Chapter 1
Pair : sebasciel
Side pair : ciellizz
"bchan... hari ada jadwal rapat pertemuan dewan besar." Kata ke empat butler yang menunggu di depan pintu kamar ciel.
"Biar aku saja yang mengurus bochan." Kata Sebastian. "Tapi-" . kata ke empat butler.
#pintu di buka
"bochan dewan direksi sudah menunggu ada yang bisa saya bantu." Kata sebastian.
"Tolong suruh ke empat butler itu pergi." Kata ciel dengan tegasnya. Baik bochan, saya akan mengusir ke empat butler itu menjauh dari kamar tuan." Kata subastian.
"bochan mau sarapan apa? nanti saya siapkan sarapannya di ruang makan." Tanya sebastian dengan nada pelan.
"Bisa kah kamu sediakan roti dan jus orange." Kata ciel , sambil membuka sarung tangannya.
"Baik bochan, oh ya satu lagi bochan daftar agendanya sudah saya sediakan di kamar anda." Kata subastian yang sedang membuatkan juss anggur dan juss jeruk.
- selesai sarapan-
"Sebastian, aku minta kamu siapkan mobil pribadi ku untuk ke kantor." Kata ciel, sambil mengelap tangannya yang basah.
"bochan, bochan sama gawat ada keributan di kantor." Kata butler yang berdasi.
"Jelaskan pada saya aja nanti saya sampaikan ke bochan." Kata Sebastian menjawab dengan tegasnya.
"Aku jadi mengingat masa lalu pertama aku dengan sebastian saat bertemu." Kata ciel, berbicara pada diri sendiri.
Flash back on:
"Tuan namaku subastian, aku ketua pelayan yang baru." Kata sebastian.
"Apa bukti mu sudah menjadi ketua pelayan." Kata ciel dengan kata sakartis.
"Buktinya adalah tanda atau segel perjanjian anda dengan setan." Kata sebastian
"Sebentar, bukti yang aku tutupi pakai eye path adalah perjanjian aku denganmu." Kata ciel, yang ragu atas perkataan sebastian.
"Ciel sama atau tuan muda atau tuan ciel , bagaimana saya bisa memanggil nama anda." Kata sebastian tersenyum sakartis.
"Jadi benar aku sudah terikat kontrak dengan setan atau demon. Dan kontrak itu adalah kamu." Kata ciel .
Flash back off:
"bochan, bolehkah saya." Pada waktu sebastian berbicara tiba tiba bibir sebastian sudah berdekatan dengan ciel .
"Ah... gomen ... atas ketidak sopanan ku ke pada kamu." Kata ciel, yang malu.
"Tidak apa bochan, justru saya yang salah. Seharusnya saya tidak berbicara ketika anda melamun." Kata sebastian dengan wajah yang manis.
Yah begitulah karena mereka hanya sebatas pelayan dan majikan tapi tuan ciel kaget ketika dia tiba tiba melamun sudah berdekatan dengan bibir sebastian bibirnya ciel sama.
"Oke, aku siap kerja." Kata ciel sama.
"Tunggu bochan, butler bochan menyampaikan pesan kepada saya. Bahwa ada masalah di kantor." Kata sebastian, menahan tangan ciel.
Maaf bila salah menulis atau bahasa kurang baku
TBC
