I CHOOSE TO LOVE YOU
Cast: Kelas 1: Do Kyungsoo, Byun Baekhyun, Huang ZiTao, Oh Sehun, Kim Jongin
Kelas 2: Park Chanyeol, Kim Jongdae, Zhang Yixing
Kelas 3: Kim Minseok, Xi Luhan, Wu Yifan, Kim Joonmyeon
High School romance. Boys Love. Yaoi. EXO OTP. Banyak typo bertebaran dimana-mana. Cast bukan milik saya. Saya hanya menggunakan nama mereka sebagai imajinasi liar saya. Cerita murni dari otak saya. Jika ada kesamaan karakter, tokoh dan kejadian itu hanya kebetulan. Cerita yang udah mainstream. No Plagiat! Dont Bash! No Silent Readers! Hargai semua kerja keras saya. DLDR. RnR
.
.
Enjoy
.
.
Dont forget review
.
.
Happy Reading
.
.
.
CHAPTER 1: FIRST SIGHT
Kyungsoo mengeratkan pegangannya pada tas punggungnya. Kyungsoo berjalan menuju sekolahnya. Letak apartemennya dan sekolah sangat dekat. Hanya membutuhkan waktu 5 menit dia sudah sampai. Kyungsoo melirik setiap mobil mewah yang melewati gerbang sekolah. Sekolahnya merupakan sekolah elit di Seoul. Kebanyakan dari kalangan menengah ke atas yang bersekolah disekolahnya. Anak-anak dari para pejabat juga bersekolah disini kecuali dirinya. Dirinya sebatang kara. Kyungsoo masuk ke sekolahnya karena beasiswa. Semua biaya ditanggung oleh sekolahnya. Tapi untuk biaya hidup Kyungsoo harus berusaha sendiri.
Kyungsoo memasuki gerbang sekolahannya yang begitu besar. Pertama kali yang menyapa indera penglihatannya adalah sebuah taman luas. Taman itu sengaja dibangun didepan sekolah. Taman itu berbentuk melingkar. Kyungsoo melewati tengah taman itu menikmati indahnya pagi ditaman sekolahnya. Kyungsoo sangat suka dengan udara pagi hari ditaman itu. Sangat sejuk dan menyegarkan. Kyungsoo menyambut daun-daun yang berjatuhan karena diterpa angin. Sudah satu bulan Kyungsoo bersekolah disini. Dia sangat menyukai sekolahannya yang membebaskan muridnya berkreasi.
Kyungsoo terus melangkahkan kakinya menuju sekolahnya. Jarak antara gerbang sekolah hingga sekolahnya cukup jauh. Sekitar 10 menit jika berjalan kaki melewati taman. Kaki Kyungsoo langsung berbelok ke kanan setelah berada dilobi sekolahnya. Sekolahnya dibagi menjadi dua gedung. Sayap kanan dan sayap kiri. Sayap kiri khusus untuk tempat belajar mengajar sedangkan sayap kanan khusus untuk tempat ekstrakulikuler. Sekolahnya berbentuk persegi panjang dengan bagian tengah diisi oleh taman. Didalam taman tersebut ada sebuah kantin yang cukup luas untuk menampung seluruh siswanya. Kantin itu memang sengaja didesain berada didalam taman karena pemilik sekolah ingin murid-muridnya merasakan lingkungan hijau didalam sekolah. Bangunan sekolah itu memiliki 3 lantai. Setiap lantai mewakili satu angkatan. Kelas 3 berada dilantai pertama, kelas 2 berada dilantai dua dan kelas 1 berada dilantai 3. Setiap lantai akan saling menghubungkan dengan sayap kanan. Tapi berbeda untuk lantai dua dibagian depan sekolah karena jalan yang biasanya menjadi penghubung dibuat sebagai ruang guru. Ruang guru itu dapat mengakses sayap kanan dan kiri. Jadi untuk kelas dua yang ingin pergi ke sayap kanan harus melalui jalan penghubung dibagian belakang sekolah.
Jadi lebih tepatnya, sekolah itu seperti huruf O tapi berbentuk kotak dengan tengah yang bolong yang diisi taman. Sayap kanan dan sayap kiri saling dihubungkan dengan sebuah lobi besar. Murid-murid tak takut akan kehujanan bila berada dikantin taman karena atap sekolah dibuat dari kaca yang membentuk piramid. Kaca tersebut melindungi bagian dalam sekolah dari hujan, salju dan terpaan angin. Yang jelas sekolah itu sangat besar dan mewah dengan segala fasilitas didalamnya.
Kyungsoo menyapa teman-temannya yang berada dikoridor. Kyungsoo cukup terkenal disekolahan ini. Otaknya yang jenius membuatnya sangat disukai guru dan disegani oleh beberapa murid walaupun Kyungsoo bukan merupakan orang dari keluarga terpandang. Ada satu yang terlupa belum dijelaskan. Sekolah ini adalah sekolah khusus laki-laki. Jadi semua yang ada disini adalah laki-laki. Tak ada satu wanitapun disekolah ini kecuali pemilik sekolah. Pemilik sekolah ini adalah seorang wanita yang sangat menyukai kehidupan para lelaki muda khususnya kisah romansa mereka.
Kyungsoo masuk kedalam kelasnya dan langsung duduk dibangkunya yang berada dipojok belakang kelas dekat jendela. Kyungsoo sangat suka tempat duduknya itu. Karena menurutnya sangat nyaman bisa langsung melihat langit. Kyungsoo menoleh saat merasa pundaknya ditepuk seseorang. Seorang namja imut dengan eyeliner tebalnya tengah tersenyum lebar kearahnya. Kyungsoo bergidik ngeri melihat senyuman aneh teman sebangkunya itu. Kyungsoo yakin jika hal buruk akan menimpanya sebentar lagi.
"Kyungie~~nanti temani aku ke mall yuk. Ada eyeliner baru yang ingin kubeli"
Benarkan dugaannya. Teman sebangkunya itu mengajak dengan nada manja dan ber-aegyo. Kebiasannya jika sedang merayu Kyungsoo agar mau menerima ajakannya.
"Tidak!"
Satu kata itu mampu membuat teman sebangku Kyungsoo langsung muram dan cemberut. Bibirnya ia majukan beberapa senti seperti bebek. Teman Kyungsoo melakukan jurus aegyo yang lain dengan menatap Kyungsoo menggunakan puppy eyes andalannya. Kyungsoo menatap temannya itu. Tatapan itu benar-benar memelas minta dikasihani.
"Aku tak bisa, Baek. Aku harus kerja"
"Aku janji tak akan lama dan setelah itu aku akan mengantarkanmu ketempat kerjamu. Aku juga akan membelikan es krim strawberry ukuran besar jika kau mau. Eoh? Eoh? Eoh?"
"Hah...arraseo. Jangan lama-lama. Aku tak ingin terlambat sampai ke kafe"
"Yes, sir"
Teman sebangku Kyungsoo yang dipanggilnya Baek itu memberi hormat kearah Kyungsoo layaknya anak buah yang bertemu komandannya. Baek atau Byun Baekhyun tersenyum senang. Kyungsoo mengalihkan pandangannya ke arah luar jendela. Terlalu malas dia melihat Baekhyun yang senyum-senyum sendiri.
Bel sekolah berbunyi menandakan pelajaran sebentar lagi akan dimulai. Kyungsoo mulai mengeluarkan buku dan alat tulisnya. Semua murid tampak masih sibuk dengan kegiatan mereka mengacuhkan bel yang sudah berbunyi. Baekhyun daja masih sibuk dengan ponselnya. Anak itu tertawa sendiri didepan ponselnya seperti orang gila. Kyungsoo lagi-lagi bergidik melihat teman sebangkunya itu yang agak aneh menurutnya. Mereka baru berkenalan selama sebulan tapi Kyungsoo langsung tau sifat dan kepribadian Baekhyun yang sedikit aneh.
Hong saem masuk kekelas Kyungsoo dan membuat para murid langsung menghentikan kegiatan mereka dan fokus memperhatikan Hong saem. Hong saem berdehem sebentar lalu membuka bukunya. Hong saem menyuruh semua murid membaca buku pelajaran mereka dan menyimak apa yang dikatakannya. Pelajaran berlangsung tenang tanpa ada yang bersuara kecuali suara Hong saem.
Samar-samar koridor lantai 3 mendadak ricuh. Bukan ricuh karena beberapa orang tapi hanya terdenagar ricuh oleh 2 orang saja. Suara itu semakin jelas saat mendekati kelas Kyungsoo. Murid-murid yang sedikit terganggu mulai berbisik dan kehilangan konsentrasi mereka. Kyungsoo dan Baekhyun ikut-ikutan menoleh kearah pintu kelas mereka yang benar-benar ribut. Pintu kelas akhirnya dibuka dan menampilkan sosok yeoja paruh baya yang masih terlihat cantik. Yeoja itu membungkuk meminta maaf karena menganggu ketenangan kelas kemudian masuk sambil menarik telinga seorang namja. Namja yang ditarik hanya mengaduh kesakitan. Yeoja itu berbisik kepada Hong saem kemudian Hong saem mengangguk.
"Maaf telah menganggu acara belajar kalian. Ada yang ingin bebrapa hal yang akan saya sampaikan" Para murid tampak tertarik dengan ucapan yeoja yang ada didepan mereka.
"Pertama, perkenalkan dia Kim Jongin yang mulai sekarang akan menjadi teman satu kelas kalian. Yak! Cepat membungkuk dan perkenalkan dirimu!" Yeoja itu memukul kepala namja yang bernama Kim Jongin setelah melepaskan jewerannya.
"Tak bisa kah ahjuma berperilaku manis kepadaku!" sengit Jongin yang sedari tadi dianiaya.
PLAK
"Jangan memanggilku ahjuma disekolahan ini! Perkenalkan dirimu, cepat!" kesal yeoja itu dan kembali memukul Jongin. Jongin mengusap-usap kepalanya yang kena pukul. Jongin menatap teman-teman barunya yang terkekeh melihat dirinya dipukuli dan sedikit membungkukkan badan.
"Annyeonghaseyo. Joneun Kim Jongin imnida"
"Bagus. Duduklah dibangku kosong yang ada dan jangan bikin keributan"
Jongin mencibir dan mengambil tasnya yang tergeletak tak berdaya dilantai. Jongin melangkah kesebuah bangku kosong yang berada dipojok kelas paling belakang dekat dengan seorang namja berkulit putih pucat.
"Ok jika begitu saya pamit dulu. Maafkan saya Hong saem karena sudah menganggu acara mengajar anda" sesal yeoja itu.
"Gwenchana, Gyojangnim" ucap Hong saem kepada yeoja itu yang ternyata adalah pemilik sekolah. Hyoyeon tersenyum senang dan pamit undur diri. Sebelum keluar kelas pandangan mata Hyoyeon bertemu dengan mata Jongin. Hyeoyeon memberi isyarat kepada Jongin bahwa dia selalu mengawasi namja itu. Yeoja itu keluar kelas dan pelajaran kembali dilanjutkan. Jongin menelan ludahnya saat mengerti arti isyarat itu.
Kim Hyoyeon merupakan pemilik sekolah elit di Seoul. Sekolah khusus namja itu ia dirikan untuk menyalurkan hasratnya tentang kisah cinta para namja. entah sejak kapan ide gila itu ada dikepalanya yang jelas dia sangat menikmati kesehariannya. Selain menjadi pemilik sekolah ia juga merangkap sebagai kepala sekolah. Dia merupakan satu-satunya wanita dari keluarga Kim yang sangat berpengaruh di Korea, anak dari Kim Sooman. Dia mempunyai dua saudara laki-laki yaitu Kim Heechul dan Kim Jongwoon. Kedua saudaranya itu menikah dengan seorang namja dan mungkin dari situlah dia mempunyai obsesi khusus tentang kisah cinta para lelaki.
.
.
.
Bel istirahat pertama berbunyi. Beberapa siswa keluar dari kelas menuju kantin atau gedung sayap kiri. Berbeda halnya dengan yang lain, Kyungsoo memutuskan untuk diam dikelas dan membaca novel tebalnya. Tak lupa kaca mata tebal bertengger dihidungnya. Terlihat nerd? Memang tapi hal itu juga membuatnya semakin imut. Kyungsoo membaca seksama novelnya dan tak terusik oleh Baekhyun yang sedari tadi merengek ingin ke kantin. Baekhyun yang menyerah akhirnya keluar kelas dengan bibir yang dipoutkan dan menggerutu tak jelas. Kyungsoo mendesah lega saat Baekhyun hilang dari sekitarnya. Kyungsoo melanjutkan acara membacanya.
"Wah sekolah ini benar-benar dibuat megah oleh ahjumma gila itu" gumam Jongin.
Kyungsoo merasa terganggu dengan gumaman namja yang ada didepan bangkunya sambil menatap keluar jendela. Baru saja ia keluar dari suara Baekhyun yang cempreng sekarang ada orang lain yang menganggunya. Kyungsoo tau jika namja itu adalah murid baru tadi. Tapi Kyungsoo tak terlalu tertarik menanggapi gumaman Jongin dan mengenal namja itu lebih jauh. Jongin menoleh kekiri dan mendapati Kyungsoo yang sedang membaca.
"Eoh? Ada nerd juga disekolah ini" ucap Jongin tak tau sopan santun.
Kyungsoo hanya diam dan kembali memfokuskan diri membaca. Jongin duduk dibangku depan Kyungsoo dengan menghadap kearahnya. Jongin mengamati wajah Kyungsoo yang menunduk membuat rambutnya menutupi wajahnya. Jongin menggerakan kepalanya kekanan dan kekiri untuk melihat Kyungsoo lebih jelas. Kyungsoo lama-lama merasa terganggu dengan aktivitas Jongin yang entah sedang melakukan apa. Tapi dia tak ingin mendongakkan kepalanya. Jongin masih berusaha melihat wajah Kyungsoo tapi Kyungsoo semakin menunduk hingga Jongin kesulitan.
"Jongin-ah!"
Jongin menghentikan aksinya dan menoleh kebelakang. Senyumnya terkembang saat tau siapa yang memanggilnya. Dua orang namja datang menghampiri Jongin dikelasnya.
"Hyung!" pekik Jongin senang. Salah satu namja mengusak rambut Jongin dan Jongin mencoba melepaskan tangan hyungnya itu.
"Kyungsoo?" Kyungsoo mendongak dan mendapati namja dengan senyum malaikat melihat kearahnya.
"Ah Joonmyeon sunbaenim. Annyeonghaseyo" ucap Kyungsoo sopan dan sedikit membungkuk. Joonmyeon membalas dengan senyuman.
"Ternyata kau sekelas dengan Kyungsoo, Jongin-ah. Aku rasa kepala sekolah sengaja melakukannya" ucap namja yang mengusak kepala Jongin. Kyungsoo menatap Joonmyeon dan namja yang ada disebelah Jongin bingung.
"Apa Joonmyeon sunbaenim dan Jongdae sunbaenim mengenal murid baru ini?" tanya Kyungsoo.
"Tentu saja kami kenal, Kyungsoo. Dia adalah adik bungsu kami" jawab Jongdae sambil memegang kepala Jongin. Mata bulat Kyungsoo melebar seperti burung hantu. Dirinya tak menyangka jika namja menyebalkan yang ada didepannya adalah adik dari sunbae yang diseganinya. Jongin yang melihat mata Kyungsoo melebar dibalik kaca mata tebalnya itu langsung terpana. Tak pernah ia temui semasa hidupnya namja seimut dan semanis Kyungsoo. Mata bulatnya itu memancarkan kepolosan dan ia sangat suka.
"Selalu saja membuat ekspresi seperti itu jika kau terkejut, Kyungsoo-ya" ucap Joonmyeon mengusak rambut Kyungsoo. Samar-samar rona merah menghampiri pipi Kyungsoo. Namja itu sangat senang dengan perlakuan manis sunbaenya. Jongin yang melihat kejadian itu mengernyit heran. Apa hubungan Joonmyeon hyung dan burung hantu ini? batin Jongin.
"Kau tak ingin ke kantin, Jongin-ah?" tanya Jongdae. Jongin menggeleng.
"Nanti saja, hyung"
"Kyungie~~ Aku membawakanmu susu strawberry" suara Baekhyun semakin mengecil saat memasuki kelasnya. Baekhyun melihat Kyungsoo sedang dikerumuni oleh Kim bersaudara.
"Oh Baek...annyeong" sapa Jongdae. Baekhyun mendengus.
"Apa yang hyung lakukan disini? Jauh-jauh sana" ucap Baekhyun dengan tampang jijiknya.
"Yak! Kau tak sopan sekali dengan orang yang lebih tua!" kesal Jongdae tak terima. Baekhyun memalingkan mukanya. Baekhyun mendekati Kyungsoo dan menyerahkan susu kotak dimeja Kyungsoo.
"Sudahlah jangan membuat keributan dikelas orang. Sebentar lagi bel akan berbunyi jadi sebaiknya kita kembali ke kelas" ajak Joonmyeon menarik lengan Jongdae. Jongdae hanya pasrah dan mengangguk.
"Jangan bikin keributan lagi. Atau eomma akan memarahimu habis-habisan" ujar Jongdae mengingatkan Jongin.
Joonmyeon dan Jongdae keluar dari kelas Jongin. Jongin mengalihkan pandangannya dari pintu kelas ke Kyungsoo. Namja mungil itu melanjutkan membacanya sambil meminum susu kotak. Jongin mengamati wajah Kyungsoo. Ingin sekali Jongin menyentuh kulit mulus Kyungsoo. Wajah Kyungsoo begitu sempurna.
Jongin bangkit dari duduknya dan kembali ke bangkunya. Semakin lama ia berada dijarak sedekat itu dengan Kyungsoo bisa membuatnya gila. Setelah duduk Jongin tetap memandang dari tempat duduknya. Walaupun wajah Kyungsoo sedikit terhalang oleh tubuh Baekhyun tapi salahkan mata Jongin yang masih mampu melihat wajah Kyungsoo secara jelas.
"Tertarik, eh?" Jongin memandang teman sebangkunya yang sedari tadi asik main PSP miliknya.
"Love at first sight?" tanya Sehun teman sebangku Jongin.
"Molla" Sehun mempause gamenya dan memandang Jongin.
"Molla? Lalu kenapa kau memandanginya?" tanya Sehun penasaran.
"Andweyo? Aku tak boleh memandang orang?" sewot Jongin.
"Aku kan hanya tanya kenapa kau jadi sewot begitu?" giliran Sehun yang sewot.
"Sekarang kau banyak bicara ya, albino" sindir Jongin. Sehun berdecak kesal dan kembali memainkan PSPnya.
.
.
.
Baekhyun mengapit lengan Kyungsoo. Saat ini keduanya berjalan menuju taman kantin dilantai bawah. Kyungsoo awalnya menolak saat diajak ke kantin sewaktu istirahat kedua tapi paksaan Baekhyun mengalahkannya. Ia terpaksa diseret oleh Baekhyun demi makan siang gratis. Baekhyun selalu menggunakan jurus andalannya yaitu mentraktir Kyungsoo. Baekhyun tau jika Kyungsoo selalu menghindari makan siang dikantin karena harga makanan yang mahal. Jelas saja mahal untuk kalangan orang sepertinya. Banyak hidangan mewah yang disajikan mengingat anak-anak orang kaya dan ternama sekolah di sekolahan ini.
Kyungsoo tak akan menolak jika masalah gratisan. Orang sepertinya harus banyak berhemat demi menghidupi dirinya sehari-hari. Baekhyun merupakan anak orang ternama. Appa Baekhyun termasuk jajaran penting di Blue House sedangkan eommanya merupakan pemilik butik disalah satu kawasan di Gangnam. Baekhyun selalu diantar jemput oleh sopir pribadi. Jika bersama Baekhyun, Kyungsoo tak akan pernah kekurangan apapun. Baekhyun selalu membelikan apapun itu padahal Kyungsoo tak pernah memintanya. Kyungsoo pernah sampai mengembalikan semua barang pemberian Baekhyun karena menurut Kyungsoo ia tak memerlukannya.
Kyungsoo tak mengerti dengan sikap Baekhyun yang sangat baik terhadapnya. Padahal mereka baru saja berteman tapi Baekhyun langsung memberikan semua hal kepada Kyungsoo. Kyungsoo mendengus sebal karena sejak dari tadi Baekhyun mengoceh panjang lebar selama perjalanan ke kantin. Saat hendak turun ke lantai satu, Kyungsoo dan Baekhyun dihadang oleh namja tinggi dengan senyuman bodohnya menurut Kyungsoo. Namja itu memandang Baekhyun sedangkan Baekhyun tak mau sedikitpun memandang namja didepannya. Baekhyun menarik Kyungsoo untuk segera pergi dari hadapan namja itu tapi sialnya namja itu terlalu susah untuk dilewati.
Baekhyun mendelik kesal kearah namja tinggi itu. Ingin sekali Baekhyun menarik telinga namja itu tapi ia sadar jika dirinya tak sanggup menggapai telinga namja itu. Namja itu semakin tersenyum lebar saat Baekhyun terlihat sebal.
"Chanyeol-ah...apa yang kau lakukan disana?" tanya Jongdae dari kejauhan mendekati namja yang menghalangi Baekhyun dan Kyungsoo bersama seorang namja manis berdimple.
Chanyeol menoleh dan melambaikan tangannya. Kesempatan itu dimanfaatkan Baekhyun untuk segera kabur. Baekhyun menonjok perut namja yang ada dihadapannya dan langsung menyeret Kyungsoo yang masih mencerna situasi. Baekhyun berlari terbirit-birit bersama Kyungsoo. Baekhyun menghentikan langkahnya saat berada dipintu selatan taman. Baekhyun dan Kyungsoo saling memandang kemudian tertawa senang. Apa yang barusan terjadi membuat mereka seakan korban yang dikejar-kejar preman. Baekhyun dan Kyungsoo mempunyai satu kesamaan. Kedua namja mungil itu sama-sama menyukai film action dan permainan yang berhubungan dengan memacu adrenalin.
Baekhyun menarik tangan Kyungsoo untuk memasuki taman. Semua murid yang ada disana sedikit membungkukkan badannya saat Baekhyun melewati mereka. Baekhyun tersenyum menanggapi teman-temannya. Kyungsoo sudah mulai terbisa dengan kebiasaan itu. Baekhyun terus menggeret Kyungsoo hingga tiba dibagian pemesanan makanan. Baekhyun mendongak melihat beberapa menu yang selalu berbeda setiap harinya. Baekhyun memesan dua jajangmyeon dan dua milkshake strawberry. Setelah memesan Baekhyun mengajak Kyungsoo untuk duduk. Disana ada banyak bangku yang disediakan. Bangkunya didesain layaknya bangku-bangku yang ada ditaman. Terbuat dari kayu tapi kayu itu bukan sembarangan kayu. Kayu itu kayu khusus.
Kyungsoo memutuskan duduk di bangku pojok dekat dengan tanaman mawar. Kyungsoo sangat suka dengan bunga mawar. Aromanya sangat menenangkan. Kyungsoo memegang beberapa mawar yang ada disampingnya. Mawar itu sangat dirawat dengan baik oleh tukang kebun sekolah. Terlihat dari banyak mawar yang bermekaran indah dan tumbuh subur.
Tiba-tiba saja bangku kosong disebelah Kyungsoo dan Baekhyun diisi oleh beberapa murid. Kyungsoo mengernyitkan dahinya saat disebelahnya duduk namja tan teman sekelasnya. Sedangkan disebelah Baekhyun ada namja tinggi yang menghalangi mereka tadi. Lalu ada beberapa murid lain yang Kyungsoo hanya tau beberapa saja. Bangku yang diduduki Baekhyun dan Kyungsoo adalah bangku terpanjang disana. Bangku itu mampu menampung 20 orang. 10 orang dimasing-masing sisi.
"Kapan kau kembali, Jongin?" tanya namja berpipi gembul seperti bakpao.
"Semalam. Paginya aku langsung diseret ke sekolah ini oleh ahjuma gila itu" cibir Jongin.
"Tak kusangka kepala sekolah bertindak sangat cepat" ucap namja disebelah Baekhyun.
Percakapan berlanjut. Kyungsoo dan Baekhyun saling menatap tak mengerti. Kedua mata namja mungil itu saling beradu. Kyungsoo memberi isyarat kepada Baekhyun untuk pergi melalui kedua matanya. Baekhyun mengangguk mengerti. Keduanya berdiri hati-hati agar orang-orang yang satu bangku dengan mereka tak terganggu. Mereka berdiri perlahan. Saat hendak membalikkan tubuh mereka tiba-tiba saja ada suara yang menghentikan pergerakan mereka.
"Kalian mau kemana?"
Baekhyun dan Kyungsoo menatap orang-orang yang ada dibangku dengan cengiran mereka. Secepat mungkin mereka meninggalkan bangku itu tapi gerakan mereka kalah cepat dengan tangan yang menahan mereka. Jongin dan Chanyeol yang berada disebelah Kyungsoo dan Baekhyun menahan tangan mereka.
"Sunbaenim...kami permisi dulu. Silahkan dilanjutkan percakapan kalian" ucap Kyungsoo gugup karena semua mata yang ada dikantin memandang mereka. Apalagi saat ini tangannya dipegang oleh namja yang baru saja dikenalnya. Kyungsoo dan Baekhyun berusaha melepaskan tangan mereka.
"Bergabung saja dengan kami. Lagipula bangku ini sudah kalian duduki lebih dulu. Kami minta maaf karena tak ijin kalian dulu saat ingin duduk disini" ucap Joonmyeon.
"Aniyo, sunbaenim. Kami masih bisa duduk ditempat lain. Kami tak ingin mengganggu percakapan sunbaenim-deul" ucap Kyungsoo tak enak.
"Kalian tak usah sungkan. Ada Sehun, Tao dan Jongin yang satu angkatan dengan kalian. Jadi kalian tak perlu merasa canggung" ucap namja bermata rusa dengan menunjuk kearah namja yang ia sebutkan namanya tadi.
"Gwenchanayo, sunbaenim. Kami akan pindah...argh!" ucapan Kyungsoo terputus saat tangannya ditarik hingga ia terduduk kembali. Kyungsoo menatap tajam namja yang dengan seenaknya menarik tangannya.
"Yak! Apa-apaan kau! Seenaknya menarik tanganku!" teriak Kyungsoo marah.
"Itu karena kau cerewet sekali. Tinggal duduk saja susah!" cibir Jongin.
"Apa urusannya denganmu! Itu urusanku bukan urusanmu!" ketus Kyungsoo.
"Suaramu mengganggu telingaku" WTH! Kyungsoo menahan amarahnya.
"Jika kau tak suka dengan suaraku jangan duduk didekatku!" kesal Kyungsoo.
"Aish...duduk saja dan masalah selesai" jengkel Jongin.
"Shirreo! Aku tak suka kau atur!" ucap Kyungsoo beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan bangku itu.
"Ya! Pendek!" teriak Jongin nyaring. Kyungsoo menghentikan langkahnya dan memandang sengit Jongin.
"MWORAGO?! Kau memanggilku apa?!" marah Kyungsoo.
"Pendek" ulang Jongin santai. Kyungsoo langsung mendekati Jongin dan menarik kerah Jongin. Jongin langsung berdiri.
"Lihat, kau kesusahan menarik kerah seragamku karena kau lebih pendek dariku" ucap Jongin tak tau diri. Kyungsoo semakin marah. Dengan kasar Kyungsoo menarik kerah Jongin hingga wajah Jongin berhadapan langsung dengan wajah Kyungsoo. Pandangan mata mereka bertemu. Jongin sempat tertegun beberapa saat melihat mata Kyungsoo dalam jarak sedekat ini.
"Aku paling tak suka ada orang yang meremehkanku" desis Kyungsoo pelan.
DUAK!
Kyungsoo menendang perut Jongin dengan lututnya. Seketika Jongin langsung memegang perutnya. Kyungsoo melepaskan cengkraman tangannya dikerah seragam Jongin dan beranjak dari kantin. Baekhyun langsung mengejar Kyungsoo. Semua mata memandang tak percaya kearah Kyungsoo yang berani melakukan tindakan kekerasan kesalah satu keluarga Kim. Orang-orang yang ada dibangku yang ditinggalkan Kyungsoo dan Baekhyun menatap syok kearah Jongin yang terkapar dilantai sambil memegangi perutnya. Joonmyeon dan Jongdae yang sadar terlebih dulu langsung membantu adiknya itu. Jongin terus merintih kesakitan dibagian perutnya. Joonmyeon dan Jongdae langsung membopong Jongin menuju UKS. Anak-anak yang ada dibangku itu langsung mengikuti Kim bersaudara.
.
.
.
.
TBC
I'm back eperybodi...Masa hiastusku aku perpendek dan akhirnya bisa muncul kembali dengan membawa cerita baru. Ini epep baru yang aku janjikan. It's Yaoi time. Sebenarnya aku punya dua cerita baru tapi aku putuskan untuk ini dulu yang aku publish terlebih dulu. yang satu aku masih kurang PD buat publish cepet.
Untuk epep 'I MISS YOU' kemarin banyak menuai komentar dan saran. emang sih aku buat cerita itu tanpa plot alias ide spontan aja. jadi ceritanya terserah saya mau membuat gimana dan berakhir ga jelas. Sekarang aku lagi cari ide lain untuk nglanjutin cerita itu.
Ada yang masih bingung dengan deskripsi bangunan sekolahnya? Aku juga agak bingung mau deskripsiin gimana. Pokoknya mewahlah ya. oKai kesan pertama Kyungsoo ke Jongin bener-bener jelek. Kkkk. Maaf klo ceritanya mainstream banget. Tapi entah kenapa ada ide-ide aneh dibalik epep ini yang ada dikepalaku. Aku sendiri bingung mau dibuat kayak apa cerita ini. ngalir ajalah ya. Sarannya para readers sangat membantu jadi silahkan kasih komentar dan saran untuk epep ini asalkan komentarnya positif yak. Mohon dukungannya para readers agar aku bisa melanjutkan epep ini. Terima kasih. Salam kecup dari Baek dan Kyung :*
MIND TO REVIEW?
