Pas lagi bingung untuk bwt Fic yang berikutnya, gw iseng – iseng baca komik 'Hell Girl'. Eh, malah nggak tau-nya kepikir buat Fic KHR versi Hell Girl…Hehehe…

Nah, buat tambahan biar nggak kaget waktu baca nih fic geje, silahkan lihat daftar pemeran buat Chap. 1 nih Fic

NB : Tiap Chapter ceritanya beda lho. Ada yang Yamamoto yang balas dendam, kayak di Chap 1. Tapi, di Chap 2, yang dendam bukan Yamamoto, tapi…rahasia deh. ! Pokoknya tiap chapter lain cerita.

Hell girl/Ai Enma : Mammon yang pake wig

Kikuri : Fran

Ichimoku Ren : Bel yang rambutnya dicat ite

Hone Onna : Squalo yang rambutnya dicat item

Wannyundo : Levi yang dibotakin

Hehehe…geje sekali bukan ? Silahkan nikmati Chap. 1 'Jigoku Shoujo Varia-Vongola Version'

Sebelum Syuting :

Mammon : Woi, Nadecchi, wig-ku mana, nih ? Pake yang mana ? *Bingung milih wig. Ada yang jabrik, kribo, macem – macem deh*.
Nadeshiko : Yang panjang, terus warnanya item. Cari sendiri deh. Gw masih ngurusin make up-nya Squalo nih. Kalo Lussuria yang dandanin nanti jadinya aneh ! *Masangin make up ke Squalo*
Mammon : Oh, yang ini ya. Dah, aku mau pake yukata dulu.
Levi : Nadeshiko ! Kenapa…kenapa….*Shock* KENAPA RAMBUTKU DIBOTAKIN ? *Lebay ah*
Nadeshiko : Lho, memangnya kamu mau jadi Hone Onna ? Kalo mau gapapa kok, nanti kupasang wig sama make up biar cantik.
Levi : *Dah kabur*
Fran : Nadecchi, yukatanya kependekan nih… *Complain*
Nadeshiko : Ha ? Masa ? Ternyata kamu gemuk juga, ya. Dah, cari yang lain sana. *Pusing*
Fran : Hai, desu…
Nadeshiko : Squcchi, dah selesai nih. Sekarang kamu ke tempatnya Xanxus, minta yukata buat Hone Onna.
Squalo : Voi….Baiklah..

Bel : Shishishi… aku boleh bawa ini, gak ? *Nunjukin piso – pisonya*
Nadeshiko : Nggak boleh. Nanti ada yang mati lagi. Jangan lupa, senyumnya jangan lebar – lebar.
Bel : Baiklah…shishishi…
Nadeshiko : Ok, semua dah siap ?
All : SUDAHH !
Nadeshiko : *Gila, suaranya toa amat* Baiklah, kita mulai sekarang !

Chapter 1 : Hell Girl di Namimori ? First Revenge : Yamamoto's Revenge

"Hei, kamu tahu Hell Communication ?"

"Tidak. Apa itu ?"

"Itu lho, situs yang hanya bisa diakses pukul 12 malam. Katanya kalau kita memasukkan nama orang yang kita benci, katanya gadis(?) dari neraka akan membalaskan dendam kita."

Yamamoto hanya terdiam sambil mendengarkan percakapan gadis – gadis siswi Namimori itu.

-OooOooO-

Suatu hari, di Namimori, murid – murid sedang mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru mereka masing – masing. Ada yang mendengarkan dengan serius, ada juga yang terkantuk – kantuk.

Saat itu, yang mengajar di kelas 1-A adalah seorang guru tak dikenal bernama Mizurashi Kanata, yang terkenal dengan kesadisannya, yaitu suka memukul kepala murid menggunakan pentungan. Sifat sadisnya ini membuat SEMUA murid Namimori benci kepadanya, termasuk para Vongola (Tsuna, Gokudera, Yamamoto, Ryohei, dan Hibari).

Entah nasib atau takdir, guru sadis itu mengajar di kelasnya Tsuna.

Kanata : ¾»¬v¶§¤³ˇˇˇΩײײ†′›″" • *Nggak jelas karena ribet*

Tsuna : …. *Terkantuk – kantuk*

Gokudera : ….*Memperhatikan dengan serius*

Yamamoto : …Zzzzz…. *Dah tidur puleessss banget*

Kanata : *Baru nyadar kalo Yamamoto dah tidur dari sejam yang lalu* Yamamoto Takeshi ! Jangan tidur didalam kelas ! *Nyamperin Yama*

Yamamoto : ….ng…..

Kanata : BANGUN ! *Nyiapin pentungan*

DUAAAGGG ! *Bisa dibayangkan nasib kepala Yamamoto*

Tsuna : Y-Yamamoto…*Miris ngeliat Yamamoto yang tergeletak tak berdaya di lantai*

Yamamoto : Adudududuh…..*Ngelus – ngelus kepala*

Kanata : Rasakan itu. Nah, kita kembali ke pelajaran kita tadi. *Balik ke depan kelas*

Yamamoto : *Memandangi Kanata dengan penuh dendam*

Tsuna : Yamamoto…

Gokudera : Oi, Yakyuu-baka, kamu tak apa – apa, kan ? *Tumben – tumbennya Goku perhatian ma Yama*

Yamamoto : Ya, Gokudera, Tsuna. *Dengan mata waktu lagi tarung lawan Ken di Kokuyo Land*

Gokudera : Benarkah, Juudaime ? *Ngelirik Tsuna*

Tsuna : Kayaknya dia sakit hati banget deh, Gokudera-kun. Soalnya kan ini udah yang ke-5 kalinya Yamamoto dipentung sama Kanata-sensei.

Gokudera : Tapi itu kan salahnya si Yakyuu-baka sendiri, Juudaime. Siapa yang suruh dia tidur di kelas, ngelempar bola baseball sampe mecahin kaca kelas, atau makan di tengah – tengah pelajaran gara – gara lupa sarapan.

Tsuna : *Sweatdrop* I-iya juga sih…

Kanata : Hei kalian berdua ! Apa yang kalian bicarakan dari tadi ? *Ngelempar penghapus papan tulis*

PLETAK ! PLETAK !

27 n 59 : AW ! AW !

Pelajaran hari itu pun berakhir dengan dendam yang membara di hati Yamamoto Takeshi (Dan juga beberapa murid yang cedera otak gara – gara dipentung atau dilempar pake penghapus papan tulis, termasuk Tsuna dan Gokudera).

-OooOooO-

Malamnya, Pukul 00.00 di rumah Yamamoto.

"Ternyata memang benar – benar ada, Hell communication itu. Baiklah, sebaiknya aku coba." Yamamoto pun menuliskan nama 'Mizurashi Kanata' di kolom situs Hell Communication tersebut.

Kemudian, di kolom tersebut terganti tulisan berikut :

Aku terima pesanmu

Hell Girl

"Eh ? Sudah dibalas ? Cepat sekali." Ujar Yamamoto dengan wajah polos.

Tak lama kemudian, di depan Yamamoto muncullah sesosok gadis(?) berambut hitam panjang, dengan mata merah membara.

"Lho, kok yang datang Mammon, sih ?" Sang gadis(?) tak dikenal itu langsung sweatdrop.

"Ah, salah baca. Terus, kamu siapa ?"

Gadis(?) itu tersenyum kecil kepada Yamamoto. "Kamu memanggilku, kan, Yamamoto Takeshi ?"

Yamamoto terbelalak hingga matanya sebesar bola baseball yang pernah memecahkan kaca kelas 1-A dan membuatnya menerima 'hadiah' yang indah dari Mizurashi Kanata. "Jangan – jangan…gadis neraka ?" Gadis(?) itu mengangguk, lalu berdiri di depan Yamamoto.

"Kumohon.. tolong kirim dia ke neraka. Dia sudah membuat kepalaku benjol 5 kali.." Yamamoto complain sama si gadis neraka.

Gadis itu tersenyum sambil menghela nafas. "Jika kamu mengutuk seseorang, maka 2 lubang akan digali. Maka, setelah kamu mati nanti jiwamu akan masuk kedalam neraka juga." Jelas gadis itu.

Yamamoto diam sebentar, lalu mengangguk mantap. "Ya, tidak apa – apa. Asalkan ia dikirim ke neraka. Ini juga demi yang lain. Kalau dia mati, kan yang lain pasti juga senang."

"Baiklah kalau begitu." Sosok gadis itu pun menghilang dari hadapan Yamamoto.

Dendammu akan terbalaskan…

-OooOooO-

Mizurashi Kanata masuk kedalam ruangannya setelah selesai 'menghadiahi' beberapa siswa pentungan dikepala sekaligus cedera otak gara – gara siswa – siswa tak dikenal itu membuat mood-nya jelek.

Akan tetapi, begitu masuk kedalam ruangannya, yang dilihatnya adalah seorang wanita cantik(?) yang mengenakan kimono, seorang pria botak, seorang pemuda yang matanya tak kelihatan, dan seorang anak perempuan(?). Mereka berempat ada di ruangannya yang tak pernah dimasuki orag lain selain dirinya sendiri.

"S-siapa kalian ?" Kanata kaget setengah hidup.

"Apa – apaan ini ?" Bentak wanita asing itu. "Kenapa kamu memecahkan kaca ruangan kami ?"

"Kamu kan pintar, pasti tahu dong.. shishishi.."

"Bagaimana kalau kita juga pecahkan saja dia. Biar impas.." Pria botak itu mengusulkan.

DUAKK.

Sebuah pentungan dipukulkan ke kepala Kanata sebagai balasan oleh pria botak itu. Kemudian, wanita, pemuda, dan anak perempuan itu juga melakukan hal yang sama pada Kanata, tapi dengan berbagai alat tulis seperti penggaris, janka, busur, pensil, pulpen, dll.

Ditengah – tengah sakaratul maut(?), Kanata mencoba bertanya pada orang – orang asing tersebut.

"S-siapa sebenarnya kalian ?"Kenapa kalian melakukan ini padaku ? Hentikan !" Kemudian, seorang gadis berambut hitam dan bermata merah yang mengenakan kimono datang menghampirnya.

"Hei, sosok yang kebingungan dalam kegelapan dan menyedihkan. Kamu sudah melukai dan memandang rendah manusia…Jiwamu terkena karma dan tenggelam dalam dosa…" Gadis itu mengangkat tangan kanannya.

"…kau mau coba mati ?"

-OooOooO-

"Ne, Gokudera-kun, Kanata-sensei kemana, ya ? Dia kelihatannya menghilang entah kemana." Tanya Tsuna kepada Gokudera.

Gokudera hanya mengangkat bahu. "Mana kutahu, Juudaime. Mungkin dia kabur karena ketahuna sering melakukan kekerasan pada murid. Tapi, setidaknya kita bisa tenang karena dia tak akan menghajar murid – murid lagi." Jawab Gokudera semangat.

Yamamoto menyentuh dadanya, dimana sebuah tanda berwarna hitam ada disana. Ia pun tersneyum tipis.

'Ini adalah tanda perjanjian. Tak apalah. Bagiku, masa ini lebih berarti draipada masa nanti setelah mati..'

(End of Yamamoto's Revenge)

To Be Continued…

Next Chapter : Cinta terlarang. Second Revenge : Hibari's Revenge

-OooOooO-

Behind the Scene

Scene 1

Kanata : BANGUN !

DORRR !

Tsuna : Uwaaa ! Yamamoto !

Gokudera : Yakyuu-baka !

Setelah itu, semuanya berlari kearah Yamamoto yang tergeletak tak berdaya dengan tembakan di kepala.

Nadeshiko : Hmm…mungkin sebaiknya lebih bagus kalau pakai pentungan saja kali ya… BAWA DIA KE ICU ! SEKARAAANG JUGAAAA !

Scene 2

Tsuna : *Sweatdrop* I-iya juga sih…

Kanata : Hei kalian ! Apa yang kalian bicarakan ?

TAK ! TAK !

GEDEBUK.

All : UWAA ! TELPON AMBULANS ! AMBULANS !

Nadeshiko : Sebaiknya kuganti dari beton menjadi penghapus papan tulis saja… *Ngeliatin Tsuna dan Gokudera yang dibawa ke rumah sakit gara – gara kepalanya pecah dan gegar otak*

Scene 3

Tak lama kemudian, di depan Yamamoto muncullah sesosok gadis(?) berambut hitam panjang, dengan mata merah membara.

SIUUTT….GEDUBRAK !

Nadeshiko : CUT ! CUT ! Mammon kok jatuh sih ?

Mammon : Adududuh….maaf Nadecchi…kepeleset. Yukatanya panjang banget sih, nutupin kaki jadi nggak bisa jalan deh….

Nadeshiko : *Sweatdrop* Secantik apapun kamu, kamu tetap laki – laki, ya…

Scene 4

Akan tetapi, begitu masuk kedalam ruangannya, yang dilihatnya adalah seorang wanita cantik(?) yang mengenakan kimono, seorang pria botak, seorang pemuda yang matanya tak kelihatan, dan seorang anak perempuan(?). Mereka berempat ada di ruangannya yang tak pernah dimasuki orag lain selain dirinya sendiri.

"S-siapa kalian ?" Kanata kaget setengah hidup.

"AHHHH !"

Nadeshiko : CUT ! Squalo, teriaknya bukan begitu !

Squalo : VOOOIII ! Kimonoku lepasss !

Nadeshiko : …

Selesai syuting

Nadeshiko : Haaaaaa…..capekk…..

Mammon : *Minum susu* Lain kali kasih kimono jangan panjang – panjang dong..

Nadeshiko : Lha, mau gimana lagi ? Ukuran yang lebih kecil nggak ada sih. Lagipula yang di anime-nya yang asli juga panjang.

Gokudera : Woi, Nadecchi, kasihan tuh Juudaime kepalanya memar ! *Protes*

Tsuna : Gokudera-kun, sudahlah…

Nadeshiko : *Senyum licik* Oh ya, syuting berikutnya ada bintang tamu, lho…

All : Siapa ? Siapa ? *Penasaran*

Nadeshiko : Suamiku….Hibari Kyoya…*Digebuk sama fans-nya Hibari*

All : HAAAAH ? SI KARNIVORA GANAS ITU ? *Shock*

Hibari : *Tau – tau muncul* Ada apa denganku ? *Deathglare*

All : Nggak…nggak ada apa – apa…

Nadeshiko : Oya Hibari, besok adalah chapter-mu dengan si kuda jingkrak itu.

Hibari : Cavallone ? Oh, gitu. Apa aku bisa meng-KAMI KOROSU-nya ? *Nyiapin tonfa*

Nadeshiko : Bukan gitu, my-dear-lovely-cute(?) Kyouya-kun…*Dihajar fans-nya Hibari* Kamu yang balas dendam… dendam karena cinta…

Hibari : *Kecewa* Oh, begitu ya…

Nadeshiko : Nantikan Chapter yang berikutnya, ya ! Agak – agak angst sih…

Preview bwt Chapter 2 (bonus)

"Aku akan lakukan apapun agar aku bisa bersamamu…" Hibari menggenggam kedua tangan Dino. Tapi ia malah memalingkan muka.

"Tak ada gunanya, Kyouya. Aku…aku…sudah memiliki Tsuna. Aku tak bisa bersamamu… maafkan aku…" Hibari menundukkan kepalanya. Rambut hitamnya menutupi wajah.

"Kyouya….maafkan aku…eh Kyouya ?" Dino kaget karena tiba – tiba Hibari berlari menjauhinya.

'Dasar bodoh. Aku mencintaimu sepenuh hati…tapi kau malah pergi…bodoh kau Haneuma…'

-OooOooO-

"Apa kau yakin ?" Gadis neraka itu bertanya lagi kepada Hibari. Hibari terdiam sejenak, lalu mengangguk lemah. "Ya…"

Mata sang gadis neraka tampak seperti ia mengulang lagi pertanyaan itu. Hibari tersenyum pilu. "Aku akan segera menyusulnya…."

"Baiklah, kalau begitu…"

Dendammu akan terbalaskan…

-OooOooO-

"Maafkan aku, Cavallone. Aku akan segera menyusulmu…tenang saja." Hibari mengambil pisau yang ada didekatnya, lalu mengiris pergelangan tangannya. Darah mulai mengalir dengan deras.

Dengan kekuatan terakhirnya, Hibari tersenyum kecil dan berkata lemah. "Aku…sangat mencintaimu…Dino…selamanya…"

Itulah kata – kata terkahir dari Hibari Kyouya, sang penguasa Namimori yang merelakan jiwanya untuk cinta pertamanya.

Nah, gimana ? Ancur banget, kan ? Mana karakter Squalo-nya nggak nyambung. Terus adegan penyiksaannya kayaknya kurang sadis deh, nggak kayak di anime-nya yang asli. Tapi, R&R please…..