ONE GO, ONE GET
Pairing : Ino x Gaara
slight Ino x Shikamaru, slight Shikamaru x Temari
Rate : T ( Maybe M jaga-jaga jika ada hal yang tidak diinginkan)
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Warning : nyinetron banget, typos, abal, OOC, alay dll
Ini cerita pertama saya, saya nih masih belajar dan belum tau apa-apa soal dunia FFN , jadi jika ada yang mau mampir yaa monggo dibaca dan meninggalkan jejak kritik dan saran ( Flame yo aku rapopo ).
Dan jika ada yang merasa alur cerita , konsep dan inti cerita sama. Mohon untuk saya diberitahu yaa.. karena cerita ini murni inspirasi sendiri.
Kalau yang tidak suka, tidak mau baca ataupun mengintip yaa saya tidak melarang monggo tekan Back.
CHAPTER 1
Hujan rintik-rintik turun dengan lembutnya, bahkan seperti tak terlihat. Pukul 06.45 Pagi sekarang, bukankah sinar mentari yang harusnya datang ?, tapi sayang cuaca hari ini sama persis yang diperkirakan oleh penyiar berita cuaca kemarin, jadi beginilah pagi ini terasa dingin dan malas untuk keluar rumah, lebih baik tidur dibawah gulungan selimut tebal lebih lama.
Tapi tidak untuk saat ini, seorang gadis blonde dan bermata aquamarine sudah terlihat siap –ya tinggal menata rambutnya sedikit menjadi ikat ponytile maka dia sudah terlihat sempurna untuk berangkat kerja. Apapun cuaca pagi ini, bahkan jika cuaca hari ini sama seperti Afrika dia akan tetap melaksanakan apa yang seharusnya, -ooh tentu saja jika ia tidak ingin melihat koleksi baju terbaru yang berderet dietalase toko fashion hanya dengan menelan ludah saja , karena nyatanya dompetnya tak tampak gendut. Artian gendut yang disukai, tapi kalau berbicara gendut fisiknya, maka kau kan melihat malapetaka datang.
Yaps, dia segera berlari ke lantai bawah untuk mengambil segelas susu dalam lemari es dan hanya meminumnya beberapa teguk saja , tak lupa mengunyah roti lapis yang terasa penuh dimulutnya. –Ya seperti inilah kehidupan seorang gadis bernama Yamanaka Ino tinggal sendiri dirumah peninggalan Ayahnya yang telah meninggal 7 tahun lalu karena sebuah kecelakaan lalu lintas dan ibunya telah tiada sejak ia dilahirkan, maka sejak meninggalnya sang ayah , Ino berusaha hidup mandiri saat dibangku SMA, dia telah membiayai segala kebutuhan sekolah dan sehari-hari. -Ya memang disekolah dulu ino banyak memiliki teman dan guru yang sayang padanya yang mau membantu Ino, tapi tetap saja ia menolak dengan alasan 'tidak apa, aku baik-baik saja kok' dengan senyum khasnya yang ceria. Umur 25 tahun bukanlah waktu untuk meratapi nasib, tapi untuk menata masa depan.
Sekarang Ino telah mengunci pintu rumahnya dan dia mulai bergegas menuju halte bus , tak sampai 5 menit bus tersebut telah datang. Seperti biasa bus penuh sesak pada pagi hari , Ino yang tidak kebagian tempat duduk akhirnya berdiri tergencet oleh penumpang lain, untung dia bertubuh kutilang ( Kurus, tinggi, Langsing ) sehingga bisa mendapat ruang untuk bernafas. Namun ada-ada saja ulah penumpang yang membuka payungnya didalam bus sehingga membuat ujung payung meneteskan air ke baju penumpang lain, tak terkecuali baju Ino telah sebagian basah karena air hujan yang meresbes. Beginilah hal paling tidak ia sukai dari hujan dipagi hari, benar-benar membuatnya harus menghela nafas berkali-kali karena menahan rasa jengkol-ups maksudnya jengkel.
Pukul 7.30, Ino telah datang ke sebuah gedung perkantoran yang pastinya tak asing bagi rakyat-rakyat sekitarnya bahkan seluruh penduduk negaranya mengetahui, -ya apalagi kalau bukan Sabaku Internasional Corp, sebuah perusahaan yang bergerak dalam produk teknologi, elektronik, kecantikan, pangan, dan property, complete bukan ? all in one. Jangan bilang Ino masuk ke sini dengan mudah, kumohon jangan berharap itu karena sebenarnya mencari lowongan kerja disini sangatlah susah pakek bingitz, Ino bisa masuk kesini pastinya karena nilai akademik di universitas yang bagus dan penampilan fisik yang uwow, ino harus mati-matian mempercantik tubuhnya setiap hari, bukankah ada yang bilang 'cantik itu bisa dibuat tapi dibuat yang cantik' tau maksudnya apa dan siapa yang mengatakan hal itu?, entahlah tidak ada yang perlu menjawabnya.
"Hei, pagi Ino-chan, ayo cepat hari ini akan ada rapat dadakan !" sergah teman kerja Ino sekaligus sahabatnya sejak SMA sambil berlari terburu-buru.
"Hah! What ? baiklah, tunggu aku Sakura-chan !" kata Ino sedikit teriak pada temannya yang telah meninggalkannya dalam keadaan bingung dan panik, mengapa harus seperti itu, asal tau saja ya jika terlambat datang ke kantor atau rapat sekalipun maka siap-siap ada pemotongan gaji secara gaib dibuku rekening mu dan jangan mencoba protes akan hal itu maka tak akan segan-segan saldo mu benar-benar hilang.
=RUANG RAPAT=
Semua karyawan dan jajaran Direksi telah duduk ditempat masing-masing, menunggu dengan gelisah apa yang akan hendak dibicarakan oleh Pemilik perusahaan ini.
"Pagi semua!" ucapan sang pemilik perusahaan yang baru saja datang dalam acara rapat. Dia berdiri didepan sebuah meja bundar dengan gaya yang maskulin dan kharismatik seperti biasanya menggunakan stelan jas berwarna abu-abu.
"Pagi Kankuro –sama" semua hadirin disana berdiri dan membungkuk memberi hormat.
"Ya, baiklah. Aku akan langsung saja membahas hal penting pagi ini," menghela nafas sebentar "Seperti yang kalian tau, aku akan segera menikah bulan depan dan akan mengurus cabang perusahaan di luar negeri, sehingga posisi sekarang tidak ada, maka dari itu aku akan mengajukan adik kandungku menduduki posisi ini, ya memang dia tak pernah terlihat dimedia atau bahkan kalian pun tidak tahu, karena dia sejak kecil berada diluar negeri, tapi sekarang dia hadir disini. Ku beri satu hal, dia orang pendiam dan sedikit menyeramkan tapi tenang saja dia tak akan membunuh kalian semua, mungkin hanya akan menyiksa saja, hahaha," candanya dengan pempratekkan gerakan tangan seperti mencakar dan menggeramkan giginya. Tak pelak para karyawannya tertawa kecil, karena memang anak Pertama dari keluarga Sabaku ini terkenal kocak dan ramah tapi tak meninggalkan aura kharismatiknya, mungkin itu yang membuat kekasihnya yang berasal dari keluarga pengusaha Cina terbuai dan melaksanakan pernikahan. Ya walaupun umur Kankuro sudah terbilang agak tua alias brondong tua, tapi siapa yang menyangka penampilan dan umur berbeda jauh. Kau akan kena jebakan batman.
"Masuk Gaara-chan," seru kakaknya ke arah pintu dengan nada yang dibuat sexy.
Bagaikan banyak wartawan yang memotretnya untuk dipasang diheadline news padahal tidak ada, terlihat banyak kilatan cahaya yang menyilaukan dari arah pintu yang sudah dilewati oleh seorang laki-laki muda bersurai merah darah agak brantakan ( mungkin lagi trend ) wajah putih bagaikan porselen seperti artis-artis korea yang sedang hits saat ini, pasti semut pun akan jatuh terpeleset. Memperlihatkan kontur wajah yang sempurna, tirus dan tulang rahang yang indah jangan lupakan bibir yang tipis menggoda. Alis yang tipis bahkan tak terlihat dengan tato kanji 'Ai' didahi sebelah kiri mengenakan setelan jas hitam yang tidak dikancing dan didalamnya memakai kemeja merah yang hampir senada dengan rambutnya . Mungkin orang akan berfikir dia adalah kawanan yakuza atau mafia terkenal, tapi siapa yang tidak mau ditawan mafia super ganteng ini, bahkan serigala ganteng – ganteng saja lewat deh.
Semua memandang ke arah jalan pria itu yang sedang menghampiri kakaknya, begitu mereka berhadapan yang pertama kali bukanlah salam atau pelukan seperti saudara, tapi sebuah deathglare yang dilayangkan tajam ke Kankuro. Kankuro hanya cengar-cengir saja, karena memang dia suka menggoda adiknya satu ini.
"Yaps, perkenalkan semuanya dia adik kandungku namanya Sabaku no Gaara, dia memang lahir dan besar di Las Vegas jadi tak ada yang tau, tapi dia bisa berbahasa Jepang dengan lancar. Dia yang akan menggantikanku sebagai pimpinan Direksi perusahaan ini," sambil menepuk pundak adiknya memberi isyarat bahwa giliran Gaara untuk bicara.
"Mohon bimbingan kalian semua." Singkat, padat dan jelas tanpa ekspresi sedikitpun bahkan dengan tangan masuk kedalam saku celana. Semua terlihat cengo.
"Hahaha, baiklah karena dia masih ingusan disini, maka dia perlu seorang sekretaris pribadi yang mengurusinya , maka aku menunjuk yamanaka-san sebagai sekretarisnya." Tunjuk Kankuro kearah Ino. Para penghuni ruangan itupun menoleh kearah Ino.
Ino menoleh kesana kemari tampak seperti mencari seseorang, seperti tidak menyadari jika ia yang ditunjuk.
Sakura yang melihat gelagat temannya langsung menyikut tangan ino dan berbisik " Hust Ino, Kankuro-sama menunjukmu tau !"
"Bagaimana Ino ? hari ini kau harus mengemasi barang pribadi dimeja kerja mu ke ruangan Gaara".
Ino langsung saja berdiri menghadap bosnya itu, "Saya Kankuro-sama ?" sambil menunjuk ke arahnya sendiri.
"Ya tentu saja kau Yamanaka-san, karena kau dulu pernah menjadi sekretaris pribadi kakakku Temari, maka aku memilihmu. Kenapa ? apa kau keberatan ?" tanya Kankuro dengan senyum yang dibuat-buat mengisyaratkan bahwa perintah tak boleh dibantah.
"oh, ti.. tidak kankuro-sama. Sa.. saya bersedia." Menghadapi situasi ini memang sulit bagi Ino, karena dia tidak mengenal bos barunya itu dan kalau dilihat pertama kali, Ino menyimpulkan bahwa dia akan benar-benar tersiksa oleh Sabaku muda itu seperti kata kankuro-sama tadi.
'Aduhh, mati aku! Kenapa harus aku sih?' gumam Ino sambil mengepalkan tanganannya disamping tubuhnya, walau sepertinya tak ada yang tau apa yang ia gumamkan, tapi ada yang bisa melihat gerak bibir sang Yamanaka didepan sana.
Gaara melihat calon sekretaris pribadinya dari atas sampai bawah dan melihat tingkah gugupnya itu, membuatnya berfikir sejenak seperti mengingat sesuatu dan tiba-tiba ia berseringai tipis, bahkan tak terlihat oleh manusia maupun makhluk halus karena benar-benar tipis mungkin hanya dia dan Tuhan yang tau. Sepertinya dia menemukan mainan baru yang tidak terduga di Jepang.
Jangan bayangkan rencana atau ide gila apa yang akan melintas 100 km/jam diotaknya, karena tidak ada yang bisa menduga masa depan bukan ?
TBC
