Red and Map

Disclaimer: AOYAMA GOSHO

Author: Istar Fantasy (Add my FB: IStar SrFantasy ...or Follow my Twitter : IS_magicgirl... Aku tunggu ya….)

Chapter: 1 Pameran

Pameran aneka barang seni dari berbagai negara dikawasan Asia digelar kembali dikota Beika.

Acara itu diselenggarakan dengan sanagt meriah dan besar-besaran.

semua orang berbondong-bondong datang untuk melihat aneka barang seni hasil kerajinan tangan dari dalam dan luar negri.

Diluar gedung pameran terlihat Conan sudah tidak sabar untuk masuk namun dia harus menunggu Ran dan Sonoko dulu yang sampai sekarang belum datang.

Karena anak kecil dilarang masuk jika tidak didampingi oleh orang dewasa.

"Huh… gini ni… gak enaknya jadi anak kecil…!" Keluh Conan.

"Aku… benar-benar ingin cepat keukuran semula….!"

Conan terus menggerutu sambil terus mondar mandir didepan gedung pameran.

"Conan…! Maaf lama menunggu ya…..!" kata Ran yang baru tiba sambil berlari kearah Conan.

"Hah… Ran...! pake bilang maaf segala...! kau ini seperti orang yang terlambat datang kekencan pertama saja….!" Kata Sonoko yang datang bersama Ran.

"Iya…! Kan aku mau kencan dengan Conan….!" Kata Ran sambil tersenyum dan mengusap-ngusap kepala Conan.

Muka Conan langsung merah menyala.

Lalu dia segera menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kak Ran dari mana saja….?" Tanya Conan yang terlihat agak kesal bercampur malu.

"Kami habis dari bandara….!" Jawab Ran sambil tersenyum.

"Bandara…?" terlihat Conan sedikit bingung.

"Ya… kami habis mengantar Pak Helmi….!" Sonoko ikut menjawab.

"Pak Helmi…? Siapa…?" Tanya Conan ingin tau.

"Dia Guru pencak silat…! seni bela diri asal Indonesia itu loh….!" Kata Ran.

"Hmmm…?" Conan Nampak masih bingung.

"Dia seharusnya mengajar selama seminggu di SMA Teitan untuk pertukaran kebudayaan…. Tapi berhubung sebentar lagi ada perayaan HUT kemerdekaan dinegaranya... makanya dia hanya mengajar selama 5 hari…!" jelas Ran.

"Oh….!" Conan terlihat mulai mengerti.

"Tapi Pencak silat itu hebat… gabungan seni dan bela diri yang indah tapi kuat…! aku jadi ingin mempelajarinya lebih dalam…!" kata Ran yang sepertinya mulai tertarik menekuni beladiri yang satu ini.

"Huh.. sudah karate… lalu pencak silat…! Pukulannya pasti jadi makin dasyat….!" Pikir Conan yang swetdrop.

"Tapi dari pada pencak silatnya… aku lebih ingin berkunjung kesana terutama ke pulau Bali….!" Kata Sonoko.

"Iya… aku juga mau kesana…!" sambut Ran dengan semangat.

"…." Conan semakin Swetdrp.

"Ya… ya… sekarang lebih baik kita masuk yuk….!" Kata Conan kemudian membuat kedua siswi SMA itu diam.

"Eh… iya…!" kata keduanya sambil cengengesan karena nyaris lupa dengan tujuan utama mereka datang kesana.

Mereka lalu masuk kedalam ruang pameran.

Didalam nampak sangat mewah dan meriah, semua barang kerajinan ditata dengan sangat apik dan menari.

Disana banyak terdapat barang-barang kerajinan tangan khas dari setiap Negara di Asia yang tentunya bernilai seni tinggi.

"Wow… Hebat…!"

Ran Nampak terkagum-kagum dengan mata berbinar melihat barang seni yang dipamerkan disana.

"Iya… banyak yang bagus….!"

Sambung Sonoko yang tidak berhenti celingak-celinguk melihat beberapa orang mahasiswa yang keren-keren.

"Hoi.. hoi…! Apa sih yang sedang kau kagumi….?" Pikir Conan yang kembali swetdrop melihat tingkah Sonoko.

Ran pun kali ini tidak kalah swetdropnya dari Conan melihat kelakuan sahabat karibnya itu.

"Hei…. Kenapa ditaruh disini…..? seharusnya ini untuk diruang sebelah….!" Bentak seorang pria setengah baya dengan postur tinggi besar dengan suara keras membuat seisi ruangan terkejut dan menarik perhatian semua orang yang ada disana.

Dia adalah Pak Murano Mutou, 54 tahun salah satu penanggung jawab pameran.

"Iya… maaf... akan segera saya pindahkan….!" Kata seorang pekerja disana yang langsung membawa barang bermasalah itu pergi untuk ditaruh diruang pameran yang lain.

Harada Toki, 29 tahun, seorang pekerja dipameran itu.

"Hei…! tolong jangan terlalu rebut….! Nanti pengunjung lain jadi terganggu…!" kata seorang pria yang sudah berumur dengan kacamata tunggalnya.

Dia adalah Pak Teno Ito, 74 tahun, ketua penyelenggara pameran.

"Iya… benar-benar menggangguku yang sedang menikmati seni yang indah ini….!" Kata seorang pria lain yang terlihat kesal.

Kono Ichirobe, 36 tahun, seorang pengamat seni.

"Ma… maaf…!" kata Pak Murano yang jadi merasa malu.

Setelah keadaan kembali tenang mereka pun kembali melanjutkan melihat-lihat.

"Huh… apa-apaan orang-orang itu… bikin ribut saja….!" Keluh Sonoko.

"Stttttt….! Sudah….!" Ran berusaha menenangkan Sonoko.

Sementara Conan memasang tampang serius khasnya sambil melihat kearah orang-orang yang membuat gaduh tadi.

"Conan…! Ayo kita kesan…!" ajak Ran.

"Iya kak Ran….!" Teriak Conan.

Conan sempat melihat kembali kearah orang-orang itu sebelum pergi keruangan lain bersama Ran dan Sonoko.

"Wah… melihat semua ini…..! aku jadi ingin keliling dunia… dan membeli benda-benda ini sebagai souvenir…!" kata Ran yang terlihat gembira.

"Pasti menyenangkan sekali….!" Kata Sonoko.

"Hmmm…!" Conan tersenyum dengan gaya anak kecilnya.

"Kyaaaaaaaaaaaa….!"

Tiba-tiba terdengar suara jeritan dari dalam sebuah ruangan.

Conan segera berlari menuju ketempat itu.

Di depannya terliahat tubuh pak Ichirobe tergeletak bersimbah darah.

"Ada apa…?" teriak pak Ito keluar dari pintu ruangan sebelah.

"Apa yang terjadi…?" Toki keluar dari Toilet ruangan itu.

"Ada apa…? kenapa ribut sekali...?" teriak Pak Murano keluar dari pintu ruangan yang bersebelahan dengan ruangan pak Ito.

Conan lalu mendekati tubuh pak Ichirobe dan memeriksa denyut nadinya.

"Hei... cepat panggil ambilance...!" teriak pak Murano.

"I...iya...!" kata Toki bergegas mengambil Handphonenya.

"Terlambat... sudah Tewas...!" kata Conan.

Semua yang diruangan itu nampak terkejut.

"Dari pada memanggil Ambulance...! lebih baik segera memanggil Polisi...!" lanjut Conan.

Orang-orang itu nampak terdiam kaku.

"Sial...! apa yang sebenarnya terjadi disini...!" kata Conan dalam hati dengan nada kesal.

To be continue

Behind the scane

Istar: " Ye… lama gak bikin Fic misteri...! so... kita putar otak lagi…..!"

Kaito: "Asik…kasus lagi…!"

Istar: "Ada yang dibunuh... koq malah asik….?" (swetdrop)

Kaito: "Bukan begitu….! Maksudnya asik putar otak lagi….!"

Istar: "Kira-kira bagaimana kelanjutannya…? Tunggu chapter berikutnya….!"

Kaito: "Reviewnya aku tunggu juga ya…!"