Past and Future

Naruto by Masashi Kishimoto

Rated : T semi M

Warning : OC, OOC, Typo

Uzushiogakure

"Aku sangat lelah, chakraku hampir habis tapi masih belum berhasil menguasai jutsu ini,

mungkin beberapa percobaan lagi akan membawa hasil". Kataku lirih dalam hati.

Baiklaaaah ! Naga, Sapi, Monyet, Kelinci, Tikus,…dst. "Fuinjutsu : kaikō sunpō"(pembuka ruang dimensi).

Hening tidak ada reaksi, aku berfikir sejenak.

Dalam hatiku berkata "Semua syarat sudah terpenuhi, kaligrafi Fuin sudah sempurna, semua segel tangan sudah aku lakukan dengan jelas dan benar".

Tunggu ! Dalam hati kuucapkan lagi 41 segel tangan tersebut, ternyata dugaanku benar kurang satu segel tangan lagi.

Baiklah sekali lagi ! "Fuinjutsu : kaikō sunpō" plakkk..! Tangan kananku menapak tepat di tengah kaligrafi fuin yang ku buat. Beberapa detik kemudian…

Swingggggggggssssssss… Mucul cahaya putih dari kaligrafi Fuin yang aku buat.

Perlahan cahaya tadi membentuk pola seperti pusaran air dengan titik pusat ditengahnya.

Sebuah vortex mulai terbentuk.

Semua huruf kaligrafi Fuin tersedot dalam vortex yang berpusat pada tangan kanan yang tadi ku hentakkan di tengah Fuin untuk menghubungkan aku dengan Fuin ini.

Dan "Arrrgggghhhhhh". Aku terhisap dalam vortex yang entah akan menuju kemana.


Uzushiogakure, 5 hari setelah perpindahan dimensi

Syut.. syut.. trang… trang… trang… Suara kunai, shuriken dan senjata senjata ninja lain saling beradu.

Dimana mana, para shinobi saling beradu kekuatan, mengeluarkan jurus jurus andalan mereka masing masing, membuat tempat yang dulu indah dan damai menjadi hancur berantakan, puing puing bangunan berserakan, asap tebal membumbung tinggi, kobaran api siap melahap apa saja di sekitarnya.

Jerit tangis penduduk sipil menambah merdu nyayian kematian yang menghampiri mereka. Sungguh tragis!. Tempat yang dulu damai atau lebih tepatnya desa yang dikenal dengan Desa Pusaran Air atau Desa Umur Panjang sekarang hampir rata dengan tanah. Menyisakan puing puing bangunan dan mayat mayat penduduk sipil atau shinobi yang bergelimpangan dimana mana.

Tanpa alasan yang jelas, tanpa kesalahan dan tanpa adanya konflik yang menyulut api peperangan, Desa Uzushiogakure di serang habis habisan oleh 3 Aliansi Negara besar (Kirigakure, Iwagakure dan Kumogakure) hanya karena takut dengan kemampuan Fuinjutsu dan perkembangan Clan Uzumaki yang dianggap berbahaya atau membahayakan Negara besar lainya.

Tapi itu hanya sebuah alasan konyol untuk orang orang pecundang, pengecut dan lemah seperti mereka. Orang orang bodoh seperti mereka tidak berfikir sebelum bertindak tapi bertindak sebelum berfikir.

Pemusnahan atau perang hanya menyisakan kebencian, dendam dan kegelapan hati. Tidak ada yang namanya perang akan membawa kedamaian di dunia ini.

Mungkin kedamaian yang dihasilkan perang adalah kedamaian semu, ketika satu kubu berhasil memenangkan perang maka kubu itu akan merasakan kedamaian dan kebanggaan tapi tidak bagi kubu yang kalah, mereka hanya akan marasakan pahitnya empedu kehilangan, rasa kecewa dan ingin balas dendam. Inilah yang dinamakan rantai kebencian. Rantai yang dihasilkan oleh yang namanya perang.


Uzukage POV

Aku tak bisa berfikir atas dasar apa ketiga Negara besar menyerang desa ini. Bahkan sampai ketiga Kage ikut ambil bagian dalam penyerangan ini, padahal desa ini tidak pernah terlibat konflik antar Negara atau desa lainnya seperti yang terjadi belakangan ini.

Desa ini selalu menjalin hubungan baik dan kerja sama di berbagai bidang dengan desa lain seperti Konohagakure.


Normal POV

"Kalian semua..! Segera bentuk formasi bertahan dan lainya lindungi penduduk sipil, utamakan wanita dan anak anak serta pertahankan desa kita sampai titik maksimum". Kata seorang laki laki paruh baya bersurai merah sepunggung yang biasa di sebut dengan Uzukage atau pemimpin Desa Uzushiogakure.

"Hai..!". Jawab semua shinobi Uzushiogakure serempak.

Selang beberapa detik para shinobi tersebut langsung meninggalkan asap putih dan menjalankan perintah pemimpin mereka.

Nampak ketiga Kage dari masing masing Aliansi berdiri di depan laki laki berambut merah sepunggung dengan tatapan dingin dan wajah geram. Sang Uzukage dengan gagah berani tanpa ada rasa takut secuilpun berdiri di depan para pemimpin Aliansi dengan jarak kurang dari 50 meter dan bersiap menghadapi ketiga pemimpin Aliansi yang terkenal dengan kemampuan hebat mereka masing masing. Pertarunganpun sengit 3 lawan 1 pun terjadi.

Sementara para shinobi Uzushiogakure sedang bertarung mempertahankan desa mereka dari serangan shinobi Aliansi. Meskipun kalah jumlah tapi para shinobi Uzushiogakure tidak merasa takut atau patah semangat. Shinobi yang rata rata berambut merah tersebut dengan gagah berani melawan 3000 pasukan Aliansi meski jumlah mereka tidak lebih dari 500 orang.

Jurus jurus khas Uzumaki dikeluarkan sampai titik maksimum chakra mereka.

Namum takdir berkehendak lain, meskipun sudah berusaha bertahan dan melawan sampai titik darah pemghabisan, perang antar dua kubu itu tetap tidak seimbang, bahkan jauh dari kata seimbang. Jika di kalkulasi dengan prosentase angka, kemungkinan menang adalah 0%. Hasilnya Desa Uzushiogakure hanya menyisakan puing puing bangunan yang berserakan di mana mana, asap hitam membumbung tinggi, api yang masih melahap apa saja disekitarnya dan mayat mayat para shinobi dua kubu serta mayat sang pemimpin Uzushiogakure. Sungguh sebuah pemusnahan masal yang tragis.

Meskipun perang dimenangkan pihak Aliansi, tapi Uzukage berhasil meninggalkan luka yang parah bagi ketiga Kage Aliansi. Ini sudah cukup membuktikan bahwa Clan Uzumaki adalah Clan yang kuat dan pantas disandingkan dengan Clan besar lain seperti Senju dan Uchiha.

Setelah perang selesai, pihak Aliansi masih belum puas karena lebih dari separoh pasukan shinobi mereka banyak yang gugur. Alhasil para Kage Aliansi memerintahkan shinobi mereka untuk menyisir penduduk Uzushiogakure yang berhasil melarikan diri dan membunuh mereka semua tanpa ampun dan pengecualian. Karena ditakutkan jika ada yang selamat maka Clan Uzumaki akan menuntut balas kehancuran desa mereka.

Setelah beberapa hari bahkan minggu melakukan penyisiran pasukan Aliansi kembali ke desa mereka masing masing dan melaporkan pada Kage mereka bahwa bisa di pastikan tidak ada yang selamat dari penyerangan dan penyisiran besar besaran tersebut dan Clan yang terkenal dengan keahlian Fuinjutsu dan Kekkei Genkei Rantai Chakra tersebut dinyatakan telah punah. Dengan ini ancaman Dunia shinobi tentang kekuatan Fuin Uzumaki telah hilang. (untuk sementara waktu pastinya).


Konoha, sehari setelah penyerangan Uzushiogakure

Nampak figure laki laki paruh baya dengan kedua pipi merah dan senyum mesum di bibirnya sedang melakukan ritual hariannya di celah celah jam kerja.

Tiba tiba… bufftt… Muncul asap putih dibarengi dengan sesosok shinobi dengan topeng elang.

Dengan secepat kilat sang Sandaime Hokage segera memasukkan novel laknat Icha Icha Paradice ke laci meja kerjanya.

"Ada berita apa…?". Tanya sang Kage dengan tegas.

"Lapor Hokage-sama, Uzushiogakure telah di serang habis oleh 3 Aliansi Iwa, Kumo dan Kiri".

"A...aa..pa…jangan bercanda denganku Taka!".

"Saya tidak berani bercanda dengan berita penting seperti ini Hokage-sama. Uzushiogakure telah hancur karena serangan 3 Aliansi tersebut. Dan yang menyedihkan lagi tidak ada yang selamat atas penyerangan tersebut termasuk Uzukage sendiri". Jawab sang ANBU Taka.

"Apa alasan mereka menyerang Uzushiogakure…?".

"Maaf Hokage-sama saya tidak tau tentang itu". jawab ANBU Taka.

"Baiklah…Segera bentuk tim untuk menyelidiki masalah ini". Perintah sang Kage pada ANBU Taka.

"Hai ! Hokage-sama".

"Apa yang sebenarnya terjadi?". Tanya Hiruzen Sarutobi entah pada siapa.


Back on Dimensi

Entah berapa lama aku pingsan, yang pasti aku merasakan seluruh tubuhku sakit seperti habis di gilas ribuan bison liar.

Aku mencoba berdiri dengan sisa sisa tenagaku, mencoba mencari tau dimana keberadaanku sekarang. Setelah beberapa menit memaksa otakku untuk berfikir, akhirnya sebuah senyuman bangga mengukir bibirku. Aku tau kalau aku berhasil melakukan jutsu itu.

Tak berapa lama kemuadian hatiku mulai menciut, rasa takut mulai menggerayangi seluruh tubuhku, keringat dingin menetes di pelipisku. Sungguh aku menyesal melakukan jutsu itu tanpa pendamping master Fuinjutsu yang selama ini mengajariku.

"Tapi yang namanya sial pasti mengikuti semua orang, begitu juga aku". Rutukku dalam hati.

Sejak saat itu kuhitung sudah beberapa hari aku terjebak dalam dimensi ini. Entah dimensi apa namannya tapi aku serasa mengenal dengan baik tempat ini. Aku mulai menduga dan mengeluarkan Hipotesa mengenai dimensi ini, tapi ku tepis dulu pikiran itu dan fokus mengenai cara keluar dari dimensi ini.

Aku tidak akan menyerah untuk kembali kedunia asalku, tapi terjebak selamanya disini juga bukan sesuatu yang buruk. Alam disini menyediakan seluruh kebutuhan hidupku. Segera kubuka kembali gulungan Fuin yang tersegel dalam tangan kiriku. Mencoba mencari pencerahan tentang Fuinjutsu ini.

Mungkin sedikit keberuntungan masih menghampiri diriku karena aku masih mempunyai semua gulungan jutsu Fuin yang berhubungan dengan Fuin dimensi yang sengaja aku segel di tangan kiriku, sehingga menyisakan tatto hitam bermotif aneh di punggung tangan ku dan selama beberapa hari ini aku terus memeras otak ku untuk membuka kunci kembali kedunia asalku.

Mungkin jika kuhitung dari banyaknya coretan kunai di pohon, aku sudah 23 hari terjebak dalam dunia dimensi ini. Akhirnya semua usaha kerasku dan percobaan jutsu selama ini mulai mempelihatkan bibit bibit keberhasilan yang akan menuntunku keluar dari dimensi ini dan aku mulai memahami cara kerja jutsu ini.

"Sempurna …!". Teriak ku lantang dengan bangga.

Segera kumulai merapal segel tangan jutsu yang ku pelajari untuk kembali ke dunia asal ku.

Tikus, Sapi, Kelinci dan di akhiri dengan segel Naga.

"Fuinjutsu : sunpō o hanten"

Sinar putih menyilaukan mulai menyelimuti tempat aku melakukan Fuinjutsu. Sebuah vortex mulau terbentuk. Kejadian ini seperti awal aku datang ke dimensi ini dan akupun mulai lenyap ditelan vortex hasil dari jutsu ini.


Normal dimensi

Kubuka perlahan kedua mataku. Aku tidak ingin apa yang aku takutkan setelah percobaan jutsu itu menjadi kenyataan. Dalam hatiku aku hanya ingin kembali dalam dunia tempat asalku.

Degg… Aku sangat terkejut melihat pemandangan disekitarku yang hanya ada reruntuhan bangunan dan lumut lumut hijau yang menempel di kulit puing puing bangunan rapuh yang berserakan dimana mana.

Kuistirahatkan sejenak tubuhku dengan duduk diatas batu tempat aku berdiri. Hening, sesaat hanya terdengar nyanyian burung yang bersahutan di sekitarku.

"Tempat ini seperti desa yang di serang habis habisan beberapa tahun lalu". Kataku dalam hati.

Tanpa sengaja dua bola mataku melihat ukiran yang menyerupai lingkaran pada sebuah bangunan yang terlihat masih kokoh berdiri meskipun beberapa bagian sudah hancur.

Satu detik

Dua detik

Tanpa menunggu tiga detik aku mulai teringat tentang lambang desaku yang berbentuk spiral mirip pusaran air. Seketika itu mulutku menganga, suraku tergagap, jantungku berdetak tak beraturan namun bola mataku tetap memandangi ukiran yang menyerupai lambang Clanku itu.

Segera aku berjalan mendekati obyek yang dilihat kedua bola mataku.

"Bu.. bu.. kankah ini lambang klanku". Kataku pelan dengan gagap.

"Apakah ini dimasa depan ?".

"Apakah ini Uzushiogakure di masa depan ?". Tanyaku dalam hati entah pada siapa.

Segera ku berlari tanpa peduli dengan kondisi tubuhku yang payah karena kehabisan cakra dalam menggunakan jutsu pembalik dimensi tadi. Aku menuju tempat yang sering kudatangi sebelum aku tersesat di demensi itu untuk mencari setitik informasi yang bisa menjawab pertanyaan hatiku.

Dengan sisa ingatan tentang Uzushiogakure yang dulu kutinggali, secepat mungkin aku mendatangi tempat yang sering aku kunjungi hanya sekedar memastikan dan mencari kebenaran.

Setelah beberapa lama mencari 60% aku yakin tempat ini adalah Uzushiogakure yang telah hancur akibat perang. Aku kembali ketempat pertama dimana aku muncul dan duduk di batu yang sama.

Otakku masih memaksa berfikir tentang semua ini. Beberapa detik hatiku mulai mengajukan pertanyaan bertubi tubi layaknya seorang wartawan. Akhirnya dapat kusimpulkan dua Hipotesa mengenai yang ku alami saat ini. Pertama aku terdampar di masa depan dan kedua aku terlalu lama berada di dimensi itu karena bisa saja waktu yang ku hitung 23 hari di sana adalah salah.


Skip time beberapa minggu kemudian di reruntuhan Uzushiogakure

Setelah kejadian ini aku mulai mencari kebenaran peristiwa yang aku alami ini. Dengan menyingkirkan reruntuhan bangunan aku berhasil menemukan pintu menuju tempat rahasia Clan yang digunakan untuk menyimpan semua gulungan jutsu Fuin. Dulu tempat ini sering ku kunjungi bersama Mamoru-sensei, orang selama ini menjadi master Fuinjutsu nomer dua setelah Uzukage dan juga menjadi Senseiku. Tempat ini menyimpan semua jutsu Fuin clas E sampai clas S khas Uzumaki dengan lengkap. Akupun mulai membuka satu persatu gulungan Fuin untuk mencari jawaban dari semua misteri ini dengan menggunakan Fuin khusus untuk membuka gulungan karena semua yang berharga di Uzushiogakure selalu dilindungi Fuin dan tidak sembarang orang bisa membuka segel ini kecuali yang berdarah Uzumaki.

Dari semua yang ku lakukan selama beberapa minggu ini, akhirnya aku mengerti bahwa dimensi yang aku datangi adalah dimensi dari alam bawah sadarku sendiri dan waktu di dimensi itu sehari sama dengan kurang lebih setahun di dunia asli/nyata. Dan sekarang aku telah berhasil menyempurnakan jutsu dimensi ini.

Mengenai alasan kenapa tanah kelahiranku hancur aku juga sudah mengetahuinya. Karena salah satu gulungan disini menceritakan tentang penyerangan Kirigakure, Iwagakure dan Kumogakure dengan alasan yang tak atau sama sekali tak logis.

Gulungan itu ditulis oleh Senseiku sehari setelah kepergianku, karena beberapa hari sebelum aku menggunakan jutsu itu terdengar rumor tentang kekuatan Clanku yang berkembang pesat dalam bidang Fuinjutsu dan Rantai Chakra. Mungkin ini alasan kenapa Mamoru-sensei menyuruhku mempelajari jutsu ini sebelum waktunya.

Rasa penyesalan dan benih benih dendam mulai tumbuh dalam hatiku. Tanpa kusadari air mata mulai menetes dari kedua bola mataku.

"Aku telah meninggalkan tempat kelahiranku hanya karena sebuah jutsu, seandainya aku menolak mempelajari jutsu ini mungkin aku bisa membantu mempertahankan desa, atau mungkin aku juga akan ikut gugur dalam insiden ini". Kataku dalam hati.

Tapi sisi lain hatiku mengatakan mungkin ini adalah garis yang di berikan Kami-sama padaku. Namun Uzushiogakure masih menyimpan segudang misteri bagiku. Dan sudah kubulatkan untuk mengungkap semua misteri kehancuran Uzushiogakure.

Segera ku amankan semua jutsu Fuin Clanku kedalam Fuin penyimpanan di tangan kiriku. Sebelum kutinggalkan Uzushiogakure dengan lantang ku ucapakan

"Aku Kira Uzumaki anak dari Isao Uzumaki dan Kagami Senju berjanji akan membangun kembali Clan Uzumaki dan Desa Uzushiogakure. Dan mungkin… sedikit balas dendam". Ucapku dengan sedikit senyuman iblis di akhir kata balas dendam.


Lembah kematian

"Naruto.. apa kau tau ini tempat apa.. hah !".

"Aku tau Sasuke, tempat ini dinamakan Lembah Kematian". Jawab Naruto santai.

"Bagus jika kau mengetahuinya". Kata Sasuke dengan seringai dibibirnya.

Naruto terdiam sesaat melihat seringaian tipis Sasuke.

"Karena tempat ini akan menjadi tempat terakhir yang kau lihat sekaligus menjadi kuburanmu". Lanjut Sasuke.

"Heh… Jangan sok kuat kau Teme. Kesombonganmu akan memakan dirimu sendiri". Balas Naruto ketus.

Sasuke mulai geram dengan jawaban Naruto yang meremehkan kemampuannya.

"Kita lihat saja Dobe, aku akan benar benar membunuhmu di tempat ini". Ucap Sasuke lantang.

Naruto dan Sasuke pun saling pandang dengan tatapan dingin. Keduanya tidak ada yang mau mengalah.

Sasuke langsung mengambil kunai dari dalam tas ninjanya begitu juga dengan Naruto. Tanpa menunggu komando keduanya saling melompat menyerang dengan kunai masing masing.

Trang.. trang.. trang.. Benturan kunaipun terjadi, kedua besi yang saling bergesekan itu menimbulkan percikan percikan api kecil diantara mereka.

"Kau akan mati Naruto".

"Kau yang akan mati Sasuke". Balas Naruto.

"Aku akan membawamu kembali ke Konoha, meskipun yang kubawa nanti adalah mayatmu ! Aku tidak peduli !". Lanjut Naruto.

"Jangan sombong kau Uzumaki". Balas Sasuke.

Sasuke seketika melompat kearah Naruto dan melemparkan kunainya… syuut… trang… Dengan sigap Naruto dapat menahan kunai yang dilemparkan Sasuke, akan tetapi Sasuke merencanakan rencana lain.

Segera Sasuke merapal segel tangan. "Katon : goukakyuu no jutsu".

Muncul bola api dari mulut Sasuke yang mengarah ke Naruto. Dengan insting yang kuat dan reflek yang cepat Naruto segera melompat keatas menghindari bola api Sasuke.

Di udara Naruto segera membentuk segel tangan dan meneriakkan "Fuuton : renkuudan"(peluru angin). Angin bertekanan tinggi segera melesat menuju Sasuke.

Sasuke yang telah siaga segera melompat kesamping untuk menghindari serangan Naruto.

Sebelum Naruto mendarat, tiba tiba Sasuke hilang dari pandangannya. Bukkkh… Dengan sangat cepat Sasuke memukul perut Naruto.

"Sial". Batin Naruto.

Naruto yang masih belum menyentuh tanah akiabat pukulan Sasuke langsung terpental kebelakang dan menabrak bebatuan dibelakangnya.

Merasa belum puas, Sasuke melanjutkan serangan Taijutsunya. Sasuke berlari dan melompat keatas dengan ketinggian kurang lebih 2 meter berusaha memukul wajah Naruto. Naruto yang menyadari adanya serangan susulan segera mengambil tindakan untuk menahan pukulan Sasuke. Serangan berhasil di block Naruto dengan cara memegang kepalan tangan Sasuke.

Setelah serangan sasuke berhasil digagalkan, dengan posisi setengah berdiri Naruto segera melakukan tendangan dengan kaki kanannya ke perut Sasuke.

Buakkkhhh… Sasuke terpental ke belakang beberapa meter.

"Skor 1 sama". Kata Naruto.

"Cih". Jawab Sasuke sambil mengusap sedikit darah yang keluar dari bibirnya akibat tendangan Naruto.

"Akhirnya kita bisa bebas bertarung tanpa ada yang memisahkan dan mengganggu kita".

"Jika itu yang kau inginkan akan kuturuti teme". Kata Naruto sambil menepuk nepuk lengan bajunya yang terkena debu.

Setelah percakapan singkat itu, Sasuke segera berlari menyerang Naruto tapi Naruto hanya diam berdiri menyambut serangan Sasuke. Ketika jarak mereka tinggal 2 meter, Naruto segera merapal segel tangan.

"Kage bunshin no jutsu"

Bufft…bufft…bufft…

Muncul 10 clon Naruto yang langsung mengepung Sasuke. Sasuke yang merasa terjebak merasa sangat kesal dan langsung membabat habis bunshin bunshin Naruto.

Bufft.. bufft.. bufftt.. bufft..

Kesepuluh bunshin Naruto menghilang.

"Sial semuanya bunshin". Rutuk Sasuke kesal.

Tiba tiba di belakang Sasuke muncul Naruto asli yang siap menyerang tengkuk Sasuke dengan pukulannya tapi dengan sigap Sasuke langsung memegang tangan Naruto dan melancarkan serangan balasan, pukulan telak pun mengenai wajah Naruto.

Tak sampai disitu Sasuke langsung mencekik leher Naruto dan membanting Naruto ke tanah, segera diduduki tubuh Naruto dan kembali mendaratkan pukulan pukalan ke wajah Naruto.

Bukg.. bughh… bughh… bughh… Dengan geram Sasuke memukul Naruto bertubi tubi. Tiba tiba pukulannya dihentikan oleh Naruto dengan cara memegang kepalan tangan Sasuke dengan sangat kuat, sehingga membuat Sasuke merintih kesakitan. Naruto segera bangun dengan masih menggenggam tangan Sasuke.

"Inikah pukulanmu ?". Ejek Naruto.

"Bahkan pukulan Konohamaru lebih kuat dari pukulanmu". Lanjut Naruto.

"Jangan meremehkanku bodoh". Balas Sasuke.

"Bahkan orang bodoh dan tak berbakatpun bisa menjadi kuat dengan latihan dan pantang menyerah". Kata Naruto.

Setelah mengatakan itu Naruto segera memutar badannya 180 derajat dan menghempaskan Sasuke ke bebatuan sungai.

"Bruakkhhh… akhhh…". Suara Sasuke setelah terlempar.

Sasuke segera bangun dari tempatnya terhempas. Kali ini sang Prodigy Uchiha itu benar benar marah, mata yang terlihat hitam kelam segera terganti dengan 3 tomoe berwarna merah darah. Kekuatan dan kecepatnya meningkat drastis setelah aktifnya mata Sharingan itu. Segera Sasuke berlari menyerang Naruto dengan kecepatan penuh.

"Rupanya kau mulai serius Sasuke". Ucap Naruto.

Naruto tak tinggal diam, disiapkannya kuda kuda untuk memblock serangan Sasuke. Sasuke mengawali dengan melancarkan pukulan kearah wajah Naruto tapi bisa di hindari Naruto dengan menunduk kebawah.

Dengan cepat Naruto membalas pukulan dengan target perut Sasuke, tapi bisa di hindari dengan memiringkan badannya ke kiri. Sasuke langsung memegang lengan Naruto yang di gunakan untuk memukul tadi dan segera mengunci pergerakan Naruto serta membantingnya ke tanah.

Ketika Sasuke ingin menginjak Naruto, tiba tiba Naruto mngeluarkan kunai dari tas ninjanya dan menyabetkan kunainya ke kaki Sasuke. Sasuke yang menyadari itu segera melompat keatas untuk menghindari sabetan kunai Naruto.

Diatas udara Sasuke berteriak.

"Katon : ryūka no jutsu"

Api berbentuk naga meluncur dengan cepat kearah Naruto. Dengan posisi setengah berbaring Naruto tidak bisa menghindari serangan Sasuke dengan sempurna.

Dhuaarrrrr… Api naga itupun berhasil mengenai Naruto dengan telak, meninggalkan asap putih yang mengepul ke atas.

Merasa belum puas Sasuke mengeluarkan shuriken bertalinya dan melemparkannya kearah Naruto. Naruto yang belum siap segera terlilit tali shuriken, Sasuke segera merapal segel tangan.

"Katon : ryūka no jutsu"

Api yang dikeluarkan Sasuke segera merambat ke tali shuriken yang menuju ke arah Naruto dengan cepat.

Dhuaaaarrrr… hrrrrrr… Sasuke menyeringai melihat serangannya berhasil.

Tapp… Sasuke mendarat ditanah dengan terengah engah.

"Hosh… hosh… hosh… Sudah kubilang tempat ini akan mnjadi kuburanmu Naruto".

Beberapa detik dari serangan itu asap mulai menipis memperlihatkan tubuh Naruto dengan pakaian compang camping dan luka bakar disekujur tubuhnya.

"A.. apa…". Sasuke membulatkan kedua matanya, melihat Naruto masih selamat dari serangan beruntun yang dilakukannya.

Naruto berdiri dengan diselimuti chakra orange di seluruh tubuhnya, chakra itu membentuk replica binatang dangan satu ekor dan dua telinga. Garis garis hitam dipipi kanan dan kirinya terlihat lebih jelas dan kasar.

"Hhhmhhhhhh Grrrerrrrrrrrrrrrrrr…." Naruto mengerang, menampakkan taring yang agak panjang di kedua sisi mulutnya, kesepuluh kuku jarinya juga memanjang menyerupai kuku Kyubi.

Sasuke terlihat sedikit ketakutan. "Kekuatan apa itu. Chakra itu seperti punya nyawa sendiri". Kata Sasuke dalam hati.

Naruto benar benar marah. Bagai menggunakan shunshin Naruto menghilang dari pandangan Sasuke dan muncul tepat di depan Sasuke.

Bruakkkh… arkhh… Naruto meluncurkan pukulannya tepat di pipi kiri Sasuke.

Sasuke terpental beberapa meter kesamping kanan. Belum sempat Sasuke berdiri, Naruto sudah muncul di belakangnya dan menendang punggung Sasuke dengan keras hingga mengakibatkan Sasuke terpental dan bergulung gulung di atas tanah.

Naruto segera mengikuti arah Sasuke terpental, dia memegang tangan kanan Sasuke dan melemparkannya keatas. Tanpa diduga Sasuke, Naruto sudah berada diatasnya.

"Ce… cepat sekali". Belum selasai Sasuke mengucapkan kalimatnya.

Bhughk… Naruto memukul perut Sasuke dengan keras, membuat Sasuke jatuh kebawah dan… Bbyuuurrrrrrr… Sasuke tercebur kedalam sungai dekat meraka bertarung.

"Sial..! Dia benar benar memukulku dengan kekuatan penuh". Kata Sasuke dengan mulut mengeluarkan darah.

Naruto segera mendarat tepat di atas air dengan sempurna.

Sasuke kembali ke permukaan air tapi tiba tiba Naruto sudah mencekik lehernya dan mendaratkan pukulan tepat di perut Sasuke.

"Arrrgghg…". Sasuke memuntahkan lagi darah dari dalam mulutnya.

Tiba tiba muncul tatto bermotif api hitam di liher dan separoh wajanya. Tatto itu terus menjalar kesekujur tubuh Sasuke, tanda mode Joutai level 1 telah aktif. Tak berselang lama tatto itu sudah menyelimuti seluruh tubuh Sasuke sehingga kulit yang berwarna putih itu berubah menjadi kehitaman. Sasuke mengerang kesakitan, rambut yang dulunya pendek menjadi panjang dengan warna keunguan, sepasang sayap menyerupai tangan tumbuh dari punggungnya. Sasuke benar benar memasuki mode Joutai level 2.

Naruto terbelalak melihat transformasi aneh pada tubuh Sasuke. Setelah transformasi mode Joutai level 2 selesai, Sasuke segera terbang menyerang Naruto. Tak mau kalah Naruto juga langsung melompat menyambut serangan Sasuke. Berbagai macam gerakan Taijutsu di keluarkan mereka berdua. Pukulan, tendangan dilesatkan dengan kecepatan luar biasa. Luka luka yang mereka alami sembuh dengan cepat kerena kekuatan yang mereka miliki. Meskipun begitu, terlihat Sasuke lebih unggul, berkali kali Naruto terkena serangan Sasuke.

Bugghh… Sasuke berhasil menendang punggung Naruto hingga Naruto terpelanting keatas.

"Shishi rendan". Teriak Sasuke.

Untuk melancarkan Taijutsunya Sasuke segera terbang menyusul Naruto. Ketika posisinya sudah di atas Naruto, Sasuke langsung memutar tubuhnya 360 derajat dan menendang perut Naruto, akibatnya Naruto terjatuh ke bawah dengan keras.

Bruakkhhhhg… Naruto terjatuh setelah menerima tendangan keras Sasuke.

Mengetahui lawannya lengah Sasuke segera merapal segel tangan.

"Chidori". Terdengan kicauan ribuan burung karena jutsu Sasuke. Tidak seperti biasanya, kali ini Chidori yang di hasilkan Sasuke berwarna hitam karena efek kekuatan mode Joutai yang di berikan Orochimaru melalui segel kutukan yang menempel dipundak Sasuke.

Naruto yang melihat Sasuke mengeluarkan jutsu andalannya segera mengumpulkan chakra di telapak tangan kananya untuk membentuk Rasengan. Tanpa disadari Naruto, Rasengan yang dibuatnya bercampur dengan chakra Kyubi, membuat Rasengan yang biasanya berwarna biru menjadi berwarna orange kemerahan.

Posisi Sasuke yang masih terbang diudara segera menukik menuju arah Naruto dengan Chidori hitam di tangan kanannya. Mengetahui Sasuke menyerang, Naruto segera melompat keatas untuk menghalau serangan Sasuke dengan Rasengan orange nya . Bersamaan keduanya meneriakkan nama lawannya masing masing.

"Sasukeeeee…!"

"Narutoooo...!"

Ketika jarak mereka tinggal beberapa meter, keduanya saling menghantamkan jusu andalan mereka masing masing.

"Chidori"

"Rasengan"

Kedua jutsu itu saling beradu, membuktikan mana yang lebih kuat diantara mereka. Naruto dengan sekuat tenaga mendorong Rasenganya kearah Sasuke, begitupun sebaliknya dengan Sasuke yang tak mau kalah. Karena begitu kuat jutsu mereka hingga menghasilakn sebuah lingkaran berwarna gelap yang perlahan lahan menyelimuti tubuh mereka berdua.

Tak lama kemudian "Dhuarrrr" terdengar suara ledakan yang sangat keras di antara mereka berdua. Naruto dan Sasuke terpental kearah yang berlawanan.

Efek dari ledakan itu mengakibatkan kerusakan yang parah pada patung Hashirama Senju dan Madara Uchiha juga di sekitar lembah kematian.

Terlihat Naruto tergeletak ditanah. Dia pingsang dengan luka bakar dan banyak luka sayatan ditubuhnya. Sasuke yang masih berdiri segera ambruk di samping Naruto, keadaanya juga tak lebih buruk dari Naruto.

Tik.. tik.. tik.. tik.. Hujan mulai turun dengan derasnya tepat di saat pertarungan itu berakhir.

Tak memperdulikan kondisi Naruto, Sasuke segera berdiri dan pergi meninggalakan Naruto. Dengan memegangi bahu kirinyanya yang terhantam Rasengan, Sasuke mulai berjalan meninggalkan lokasi pertarungan. Dia berjalan dengan susah payah karena luka dan chakranya yang hampir habis.


Kira POV

Aku yang selama ini menyaksikan pertarungan itu, segera datang menghampiri anak berambut kuning yang tengah pingsan ditengah derasnya hujan. Entah kenapa aku ingin sekali menyelamatkan nyawanya, segera kugendong anak laki laki seumuranku itu dan kubawa ketempat yang aman untuk sekedar menghindari guyuran air hujan.

Aku menemukan goa tak jauh dari tempat mereka bertarung. Kubaringkan tubuh yang pingsan itu diatas tanah di dalam goa.

Segera kuaktifkan Fuin yang ada di tangan kiriku... Buffft… muncul kotak obat obatan yang sengaja kubawa untuk bekal perjalananku yang kusegel di tangan kiriku.

Ku pandangi sebentar wajah anak seusiaku itu. Wajahya mengingatkan pada seorang temanku dulu di Uzushiogakure.

Niatku ingin segera mengobati luka lukanya tapi langkahku terhenti saat aku melihat sekumpulan chakra berwarna orange muncul dari dalam tubuhnya. Chakra yang sama seperti yang kulihat saat dia bertarung tadi.

Dalam sekejap kumpulan chakra itu segera menyelimuti sosok anak berambut kuning dengan 3 kumis kucing di kedua pipinya dan menyembuhkan semua luka lukanya.

Aku hanya berani melihat tanpa ingin mengganggu proses penyembuhan itu, perlahahan lahan luka ditubuhnya mulai menghilang. Ku amati terus proses penyembuhan yang menurutku tak masuk akal itu.

"Sebenarnya Chakra apa itu…?". Tanyaku dalam hati.

Aku tau itu bukan lah chakra asli miliknya, karena sejak kuamati pertarungan itu sedikit ku ingat chakra nya dan chakra ini jauh berbeda, baik tingkat kekutan dan kapasitasnya.

Kutunggu beberapa menit akhirnya proses penyembuhan itu selesai, ditandai dengan kembalinya chakra aneh itu kedalam tubuhnya. Segera kudekati tubuh anak yang pingsan itu, kuperiksa luka lukanya.

"Sungguh hebat… menarik !". Kataku dalam hati di ikuti dengan senyuman di bibirku.

Tak ada satu bekas luka pun yang menempel di tubuhnya. Melihat pakaianya yang basah terguyur air hujan, segara ku lepaskan pakainnya dan ku ganti dengan pakaian kering punyaku. Kembali lagi aku di kejutkan karena saat melepas jaket orange miliknya, aku melihat "Hakke no fuin shiki" yang berarti segel 8 simbol hasil karya clanku.

"Bukankah segel ini hanya digunakan untuk menyegel sesuatu yang besar seperti… Bijuu…".

"Apakah bocah ini seorang Jinchuuriki".

Beberapa pertanyaan menghampiri benakku. Tentang chakra aneh itu, segel… Akh.. semua ini membuatku pusing.

Kulihat hujan sudah agak reda. "Kruukkkkk…Sial perutku sudah tidak dapat di ajak kompromi lagi". Kataku dalam hati.

Hari sudah semakin sore, aku segera pergi keluar untuk mencari makanan di sekitar tempat ini. Sebelum ku tinggalkan, aku memasang Kekkei untuk melindungi anak kuning ini dari binatang buas atau shinobi yang berniat jahat padanya.

Stengah jam berlalau, aku kembali ke dalam goa dengan membawa seekor kelinci yang berhasil ku tanggkap di sekitar tempat ini. Segera kunyalakan api untuk sekedar menghangatkan diri dan membakar hasil buruanku. Ku lihat sebentar anak yang tidur di sampingku, "Mungkin dia akan sadar besok pagi ". Kataku dalam hati.

To be continue….

Nama : Naruto Uzumaki

Umur : 13 tahun

Karakter : Berisik, Ceroboh dan sering bertindak sebelum berfikir

Kemampuan : Ninjutsu A rank, Taujutsu C rank

Kekkei genkai : -

Element : Futon

Nama : Sasuke Uchiha

Umur : 14 tahun

Karakter : Pendiam, Sombong, Pendendam, Arogant

Kemampuan : Ninjutsu A rank, Taijutsu B rank

Kekkei genkai : Sharingan

Element : Katon dan Raiton

Karakter OC

Nama : Kira Uzumaki

Umur : 13 tahun

Karakter : Sedikit pendiam namun kadang kadang berisik (tergantung mood)

Kemampuan : Fuinjutsu A rank, Taijutsu B rank, Ninjutsu B rank, Kenjutsu C rank

Kekkei genkai : Rantai chakra level 1

Element : Suiton dan Doton

Penampilan : Rambut agak berantakan warna merah kehitaman dengan gaya emo (panjang rambut depan setara alis mata, rambut belakang sampai tengkuk), wajah oval dengan paras tampan dan sedikit chubby, bola mata berwarna merah maroon. Tinggi 150 cm, memakai t-shirt merah, celana panjang hitam, sepatu ninja hitam.

Akhirnya selesai juga..pleace REVIEW untuk para reader dan para senpai…..thank's