Kyungsoo pelan.
Namun Baekhyun masih tak bergeming.
Kyungsoo menghela napas panjang. Sepertinya percuma bicara dengan Baekhyun disaat seperti ini. Baekhyun layaknya batu setiap menatap mata Chanyeol. Hey, Chanyeol buka Medusa 'kan?
"Ya, Park Chanyeol. Ada apa dengan seragamu?" Tanya Jongin yang baru selesai mengantri makanan. Kyungsoo tersenyum lega melihat kedatangan namja tan itu.
Dengan mata besarnya, Kyungsoo melirik Jongin dan memberi kode pada namja itu yang awalnya tidak mengerti. Namun setelah melihat posisi Baekhyun dan Chanyeol yang tampak tak bersahabat, terlebih aura yang hitam yang dikeluarkan Chanyeol, Jongin mengangguk mengerti.
"Chanyeol, sepertinya kau harus ke toilet untuk membersihkan seragamu." Jongin merangkul pundak Chanyeol dan sedikit menarik paksa karena namja itu tak bergerak.
"Demi Tuhan, Byun Baekhyun! Apa yang kau lakukan?" Tanya Kyungsoo gusar setelah Chanyeol dan Jongin pergi.
Yang ditanya hanya diam dengan mata mengerjap. Kyungsoo menghela napas, entah sudah berapa kali ia melakukannya dan itu semua karena siswa baru ini. "Oh sudahlah, kita kembali ke kelas. Kajja."
.
.
.
Jam menunjukan pukul sembilan malam saat Chanyeol memarkirkan mobilnya di basemant apartement. Namja tinggi nan tampan itu baru pulang padahal jam sekolah sudah berakhir lebih dari lima jam yang lalu. Dengan santai Chanyeol menaiki lift menuju kamar apartement-nya yang berada di lantai lima.
Namun saat pintu lift terbuka, Chanyeol dibuat terkejut melihat di dalam lift tersebut berdiri seorang namja mungil dengan balutan hoodie putih dan celana pendek selutut. Dia…
"Merah?"
" Byun Baekhyun?"
ToBeContinue...
Setelah 1 tahun hiatus akhirnya bisa updet cerita lagi. Maaf klo bikin cerita baru bukannya melanjutkan 2 fic lainnya yg masih blm jelas ending nya. Open Arms sebnrnya udah selesai chap 2 dan 3 nya tapi hilang ntah kemana Orz fic KyuMin TCMSB juga seharusnya udah tamat tapi hilang juga. Mau nulis lagi udah kehilangan mood krn kayaknya berat harus nulis dari awal lagi u.u tapi diusahakan tetap dilanjutkan~
Cerita ini ngerasa plot nya berantakan gk? Iya kan? Hahaha cerita ini sebenarnya terinspirasi dari karakter Lee Kwangsoo di drama It's Okay That's Love yg bahkan udah mulai ditulis sebelum drama itu tayang... tapi ditengah jalan tdk sesuai dgn harapan begitu menonton dramanya yg ternyata jauh dr bayangan saya jadinya harus dirombak dari awal sampai aneh kyk gini /pundung
Yang nanya apa akun sosmed saya silahkan lihat profil. Thanks for reading..
Last Regards,
baekhyungurl (Kim Minki /utk kesekian kalinya saya ganti penname lagi haha)
