Minikui Hakucho
By: Reika-desu
Naruto milik Kishimoto-san, saya Cuma minjem charanya sebentar (hohoho)
Warning: Canon, OOC, Typo bertebaran, abal, newbie, coba-coba, My First Multicupter Fict.
Saya adalah author baru, jadi mohon kerjasamanya ( membungkuk ), jika ada banyak kesalahan mohon dimaafkan, jika ada kemiripan cerita gomen ne, jika banyak typo gomen-ne. gomen-ne lagi karena telat merayakan Canon-nya SasuSaku, hehe. Sebenarnya saya lebih suka cerita yang Canon maupun semi Canon, tapi ide ini tiba-tiba muncul. Sebenarnya ini juga dari pengalaman pribadi. Arigatou yang sudah meninggalkan jejaknya dific-ku sebelum ny 'Stop I!', saya benar-benar sangat senang .
To: ovo-kun
Hihi, iyach kakashi emang suka menodai bocah-bocah polos di Konoha.-Termasuk authornya-
To: FiaaAtiasrizqi
Okai, thankz buat masukannya, akan saya jadikan pelajaran , tapi aku memang tidak terlal tahu bagaimana novel, karena aku lebih suka membaca komik.
To: Alexandrite11
Hoho, terima kasih sudah bilang fic saya lucu, semoga suka dengan fic saya yang lain.
To: kazamatsuri de rain
Hehe, sifat sarada yang begini terinspirasi dari pict sarada kecil lagi meluk kaki papa Sasu.
Makasih buat para Reviewer, ditunggu jejaknya yang lain di fic selanjutnya
Langsung saja ya
Semua SAKURA POV
Selamat Membaca, Minna-san
Aku tahu jika mencintai bukannlah keahlianku, meski aku berbakat. Mencuri perhatiannya memanglah bukanlah keahlianku, meski aku terampil. Menjadi bagian dalam hidupnya memang bukanlah keahlianku, meski aku yang terdekat. Karena kamu, ya kamu, selamanya hanya akan menganggapku Angsa Buruk Rupa.
Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah, setelah libur 3 minggu lamanya. Sekarang aku sudah kelas 3 SMA, jadi aku harus lebih giat lagi berusaha. Oh iya, aku lupa memperkenalkan diriku, aku Sakura Haruno, biasa dipanggil Sakura. Aku adalah murid kelas 3 Art and Desain High School. Sekolah ini merupakan sekolah istimewa yang bekerja sama langsung dengan Brand dan Home Production terkenal, ID Fashion. Dari sekian banyak jurusan, aku memilih Fashion Desain yang berkontribusi langsung dengan Brand ID yang memproduksi tas, baju pria dan wanita, sepatu, jacket, dll. Salah satu ouput terbesarku sebagai siswa disini adalah pagelaran fashion show exclusive bersama desainer ternama 2 bulan yang lalu, karena aku adalah murid terbaik di jurusan ini.
Selalu dan selalu semua mata tertuju padaku, karena memang aku yang berada di antara para Senpai yang lebih dulu lulus dari sini, dan bersiap membuat trobosan baru untuk Brand dan ID Home production. Seperti sekarang ini,
" Bye, Sakura aku harap kamu setuju dengan tawaran kita!" ujar Karin Senpai, lulusan Modeling Class bersama teman-temannya yang menawari ku ikut serta dalam Mega Proyek "Beauty Swan" sebuah kolaborasi Teater, Kostum, dan Visual.
Aku benar-benar tidak habis pikir, sebenarnya apa yang membuat senpai-senpai itu berminat mengajakku yang masih amatiran ini kedalam proyek mereka, kan masih banyak anak bermakna lain.
"Hei Sakura, kamu kenapa?" selidik Ino sambil memandangku penuh rasa ingin tahu, mungkin karena aku yang tidak sadar tengah melamun didepan kantin, dan sepertinya menghalangi teman-temanku.
"Kyaaaaa, Inoooo. Aku senang sekali!"teriak ku yang membuat Ino terkaget.
"Hei, jidat. Kau sedang kerasukan apa? Tiba-tiba diam, tiba-tiba teriak kegirangan, aneh!" jawab Ino yang tengah melengos meninggalkanku.
"Ino, kau harus mendengarkan ceritaku!"
"Apa, Apa ada anak keren lagi yang kau temukan disekolah kita yang sangat besar ini?" jawab Ino asal
"Hei, itu kau bukan aku."selaku tidak terima "Hmmmmm"gumam Ino sambil melihat Sosmed andalannya dan jangan lupa Selfie sebagai menu utama kali ini.
Maklum dia masuk di kelas Modelling Class, jadi bawaannya pengen foto-foto terus.
Mungkin memori Smart phone sudah hampir habis.
"Aish, Ino. Dengerin aku dulu!" rengekku pada Ino, sambil menarik-narik tangannya.
"Ya,ya, jadi apa yang membuatmu teriak-teriak gaje nggaak jelas begitu?" cerocos Ino didepan mukaku.
"Kau tahu Karin senpai, Sasori senpai, Sui-senpai, Dei-senpai, Itachi-senpai, Konan senpai, dan Pain senpai?" tanyaku cepat dalam sekali hembusan nafas, tandanya aku sangat bersemangat 'semangat 45'.
"Ya iyalah, merekakan mantan anggota dan ketua osis kita, dan pastinya Most Wanted People, honey" jawab Ino yang masih ogah-ogahan.
"Oke, kalau itu kamu pasti tahu, karena kau pernah mencoba mengajak kencan Sasori senpai, tapi gagal kan?"
"Jangan pernah ungkit masa lalu didepanku! Itu mimpi buruk!" ujar Ino tidak terima.
"Baiklah, tapi yang paling penting adalah MEREKA YANG MENGAJAKKU DI MEGA PROYEK TAHUN BARU, Kyaaaaaaaaaaaa!" teriakku lagi yang tidak bisa menahan luapan kegiranganku. Tapi tanpa kami sadari, ada seseorang yang tengah memperhatikanku dari kejauahan.
"WHAT THE….!Forehead, kau tidak sedang bercanda kan? Mega Proyek adalah pagelaran akbar yang dilaksanakan oleh para senior yang sudah lulus dan ahli dalam bidang masing-masing.
Kau tahu banyak artis ternama, desainer terkondang, dan yang lainnya turut serta dalam acara ini!" Ino sepertinya shock juga mendengar berita ini, pasalnya jika itu benar maka aku akan menjadi siswa Senior High School pertama yang berpartisipasi dalam Mega Proyek.
"Awalnya aku juga tidak percaya, tapi mereka terus mendatangiku dan memaksaku ikut!" ujarku lirih yang mulai merasa tidak percaya diri.
"Okeey, sebagai sahabat yang baik aku akan memberimu masukan"
"KAU HARUS MENERIMANYA!"teriak Ino sambil berdiri diatas kursi kantin. Hei kita jadi bahan tontonan, Pig.
"Mmmmm,okai. Tapi…"gumamku
"Kalau kau gagal? Hello forehead, sahabatku yang sangat berbakat, terlatih, dan trampil di dunia desain. Kau adalah murid terbaik saat ini, semua guru mengakui kemampuanmu, dan satu lagi ini bukan yang pertama aku andil dalam sebuah pagelaran besar.
"Ya, sih. Baiklah aku akan segera menghubungi Karin-senpai dan bilang kalau aku menerimanya." Jawabku dengan senyum mengembang.
"Hei, Forehead kau tak ingin ikut?" tawar Ino yang tengah dijemput Sai kekasihnya naik mobil, yang baru saja pulang dari tugas, maklumlah Angkatan Laut.
Tapi karena aku tidak ingin mengganggu, "Tidak ah, aku tidak mau menjadi pengganggu Quality Time kalian. Silahkan berkangen-kangen ria! Hahahah!" ledekku yang membuat wajah Ino jadi seperi kepiting rebus.
Dan disinilah aku, berdesak-desakan di dalam kereta yang memang waktunya bareng dengan siswa-siswa sekolah lain yang pulang dan beberapa pekerja, jadi penuh banget deh keretanya.
Namun tanpa diduga, terjadi sesuatu yang paling aku takutkan jika naik kereta pada jam-jam segini. Aku mulai merutuki keputusanku menolak tawaran Ino tadi.
Ada tangan yang entah mengapa mulai melakukan tindakan kurang ajar, mengelus-elus pahaku.
Ingin rasanya aku teriak, tapi tangan-tangan itu entah mengapa semakin banyak saja, sebenarnya ada berapa orang yang hendak melecehkaku. Oh, Kami-sama tolong aku.
Sret..
"Eh…!"gumamku sambil merona.
"Diam saja, aku akan melindungimu!" suara baritone nan seksi laki-laki yang tiba-tiba ada dibelakangku memperingatkanku, mencoba menghalangi tubuhku dari para pria hidung belang.
Posisiku sekarang berada diantara pintu penghubung antara gerbong dan juga laki-laki ini. Tangan laki-laki ini yang satu berada disamping kepalaku mencoba menopang tubuhnya agar tidak menjepitku, sedangkan tangan lainnya memegang pegangan diatas.
Meski tindakan laki-laki ini berhasil menghalau tangan pria-pria hidung belang itu, namun posisiku dan dirinya terlihat vulgar, dan itu semakin memperjelas rona merah dipipiku.
Apalagi aku hanya bisa melihat wajah pria itu dari kaca pintu, yang hanya terlihat bibir kissablenya yang tengah menyeringai kearahku. Karena ia memakai topi dan tengah setengah menunduk.
"oh, Kami-sama… aku mau pingsan!"desahku dalam hati.
"Hn….!" Gumam laki-laki itu ketika menyadari gerakan tubuhku yang sepertinya mengganggunya.
"Kyaaa, suara seksinyaaaa. Kumohon ENYAHKAN DARI DUNIAKUUU!"
TBC
Nah, ini adalah multichap pertamaku, jika respon dari pembaca baik, maka akan segera ika-chan lanjutkan. Semoga suka dengan fic-ku kali ini, dan semoga bisa menghibur.
Jangan lupa ya, RnR
See you…..
