SHINJI STARWIND PRESENT

CHAP 3 trouble

maafkan saya karna telat...banget...

ini kelanjutan chap trouble.

(-_-)

Normal POV

Di pekarangan rumah adat jepang yang khas, suasana sedang tenang. Pancuran bambu mengetuk batu dibawahnya, seekor ikan koi berenang ke permukaan kolam untuk mengambil makanan lalu menyelam pergi.

"hinata-sama" panggil seorang pelayan diseberang kolam. Hinata melirikkan matanya.

"ada apa ten-ten-san?" tanya hinata dengan lembut dan tersenyum kepada pelayan pribadinya. Ten-ten menggaruk pipinya "ah hinata-sama bisakah saya meminta satu permintan dari anda, hinata-sama?" berharap hinata tidak akan seperti biasanya saat sedang bermeditasi.

Hinata tertawa pelan, lalu berdiri dari posisi meditasinya. Ten-ten agak salah tingkah. "ten-ten sudah berapa lama kita bersahabat? Ayolah aniki ku tidak mungkin juga mau diagung agungkan sahabat sendiri!" hinata mengusap setetes air mata di pelupuk matanya karna tertawa. "eh, EH?!" ten-ten hanya ber "eh" tanpa tau kenapa. "i,iya tapi hyuuga-kun..."

Hinata terdiam lalu menatap bayangannya di air. "hey ten-ten..." panggil hinata dengan suara yang hampir seperti ingin menangis. Ten-ten menunggu kata-kata selanutnya "ya hinata?"

"apakah aku,,...?!" hinata membuka mulutnya dan bericara dua patah kata. Tiba- tiba hembusan panas yang diiringi suara ledakan dari pintu timur rumah keluarga hyuuga terdengar dahsyat. Pecahan-pecahan kayu dan kaca berterbangan.

"HINATA-SAMA!" teriak ten-ten yang langsung meloncat keseberang kolam dan langsung menangkap hinata kedalam bekapannya dan meringkuknya.

Selanjutnya suara ledakan bertubi-tubi terjadi. Hinata syok, matanya penuh ketakutan. "nii-san! Ayo kita bermain!" ingatan itu langsung muncul sekilas di mata hinata. Tubuh hinata gemetaran, ten-ten menyadarinya dan menangkap itu sebagai hal yang wajar. Ten-ten mengangkat setengah badanya lalu menyalakan earphone di telinganya "zaubuza-san! Haku-san!" panggil ten-ten dengan suara yang nyaring di mic yang bergantung di depan mulutnya.

Dua orang di lain tempat yang sedang beradu punggung menangkap panggilan dari-ten-ten. "ya ten-ten san!?" ucap keduanya segera secara bersamaan. " Aku bersama hinata-sama!" ucap ten-ten di earphone haku dan zabuza " apakah semua keluarga sudah di evakuasi?" tanyanya.

"ten- ten-semua sudan-srrk- dievakuasi!" balas haku."semuanya sudah dievak-rssk-si"jawab zabuza mengiyakan. Ten-ten bisa menghela napas lega sebentar, lalu mulai khawatir lagi saat suara teriakan haku dan zabuza disertai suara ledakan beruntun lainya terdengar di dalam earphonenya. Selang beberapa detik Suara bergemerisik menyakitkan telingan ten-ten, dia mengerang dan segera melepas earphonya.

Ten-ten lalu melihat ke arah sahabatnya itu "kita harus segera mengevakuasi mu juga!" ucap ten-ten lebih seperti perintah. "y-ya!" angguk hinata lemah. Ten-ten pun segera mengambil ancang-ancang mengangkat hinata yang sudah memeluknya diluan.

Di dalam lorong yang bergetar karna ledakan bertubi-tubi di daerah lain rumah kuno ini, ten-ten berlari menggendong hinata di tanganya. "ada apa ini ten-ten?!" tanya hinata kalap kepada ten-ten. Perempuan yang diajukan pertanyaan itu tidak bergeming dan terus berlari. Tidak tau apa yang ada dipikaranya, hinata hanya mewajarkannya dilihat dari raut muka sahabat kecilnya itu dia pasti sedang fokus dan khawatir. Hinata hanya memiringkan kepalanya menghadap ke depan, ke arah ten-ten membawanya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.aduh vakum 6 bulan! Mengerikan...fanfic saya yang sebelumnya sudah tidak bisa di recover lagi...jadi ini chap 3nya di area yang berbeda...kalau berkenan liat chap sebelumnya silahkan liat di wall saya :'v.

Gara2 dibanned