Author : Hunhun
Title : Who Are You
Genre : Hurt, Comfort, Friendship
Length : Chapter
Main Cast : KookGa / YoonKook
Support Cast : All member BTS / Bangtan boys
Hai, author kembali lagi dengan pair mereka berdua. Kali pertamanya, author membuat FF dengan pair KookGa, semoga kalian menyukai ceritaku. Sekedar membaritahukan jika alur cerita ini adalah sisi lain kehidupan mereka. Dalam cerita sebelunya yang berjudul 'Tainted Love', terdapat sepenggal perjumpaan yang tidak sengaja antar keduanya. Sehingga aku menjabarkan moment tersebut dalam satu rangkaian cerita pendek. Thanks ya semuanya yang sudah mendukungku, siapapun itu gomawo / heheheh... so, happy reading :D
.
.
NB : This story is mine and all cast belongs
to their parents & the company
.
.
28 May 2014
.
.
"Mian."
"Eh, ne."
.
.
Author's POV
"Jungkook-ah, yak!"
Jungkook terkejut saat mendengar namanya terpanggil dengan nada suara yang cukup tinggi. "Ne?" Balasnya sembari menatap polos kearah sumber suara yang tidak lain adalah Jimin. Mengapa Jungkook begitu menggemaskan? Pikir Jimin dalam hati. Jemarinya dengan sengaja mencubit pipi kenyal milik Jungkook, "Giyeowo.." Ucapnya. Jungkook berdengus kesal, kenapa hyung yang satunya ini hobi sekali mencubit pipinya? Ia lebih senang dikatakan 'Handsome' atau 'Bad boy' daripada 'Cute'. Jungkook menepis tangan Jimin cukup kencang, "Hyung hentikan." Serunya. Jimin tertawa ringan dan tidak memperdulikan ucapannya. Sekali lagi Jungkook berdengeus kesal, ia meniupkan poninya keatas. Ia melihat sekitar, dan baru menyadari ada yang hilang dari mereka.
"Hyung, Taehyung hyung kemana?"
"Ahh… sedang membeli snack di minimarket."
"Oh ya?"
"Makanya jangan melamun terus."
"Ishh… kata siapa aku melamun."
"Eiiii… masih mengelak? Jelas-jelas aku mlihatnya. Buktinya kamu tidak sadar jika Taehyung pergi, apa kamu lupa kita lagi dimana?"
Jungkook memperhatikan lagi sekitarnya, dan baru menyadari bahwa mobil Taehyung tengah berparkir dekat minimarket. Jungkook menggarukkan lehernya yang tidak merasa gatal sama sekali, lalu tertawa canggung. Jimin menghelakan nafasnya, lalu jemari tangannya menaikan poni yang sedikit panjang tersebut.
"Apa yang sedang kamu pikirkan?" Tanya Jimin.
"Mmm…. Itu…"
"Ada apa ini? Serius sekali kalian berdua." Ucap taehyung, dirinya telah selesai belanja pun segera menghampiri kedua sahabatnya. Ia membuka pintu belakang yang tengah ditumpangi oleh Jungkook, hanya sekedar untuk meletakan barang belanjaanya. Lalu ia pun masuk ke bagian kemudi. Jimin dengan santai mengangkat bahunya, "Tanyakan saja padanya." Ucapnya sembari melipat kedua tangannya. Taehyung sekilas melirik kearah Jimin bingung, lalu menatap kearah Jungkook dengan tatapan bertanya. "Tidak ada apa-apa, sungguh." Ucap Jungkook sekenanya. Taehyung menganggukan kepalanya seolah tidak peduli. "Ya sudah bila begitu. Ayo pulang, aku tidak ingin ketinggalan serial anime favoriteku." Ucapnya. Taehyung segera mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Tae hyung." Panggilang Jungkook disahutinya dengan sebuah deheman, "Dia itu siapanya hyung?" Tanyanya. Taehyung melihat Jungkook dari pantulan kaca spion tengah, "Siapa 'Dia' yang kamu maksudkan?" Tanya Taehyung bingung.
"Dia…" Ucapan Jungkook terputus disana. Jimin yang sedari tadi menatap layar ponselnya pun jadi ikut penasaran.
"Jungk-."
"Dia yang tadi mengembalikan kunci mobil hyung. Siapa?" Tanya Jungkook sembari menatap kearah jalanan kota Seoul melalui kaca mobil. "Ahhh… I see, maksudmu Suga hyung kan?" Ucap keduanya bersamaan. Jungkook melirik kearah mereka, "Suga hyung?" Serunya.
"Iya, Suga hyung adalah kakak sepupuku." Ucap Taehyung, "Memangnya kamu tidak tahu ya?" Tanyanya. Jimin yang gemas dengan pertanyaan Taehyung, menepuk kepalanya cukup keras dengan ponsel miliknya. "Auuu… sakit tahu." Pekik Taehyung tanpa melepaskan tangannya dari kemudinya.
"Yak, kamu ini bodoh ya? Tentu saja dia tidak mengenalnya. Jungkook baru setahun bersama kelompok kita."
"Setahun bukan waktu yang sebentar Jimin-ie."
"Iya memang, tapi saat itu Suga hyung masih berada di Busan."
"Oh iya, aku lupa." Ucap Taehyung sembari memamerkan deretan gigi putihnya.
"Pabo." Cibir Jimin, "Jungkook-ah, maafkan atas kebodohan Yaehyung ne. Dia memang suka seperti itu." Ucapnya. Jungkook hanya beroh ria, lalu menatap kearah keduanya. "Busan? Sejak kapan?" Tanyanya.
"Cukup lama, mungkin ada enam tahun yang lalu."
"Enam tahun yang lalu?"
"Seharusnya, bila aku tidak salah mengingat. Kenapa?"
"sekedar ingin tahu saja."
"Benarkah?" Tanya Jimin, "Dari nada bicaramu saja tidak meyakinkan. Pasti ada sesuatu dibalik itu." Ucapnya lagi.
"Iya benar, ada apa sebenarnya?" Tanya Taehyung yang membenarkan ucapan Jimin barusan. Jungkook yang bingung harus memberikan penjelasan seperti apa kepada mereka. Sepertinya Jungkook sedang beruntung saat ini, mobil Taehyung telah berada di depan rumahnya. "Taetae hyung, Jimin hyung, Jungkook-ie pulang dulu ne. Gomawo, hyung." Pamit Jungkook yang segera keluar dari dalam mobil Taehyung. "Yak, neo." Pekikkan Taehyung tidak lagi dibalas oleh Jungkook yang dirinya langsung segera berlari masuk kedalam rumah.
"Heiss… ada apa dengannya hari ini?" Gerutu Taehyung sembari menjalankan mobilnya. Jimin mengangkatkan bahunya pelan, "Entahlah, sedari tadi pun Jungkook terus melamun." Ucapnya.
"Aku jadi sedikit khawatir dengannya, apa mereka saling mengenal?" Ucap Taehyung
"Seharusnya tidak, buktinya Jungkook bertanya padamu tentang Suga hyung."
"Mmm… benar juga."
"Sudahlah, nanti juga ada saatnya Jungkook menceritakannya ke kita." Ucapan Jimin dibalas oleh Taehyung dengan anggukan kepala.
.
.
To Be Continued
Please comment and review, don't be silent reader :)
