-STASIUN KERETA-
Semua orang sibuk dengan aktifitasnya masing-masing. Tak peduli akan satu sama lain. Menunggu kereta yang akan menghantarkan mereka ketempat tujuan mereka. Salah seorang namja cantik duduk disebelah pojok, menunggu keretanya. Bersenandung sambil mendengarkan music lewat ipone-nya.
Beberapa saat kemudian kereta yang ditunggu-tunggu namja cantik yang bernama Kim Jaejoong pun tiba.
Jaejoong mulai beranjak meninggalkan tempat duduknya. Rela berdesak-desakan untuk masuk kedalam kereta dan jaejoong hampir saja terjatuh saat seorang lelaki menabrak tubuh kecilnya. Namum lelaki yang menabraknya berlalu begitu saja. Sama sekali tak menghiraukan orang yang baru saja ia tabrak.
"Shit!" gunam jaejoong karna kesal dengan orang yang menabraknya. Tak sadarkah mereka, jika mereka berdua saling terhubung oleh benang-benang merah yang saling menyatu mempererat seolah tak ingin terpisahkan.
.
.
.
Sepanjang perjalanan jaejoong menyandar pada jendela dan menikmati pemandangan bunga sakura yang berjatuhan. Tak terasa hingga kereta yang membawa tubuhnya telah berheti ditempat tujuanya.
SOMEONE POV.
Dikota ini-Tokyo- dimana aku bahkan sudah terbiasa melihat bintang-bintang memudar. Bahkan saat aku tersesat dalam lapisan individualis, aku berdiri sendiri. Kedua tangan ini menghapus setetes air mata yang tiba-tiba mengalir diwajahku, tetapi kini airmata itu tergantikan oleh cahaya mata yang berseri-seri. Menyalakan jembatan cahaya pelangi. Awan-awan hitam mengumpul membentuk suatu serikat yang menandakan akan terjadi hujan saat ini.
.
.
.
Yunho sampai di apartementnya sebelum hujan turun. Dia merindukan semua kenangan masa lalunya. Setelah sekian lama melalui musim dingin yang panjang akhirnya ia kembali. Dia bertekad akan kembali merangkai kenangan-kenangan dimasa lalunya.
"Aku akan menemukannya lagi" tekad yunho. Dia adalah seseorang yang telah membawa separuh jiwanya. Berjalan mengumpulkan serpihan-serpihan kecil kenangan masa lalu bersamanya. Yunho menatap rintik-rintik hujan yang mengalir membentuk tetesan-tetesan air di jendela apartementnya.
Mengingat semua semakin itu membuat yunho rindu akan dirinya. Namum dia tak tau harus kemana mencari seseorang yang telah mengisi relung hatinya. Orang itu tak mengizinkan hatinya terisi dengan cinta yang lain.
"Aku akan mengukir kembali kenangan kita dalam perjalanan kemasa depan yang dikenal sebagai Harapan" yunho berdoa dalam tidurnya.
