THE DOLL

Disclaimer : Furudate Haruichi

Warning : OOC, OC, typo bertebaran dimana-mana :v

Hinata menemukan sebuah boneka didalam kotak kecil digudang rumahnya saat disuruh ibunya untuk menaruh setumpuk koran bekas.

'Ah boneka beruang? Apa milik Natsu?' Pikir Hinata

"Tapi sepertinya ini tidak asing" ucapnya sambil memperhatikan boneka berbentuk teddy bear yang kini dipegangnya.

"Hinata fokus!!" ucap Kageyama

"ha..ha'i" sahut Hinata

Kegeyama nampak kesal kali ini, pasalnya Hinata tidak memukul umpan yang diberikannya dengan benar.

"kau ini kenapa sih! Memangnya apa yang kau pikirkan ?!" ucap Kageyama kesal dengan aura mematikannya

"ma.. maafkan aku Kageyama" sahut Hinata gugup akibat aura mematikan dari Kageyama

"Hinata..memangnya apa yang mengganggu pikiranmu sampai-sampai membuatmu tidak fokus?" tanya Sugawara yang sedari tadi memperhatikan latihan Kageyama dan Hinata

Hinata diam, lalu mengarahkan pandangan ke arah luar gym cukup lama. Selang beberapa menit, nampak bola mata hinata membulat dan terlihat sirat ketakutan dari matanya. Kageyama dan Sugawara kebingungan dengan tingkah Hinata kali ini. Hinata yang biasanya tidak melakukan kesalahan kali ini melakukan banyak kesalahan saat berlatih, plus Hinata kali ini tidak seribut dan secerewet biasanya.

"Hinata?" panggil Sugawara

Hinata tak bergeming. Anggota karasuno yang lainnya sedari tadi hanya sibuk dengan latihannya masing-masing kemudian menatap Kageyama, Sugawara dan Hinata dengan sedikit kebingungan.

"apa yang mereka lakukan kali ini? Bukannya latihan malah asik bicara"ucap Tanaka

"hush kau jangan asal tuduh" ucap asahi

Sugawara mendekati Hinata dan menepuk pundak sebelah kiri Hinata. Hinata berbalik Sugawara tertegun melihat wajah Hinata yang nampak pucat.

"Hinata kau baik-baik saja?" ucap Sugawara

"ba..bagaimana ini senpai? Di..dia.. dia menginginkanku.."ucap Hinata lirih

"eh?!" ucap Kageyama dan Sugawara berbarengan

"maksudmu apa Hinata?" tanya Sugawara

"di.. dia senpai.. dia menginginkanku.. di.. dia ingin mengambil..jiwaku". Hinata tampak ketakutan lalu terduduk dilantai gym.

"Hinata tenangkan dirimu dulu baru bicara, oke?" ucap Sugawara

"apa maksudmu Hinata?!". Kageyama benar-benar tidak paham apa yang dimaksud 'dia' oleh Hinata.

"ka.. Kageyama.. ba.. bagaimana ini?". Hinata gemetaran

Hinata nampak ketakutan, anggota yang lain sedari tadi jadi penonton hanya bisa diam dalam kebingungan.

'Apa yang sebenarnya terjadi?' pikir mereka

"Suga-senpai, a.. ada seseorang disana.. " ucap Hinata sambil menunjuk pintu keluar gym yang terbuka.

"Hinata. . . disana tidak ada siapa-siapa, Hinata"

"ti.. tidak senpai dia ada disana!"

"Hinata jangan bercanda, ini tidak lucu kau tau?" Kageyama merasa ini seperti lelucon garing dari opera sabun yang sering ibunya tonton.

"Shoyo kau kenapa?" tanya Nishinoya yang tadinya hanya jadi penonton mulai mendekat ke arah kouhai kesayangannya.

"se.. senpai.. di.. dia disana.. senpai melihatnya kan?"

Nishinoya pun menatap pintu keluar gym, dia tidak melihat ada seseorang atau apapun yang mengerikan disana. Kemudian Nishinoya pun berjongkok untuk mensejajarkan tinggi dengan sang kouhai.

"Hinata. . kau tidak sedang menghayalkan?" tanya Nishinoya serius

"ti.. tidak senpai"

"Hinata dengarkan aku, Suga-senpai benar. Disana tidak ada siapa-siapa, mungkin kau hanya salah lihat Hinata" ucap Nishinoya sambil memegang kedua belah pundak Hinata.

"tapi-"

"Hinata,yang dikatakan Noya benar kau mungkin salah lihat, lagi pula.. siapa yang kau maksud 'dia' itu Hinata?" tanya Daichi sambil menenangkan Hinata

"entahlah senpai, a.. aku juga tidak tau dia siapa. Ta.. tapi dia selalu ada dimana-mana, seakan memperhatikan segala gerak-gerikku terlebih saat aku berlatih bersama Kageyama dan sekarang di.. dia bilang menginginkanku" sahut Hinata panik

"sejak kapan kau melihat dia dimana-mana?" tanya Tanaka

"sejak-"

Hinata terdiam, sekarang dia ingat. Orang itu terus memperhatikannya saat disekolah semenjak dia menemukan boneka itu. Hinata memilih berdiri, membungkuk sedikit dan beranjak meninggalkan mereka.

"apa yang baru saja terjadi?" ucap Tanaka bingung

"dia tidak seperti biasanya kan?" ucap Nishinoya

"Daichi, tadi Hinata bilang orang yang disebut Hinata dengan 'dia' itu menginginkan Hinata, dan saat mengatakan itu Hinata terlihat sangat ketakutan" ucap Sugawara

"ini membingungkan, tingkahnya hari ini juga sedikit berubah kan?" ucap Daichi yang langung mendapat anggukan oleh seluruh anggota karasuno.

'sebenarnya apa yang terjadi?' Tsukishima menatap kepergian Hinata dengan khawatir.

oOo

Hinata duduk di ruang klub dengan posisi memeluk lututnya dan membenamkan wajahnya pada lengan yang sedang memeluk lututnya. Dia terus memikirkan apa yang di katakan seseorang yang dilihatnya tadi.

~Flashback on~

Hinata mengarahkan pandangan ke arah luar gym, dan melihat seorang laki-laki dengan tinggi yang hampir sama dengan Kageyama dengan warna rambut cokelat dan bermata sapphire, sedang berdiri ditengah pintu gym yang terbuka.

"Sho-chan... Kita bertemu lagi" ucapnya sambil tersenyum manis

"Ah mou.. Sho-chan kenapa melihatku seperti itu? Kau seharusnya memelukku kan mengingat kita sudah lama tak bertemu" dia memasang wajah kecewa.

"Sho-chan jangan mengabaikan aku, jawab dong"

"Ah Sho-chan kau tahu?Kita dulu selalu bersama loh, sebelum aku dikurung oleh orang tuamu. Yang membuatku terpisah darimu. Membuatku kesepian tanpamu. Tapi karena kau telah membawaku dari ruangan itu aku sangat senang Sho-chan" dia tersenyum lagi seakan merasakan bahagia yang tak terkira.

"Jadi sebelum mereka memisahkan kita lagi, aku akan membawamu bersamaku karena aku menginginkanmu Sho-chan. Dan tentu saja aku akan melakukan semua itu dengan cara apapun agar kau tetap bersamaku, meskipun itu harus membuatmu menjadi sepertiku" dia menyeringai ngeri sambil menatap Hinata yang ketakutan.

~Flashback off~

"kenapa semuanya tidak percaya dan mengatakan aku menghayal? Kenapa" ucapnya kalut

"tentu saja itu karena mereka tidak melihatku, Sho-chan~~"

Hinata mendongakkan kepalanya dan melihat orang yang tadi dia lihat di gym sekarang berada di depannya.

"si.. siapa kau sebenarnya?" ucap Hinata takut

"aaah~ Sho-chan kau melupakanku ya? Memangnya apa yang telah dilakukan orang tuamu setelah memisahkan kita dengan paksa waktu itu?" ucapnya sambil mensejajarkan tingginya dengan posisi Hinata sekarang yang membuat mereka saling berhadapan.

"wa.. waktu itu? Apa maksudmu? Dan memangnya si.. siapa kau?". Hinata benar-benar kebingungan

"ini aku Sho-chan, Yuuki. Kau lupa? Aah aku kecewa ternyata penantianku sia-sia. Kau melupakanku."

"Yuuki?"

"ha'i Sho-chan?"

"se.. sebenarnya kau ini apa? Da.. dan kenapa mereka tidak bisa melihatmu?" Hinata benar-benar tambah kalut sekarang

"itu.. karena .. aku adalah arwah yang merasuki boneka favoritmu itu, teddy bear yang selalu kau bawa kemanapun kau pergi. Dulu kita selalu bermain bersama sampai ibumu menemukanmu sedang bicara padaku, dan tak lama kemudian kita dipisahkan secara paksa!" Yuuki nampak kesal mengingat kejadian waktu itu.

"a.. arwah? Ta.. tapi kenapa kau bilang.. kau me..menginginkanku? dan ingin me.. membawaku bersamamu? "Hinata penasaran sekaligus takut

"itu.. karena aku tidak ingin terpisahkan lagi denganmu. Aku ingin kau selalu bersama ku, dan kali ini tak akan kubiarkan seorangpun menghalangi keinginanku" Yuuki menatap Hinata serius seakan ini tujuan hidupnya

Hinata diam, dia merasakan tubuhnya tiba-tiba melemah. Tangan Yuuki kini menyentuh pipi gembil Hinata, dan mengelusnya lembut.

'dingin.. tangannya terasa dingin. Tunggu, bu.. bukankah dia arwah? Lalu kenapa dia bisa menyentuhku?' pikir Hinata

"tadaima Sho-chan, aku tidak akan melepaskanmu apapun yang terjadi kali ini" ucap Yuuki

Setelah mendengar ucapan Yuuki, Hinata merasa pandangannya mulai mengabur dan menggelap. Yuuki pun merasuki tubuh Hinata yang tak sadarkan diri.

'gomen ne Sho-chan, aku memakai tubuhmu tanpa izinmu. Aku tidak ingin ada orang yang membuatmu menjauhiku. Sebelum mereka melakukan itu aku akan menyingkirkan mereka Sho-chan' pikirnya.

TBC

Hai hai .. ini fic kedua hika-chan.. dan disini masih belum kerasa horornya, yah gitu deh hehe..

Pokoknya terimakasih untuk yang baca ini fic and... thank's for my best Friend @KoHaru273 (nama akun di wattpadnya) yang udah bantui buat editin nih fanfic silahkan review dan fav ini fic jika kalian suka.