Author : Hibiki Kurenai

.

.

Title : Akai Ito Hi no Ageha –Benang Merah sang Kupu-kupu Api-

[a sequel from Red ButterFly Promise]

.

.

Genre : Fantasy, Romance, Fluffy, Action, Comedy

Cast : EXO, SHINee, TVXQ, SuJu

Minor : B.A.P, Beast, Infinite, VIXX

Pair : Kris x Tao

Setting : Alternate Universe (about Golden Drake – Ageha Youkai)

Rate : T (dipertanyakan)

Length : 1 of 2

.

.

DisClaim : semoga amal dan ibadah semuanya di terima di sisi-Nya. *PLAKK! BUGH! DHIESS! dihajar massa* euhm... mereka semua milik Yang Maha Kuasa dan orang tua masing2. Hehehe...

.

.

.


.

.

.

Warn : bahasa rada slengean, alur kecepetan, length extra panjang more than 5000 word, banyak chara numpang lewat, humor gaje. Coz gue asli.x dari fandom JapanRocks, jadi harap maklum kalo di fics ini ada dialog yang pake bahasa Jepang yak? hehehe...

.

.

.


.

.

.

Glossary…

.

.

.

Buat keperluan cerita fantasy ini, akan ada beberapa orang yang di paruh pertama sequel ini yang dipanggil dengan Nihon-mei-nya (nama Jepang-nya) –yang hasil imajinasi author sendiri–. Jadi mohon jangan kaget.

.

.

Nihon-mei ::

.

Huang [Kim] KangIn :: Momoi Ginga. Nama kecilnya diambil dari kanji 'Galaksi yang besar'. Leader main branch keluarga Huang.

Huang [Park] LeeTeuk / LiTe :: Momoi Hikari. Nama yang berarti 'Cahaya'. Istri KangIn –hanya muncul sekali di chapter dua nanti–.

Huang [Yong] JunHyung :: Momoi Kanata. Nama kecilnya berarti 'Langit tanpa batas'. 1st son.

Huang ZiTao :: Momoi Akari. Nickname-nya berarti 'Cahaya fajar kemerahan'. 2nd son, first born from a twins.

Huang [Yang] YoSeob :: Momoi Taiyou. Diambil dari kanji 'Matahari'. 3rd son, the last ones.

Huang [Lee] HoWon :: Momoi Mamoru. Yang artinya 'Sang Pelindung'. Sepupu yang berasal dari 2nd branch keluarga Huang.

.

Kata Momoi sendiri punya arti 'benda atau sesuatu yang berwarna peach'.

.

.

.


.

.

.

-NOTE-…

.

Not an epilog but a sequel.

.

Terpaksa gue bagi jadi dua coz terlalu panjang kalo buat satu chapter.

Mohon siapkan promaag ketika lo mulai merasa kram perut gara2 kebanyakan ketawa baca ini fics nyaw~

.

I already warned you guys~ kekekeke…

.

.

.

.

.

.

.

.

DON'T LIKE DON'T READ!

HAPPY READING NYAAAAW~ (n_n)V

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

83th Years Later…

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Di salah satu cabang pohon maple tua yang rindang menghijau, yang jaraknya dari tanah sekitar enam meteran. Seorang gadis manis berambut pirang platina panjang sepinggang dengan santainya duduk nyender di batangnya yang kokoh. Di telinganya bertengger sebuah headset merah berlogo 'hourglass' keemasan yang dengan setia mengalunkan lagu-lagu heavy rock karya LunaSea dan Dir En Grey, serta lagu visual kei bertema dark dari the GazettE. Sambil ngedengerin lagu, tangannya yang lentik gak pernah absen mencorat-coret lembaran kertas yang ada digenggamannya. Sesekali kening gadis manis yang punya kantung mata tebal berwarna kelabu yang mirip panda itu berkerut kesal waktu nemuin soal yang dirasa sulit. Oke, ada yang pengen tau sebenernya cewek yang nametag di seragamnya tertulis nama Akari Momoi ini lagi ngapain? Jawabannya adalah, dia lagi ngerjain hobinya. Menyelesaikan setumpuk soal matematika tingkat universitas tingkat tiga. Padahal yang bersangkutan sendiri baru kelas satu SMA. Hobi yang aneh, kan?

.

.

Sudah dari pagi tadi, gadis itu asyik berkutat dengan kumpulan soal-soal yang oleh kebanyakan orang dianggap menyebalkan itu. Sudah dari pagi, artinya Akari membolos setengah hari penuh, coz sekarang ini matahari sudah mulai turun ke ufuk barat. Saking asyiknya ngutak-atik rangkaian angka-angka imajiner itu, dia sampai gak sadar kalau ada seseorang –atau kumpulan orang– di bawah pohon yang dengan sekuat tenaga manggil-manggil namanya. Jengkel kelamaan dicuekin, salah satu anak yang wajahnya paling baby-face di antara yang lainnya, ngebulatin tekat buat manjat tuh pohon raksasa –berhubung kalah suit dan kalau gak mau naik bakal dijitak rame-rame–. Meski dengan badannya gemeteran lantaran rada phobia ketinggian, mulut yang gak berhenti komat-kamit baca do'a dan gak berani liat ke bawah sama sekali. Akhirnya perjuangan si cowok memanjat sampai ke cabang pohon tempat gadis itu duduk berhasil. Lalu pelan-pelan diangkatnya earphone headset yang sebelah kanan dan suara teriakan melengking cowok itu menusuk tepat ke gendang telinga si cewek panda…

.

.

.

.

" KONNICHIWAAAA! ZITAO OHIME-SAMAAAA! (SELAMAT SIANG! TUAN PUTERI ZITAO!) "

" GYAAAAAAAAAA! "

.

.

.

-GRASAAKK!-

-GRUSUKKK!-

-GABRUGGHH!-

.

.

.

" Aaaa… Ittaaaaai! (sakiiiit) " raung Akari yang dengan gak elitnya jatuh tersungkur dari atas pohon coz kaget diteriakin cowok baby face tadi.

" Hime-samaaaa! (tuan puteriiii!) " beberapa orang anak langsung ngampirin Akari buat memberikan pertolongan.

" HUANG YOSEOB, SUGU NI SOKO KARA OCHITA! BAKA NO OTOUTO! (HUANG YOSEOB! CEPAT TURUN DARI ATAS SANA! DASAR ADIK BODOH!) " saking kerasnya, gelegar teriakan Akari mengagetkan semua yang ada dalam radius lima puluh meter. " TURUN LO! "

" SHITAKUNAI! (OGAH!) MALES BANGET KALO HABIS TURUN NTAR GUE BAKAL LO HAJAR HABIS-HABISAN, ONEE-CHAN! " balas YoSeob yang masih keukeuh nangkring di atas dahan.

" FUSE! (TURUN!) ATAU KOLEKSI PLASTIC-KIT GUNDAM LO GUE BAKAR SEMUA! " ancam Akari galak.

" YABAAAAI! (JANGAAAN!) "

.

.

.

.

Demi Bandai, produsen mainan terbesar di Jepang, ancaman Akari beneran manjur! Cowok baby face bernama YoSeob itu ngelawan bibit hyperphobia-nya dan langsung terjun dari ketinggian enam meteran supaya keselamatan baby-baby palstic-kit-nya terjamin. Begitu sampai di bawah, adik kembar gak identik Akari yang punya darah setengah Jepang, seperempat Korea dan seperempat China itu segera dibombardir omelan panjang lebar non-stop dari si gadis panda. Salah satu dari sekian banyak omelan Akari yang masuk ke telinga kanan dan keluar lewat telinga kiri YoSeob adalah larangan keluarga Huang buat nyebutin nama China mereka di muka umum. Nama Huang ZiTao dan Huang YoSeob itu cuma boleh dipakai di rumah keluarga Huang yang aslinya adalah keluarga Yakuza lintas negara. Sedangkan di kalangan tetangga dan teman-teman sekolah, sejak kecil keduanya lebih dikenal dengan Momoi Akari dan Momoi Taiyou. Tsk! Ngomongnya, kayak onee-chan gak keceplosan manggil nama asli gue aja tadi! gerutu YoSeob mangkel dalam hati.

.

.

.

.

" Oh, ya. Ngomong-ngomong, kalian manggil gue ada apaan tadi?! Sampai pakai ngutus si bodoh Taiyou yang takut ketinggian ini ke atas? " puas marah-marah, Akari pun nanyain tujuan awal mereka datang ke tempat favoritnya ini sambil nepuk-nepuk kepala adiknya.

" Urusai! (berisik!) " dengus YoSeob jengkel.

" Soal itu, ya? Tadi kami dapet mail dari sepupu lo si Mamoru ak.a HoWon, kalau dia dan DongWoo dihadang anak-anak 2PM di sekitar Kanda Hanaoka-Cho, di Akiba. " sahut seorang cowok berwajah manis, dia buru-buru nyerahin hape DoCoMo-nya pada Akari.

" HyunSeung… ini email dari empat puluh lima menit yang lalu, kan? " tanya Akari datar.

" Iya, memangnya kenapa? " jawab yang bersangkutan watados.

" Kenapa gak bilang dari tadiiii?! Lo pikir waktu yang kita butuhin dari Mejiro sini sampai ke Akihabara sana sebentar, hah?! " well, lagi-lagi Akari ngamuk nih.

" Salah siapa ngomel gak jelas. " decih YoSeob yang moodnya makin jelek.

" Nan to iu koto ka?! (lo bilang apa?!) " Akari memelototi adiknya dengan sepenuh hati.

" Sudah, sudah. Berhenti bertengkar, kalian ini buang-buang waktu aja. " akhirnya, ada juga seseorang yang dengan bijaksananya mau menengahi dua kakak beradik yang sama-sama berdarah panas ini.

" JunHyung-nii-san! " sahut bocah kembar itu bersamaan. " Uups! Gomen ne, Kanata-nii-san! "

" Sekali lagi nyebut nama asli gue, kalian bakal gue gantung terbalik di tiang bendera depan kuil. Paham? " ucap JunHyung… eh… Kanata dengan senyum manis menyilaukan.

" Wa… wakatta! (paham!) " adik kembarnya menelan ludah pahit.

" Ii ko. (anak baik) "

.

.

.

.

Sebagai leader yang baik sekaligus anak tertua keluarga Huang, mumpung perhatian si kembar lagi fokus, JunHyung alias Momoi Kanata buru-buru bagi tugas. Dia memerintahkan HyunSeung mengecheck jadwal subway via net, buat nyari kereta express yang waktu keberangkatannya ke Akiba Station paling lambat sepuluh menit lagi. Trus dia nyuruh Taiyou buat nyiapin mobil, kemampuannya sebagai pembalap jalanan handal ala movie Fast Furious Tokyo Drift dibutuhin buat sampai ke stasiun subway dalam waktu kurang dari delapan menit. Taiyou ak.a YoSeob cuma bisa berfacepalm dan menggerutu, lantaran waktu tempuh normal dari sekolah mereka ke stasiun subway bisa sampai tiga puluh menit dengan kendaraan pribadi –kalo gak macet–. Gilaaaa! Pikirin polisinya men! POLISI! Kalo sampe kita ketangkep, habis kita! batin Taiyou merana. Akari sendiri tanpa perlu disuruh dia udah nelepon rekan satu gank-nya yang lain, Park Bom, Henry dan DooJoon.

.

.

.

.

" Nii-san, katanya mereka udah sampai di TKP duluan. " lapor Akari.

" Hmm… kali ini penyakit Otaku kronis mereka berguna juga. Ne, minna-chan, issho ni shigoto shite kudasai! Ganbatte! (Nah, semuanya, mohon kerja samanya! FIGHT!) " Kanata menutup briefing singkat kelompok berandalan sekolah berjumlah total dua belas orang ini.

" Wakarimashita, Sachou! (paham bos!) " sahut yang lainnya.

.

.

.

.

.

.

~(o.O~)_ (=^・ェ・^=)__(~O.o)~

.

.

.

.

.

.

Kris berjalan cepat di sekitar AKB48café dengan muka ditekuk tiga belas dan langkah kaki yang dihentakkan coz kekesalan tingkat dewa pada rekan tukang peledaknya yang bertubuh mungil alias Byun BaekHyun. Gara-gara cowok pendek ini rasanya jerih payahnya selama bertahun-tahun buat mempersuram, memperkaku, memperserius… eh? Intinya, reputasinya yang mahal senyum setelah ditinggal pergi istrinya delapan puluhan tahun yang lalu –sampai senyum dan tawanya jadi taruhan mingguan di antara member gabungan EXO-squad yang bertema 'siapa yang bisa bikin Kris nyengir–, jadi hancur lebur. BaekHyun berhasil melepas sosok Kris yang emotionless layaknya mannequin toko pakaian, yang lebih milih kerja keras banting tulang jungkir balik siang malam buat menyelesaikan misi, ketimbang harus tertidur dan melihat kilasan ulang memorinya bersama ZiTao dalam mimpi-mimpinya. Semua usaha Kris membentengi hatinya dari berbagai macam perasaan runtuh gara-gara sebuah misi pengintaian.

.

.

Heck! Kris gak nyangka sama sekali kalau dia bakal termakan jebakan si Guren mentah-mentah! Sumpah, sekalinya Kris gila kerja, tapi gak sampai segini juga kali! Kalau dia tahu misi pengintaian Madou Youkai (youkai sintetis, buatan, tiruan, yang diciptain kelompok gak bertanggung jawab) kali ini mengharuskan untuk bercosplay, cowok keturunan Ryuuki Youkai (siluman naga) itu pasti menolaknya mentah-mentah. Apa pula ini?! Mengintai gerombolan Madou Youkai sendirian di area seluas dan seramai Akihabara tanpa asisten plus wajib cosplay jadi Viscount Druitt –chara bangsawan super narsis tapi rada oon dari anime KuroShitsuji– adalah ide paling gila yang pernah dilakuin Kris. Meski Akihabara adalah surga dunianya para otaku dan pecinta cosplay, di mana para Madou Youkai bisa nunjukin wujud aslinya yang mirip tokoh monster dalam film-film tokusatsu, tapi Kris rasa ikutan cosplay itu bencana! BENCANA BESAR! Soalnya, gimana dia bisa ngejalanin misi kalau dikejar-kejar rombongan cewek beringas yang pengen ngajak foto bareng?!

.

.

.

.

-Careless careless, shoot anonymous, anonymous…-

-PIIIP-

.

.

.

" Yooo~ brotha! Genki desu ka? (bro, gimana kabarnya?) " suara melengking dari seberang saluran sana terdengar menyapa Kris.

" Komakai atama! Kuso! (baik-baik aja kepala lo! sialan!) " maki Kris pada BaekHyun, si empunya suara melengking itu.

" Bagus deh. Kalau lo ngamuk-ngamuk gitu tandanya lo baik-baik aja. Hoho… " sungguh, tawa riang BaekHyun bikin telinga Kris iritasi berat.

" Udah ngomongnya?! Jadi lo telepon cuma buat ngejekin gue gitu?! Kalo gitu gue tutup aja ya? " sungut Kris seketus duri kaktus.

" Naaaaiii! (jangan!) Oke, jadi, gimana perkembangannya?! " tanya BaekHyun sambil menahan tawa.

" SeHun ada di sana kan? Gue yakin lo pada udah ngeliat seberapa nyereminnya gerombolan cewek-cewek yang lari sprint di belakang gue. Malah lo ngeliatnya sambil makan popcorn dan ketawa ngakak! Ngaku lo! " sentak Kris sengak setengah mati. Teman-temannya itu beneran gak punya hati.

" Well, berhubung lo gak dapet jatah asisten buat pengintaian kali ini, jadi kita nyebar banyak D. di sekitar langit Akiba buat ngawasin lo. Siapa tau aja lo butuh bantuan. " dengan santainya BaekHyun ngeles.

*D. , Digital DragonFly, kamera digital mini seukuran capung jarum yang bisa terbang*

" Kalau gitu, kenapa lo gak dateng buat nolongin gue dari kejaran piranha-piranha ganas itu, haaah?! " raung Kris yang makan hati sama kegilaan para rekannya.

" Males ah kalau harus turun langsung ke lapangan. Kita pandu dari sini aja yah, supaya lo bisa nemu tempat sepi, ne? Ne? "

.

.

.

.

Sumpah serapah plus daftar absen kebun binatang terus-terusan meluncur dari bibir Kris tanpa jeda, BaekHyun yang 'kebetulan' memang standby di line telepon harus rela telinganya kepanasan mendengar 'kicauan' pedas Kris. SeHun, kouhai-nya tercinta yang pecandu teknologi itu buru-buru ngerahin semua D. -nya buat nemuin jalur-jalur yang bisa dipakai kabur Kris. Lalu dari jarak yang lumayan jauh dari posisi BaekHyun berdiri saat ini –SeHun sengaja menghindari omelan Kris–, SeHun meneriakkan direksi yang harus diikuti Kris. Setelah beberapa saat yang kacau di antara acara lari marathon di celah-celah hutan beton distrik Akihabara, 'nyanyian' sarkas Kris yang gak ada habisnya –heran, nafasnya panjang banget ya?– dan teriakan-teriakan penunjuk arah dari SeHun. Akhirnya sampai juga cowok blonde itu di dekat sebuah area pebukitan yang di salah satu puncaknya ada sepetak hutan kecil yang menaungi sebuah kuil kuno. Suasana di sekitar tempat itu sunyi dan statis, aura masa lalunya sangat kental, berbeda dengan kesan modern dan futuristik yang mengelilinginya. Tapi belum sempat Kris menikmati ketenangannya…

.

.

.

.

" GYAAAAA! Waki ni idou! Oyaji, soko kara nigeru! ( Minggiiir! Paman! Menyingkirlah dari sana!) " suara melengking seorang cewek terdengar begitu jelas dari jalur menurun tajam di sebelah kirinya.

" Oji o yobu no desu ka! (siapa yang kau panggil paman, hah?!) " Kris sewot. Emangnya wajahnya kelihatan setua itu sampai bisa dipanggil paman?

" BAKA OYAJI! HANARETEEEE! (PAMAN BODOH! MENYINGKIIIR!) " suara itu terdengar mendekat.

" Nani… (apa…) GYAAAAA! "

.

.

.

-SYUUUT!-

-BRUAAAGHH!-

.

.

.

.

Saat Kris melihat seorang cewek berseragam SMA yang merosot turun melalui selusuran besi pegangan tangga curam yang ada di sebelah kirinya itu, saat itulah Kris sadar kalau dia sudah terlambat menyingkir. Sedetik kemudian, keduanya saling bertabrakan dengan suara keras dan sama-sama jatuh tersingkir di jalanan berpaving yang gak bisa dibilang lunak. Kris jatuh terlentang, di atasnya si cewek jatuh menimpa sebagian tubuh atasnya dengan posisi setengah bersujud. Kaki jenjang cewek itu sukses menggencet perut six pack Kris, membuat cowok itu susah bernafas. Apalagi dengan posisi wajahnya sekarang yang… Well, kalau cowok normal yang hatinya masih bekerja dengan benar, pasti akan mimisan akut seketika. Gimana gak?! Lets see, wajah Kris itu terbenam seluruhnya dalam dekapan dua buah tonjolan daging kenyal yang biasa dimiliki cewek, yang ukuran cup-nya lumayan gede, sekitar 85C! Tiba-tiba cewek itu melenguh, merasa kesakitan coz kedua sikunya lecet.

.

.

.

.

" Hngh… Are?! " Kris merasakan cewek itu membeku sejenak di atasnya, lalu… " KYAAA! APA YANG KAU LAKUKAN DI BAWAH SANA, EROYAJI! (PAMAN MESUM!) "

.

.

.

Dan…

.

.

.

-PLAAAKKK!-

.

.

.

Sebuah tamparan manis melayang di pipi kiri Kris saat cewek itu bangkit.

.

.

.

" KISAMA! (KURANG AJAR!) Kenapa lo nampar gue, hah?! Bocah kecil! " sembur Kris begitu si cewek aneh itu melompat turun dari perutnya. " Lagian, siapa yang lo panggil paman! Gue masih muda, baka! (bodoh!) "

" Kisama, EROyaji! (Lo sendirilah! Paman mesum!) Suruh siapa nempelin wajah pedofil lo itu ke dada gue! " sahut cewek itu gak kalah sadis, disilangkannya kedua lengannya di depan dadanya dan ditatapnya Kris dengan tajam.

" Salah siapa pecicilan di atas selusuran tangga… Hmm? " kata-kata umpatan yang siap diluncurkan Kris tertahan di kerongkongan begitu sang keturunan naga selesai membersikan debu di bajunya dan mendongak menatap si cewek. Mata panda yang tajam, bibir feline yang tipis dan garis rahang lonjong itu membuat dunia Kris seakan berhenti berputar, " Kau… Huang ZiTao?! "

" Ne? " cewek bermata panda itu memiringkan kepalanya. Demi Lu-HAAAAN! Pose itu imut banget!

" Kau Huang ZiTao, kan?! Huang ZiTao sang Hi no Ageha?! (siluman kupu-kupu api) " Kris mencengkeram bahu si gadis yang ternyata adalah, sebut saja Akari –kalau gak mau dihajar cewek itu– dan mengguncangnya kuat-kuat.

" Omae wa dare? (lo siapa?!) Perasaan gue gak pernah ngeliat lo di antara petinggi-petinggi keluarga Huang. Jadi dari mana lo tahu nama asli gue?! " balas Akari datar, gak terganggu guncangan keras itu. " Asal tahu aja ya, di luar sini, nama gue Akari Momoi. Lagian gue ini Sun Spirits, bukan Hi no Ageha. "

" Akari… Momoi?! Momoi…? Pernah denger di mana ya? " dahi Kris berkerut. Well, sedikit ngalamin shock otak coz banyaknya informasi baru yang masuk secara bersamaan. Mata Kris tiba-tiba membulat, " Ah! The Golden HourGlass! Yakuza lintas negara itu kan?! "

" Paman pintar deh. Tapi perkenalannya dilanjutin ntar lagi ya? By the way, kalau paman bisa bertarung, bisa bantuin gue ngelawan mahluk-mahluk itu gak? " dengan santainya Akari ngambil posisi beradu punggung dengan Kris sambil pasang kuda-kuda bertarung. " Chi no Madou Youkai… (madou youkai tipe tanah) "

" NANIIII?! "

.

.

.

.

.

.

~(o.O~)_ (=^・ェ・^=)_(~O.o)~

.

.

.

.

.

.

" Busyet dah! Itu beneran ZiTao?! Huang ZiTao kita yang dulu?! " HeeChul yang tengah menonton pertarungan ZiTao dan Kris dengan para Chi no Madou Youkai suruhan kelompok yakuza pimpinan 2PM yang ala film laga mandarin itu tersedak teh hitamnya.

" Yep! Cewek jangkung itu emang Huang ZiTao kita tercinta kok. " JaeJoong mengangguk santai.

" Sumpah lo?! Serius tigabelas itu ZiTao?! Beda banget sama cowok pucat pemalu yang dulu kita kenal! " cecar HeeChul masih gak percaya.

" Hatinya, jiwanya, perasaannya, adalah milik ZiTao kita. Cuma ya… sifatnya itu emang seratus delapan puluh derajat berbeda dari ZiTao kita. " JaeJoong yakin banget sama jawabannya, coz waktu Akari Momoi dulu terlahir, dia mastiin sendiri siapa jiwa yang mengisi tubuh itu di Kantor Registrasi Akhirat.

" Zitao yang satu ini, biar bodi-nya cewek… tapi sifatnya liar banget kayak cowok berandalan. " tambah HeeChul.

" Gue aja kaget waktu tahu kalau namanya terdaftar sebagai bayi yang terlahir dari keluarga Huang yang yakuza itu… " tambah sang Shiroi no Kitsune.

.

.

.

.

The Momoi's, The Huang's, The Golden HourGlass Companny, apa pun sebutannya, mereka adalah kelompok yakuza lintas negara yang selain markas utamanya di wilayah Kantou, punya beberapa cabang di IRC, Republic China Taipei, HongKong dan Korea Selatan. Mereka ini bukan yakuza biasa, coz The Huang's adalah keluarga yang dalam darahnya mengalir DNA the Sun Spirits, roh matahari. Mereka bukan youkai sejati, tapi juga gak bisa dibilang manusia biasa. Mereka adalah half-youkai. Dan itu termasuk Akari. Usaha yang mereka jalankan gak jauh-jauh dari yang biasa dilakuin para mafia di dunia hitam. Penjualan senjata illegal, jasa tukang pukul, bisnis club malam dan minuman keras, bisnis host club, distribusi kutukan dan berbagai jenis sihir serta ramuan magis. Bedanya, mereka menjauhi obat-obatan terlarang, human trafficking, jual-beli organ dan perdagangan binatang-binatang langka. The Huang's juga berusaha menjaga keamanan keempat negara dengan caranya sendiri. Secara gak langsung, The Huang's sudah jadi perpanjangan bayangan tangan dari Umbram Equitis di sebagian besar wilayah Asia Timur.

.

.

.

.

" Jadi sekarang ZiTao itu semi Sun Spirits? " gumam HeeChul.

" Bisa dibilang gitu sih. Soalnya waktu dia meninggal delapan puluhan tahun silam inti sihirnya terpisah dari inti jiwanya dan berubah jadi kupu-kupu ruby. " entah dari mana, kemunculan JongDae yang mendadak tanpa suara itu berhasil bikin HeeChul terjungkal dari kursinya.

" MUKA KOTAK TIVI SIALAN! SENENG BANGET LO BIKIN ORANG JANTUNGAN! " HeeChul mengguncang keras bahu JongDae yang ditingkahi tawa mengejek dari orang yang bersangkutan.

" Ternyata fobia hantu lo masih belum sembuh ya, Chullie-nii-san? Hehehe… " tawa JongDae makin lebar, seneng banget dia bisa ngerjain HeeChul.

" Back to topic, jadi ZiTao yang sekarang gak punya sihir element api lagi, gitu? " sahut JaeJoong cuek bebek. Sudah puas dia bertahun-tahun hidup ditemani guyonan tipe sadistic mereka berdua.

" Ne, buat sekarang dan seterusnya di sisa hidup semi-immortalnya, ZiTao yang sekarang ini murni pengguna sihir element cahaya. " tegas JongDae yang diam-diam menyerobot teh hitam HeeChul.

.

.

.

.

Pria yang wajah kotaknya sebelas dua belas sama tokoh animasi SpongeBob itu mengabaikan tatapan membunuh dari senior Succubus cantiknya. JongDae menyesap cairan hangat beruap yang pahit itu –Heechul memang gak pernah pakai gula kalau minum teh– sambil menceritakan pengalamannya waktu datang ke Gōng Huā Yīqiān (baca:: Kōng Hwā Yīsiān, Istana Seribu Bunga) bertahun-tahun yang lalu. Saat dia datang mengantarkan kupu-kupu ruby inti sihir ZiTao untuk dilepaskan di Hēi Méiguī Shāngǔ (baca:: Hēi Méikuī Shānkǔ, Lembah Mawar Hitam), kupu-kupu ruby itu akan menyatu dengan ratusan lentera kristal roh ageha youkai lain yang beterbangan di padang itu sebagai ganti roh ZiTao yang akan terlahir kembali. Kalau sudah masuk ke tempat keramat itu, gak ada kemungkinan lagi buat inti sihir itu bergabung lagi dengan jiwa ZiTao yang sekarang. Kedua inti yang sudah terpisah itu gak akan bersatu lagi untuk selamanya.

.

.

.

.

" Trus, ingatannya gimana? Kalau dia bener ZiTao, ingatannya tentang Kris kemungkinan masih ada, kan? " HeeChul membuat secangkir teh hitam baru sambil menggerutu.

" Masih, memorinya melekat di kepingan jiwanya. Tinggal butuh pemicu supaya semuanya keluar. Kayak ciuman Pangeran Katak misalnya? " Holly Shit! Ini orang umurnya udah sepuh, masih aja doyan dongeng Disney! HeeChul dan JaeJoong berfacepalm dalam hati.

" Whatever deh… suka-suka lo. " tanggap JaeJoong garing.

" Tapi aneh, deh… " gumam JongDae sangaaat lirih. " Perasaan dulu waktu gue check ke tempatnya DaeSung dari Rebirth Department of the Afterlife Registration Office, gue yakin kalau ZiTao terlahir lagi sebagai cowok tulen. Bukan cewek yankee macem ini… "

.

.

.

.

.

.

~(o.O~)_ (=^・ェ・^=)_(~O.o)~

.

.

.

.

.

.

Setelah pertemuan pertama penuh aksi laga mereka di Akihabara beberapa bulan yang lalu, yang jauh banget dari kesan romantis, beberapa kali Kris dan Akari sempat bertemu lagi dalam kesempatan yang berbeda-beda. Tapi tetep gak bisa jauh-jauh dari yang namanya pertarungan dan kericuhan. Entah itu gara-gara perebutan wilayah dengan grup yakuza manusia, berurusan dengan youkai biasa atau keributan yang muncul coz adanya Madou Youkai yang lepas kendali. Anehnya, dua orang yang tiap kali ketemu ini pasti saling ejek, saling sikut, serta masih banyak tindak kriminal lain yang… hanya Tuhan yang tahu, bisa jadi team bertarung yang tangguh kalau sudah berhadapan sama musuh. Dan kali ini, secara kebetulan mereka ketemu lagi di sebuah pantai berpasir putih di kepulauan Okinawa dalam event summer holiday, yang gak sepenuh liburan buat para member EXO-squad.

.

.

Sebuah rumor beredar kalau di Okinawa ada sekelompok orang yang secara illegal menjual special drugs pada para remaja dan turis muda. Obat yang disamarkan sebagai stimulan sejenis viagra itu punya efek samping memutasi sel-sel tubuh penggunanya dan menjadikan mereka Madou Youkai tanpa sadar. Parahnya, mereka gak punya kendali atas kesadarannya sendiri dan bergerak di bawah perintah seller illegal drugs itu. Maka EXO-squad datang menyelidik dengan anggota lengkap coz Choi SeungHyun sang Enma-Cho berpendapat kasus ini terlalu berbahaya kalau ditangani salah satu sub-grup EXO. Sementara itu Huang KangIn ak.a Momoi Ginga, pimpinan the Huang's saat ini, mendengar kalau saingan bisnis mereka di Jepang, cewek-cewek psychotic dari Girls Generation alias G.G. beekerja sama dengan musuh abadi mereka di South Korea dan China Taipei, 2PM Group. Lalu dia menyuruh anak-anak dari the Huang's main branch family untuk membuktikannya.

.

.

.

.

" BTW, Taiyou-chan, ini musim panas kan? Kita juga ada di pantai kan? " celetuk SeungRi, si shape shifter satu member EXOsphere yang jarang muncul di kantor coz keseringan dapat misi menyamar.

" Ne, ne… lalu? " yang ditanya menjawab malas coz kantuk yang menggantungi matanya.

" Shiritai to omotta (cuman pengen tahu, sih)… Kenapa onee-chan lo gak pakai bikini kayak cewek-cewek yang lain? " SeungRi menunjuk ke arah dermaga.

.

.

.

.

Wajar sih, kalau SeungRi bingung sama penampilan Akari. Coz cewek yang rambut pirang platinumnya dicepol dua ala icon cewek mandarin Pucca itu, sejak datang ke pantai dua hari yang lalu belum pernah sekalipun terlihat pakai bikini kayak si Amber, rekannya yang tomboy. Akari, kalau gak pakai training seragam olahraga sekolah yang celananya pendek, ya paling pakai baju rumahan sederhana. Kayak hari ini, Akari memakai hotpants denim warna merah dipadu tanktop hitam ketat. Di atas tanktop ditutupi jumper putih berlengan panjang yang ujung bawah bajunya pendek, cuma sampai sebatas rusuk bawah, jadi perutnya yang rata kelihatan. Gak lupa tudung kepalanya berhias wajah dan telinga panda yang lucu. Yang bikin SeungRi makin heran adalah, dada Akari RATA! Kemana hilangnya dada montok 85C cup itu?! pikir SeungRi –rada– ehemm… mesum. (="=;;)a

.

.

.

.

" Dare ga nani o kite iru? (siapa yang pakai apa?!) " rasa kantuk Taiyou lenyap seketika.

" Omae no Onee-chan (kakak perempuan lo), kenapa dia gak pakai bikini? " tanya SeungRi penasaran.

" Tashikani nan no tame ni? (emangnya kenapa harus?) " alis di wajah baby face Taiyou mengerut keheranan.

" Kanojo wa josei, migi dakara? (soalnya dia'kan cewek) " jawab SeungRi polos.

" Pffft… GYAHAHAHAHAHAHA! Kanata-nii-san, Kitte, kitte! (kak Kanata, dengerin deh!) Dia bilang Akari-nee-chan itu cewek! " tawa histeris Taiyou pun memancing sejumlah orang mendekat.

" Apaan? "

" Kenapa nih? "

" Ketawanya heboh banget sih? "

" Taiyou, jaga sikap. " kata Kanata yang jengah melihat adiknya gelundungan di pasir.

" NYAHAHAHA! Kalau Akari-nee-chan denger, bisa habis lo! Huhuhu… Hehe! " Taiyou masih belum puas ketawa.

" Lho, kok bisa? " SeungRi makin bingung.

" Ahaha… Uhumm… Huff! Pfft… Kitte yo… Ore no ONEE-chan wa ONEE-chan DE WA nakatta ga, kanojo wa ore no ONII-chan desu. Ne, Kanata-nii-san? (Dengerin ya... sebenernya KAKAK PEREMPUAN gue itu BUKANlah kakak PEREMPUAN, tapi dia tuh KAKAK LAKI-LAKI gue. Iya kan, kak Kanata?) " sambil ngelanjutin tawanya, Taiyou ngeloyor pergi begitu saja. Ninggalin Kanata yang bakal kerepotan menjelaskan semuanya.

" Tsk! Ano baka shonen! (bocah bodoh itu!) "

.

.

.

.

Buat narik perhatian dari para member EXOsquad yang tengah mengidap syndrom cengo akut, yang mulutnya pada menganga lebar dengan gak elitnya. Kanata sengaja meledakkan salah satu semangka yang nanti bakal dipakai dalam game 'ayo pecahkan semangka dengan mata tertutup' sampai air dan daging buahnya yang kemerahan muncrat kemana-mana. Lalu, sebelum mereka sempat protes gara-gara baju mereka yang jadi kotor kena sari buah, Kanata sudah lebih dulu mendeathglare mereka. Tatapannya seolah bilang 'berani lo motong penjelasan gue, nasib lo bakal sama kayak tuh semangka'. Setelahnya Kanata menjelaskan tentang tradisi aneh keluarga Huang, di mana anak sulung dari pasangan kembar fraternal twins dan identic twins diwajibkan mengenakan atribut yang berkebalikan dari gender aslinya. Anak lelaki menggunakan pakaian serta peralatan wanita dan sebaliknya, anak perempuan didandani seperti laki-laki. Anak itu baru berhenti menjadi kebalikan gendernya saat usianya genap tujuh belas tahun. Tradisi ini terus berlaku selama ratusan tahun coz dipercaya bisa menolak malapetaka yang akan menimpa keluarga Huang.

.

.

.

.

" Ja… jadi ZiTao itu… eh, Akari itu… " ChangMin megap-megap gak tahu harus berkomentar apa.

" Dia itu COWOK?! " sambung TaeMin dan MinHo berbarengan.

" Hai', ore no IMOUTO wa moto OTOKO datta. (Ne, adik perempuan gue itu aslinya cowok tulen.) " sahut si sulung Huang santai, gak peduli sama raut antik orang-orang di hadapannya –sudah terbiasa sih– dan malah asyik mengunyah batang-batang Pocky rasa pisang.

" Bukan banci?! " ujar HeeChul yang masih shock.

" Bukan crossdress?! " kali ini LuHan yang bicara.

" Kimi-tachi wa korosu tame ni shitai desu ka?! (kalian mau gue bunuh?!) Makanya kalau orang ngejelasin didengerin dong! " decak Kanata yang jengkel penjelasan panjang lebarnya tadi cuma dianggap angin lalu.

" Ta… tapi… tapi… kalau gitu… kenapa cowok bisa punya dada ukuran 80:B-cup? " bahkan YiXing yang biasanya paling logis pun ketularan lola.

" Hellooo? Pernah denger yang namanya oil pad atau silikon pad?! " Kanata pasang wajah 'lo pada hidup di jaman kapan sih?'.

" Usotsuki…! (bohong, ah!) "

" Aish… suka-suka kalian deh. " Kanata mendesah malas, dia hendak membaringkan tubuhnya di atas tikar piknik saat sebuah ledakan dahsyat terdengar dari arah laut…

.

.

.

-GLEGAAAAAARRRRR!-

-BRUUUUUUSHHHH!-

.

.

.

" OI, NANDA ARE?! (APAAN TUH?!) "

" Sono bakuhatsu wa nanideshita ka?! (ledakan apa itu tadi?!) "

" Ano… ano bakemono wa, Gyarados desho! (mo… monster yang di sana itu 'kan… Gyarados!) "

" Tsk! Kuso! (sialan!) Mizu no Youkai paling nyusahin tuh! "

" Seenggaknya baru transformasi level satu yang warnanya biru kan? "

" Tapi tetep aja susah dilawaaaaan! "

.

.

.

.

.

.

.

~(o.O~)_ Tsuzuketa _(~O.o)~